Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN

1. FUNGSI PERENCANAAN

Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan fungsi –
fungsi manajemen selanjutnya. Perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen. Tanpa
perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan
manajerial terdiri dari perumusan strategi dan penerapan strategi. Dalam perumusan strategi, manajer
kesehatan harus memiliki kemampuan ketrampilan konseptual, dan pada penerapan strategi, manajer
kesehatan harus memiliki ketrampilan teknis.

2. BATASAN PERENCANAAN

Menurut Levey dan Loomba dalam ” health care admnistration” merumuskan perencanaan sebagai berikut :
” perencanaan adalah proses penganalisaan dan pemahaman suatu sistem, perumusan goal dan tujuannya,
menilai kemampuannnya, menyusun alternatif rangkaian tindakannya atau rencana pencapaian goal dan
tujuan tadi, penilaian efektivitas rencana tersebut, memilih rencana terbaik, prakarsa tindakan yang
diperlukan untuk pelaksanaannya dan pemantauan yang berkesinambungan terhadap sistemagar diperoleh
hubungan yang optimal anatara rencana dan sistem tersebut”.Perencanaan kesehatan adalah suatu proses
untuk merumuskan masalah – masalah kesehatan yang berkembang dimasyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun strategi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

3.1 MANFAAT PERENCANAAN

Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi kesehatan tersebut
dapat mengetahui :

a. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya

b. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.

c. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan

d. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.

e. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur

f. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif

g. Mengukur hasil kegiatan

h. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.

4.1 CIRI – CIRI PERENCANAAN

Ciri – ciri perencanaan kesehatan adalah

a. Perencanaan upaya kesehatan pada umumnya melibatkan team kecil atau besar yang harus bekerja
sama.

b. Perencanaan umumnya menghadapi sumber daya yang terbatas

c. Sebagai fungsi terpenting dalam administrasi

d. Perencanaan harus selalu berorientasi ke masa depan


e. Perencanaan harus mempunyai kemampuan meramalkan apa yang terjadi di masa datang.

f. Perencanaan mampu menghadapi peluang melesetnya asumsi – asumsi yang mempengaruhi ketepatan
ramalan.

5.1 UNSUR – UNSUR PERENCANAAN

Suatu perencanaan yang komprehensif harus memperhatikan unsur – unsur penting sebagai berikut :

a. Visi dan misi

b. Permasalahan, penyebab dan prioritasnya

c. Tujuan rencana pemecahan masalah

d. Kebijakan kesehatan

e. Rencana usulan kegiatan

f. Rencana pelaksanaan kegiatan dan perkiraan hambatan

6.1 LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN

Perencanaan kesehatan mempunyai lima langkah yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan,
yaitu :

a. Analisis situasi

Langkah ini dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki organisasi kesehatan (data primer)
atau mengkaji data sekunder dari lembaga lain yang terkait dengan bidang kesehatan. Dalam
melakukan analisa situasi, perencana harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang ilmu
epidemologi, ilmu antropologi, ilmu demografi, ilmu ekonomi dan ilmu statistik.

Data yang diperlukan dalam perencanaan kesehatan adalah :

· Data tentang penyakit dan kejadian sakit

· Data kependudukan

· Data potensi organisasi kesehatan

· Keadaan lingkungan dan geografi

· Data sarana dan prasarana

b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya

Masalah dalam bidang kesehatan terbagi menjadi dua yaitu :

· Masalah program kesehatan

Contoh masalah program kesehatan : masalah keterbatasan SDM kesehatan, kepemimpinan


kepala puskesmas yang tidak efektif.

· Masalah kesehatan masyarakat


Contoh masalah kesehatan masyarakat adalah : tingginya prevalensi anemia ibu hamil,
rendahnya cakupan air bersih, tingginya prevalensi gondok, dll.

Penetapan prioritas masalah kesehatan dapat menggunakan berbagai teknik kuantitatif seperti
metode matrik, metode hanlon , maupun metode kualitatif seperti metode delbeg, yang nantinya
akan dibahas lebih mendalam di mata kuliah rencana dan evaluasi kesehatan.

c. Menentukan tujuan program

Setelah menentukan prioritas masalah kesehatan ditetapkan, maka manajer program harus
merumuskan tujuan program. Sebelum merumuskan tujuan program tim perencana kesehatan harus
memahami :

· Berapa besar sumber daya yang dimiliki organisasi

· Seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat yang akan dipecahkan

· Kapan target tersebut akan dicapai.

Perumusan sebuah tujuan operasional program kesehatan harus memenuhi syarat SMART, yang
artinya :

· Spesific (jelas sasarannya dan waktunya)

· Measurable (dapat diukur hasilnya)

· Appropriate (sesuai dengan tujuan kesehatan nasional)

· Realistik (sesuai dengan kemampuan SDM)

· Time bound (Sumber daya dapat dialokasikan mencapai tujuan tepat waktu)

d. Mengkaji hambatan dan kelemahan program

Langkah selanjutnya adalah mengkaji hambatan dan program yang pernah dilaksanakan. Tujuannya
untuk mencegah dan mewaspadai timbulnya hambatan program. Selain hambatan yang pernah
dialami juga membahas prediksi kendala dan hambatan yang mungkin akan terjadi dilapangan pada
saat program dilaksanakan. Hambatan yang diwaspadai adalah hambatan yang bersumber pada
kemampuan organisasi dan hambatan yang bersumber pada lingkungan.

e. Menyusun rencana kerja operasional.

Hambatan yang bersumber dari dalam organisasi harus dikaji sebelum menyusun rencana kerja
operasional. Bila tidak, maka program yang akan dilaksanakan akan terhambat oleh faktor internal
organisasi. Faktor lingkungan diluar organisasi seperti peran serta masyarakat dan kerja sama lintas
sektoral juga penting guna strategi pengembangan di lapangan. Memasuki fase ini tim perencana
sudah menetapkan tujuan dan target yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai