Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)

Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI


E-ISSN : 2774-3217

ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


PADA PRAKTIK MANDIRI BIDAN DI MASA PANDEMI
COVID-19
Annisa Ulfah1, Ede Surya Darmawan2

1ManajemenPelayanan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,


Universitas Indonesia, Indonesia
2Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Indonesia, Indonesia

E-mail: annisa.ulfah91@ui.ac.id, edesurya@ui.ac.id

ABSTRAK
Situasi pandemi COVID-19 mengharuskan para tenaga kesehatan beradaptasi untuk
tetap melayani pasien dengan optimal, termasuk para bidan yang memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak dari tempat Praktik Mandiri Bidan (PMB).
Berdasarkan laporan IBI pusat per 7 Juni 2020 terdapat 974 dari 9.296 PMB yang
menutup lokasi praktiknya sehingga pelayanan KIA juga sementara waktu ditiadakan.
Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan pelayanan KIA di masa pandemi COVID-
19 serta menyajikan analisis yang berkaitan agar pelayanan dapat tetap berjalan sesuai
dengan perubahan adaptasi pelayanan KIA di PMB. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diambil dengan melakukan
wawancara mendalam kepada pemilik Praktik Mandiri Bidan N di Kota Bekasi. Data
dianalisis dan sajikan dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian
menunjukkan strategi SO menerapkan pelayanan KIA dengan memperhatikan physical
distancing melalui panduan pemerintah dan Satgas COVID-19 serta memanfaatkan
layanan digital untuk konsultasi pasien. Strategi WO yaitu dengan memaksimalkan
kegiatan pendaftaran online, menerapkan SOP pelayanan dan pencegahan infeksi
sesuai arahan protokol kesehatan. Sedangkan strategi ST yaitu dengan melakukan
skrining yang tepat serta efisiensi penggunaan APD. Strategi WT yaitu dengan
melakukan pencegahan infeksi baik dari bidan maupun pasien, serta mengedukasi
pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan penularan COVID-19. Analisis SWOT
dapat digunakan untuk membentuk strategi dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak
di Praktik Mandiri Bidan pada masa pandemi COVID-19 serta menganjurkan bidan
maupun pasien untuk tetap melaksanakan pelayanan sesuai dengan arahan protokol
kesehatan.
Kata Kunci: COVID-19; Kebidanan; Kesehatan Ibu dan Anak

1. PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (COVID- seluruh dunia [1]. Tidak terkecuali di
19) adalah penyakit menular yang Indonesia, sampai dengan 10 November
disebabkan oleh Severe Acute 2020 akumulasi data kasus positif
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 mencapai 463.007 kasus yang
(SARS-CoV-2). Pada 11 Maret 2020 menyebabkan kematian sebanyak
COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi 15.148 jiwa.
dikarenakan angka penularan dan Setelah ditetapkan sebagai
kematian yang mengalami kenaikan di bencana nasional pada 13 April 2020,
Forum Ilmiah Tahunan VI
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 25-26 Nopember 2020
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

seluruh sektor termasuk kesehatan Juni 2020) sejak adanya COVID-19.


