Anda di halaman 1dari 6

Mitos Masyarakat Jawa dalam Novel Centhini (Kiki Astrea) 41

MITOS MASYARAKAT JAWA DALAM NOVEL CENTHINI:


40 MALAM MENGINTIP SANG PENGANTIN (KAJIAN
ANTROPOLOGI SASTRA)

Kiki Astrea
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
boavidies@yahoo.com. 085646844141.

Abstrak: Antropologi sastra merupakan studi mengenai karya sastra dengan relevansi
manusia. Dalam hal ini antropologi membahas mitos yang berkembang dalam diri
manusia.Mitos merupakan suatu cerita yang sejenis dengan dongeng. Analisis mitos
dalam novel Centhini:40 malam mengintip sang pengantin mencoba menemukan mitos
yang berkembang di dalam tubuh masyarakat Jawa. Seperti mitos pernikahan,
membangun rumah sampai mitos yang berhubungan dengan agama. Hasil analisis data
memiliki makna mitos yang sesuai dengan antropologi sastra. Salah satu contoh
analisis data, yaitu mitos nasib manusia ditentukan berdasarkan keturunan, bermakna
bahwa nasib seseorang sesuai dengan keturunan, jika orang tuanya adalah raja maka
dia nakan menjadi raja, jika orang tuanya adalah budak maka dia akan menjadi budak.

Kata kunci: mitos, masyarakat Jawa, Centini

Abstract: Literary anthropology is the study of literature with human relevance.In this
case anthropology discusses the myths that developed in human beings.Myth is a
similar story with a fairy tale.Analysis of myths in the novel Centhini: 40 nights trying
to find a peek at the bride myths that developed in the body of the Java community.Like
the myth of the marriage, building a house until the myths associated with religion.The
analysis of data has a corresponding meaning to the myth of literary anthropology.One
conth data analysis, namely the myth of human destiny is determined by heredity,
meaning that the fate of a person in accordance with the offspring, if the parents are
kings and will he became king, if his parents were slaves then he will be a slave.

Keyword: mythe, Java community, Centini

PENDAHULUAN melaksanakan kegiatan-kegiatan itu, ada


Mitos adalah cerita rakyat yang yang melaksanakan karena sudah tradisi
termasuk foklor lisan dan penyebarannya ada pula yang melaksanakan karena
dari mulut ke telinga ke mulut, berupa mengetahui arti dari adat tersebut
pesta-pesta rakyat, upacara-upacara, adat (Hutomo, 1991:8).
kebiasaan ataupun takhayul.Sampai saat Baik mitos maupun mite, sebagai
ini hampir seluruh masyarakat Jawa ilmu pengetahuan yang disebut mitologi
mengenal hal-hal tersebut dan masih (Ratna, 2011:210). Batasan mitologi
42 EDU-KATA, Vol. 4, No. 1, Februari 2017

