NASIONAL
(ayam ras)
Pemerintah wajib hadir melalui regulasi untuk mengatur porsi mana yang
harus dikerjakan oleh industri (korporasi) padat modal dan porsi mana
yang masih pantas dikerjakan oleh usaha rakyat/peternak UMKM.
Tujuannya :
• Konsolidasi peternak dengan pemerintah provinsi dan pemerintah
Kabupaten/Kota di masing-masing wilayah.
• Mencari kesetaraan, berbagi peran dengan korporasi, yang lemah
dilindungi/proteksi.
• Kembali ke Ekonomi kerakyatan.
• Butuh karakter peternak yang paham dan mampu ber-adaptasi dengan
undang – undang.
Pasal 38
Ketentuan lebih lanjut mengenai panen, pasca panen, pemasaran, dan
Industri pengolahan hasil peternakan sebagaimana dimaksud dalam pasal
34 sampai dengan pasal 37, kecuali yang diatur dalam ketentuan
peraturan per-undang undangan dibidang Industri, diatur dengan
peraturan menteri.
Melalui Peraturan Menteri ini diharapkan :
1. Diterbitkan, Regulasi khusus yang memperjelas kewajiban hilirisasi di
mata rantai Industri Perunggasan yaitu teknologi pasca panen ( RPHU-
Blast Freezer, Cold Storage, Industri Olahan) yang berfungsi sebagai
buffer harga dan buffer stok.
2. Idealnya ada Regulasi Pengaturan, Penataan dan Perlindungan pasar
untuk memproteksi peternak mandiri terutama pelaku usaha UMKM
agar masyrakat kecil tidak kehilangan mata pencahariannya sebagai
peternak.
Sistem tata niaganya harus diatur, yang kecil harus dapat hak nya.
Di Negara manapun dan dalam hal apapun, harus ada upaya Pemerintah
memayungi/melindungi yang kecil.
Kebalikannya yang kecil juga harus siap berkelompok, agar punya
Indentitas dan tidak gampang di manfaatkan oleh kepentingan.
Bahan Diskusi
• Apakah Regulasi (Permentan dan Permendag) yang ada saat ini sudah
memenuhi Amanat dari Undang Undang PKH No: 18/Tahun 2009, sebagai
turunanya.
• Apakah Regulasi (Permentan dan Permendag) yang ada saat ini sudah
mampu mensolusi permasalahan keruwetan yang ada di peternak rakyat
mandiri atau UMKM.
TERIMAKASIH