dituntut untuk mampu beradaptasi Keputusan ini diambil oleh bidan
sehingga masyarakat diharapkan dapat dikarenakan Alat Pelindung Diri (APD)
menjalani kegiatan melalui protokol tidak memadai, bidan harus melakukan
kesehatan. Masyarakat yang isolasi mandiri, dalam perawatan
membutuhkan pelayanan kesehatan COVID-19, dll. Selain itu, berdasarkan
dihadapkan oleh rasa kekhawatiran laporan IBI, ditemukan kasus positif
akan terpapar virus COVID-19. pada bidan yang membuka PMB
Keputusan Presiden Nomor 12 sehingga harus menutup tempat
tahun 2020 tentang Penetapan Bencana praktiknya dan meniadakan sementara
nonalam, sehingga memerlukan pelayanan KIA yang biasa diberikan [5].
mekanisme penanganan salah satunya Kebijakan Pembatasan Sosial
dengan diberlakukan kebijakan Berskala Besar (PSBB) termasuk di
Pembatasan Sosial Berskala Besar Kota Bekasi diberlakukan sebagai
(PSBB) dan melakukan adaptasi pencegahan penularan COVID-19
kebiasaan baru untuk pencegahan menyebabkan dampak terhadap
penularan COVID-19. Kondisi ini kelangsungan pelayanan kesehatan
menyebabkan dampak yang besar masyarakat, termasuk pelayanan KB
hampir di semua aspek, termasuk dalam dan kesehatan reproduksi. Pada Masa
hal pelayanan kesehatan masyarakat COVID-19 terjadi Penurunan Jumlah
[2]. Pelayanan KB IUD dan Implan di
Layanan KIA-KB merupakan PMB(5). Dampak pandemi COVID-19
salah satu layanan esensial. Upaya yang menyebabkan upaya penurunan AKI
dapat dilakukan bidan melalui dan AKB menjadi terhambat. Hambatan
fungsinya sebagai pelaksana dan tersebut di antaranya yaitu
pengelola diberi kewenangan untuk berkurangnya ketersediaan layanan dan
memberikan pelayanan melalui Praktik KIA&KB, kurangnya pelayanan yang
Mandiri Bidan (PMB). Menurut tepat sesuai kebutuhan dan
Riskesdas (2018) sebagian besar komprehensif, serta meningkatnya
pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh risiko infeksi pada tenaga kesehatan [6].
bidan (85%), sedangkan persentase Pandemi COVID-19 ini akan
pelayanan persalinan yang ditolong menyebabkan tenaga kesehatan
bidan adalah 62,7%, dan sebanyak maupun pasien beradaptasi dengan
29%nya bersalin di PMB [3]. Pelayanan perubahan yang ada. Menurut Marsh
KB pada data Profil Kesehatan 2019 (dalam Adiputra, 2020), masalah
menunjukkan sebanyak 35,5% tempat tersebut menyebabkan tenaga
pelayanan KB yang dilayani oleh kesehatan juga harus mempersiapkan
jejaring (Pustu/Pusling/Bidan Desa, bagaimana ketakutan masyarakat akan
Poskesdes/Polindes dan Praktik Bidan) COVID-19 yang menyebabkan
dengan mayoritas pelayanan berada keengganan untuk mendapatkan
pada PMB yaitu sebesar 60,7% [4]. pertolongan kesehatan [7]. Petugas
Tingginya angka tersebut berisiko lebih tinggi terinfeksi COVID-
menunjukkan besarnya peranan bidan 19 dalam upayanya melindungi
melalui PMB dalam memberikan masyarakat. Petugas dapat terpapar
pelayanan KIA kepada masyarakat. bahaya dan tekanan psikologis,
Namun berdasarkan laporan Ikatan kelelahan, keletihan mental atau stigma
Bidan Indonesia (IBI), beberapa anggota [8].
IBI yang tercatat memberikan World Health Organization (WHO)
pelayanan melalui PMB di Indonesia menyatakan dalam rangka
yaitu sebebsar 36.996, sebanyak 974 meminimalkan dampak wabah COVID-
bidan terpaksa menutup sementara 19 setiap negara harus harus
PMB dari 9.296 laporan yg masuk (7 memprioritaskan layanan kesehatan

2
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

seksual, reproduksi, maternal, neonatal, berprofesi sebagai bidan pelaksana.