sebagai pengetahuan mengenai dunia yang tanpa disadarinya membentuk


mite atau tokoh-tokoh mite, seperti mitos. Mitos yang terjadi karena budaya
mitologi jawa, mitologi india, mitologi terdapat dalam novel Centhini:40 Malam
yunani. Mengintip Sang Pengatin.
Selanjutnya, mite dikatakan sebagai
cerita asal-usul dan cerita dewa-dewa METODE
yang dapat diyakini sebagai sesuatu yang Penelitianini berupa kualitatif yang
benar (Zaidan, 1997:17). Mite sebagai tidak menggunakan hitungan angka atau
sebuah dongeng yang berisi cerita dewa- rumus statistik. Penelitian ini
dewi telah diteliti sebagai salah satu menggunakan kajian antropolgi sastra
karya seni yang dianggap nyata dan dengan teori strukturalisme Levi-Strauss
benar-benar pernah terjadi dalam dunia, dan teori mitos, metode analisis deskriptif
walaupun sebenarnya mite merupaan analitik dan strukturalis hermeneutik
khayalan manusia. secara kualitatif, dengan teknik analisis
Pemilihan kajian mitos, karena menguraikan, mengklasifikaskan, dan
mitos merupakan mitologi Jawa yang menabelkan.
dianggap tabu da tidak benar, namun Sumber data penelitian ini adalah
seiring berjalannya waktu mitos dianggap novel Centhini:40 Malam Mengintip
sejenis kebenaran. Artinya mitos tidak Sang Pengantin karya Sunardian
selamanya suatu kebohongan. Kebenaran Wirodono. Metode pengumpulan data
itu dilakukan dengan cara ritual-ritual yang digunakan dalam penelitian ini
yang dilakukan masyarakat Jawa. adalah pertama dengan menentukan
Demikian juga pemilihan masyarakat objek data dalam novel. Kedua yang
Jawa sebagai subjek mitos, karena mitos dilakukan dalam mengumpulkan data,
lebih dikenal oleh masyarakat Jawa. yaitu dengan identifikasi. Selanjutnya
Masyarakat Jawa dikenal masih menyeleksi data yang telah digaris
kental dengan adat-istiadat. Adat-istiadat bawahi yang dianggap lebih relevan.
masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa, Terakhir yang harus dilakukan dalam
karena mereka masih sangat kental akan mengumpulkan data adalah dengan
budaya warisan nenek moyang, novel mengklasifikasikan data yang
Centhini:40 Malam Mengintip sang dikumpulkan dalam bentuk kalimat atau
Pengantin termasuk karya yang banyak paragraf untuk kemudian dilakukan
menggambarkan mitos Jawa. Novel ini analisis deskriptif analitik dan
bercerita tentang masyarakat Jawa hermeneutika dengan interpretasi
dengan pembagian golongan. Masyarakat peneliti.
Jawa dipilih sebagai objek penelitian
karena terdapat mitos-mitos yang HASIL PENELITIAN
menarik, yang berhubungan dengan Amongraga sebagai “priyayi kaya”
kebudayaan Jawa yang berasal dari nenek dan “santri”, Tambangraras “priyayi
moyang. Bukan karena masyarakat Jawa kaya” dan “santri”, dan satu yang
kental akan budaya dan mitos. Kerna berbeda, yaitu Centhini “priyayi miskin”
mitos bukanlah suatu fenomena yang dan “santri”. Berikut dalah “sejarah
berkenaa dengan budaya saja, tetapi juga kehidupan” tokoh Amongraga,
berhubungan dengan hukum, sosial, Novel (CMMSP) adalah karya
ilmiah dan alamiah yang terbentuk dari sastra yang banyak menggambarkan
hubungan masyarakat dan kebiasaan mitos budaya Jawa baik dalam bentuk
Mitos Masyarakat Jawa dalam Novel Centhini (Kiki Astrea) 43

tindakan maupun ucapan yang sering dan pedoman kehidupan masyarakat


muncul dalam kehidupan masyarakat Jawa.Setiap kegiatan mereka tidak lepas
Jawa. Sesuai dengan kebudayaan Jawa dari mitos yang melekat dalam diri
yang masih mengikuti nilai-nilai, adat- manusia. Seperti Nasib manusia
istiadat dan norma-norma ditentukan berdasarkan keturunan.
kemasyarakatan seperti, makanan, cerita- Misalnya, jika orang tuanya adalah
cerita, permainan dan acara. seorang raja, maka putrinya akan menjadi
Mitos masyarakat Jawa merupakan seorang putri. Dan, jika orang tuanya
hal yang dijadikan pedoman kehidupan seorang pembantu, maka putrinya akan
mereka, mitos-mitos tersebut memiliki menjadi pembantu.Mitos ini tidak
makna yang dipercaya kebenarannya oleh dianggap sebagai sebuah mitos belaka,
pelaku mitos. Seperti halnya karya sastra melainkan sudah menjadi kebenaran bagi
lainnya, mitos dalam kajian antropologi masyarakat jawa.
sastra juga merupakan karya sastra yang Perempuan yang sudah cukup umur
harus diapresiasi dan dicari serta tetapi pemilih, akan menjadi perawan
diketahui maknanya. Karena sebuah tua.Pengantin baru harus dijaga sampai
karya sastra merupakan hasil tangan 40 malam.Bulan maulid adalah bulan
manusia kreatif untuk diri sendiri maupun yang baik untuk malaksanakan
orang lain yang dibentuk berdasarkan hajatanUpacara unduh pengantin
inspirasi. Inspirasi itulah yang dilakukan sampai sebelum sepasaran
merupakan makna karya sastra yang pernikahan dan dihiasi janur kuning,
diciptakan oleh manusia. gamelan, makanan, shalawatan, dan
Nasib manusia ditentukan jodangan.Ritual-ritual tersebut
berdasarkan keturunan.Misalnya jika dilakkukan masyarakat Jawa dengan
orang tuanya seorang raja maka putrinya penuh perhitungan matang, setiap acara
akan menjadi puteri.Orang tuanya bagi mereka ada ritual-ritual tertentu
seorang pembantu maka putrinya akan untuk keberkahan hidup.
menjadi pembantu. Memakan makanan, meminum
Makna sebenarnya bahwa nasib minuman bekas orang yang berilmu
sesuai dengan keturunan memang benar tinggi dan berjabat tangan dengannya
adanya, namun semua itu tergantung akan mendapat keberkahan dan rizki
pada masing-masing individu. Jika anak yang berlimpah.Rumah baru pengantin
raja dan kerajaannya hancur, maka pasti baru sebelum ditinggali harus ditutupi
dia akan menjadi rakyat biasa walaupun dengan kain berwarna putih.Syekh
kerajaan itu dihancurkan olehnya ataupun Amongraga (orang yang berilmu tinggi)
oleh orang lain. Sebaliknya, jika putri setelah datang ke desa Wanamarta, desa
pembantu memiliki kegigihan yang kuat ini menjadi hidup, tidak ada orang yang
dalam mengejar cita-cita, maka dia bisa berjudi dan suara adzan terdengar
menjadi ratu dunia dengan usahanya bersahut-sahutan di setiap masjid.Mitos
melawan nasib dari orang tuanya. Karena kelahiran dan kematian.
nasib seseorang tidak akan berubah Mitos-mitos tersebut menjadi
kecuali dia sendiri yang merubahnya. landasan hidup Masyarakat Jawa, setiap
Pandangan hidup masyarakat Jawa ritual dilaksanakan dengan penuh
terhadap mitos-mitos Jawa tidak dapat kepercayaan dan keikhlasan, bahwa
dipisahkan dari kehidupan orang yang memiliki kedudukan tinggi
bermasyarakat. Mitos dijadikan landasan dalam suatu masyarakat, mereka yang
44 EDU-KATA, Vol. 4, No. 1, Februari 2017

