Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL : KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Published  Ahmad Riqqi Rohmatullah Rohman on Saturday, November 02, 2013

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling umum
digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di Indonesia.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang
isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita
pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari
sebuah slogan sangat penting bagi kita.

            Banyak slogan yang mengajak kita


untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan,
selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A
bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan
tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah dan kehilangan keindahannya. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi
juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat
bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan
baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat
menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna.
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam Artikel ini, diantaranya :

1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa


Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari.
Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan
sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya,
maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat–sahabat untuk semangat dalam
mengikuti pembelajaran.

2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah


Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar
bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi
maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama
baik sekolah, setiap penggerak–penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di
sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa / siswi di SMA Negeri 1
Ambunten.

3) Perilaku sebagai cermin sekolah


Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya.
Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam
karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMA Negeri 1 Ambunten.
Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa
di SMA Negeri 1 Ambunten.

4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia


Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak
manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru–paru sebagian besar berfungsi
untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu
dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.

5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan


Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat
mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan
sekolah ditanami pohon–pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang
bersih dan segar. Dan pohon–pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara
langsung.

Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi
antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan
(stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan.
Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku.Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa
pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004:
195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan
yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi:

1. Masyarakat disekeliling sekolah


2. Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan- bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan
bahan- bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu
dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap
siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan
sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109):

1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;


2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan ke dalam kelas;
3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga
(insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai
sumber pelajaran.

PENUTUP
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang
mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Tetapi kebersihan dan keindahan lingkungan
tersebut  juga mempengaruhi terhadap cara belajar siswa/siswi termasuk Sekolah Menengah Atas.

Anda mungkin juga menyukai