anak, dan remaja yang lebih rentan Data diambil melalui wawancara
selama masa kedaruratan dan hak-hak mendalam dan observasi langsung
mereka wajib dipenuhi [9]. Untuk itu, bagaimana keberjalanan pelayanan
pemerintah melalui kementrian KIA. Data dianalisis dan sajikan dengan
kesehatan mengharapkan pelayanan pendekatan analisis SWOT (Strength,
KIA tetap berjalan dengan memenuhi Weakness, Opportunity, Threat).
protokol kesehatan dengan menerbitkan Analisis yang dilakukan yaitu dengan
beberapa perdoman untuk pelayanan mengidentifikasi faktor internal
kesehatan esensial (strength, weakness) dan faktor
Dengan kebutuhan masyarakat ektsternal (opportunity, threat), serta
yang masih tinggi pada pelayanan KIA matriks SWOT.
pada PMB, khususnya di Kota Bekasi Analisis SWOT adalah salah satu
sebagai daerah yang padat penduduk instrumen analisis yang dapat
tentunya membuat bidan harus mampu digunakan dengan tepat melalui
melakukan strategi yang tepat agar kekuatan, kelemahan, peluang, dan
pelayanan KIA kepada masyarakat ancaman [11]. Analisis SWOT
dapat berjalan dengan baik dengan digunakan untuk memperoleh
mempertimbangkan protokol kesehatan pandangan dasar mengenai strategi
untuk pencegahan penularan COVID-19 yang diperlukan dalam mencapai suatu
baik dari bidan maupun pasien di tujuan tertentu, dalam hal ini
Praktik Mandiri Bidan. pengkajian tentang upaya-upaya apa
saja yang dapat dijadikan solusi
2. METODOLOGI PENELITIAN alternatif dalam pengelolaan dan
Penelitian ini merupakan pengembangan strategi [12]. Aspek
penelitian kualitatif dengan pendekatan internal yaitu berupa sumber daya,
deskriptif studi kasus. Penelitian sarana dan prasarana, metode,
kualitatif adalah satu metode penelitian pengembangan tim petugas, dan
yang bertujuan untuk mendapatkan Standar Operasional Prosedur (SOP).
pemahaman tentang kenyataan melalui Sedangkan aspek eksternal yaitu berupa
proses berfikir induktif [10]. Penelitian aturan kebijakan pemerintah, pedoman
dilakukan di Praktik Mandiri Bidan N kementrian kesehatan, peran serta, dan
yang berada di Kota Bekasi. Informan pengetahuan masyarakat.
yang diteliti adalah Bidan N yang

Gambar 1. Desain Matriks SWOT


Sumber: Rangkuti (dalam Karim, 2019)(13)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Praktik Mandiri Bidan N adalah IBI. Setelah melakukan wawancara


salah satu fasilitas kesehatan yang telah mendalam dan observasi pelayanan
memberikan pelayanan KIA dan KB di pada Praktik Mandiri Bidan N, maka
Kota Bekasi selama sekitar 28 tahun. didapatkan hasil pada variabel
Bidan N merupakan pemilik sekaligus kekuatan, kelemahan, peluang, dan
pelaksana pelayanan kebidanan dan ancaman yaitu sebagai berikut :
KIA, serta menjadi bagian dari anggota

Tabel 1. Matriks SWOT


Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

-Lokasi strategis, berada pada -Waktu tunggu pasien


kelurahan di zona hijau -Penggunaan APD belum sesuai
-Memiliki kerjasama dengan level
praktik mandiri dokter umum -Skrining penapisan rendah
dan dokter spesialis kebidanan
-Memiliki bangunan pribadi
yang cukup luas untuk
menerapkan physical distancing
Eksternal -SDM yang ramah dan
berpengalaman
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

-Dukungan IBI -Melakukan komunikasi -Menerapkan


-Arahan Satgas interpersonal pasien tentang pendaftaran&konsultasi online
COVID-19 pelayanan KIA sesuai arahan -
-Pendaftaran Satgas COVID-19 Menerapkan&menginformasikan
digital -Menerapkan physical distancing arahan protokol kesehatan
-Pelayanan kepada pasien yang berkunjung -Membuat SOP dan
kesehatan -Menggunakan konsultasi digital menganamnesis lengkap pada
melalui kepada dokter apabila pasien sesuai arahan
kunjungan ditemukan penyulit maupun -Memperbaharui informasi dari
rumah (home risiko tinggi group IBI
visit care) -Melakukan kunjungan rumah -Pelakukan pencegahan infeksi
-(Halobid/ apabila diperlukan sesuai anjuran pemerintah
Telemidwifery)
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

-Ketersediaan -Menerapkan skrining yang -Melakukan pencegahan infeksi


APD sedikit dan tepat dan merujuk pasien baik secara efisien dari bidan
mahal apabila dicurigai pasien terpapar maupun pasien
-Budaya COVID-19 -Mengedukasi pasien maupun
masyarakat -Efisien dan bijak menggunakan keluarga mengenai pencegahan
-Biaya rapid test APD penularan COVID-19
masih berbayar -Menganjurkan rapid test
kepada pasien apabila dicurigai
terpapar COVID-19 untuk saling
menjaga dari tertularnya virus