diagungkan dan dimuliakan. Warga akan baik, seolah-olah tidak bisa dikenali lagi
berbondong-bondong mendatangi orang apakah yang dibicarakan termasuk sastra
yang dimuliakan dalam desa hanya untuk atau antropologi (Ratna, 2011:31).
melihat, memeriahkan bahkan mencari Herman (dalam Rohmadi, 2011:23)
rejeki dan barokah dari mereka yang Budaya dalam sastra jawa adalah budaya
berilmu tinggi, karena orang yang dan sastra yang sudah berusia sangat tua
dimuliakan pastilah orang yang berilmu dan memiliki nilai-nilai luhur dan nilai-
tinggi dan alim. nilai abadi.Adat-istiadat masyarakat dan
Kelahiran adalah awal kehidupan sopan santun pergaulan juga merupakan
manusia. Dalam masyarakat Jawa, nilai tinggi yang sudah teruji oleh
kelahiran seorang anak akan dirayakan zaman.Adat-adat tersebut sudah
dengan meriah. Ritual-ritual kelahiran diabadikan dalam tembang-tembang,
dilakukan, dengan menyajikan aneka tarian-tarian, dolanan dan kitab-kitab
makanan serta doa yang diharapkan akan lama yang tinggi nilai budayanya.
memberi kesehatan, kebahagiaan, Kebudayaan berarti keseluruhan
kemuliaan dan keberkahan bagi manusia tindakan manusia dalam kehidupan baik
baru. Sedangkan kematian bukanlah akhir yang secara naluri, refleks dan tindakan
dari hidup, melainkan awal dari alamiah yang dimilikinya secara dasar
kehidupan kekal dengan adalah suatu kebudayaan yang dilakukan
mempertanggungjawabkan amal yang dengan sopan santun dan sesuai dengan
dilakukan ketika dia hidup. nilai-nilai agama, kitab-kitab, adat-adat
dan budi luhur manusia.
LANDASAN TEORI Heddy (2012:181) istilah mitos,
Antropologi sastra adalah analisis mite atau dongeng biasanya
dan pemahaman terhadap karya sastra mengingatkan kita pada suatu kisah atau
dalam kaitannya dengan kebudayaan. ceritera yang aneh, janggal atau lucu, dan
Dalam perkembangan berikut definisi umumnya sulit dimengerti maknanya,
tersebut dilanjutkan dengan pemahaman tidak dapat diterima kebenarannya, atau
dalam perspektif kebudayaan yang lebih tidak perlu ditanggapi secara serius
luas. Perkembangan yang dimaksudkan isinya. Kisah tersebut umumnya dianggap
juga mengikuti perkembangan sosiologi sebagai hasil khayalan iseng saja, karena
sastra yang semula hanya berkaitan isinya kebanyakan tidak sesuai dengan
dengan masyarakat yang ada dalam karya kenyataan sehari-hari.
sastra kemudian meluas pada masyarakat Meskipun demikian, karena
sebagai latar belakang penciptaan sifatnya ini pula mitos seringkali
sekaligus penerimaan. Karya sastra dipandang sebagai suatu yang suci,
dengan demikian bukan refleksi, bukan wingit atau bertuah dan tidak semua
semata-mata memantulkan kenyataan, orang dapat dan boleh
melainkan merefraksikan, mengetahuinya.Mitos ini kemudian dapat
membelokkannya sehingga berhasil juga digunakan sebagai alat kebenaran
mengevokasi keberagaman budaya secara atau sumber kebenaran dari suatu
lebih bermakna. Dalam hubungan ini peristiwa atau kejadian tertentu, dan
akan terjadi proses timbal balik, menjadi alat legitimasi kekuasaan pihak-
keseimbangan yang dinamis antara pihak tertentu.
kekuatan aspek sastra dengan antropologi
itu sendiri. Bahkan, dalam analisis yang
Mitos Masyarakat Jawa dalam Novel Centhini (Kiki Astrea) 45