Analisis SWOT Praktik Mandiri Bidan N berada


1. Kekuatan (Strength) pada lokasi strategis dan berada pada
kelurahan di zona hijau.

4
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Pengalamannya selama 28 tahun Kecanggihan teknologi dapat


menjadi bidan dikenal SDM yang dimanfaatkan dengan melakukan
berpengalaman, kompeten, dan ramah. pendaftaran melalui WhatsApp
Selain itu, dalam melakukan sehingga dapat mengetahui jadwal yang
pelayanannya juga didukung oleh disepakati bidan dan pasien untuk
kegiatanan kolaborasi dengan dokter melakukan pelayanan. Pelayanan
umum maupun dokter spesialis kesehatan juga dapat dilakukan melalui
kandungan serta rujukan apabila kunjungan rumah (homecare) apabila
ditemukan kasus yang tidak dapat dirasa tidak memungkinkan bagi
ditangani sesuai kewenangan bidan. pasien. Disamping itu, adanya layanan
Selain itu pelayanan didukung dengan telemedicine maupun halobid yang
sarana dan prasarana yang dirilis oleh IBI Jawa Barat dapat
memungkinkan pasien untuk mempermudah pasien menjangkau
menerapkan protokol kesehatan berupa informasi, sedangkan untuk
physical distancing. mempermudah pasien menanyakan
keluhan, Bidan N memberikan
2. Kelemahan (Weakness) kesempatan kepada pasien untuk
Kelemahan yang ditemukan berkonsultasai melalui WhatsApp.
adalah tidak adanya standar waktu
tunggu yang jelas pada pelayanan bagi 4. Ancaman (T)
pasien, sehingga ada kemungkinan Di pasar alat kesehatan Kota
pasien menunggu lama dan berkontak Bekasi, jumlah APD dan desinfekan
dengan pasein lainnya untuk pelayanan (hand sanitizer, sarung tangan latex,
yang dibutuhkan. Keterbatasan lainnya alkohol) menjadi terbatas dan
juga pemakaian APD belum dilakukan mengalami kenaikan harga yang cukup
sesuai level sebagaimana anjuran signifikan. Hal ini menyebabkan Praktik
pemerintah, yaitu baru sebatas Mandiri Bidan N harus mengeluarkan
pemakaian masker dan face shield. Di biaya lebih untuk memenuhi kebutuhan
samping itu, penapisan pasien terhadap pencegahan infeksi. Pada proses
COVID-19 rendah, seperti tidak persalinan yang memerlukan waktu
dilakukan pengukuran suhu ketika lama berinteraksi, PMB tidak
masuk apabila pasien tidak mengeluh dilengkapi dengan fasilitas rapid test,
demam. selain itu juga memerlukan biaya
pribadi dari pasien. Keluarga pasien ibu
3. Peluang (Opportunity) bersalin juga sering menunggu, bahkan
Meskipun pandemi COVID-19 berkumpul di PMB untuk menunggu
berdampak pada sektor kesehatan di persalinan maupun menjenguk pasien
Kota Bekasi, namun dengan adanya sehingga sering mengabaikan protokol
arahan dari Satgas COVID-19 dan kesehatan karena budaya masyarakat
pemerintah berupa panduan dapat setempat.
menjadi peluang untuk tetap
melaksanakan pelayanan kebidanan di Analisis Strategi SWOT
masa pandemi. Arahan tersebut 1. Strategi SO (Strenght –
diantaranya dengan mengeluarkan Opportunity)
buku panduan pelayanan, serta Hal yang dapat dilakukan yaitu
rekomendasi pelayanan sesuai dengan dengan melakukan komunikasi
protokol kesehatan. Organisasi profesi interpersonal pasien tentang pelayanan
IBI juga berperan memberi dukungan kesehatan ibu dan anak sesuai arahan
dan motivasi moral dan material dengan satgas COVID-19. Dengan sarana dan
membantu memberikan 1 (satu) buah prasarana yang mendukung juga dapat
face shield, masker kain, dan hazmat. mudah menerapkan physical distancing
kepada pasien yang berkunjung.