PEMBAHASAN dari mana-mana melamarnya. Dari yang tampan


Budaya Jawa mengenal struktur kaya, maupun jelek kaya…”(2011:41)
dalam masyarakat, yaitu priyayi, satri dan Mitos masyarakat Jawa merupakan
abangan. Dua dari tiga struktur tersebut hal yang dijadikan pedoman kehidupan
terdapat pada tokoh-tokoh dalam mereka, mitos-mitos tersebut memiliki
Centhini, Amongraga dan Tambangraras. makna yang dipercaya kebenarannya oleh
Amongraga dan Tambangraras tokoh pelaku mitos. Seperti halnya karya sastra
tersebut termasuk dalam masyarakat lainnya, mitos dalam kajian antropologi
priyayi kaya dan santri. Sedangkan sastra juga merupakan karya sastra yang
Centhini termasuk priyayi miskin dan harus diapresiasi dan dicari serta
santri. Amongraga dan priyayi kaya dan diketahui maknanya. Karena sebuah
santri, karena dia berasal dari keluarga karya sastra merupakan hasil tangan
kesunanan giri Surabaya, namun manusia kreatif untuk diri sendiri maupun
kesunanannya telah runtuh karena orang lain yang dibentuk berdasarkan
serangan Mataram sehingga Amongraga inspirasi. Inspirasi itulah yang
beserta dua saudaranya melarikan diri merupakan makna karya sastra yang
dan berpisah di perjalanan. Amongraga diciptakan oleh manusia.
akhirnya terdampar di Wanamarta, dia Mitos Agama:Bulan maulid adalah
ditawari oleh gurunya untuk menikah bulan yang baik untuk malaksanakan
dengan putri pembesar Wanamarta. hajatan. Masyarakat Jawa selain kental
Akhirnya Amongraga memutuskan untuk akan budaya Jawa, mereka juga penganut
menikah dengan Tambangraras demi terbesar agama Islam. Dalam agama
mencapai tujuan untuk mencari kedua Islam bulan Maulud atau Maulud Nabi
adiknya yang menghilang dan sembunyi adalah hari kelahiran Nabi Muhammad
dari kejaran Mataram. SAW. Di dalam bulan Maulud, dipercaya
“dan sekarang, Mataram hendak kita kebaikannya untuk melaksanakan
biarkan menyerang! Tidak!” Sunan Giri berkata hajatan, karena bulan Maulud adalah
lantang,” “kita akan pertahankan sampai titik bulan kelahiran manusia sempurna yang
darah penghabisan”. membawa berkah dan keselamatan bagi
Jayengresmi dan dua adiknya sama sekali
tak bisa membantah. Akan sia-sia saja sekalipun
seluruh umat manusia.
sama sekali tidak menyetujui, tidak ada kata lain Syekh Amongraga (orang yang
selain menurut pada perintah orang tua. berilmu tinggi) setelah datang ke desa
Menmeprtahankan Giri. Wanamarta, desa ini menjadi hidup, tidak
Tambangraras adalah priyayi kaya, ada orang yang berjudi dan suara adzan
karena dia adalah putri orang terpandang terdengar bersahut-sahutan di setiap
di Wanamarta. Dia dipaksa agar segera masjid. Oleh karena itu Memakan
menikah, tetapi dia hanya akan menerima makanan, meminum minuman bekas
pinangan dari pria yang mampu orang yang berilmu tinggi dan berjabat
melindunginya di dunia dan di akhirat. tangan dengannya akan mendapat
Tambangraras termasuk santri, karena keberkahan dan rizki yang berlimpah.
ayahnya adalah seorang kyai yang Mitos sosial: Nasib manusia
memiliki pesantren dan setiap hari ditentukan berdasarkan keturunan.
mendapatkan siraman rohani. Misalnya jika orang tuanya seorang raja
“Kenapa Tambangraras belum kawin?” maka putrinya akan menjadi puteri.Orang
Jamal bertanya pada Ki Nuripin
“ooow, Tambangraras hanya mau kawin
tuanya seorang pembantu maka putrinya
dengan lelaki yang cerdas, sudah banyak lelaki akan menjadi pembantu. Makna
sebenarnya bahwa nasib sesuai dengan
46 EDU-KATA, Vol. 4, No. 1, Februari 2017