5
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Strategi lain juga dapat dilakukan terlebih dahulu untuk saling menjaga
dengan menguatkan konsultasi digital/ dari tertularnya virus.
online melalui WhatsApp kepada dokter Keterbatasan APD selayaknya
apabila ditemukan penyulit maupun disikapi dengan menggunakan APD
risiko tinggi. Layanan home visit care secara efisien dan bijak, serta
juga dapat diterapkan dalam pelayanan menggunakan teknologi tepat guna,
KIA ini, agar cakupan tetap terlaksana, sebagai contoh bidan dapat
serta dapat membantu mengurangi menyediakan tempat cuci tangan dan
pasien risiko tinggi terpapar COVID-19 sabun di berbagai tempat sebagai
saat mengakses pelayanan di PMB. alternatif penggunaan hand sanitizer.

2. Strategi WO (Weakness – 4. Strategi WT (Weakness – Threat)


Opportunity) Hal yang dapat dilakukan yaitu
Adanya mekanisme pendaftaran dengan melakukan pencegahan infeksi
melalui online dapat mengatasi masalah baik dari bidan maupun pasien serta
kelemahan waktu tunggu pasien yang mengedukasi pasien maupun keluarga
cukup lama. Bidan juga dapat mengenai pencegahan penularan
menginformasikan dan menerapkan COVID-19.
arahan protokol kesehatan kepada
pasien sesuai panduan yang ada. Pembahasan
Sedangkan dalam hal menghadapi 1. Edukasi dan Komunikasi
pasien positif berisiko yang menolak Interpersonal kepada Pasien
isolasi mandiri maupun terpusat, Pandemi COVID-19 merupakan
informasi tersebut dapat dengan cepat hal yang baru bagi masyarakat. Untuk
tersebar diantara bidan dengan terus itu diperlukan sosialisasi kepada
memperbaharui informasi pada grup IBI masyarakat mengenai pentingnya
maupun grup bidan di wilayah kerja menjaga kesehatan, salah satunya
Puskemas Kecamatan, sehingga bidan dengan melakukan pelayanan KIA
dapat meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan protokol
apabila ditemukan pasien baru yang kesehatan. Komunikasi dan pelibatan
dicurigai terpapar COVID-19. masyarakat yang tepat penting untuk
Dalam pelaksanannya juga mempertahankan rasa percaya pada
sebaiknya dilengkapi dengan SOP dan otoritas kesehatan masyarakat dan
menganamnesis lengkap pada pasien, memastikan perilaku yang tepat dalam
khususnya pada pasien yang dicurigai mencari pelayanan kesehatan [8]. Ujung
terpapar virus COVID-19. Hal ini juga tombak peningkatan PHBS dilakukan
dilakukan bagi bidan untuk dapat melalui serangkaian kegiatan promosi
melakukan pencegahan infeksi dan kesehatan puskesmas. Kegiatan
menggunakan alat medis sesuai anjuran tersebut diawali dari pelaksanaan
pemerintah dalam rangka menekan komunikasi interpersonal dan konseling
risiko keterpaparan COVID-19. [14]. Hal ini tentunya dapat diterapkan
bukan hanya di Puskesmas, melainkan
3. Strategi ST (Strenght – Threat) di seluruh pelayanan kesehatan
Strategi dapat dilakukan dengan termasuk pada PMB.
menerapkan skrining yang tepat dan
merujuk pasien apabila dicurigai pasien 2. Pendaftaran dan Konsultasi Online
terpapar COVID-19. Bagi pasien yang Proses antrian pendaftaran
dicurigai COVID-19, dengan menjadi efektif tentunya akan
memberikan KIE yang baik kepada memberikan kemudahan bagi pasien
pasien, bidan dapat menganjurkan untuk mendaftar dan mengatur antrian
pasien untuk melakukan rapid test [15]. Sesuai dengan penelitian N.Sa’idah
(2017) menggunakan pendaftaran online

6
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

mampu meningkatkan penghematan pasien, dapat menerapkan protokol


waktu tunggu [16]. Hal ini sesuai kesehatan yaitu menjaga jarak dan
dengan arahan untuk mencegah mencegah kerumunan.
kerumunan dari penumpukkan pasien.
Arahan WHO lainnya adalah 4. Skrining dan Rapid Test
dengan menggunakan teknologi yang Selayaknya setiap pasien ditanya
ada dan peraturan terkait untuk bagaimana riwayat penyakit dan
memfasilitasi pemindahan konsultasi riwayat perjalanannya. Namun yang
klinis ke platform digital [9]. Penelitian menjadi permasalahan adalah
yang dilakukan pada tahun 2018, terbatasnya bidan dalam menggunakan
menunjukan ada pengaruh untuk dapat rapid test, padahal pada kejadian pasien
meningkatkan cara hidup sehat melalui bersalin, tenaga kesehatan maupun
informasi konsultasi kesehatan pasien berkontak dalam waktu yang
berbasis web [17]. cukup lama dan sangat memungkinkan
Konsep kebidanan modern yaitu terjadinya penularan saat pelayanan
terhubung secara web elektronik oleh berlangsung. Hal ini juga telah dibahas
akses ke internet [18]. Telenursing dalam IBI bahwa alat screening rapid
menawarkan akses cepat ke perawatan test kepada PMB terbatas karena
dan dukungan, menghemat waktu dan tergantung kebijakan masing-masing
biaya, dan meningkatkan rasa aman daerah [5].
serta kesejahteraan klien [19].
Dalam implementasinya, 4. KESIMPULAN
maklumat IDI (Ikatan Dokter Praktik Mandiri Bidan merupakan
Indonesia) menganjurkan masyarakat salah satu tempat esensial yang
untuk memanfaatkan fasilitas memberikan pelayanan KIA. Adanya
pelayanan kesehatan yg berbasis pandemi COVID-19 mengharuskan
telekonsultasi dan homevisit care [20]. bidan mapun pasien beradaptasi
Sedangkan pengurus daerah IBI Jawa dengan kebiasaan baru. Arahan protokol
Barat mengeluarkan aplikasi halobid, kesehatan sudah seharusnya ditaati dan
yaitu sebuah layanan konsultasi online diimplementasikan, termasuk pada
antara bidan dengan pasien, sehingga pelayanan kesehatan di PMB.
pasien berkomunikasi dengan bidan Penetapan strategi dengan analisis
tanpa tatap muka langsung. SWOT dapat memudahkan bidan
khususnya pada PMB Bidan N untuk
3. Faktor Budaya Pembatasan Jumlah dapat memberikan pelayanan denga
Pengantar aman, yaitu dengan cara mengedukasi
Masyarakat Indonesia dikenal pasien, melakukan perjanjian
dengan rasa kekeluargaannya yang pendaftaran dan konsultasi online,
tinggi, hal ini muncul karena sifat pembatasan jumlah pengantar pasien,
gotong royong yang ada di masyarakat. melakukan skrining dengan tepat, dan
Hal ini tidak diimbangi dengan fasilitas menerapkan 3M (Memakai masker,
dan peraturan yang ada. Jumlah menjaga jarak, dan mencuci tangan).
penjenguk melebihi kapasitas kamar Diharapkan pelayanan KIA dapat tetap
inap [21]. Berdasarkan laporan yang berjalan dengan baik sesuai protokol
ditemukan di Ponorogo, ditemukan kesehatan serta memahami untuk
kasus positif saat mengunjungi pasien saling mencegah penularan COVID-19
nifas dan bayi baru lahir. Untuk itu, antara petugas kesehatan dan juga
maklumat yang diambil IDI yaitu pengunjung, dan adanya monitoring
dengan pembatasan pendamping pasien dari Dinas Kesehatan mengenai
serta pengunjung rawat inap yaitu 1 pelayanan KIA di PMB.
(satu) orang [20]. Sehingga dengan
adanya pembatasan jumlah pengantar