keturunan memang benar adanya, namun Masyarakat menganggap dongeng


semua itu tergantung pada masing- adalah nyata, karena merupakan saringan
masing individu. Jika anak raja dan dongeng, walaupun inti pesan telah luntur
kerajaannya hancur, maka pasti dia akan karena perubahan jaman.Seperti kisah
menjadi rakyat biasa walaupun kerajaan rosul yang kebenarannya belum dapat
itu dihancurkan olehnya ataupun oleh dibuktikan, walaupun telah ada data
orang lain. Sebaliknya, jika putri dalam Al-Quran, tetapi masyarakat
pembantu memiliki kegigihan yang kuat melakukan berbagai kegiatan hidup
dalam mengejar cita-cita, maka dia bisa berdasarkan ajaran Rasul. Karena Rasul
menjadi ratu dunia dengan usahanya merupakan panutan dan pemimpin umat
melawan nasib dari orang tuanya. Karena muslim. Sebagai mana yang telah
nasib seseorang tidak akan berubah diajarkan.Sehingga masyarakat bukan
kecuali dia sendiri yang merubahnya. hanya menganggap kegiatan mereka
Nilai Keutamaan Mitos Jawa seagai seuah mitos, namun sebagai
Terhadap Mitos dalam Novel Centhini:40 kebenaran yang turun dari Tuhan.
Malam Mengintip Sang Pengantin.Mitos
Jawa tidak dapat dipisahkan dari DAFTAR RUJUKAN
kehidupan bermasyarakat. Mitos Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
dijadikan landasan dan pedoman Penelitian Suatu Pendekatan
kehidupan masyarakat Jawa.Setiap Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
kegiatan mereka tidak lepas dari mitos Djajasudarma, Fatimah.
yang melekat dalam diri manusia.Seperti Wacana.Bandung : Refika
Nasib manusia ditentukan berdasarkan Dojosantosa. 1989. Unsur Religius
keturunan. Misalnya, jika orang tuanya Dalam Sastra Jawa. Semarang:aneka
adalah seorang raja, maka putrinya akan Ilmu.
menjadi seorang putri. Dan, jika orang Endaraswara, Suwardi. 2003. Metodologi
tuanya seorang pembantu, maka putrinya Penelitian astra.Yogyakarta:Pustaka
akan menjadi pembantu.Mitos ini tidak Widyatama
dianggap sebagai sebuah mitos belaka, Harahap, Muharrina. 2009. Mitologi jawa
melainkan sudah menjadi kebenaran bagi dalam novel-novel Kuntowijoyo.
masyarakat Jawa. Universitas Sumatera Utara Medan.
Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara
SIMPULAN Yang Terlupakan Pengantar Studi
Mitos Jawa tidak dapat dipisahkan Sastra Lisan. Surabaya:HISKI.
dari kehidupan bermasyarakat.Mitos Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi
dijadikan landasan dan pedoman Sastra. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
kehidupan masyarakat Jawa.Setiap Wirodono, Sunardian. 2010. Centhini:40
kegiatan mereka tidak lepas dari mitos Hari Mengintip Sang Pengantin.
yang melekat dalam diri manusia.Ritual- Jogjakarta:DIVA Press.
ritual tersebut dilakkukan masyarakat Zaidan, A. Rozak, dkk. 1997. Pusat
Jawa dengan penuh perhitungan matang, Pengembangan dan Pembinaan
setiap acara bagi mereka ada ritual-ritual Bahasa. Jakarta: Depatemen
tertentu untuk keberkahan hidup. pendidikan dan Kebubayaan.

Anda mungkin juga menyukai