7
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

DAFTAR PUSTAKA [9] WHO. Mempertahankan layanan


kesehatan esensial : panduan
[1] Kesehatan K. Pedoman operasional untuk konteks COVID-
Pencegahan dan Pengendalian 19. Pandu Interim. 2020;
Corona Virus deases (Covid-19) [10] Martha E. Metodologi Penelitian
[Internet]. Vol. 5, Kementrian Kualitatif Untuk Bidang
Kesehatan. 2020. 178 p. Available Kesehatan. Jakarta: PT Raja
from: Grafindo Persada; 2016. 02 p.
https://covid19.go.id/storage/app/m [11] Siagian. Manajemen Stratejik.
edia/Protokol/REV- Jakarta: Bumi Aksara; 2011. 172
05_Pedoman_P2_COVID- p.
19_13_Juli_2020.pdf [12] Salim MA, Siswanto AB. Analisis
[2] Ri KK. Panduan Pelayanan SWOT dengan metode kuesioner.
Pelayanan Keluarga Berencana 2019. 4 p.
Dan Kesehatan Reproduksi. 2020. [13] Karim I. OPTIMALISASI
5 p. PENGEMBANGAN PRODUK
[3] Riskesdas K. Hasil Utama Riset CORE COMPETENCE PADA
Kesehata Dasar (RISKESDAS) USAHA Latar Belakang
[Internet]. Vol. 44. 2018. Available Pengembangan usaha kecil sebagai
from: basis ekonomi kerakyatan
http://arxiv.org/abs/1011.1669%0A merupakan salah satu langkah
http://dx.doi.org/10.1088/1751- strategi yang perlu ditindaklanjuti
8113/44/8/085201%0Ahttp://stacks. dengan langkah nyata . Dalam
iop.org/1751- rangka Pemasaran oleh banyak. J
8121/44/i=8/a=085201?key=crossref bisnis, Manaj dan Inform.
.abc74c979a75846b3de48a5587bf7 2019;16(September):64.
08f [14] Sari IIK, Sulistyowati M. Analisis
[4] Kementerian Kesehatan Republik Promosi Kesehatan Di Puskesmas
Indonesia. Data dan Informasi Kalijudan Terhadap Phbs Rumah
kesehatan indonesia 2019. Vol. 8, Tangga Ibu Hamil. J PROMKES.
Profil Kesehatan Indonesia. 2020. 2017;3(2):159.
1–213 p. [15] Nabyla F, Sigitta RC. Desain
[5] IBI. Situasi Pelayanan Kebidanan Aplikasi Sistem Pendaftaran
pada Masa Pandemi COVID-19. In: Online Menggunakan Smartphone
Situasi Pelayanan Kebidanan pada Untuk Meningkatkan Mutu
Masa Pandemi COVID-19. 2020. p. Pelayanan Pada Rumah Sakit.
1–32. JOINS (Journal Inf Syst.
[6] IBI. SITUASI PELAYANAN 2019;4(2):168–77.
KEBIDANAN PADA MASA [16] Sa’idah N. ANALISIS
PANDEMI COVID-19 WEBINAR. PENGGUNAAN SISTEM
In 2020. p. 1–26. PENDAFTARAN ONLINE (E-
[7] Adiputra PAT. Dampak Pandemi HEALTH) BERDASARKAN
COVID-19 pada Pelayanan Pasien UNIFIED THEORY OF
Kanker di Rumah Sakit Tersier di ACCEPPTANCE AND USE OF
Indonesia: Serial Kasus. JBN TECHNOLOGY (UTAUT). J Adm
(Jurnal Bedah Nasional). Kesehat Indones Vol. 2017;5:72–
2020;4(1):29. 81.
[8] World Health Organization. Materi [17] Purwanto H, Dalis S. E-Pelayanan
Komunikasi Risiko COVID-19 Konsultasi Kesehatan Peduli
untuk Fasilitas Pelayanan Remaja Pada Puskesmas Bekasi.
Kesehatan. World Health Simetris J Tek Mesin, Elektro dan
Organization. 2020. 1–11 p. Ilmu Komput. 2018;9(1):147–60.

8
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

[18] Kent B, McCormack B editors. [20] Board CE. IKATAN DOKTER


Clinical Context for Evidence- INDONESIA. 2020;(29).
based Nursing Practice [Internet]. [21] Alya SN, Surakarta UM, Saputra
Vol. 22. 2011. 128 p. Available A, Surakarta UM. Perilaku
from: menjenguk pasien di rumah sakit
https://books.google.com/books?id=r umum daerah majenang. In:
-I8MVcASEMC&pgis=1 Seminar Ilmiah Arsitektur. 2020.
[19] Krendl LM. Lisa Maria Krendl. p. 40–7.
2011;(September).

9
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

10

Anda mungkin juga menyukai