Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
4. Bagaimana Tekhnik Penilaian dalam Pembelajaran PAI untuk
Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar
siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain.
3. Dasar dalam penyusunan laporan kemajuan belajar siswa kepada para
orang tua. Dalam laporan ini dijelaskan kemampuan dan kecakapan belajar
siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang
diraihnya.4
Penilaian dalam hal ini bekerja sebagai alat untuk mengetahui seberapa
sukseskah proses belajar mengajar yang terjadi. Dapat juga berfungsi sebagai
perbaikan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
dan siswa. Dan juga sebagai laporan kemampuan belajar siswa yang diberikan
kepada orang tua agar mereka dapat mengetahui hasil belajar anaknya yang
berupa buku raport yang biasanya diberikan pada akhir semester.
Fungsi penilaian sangat luas bukan hanya untuk menentukan kemajuan
belajar siswa. Fungsi penilaian diantaranya sebagai berikut:
1. Penilaian membantu siswa mewujudkan perubahan dalam dirinya atau
mengembangkan perilakunya.
2. Membantu siswa merasakan kepuasan atas apa yang telah dia kerjakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk guru apakah metode mengajar yang
digunakannya telah memadai.
4. Membantu guru dalam hal membuat pertimbangan administrasi.5
Sedangkan menurut Nana Sudjana tujuan dari penilaian, adalah sebagai
berikut :
1. Menjelaskan kecakapan belajar siswa sehingga dapat dimengerti kelebihan
dan kekurangannya dalam macam-macam bidang studi atau mata pelajaran
yang dipelajarinya.
2. Sebagai indikator keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keberhasilannya dalam mengubah tingkah
laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan.
4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), 4
5 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002), 204
4
3. Sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan program pendidikan dan pengajaran juga
strategi pelaksanaanya.
4. Sebagai bentuk pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan.
Pihak yang dimaksud diantaranya pemerintah, masyarakat, dan para orang
tua siswa.6
Dari penjelasan di atas, penilaian memiliki tujuan mendeskripsikan hasil
belajar siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam proses
pembelajaran tersebut. Selain itu juga sebagai acuan keberhasilan proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah, berhasil tidaknya guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar bisa dilihat dalam hal ini. Apabila hasilnya
kurang memuaskan maka dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan proses
pendidikan sehingga dapat menjadi pertanggungjawaban terhadap pihak sekolah.
Penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling berkaitan satu
sama lain dalam sebuah pendidikan, dalam artian untuk mengetahui proses
pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak maka dilakukanlah penilaian.
Penilaian harus bisa menggambarkan hal nyata yang dihadapi siswa/peserta didik
dalam kehidupannya, tidak hanya dalam lingkup madrasah/sekolah saja.
Diharapkan juga penilaian nantinya dapat merefleksikan semua kompetensi baik
pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), 6
7Kemendikbud, Konsep Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil belajar, (Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
5
Sedangkan menurut Muslich penilaian autentik adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau informasi
tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Dengan begitu dapat dimengerti
bahwa penilaian autentik adalah teknik penilaian yang dianggap efektif dalam
mengumpulkan data siswa untuk mengetahui pengalaman belajar siswa selama
mengikuti proses pembelajaran.8
Oleh sebab itu penilaian autentik tidak sekedar mengukur apa yang
diketahui oleh siswa/peserta didik namun lebih dari itu mengukur apa saja yang
dapat dikerjakan oleh siswa/peserta didik.
Dari hasil penilaian otentik itu sendiri dapat digunakan oleh pendidik
untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dapat dilaksanakan disaat proses
pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan
refleksi. Selain itu penilaian yang acuannya mengarah pada hasil pembelajaran
dilakukan setiap selesai pembelajaran satu kompetensi dasar.
Pendidikan, 2013), 2
8 M. Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan bagi
Guru,Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), 47
6
PROSESFOLIO
Penilaian Berbasis Proses
AKTIVITAS BELAJAR
Proses Belajar
PORTOFOLIO
Alat untuk merangkum/me-record penilaian pada proses
pembelajaran
7
ini didominasi oleh unsur pokok yaitu, keimanan, syariah dan sejarah. Sedangkan
pada aspek Psikomotorik didomonasi oleh unsur pokok ibadah dan Al- Qur’an.
Dua cara yang dapat dilakukan dalam penilaian PAI yaitu penilaian proses
dan penilaian hasil belajar. Penilaian Proses Pembelajaran menggunakan
pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai dalam segi
kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
semua komponen tersebut yang nantinya akan menjelaskan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar siswa atau bahkan dapat memberikan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
1. Observasi
8
3. Penilaian teman sebaya (peer assessment)
6. Penilaian Tertulis
Penilaian yang dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis yaitu tes dimana soal
dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Ketika
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.
7. Penilaian Projek
Penilaian projek adalah penilaian yang dilakukan terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data.
8. Penilaian Produk
9
Penilaian yang dilakukan terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-
produk teknologi dan seni, seperti halnya hasil karya seni kaligrafi dan lain
sebagainya.
9. Penilaian Portofolio
Keterangan:
Aktifitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti sikap: tolong-
menolong, disiplin, jujur, sopan santun dll
MK= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
9 https://bdksemarang.kemenag.go.id/implementasi-penilaian-autentik-dalam-pembelajaran-pai/
diakses tanggal 31 Oktober 2018
10
MB= Mulai berkembang (apabila peserta didik memperlihatkan tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator mulai konsisten)
MT= Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum
konsisten)
BT= Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator)
Diskripsi cukup diberikan pada sikap yang paling menonjol dan yang
paling kurang. Diskripsi disiapkan untuk mengisi raport
b. Diskusi (Rubrik)
Rubrik
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Keaktifan
2 Ide
3 Kerja sama
Keterangan:
Aspek yang Penilaian
No
dinilai 1 2 3 4
Tidak ada Beraktifitas Selalu
1 Keaktifan
aktifitas/diam bila diminta beraktifitas
Tidak Sesekali Selalu
2 Ide mengeluarkan mengeluarkan mengeluarka
ide ide ide
3 Kerja sama Tiadak ada Masih malu Menunjukkan
kerja sama nerinteraksi kerja sama
11
yang baik
Kelas :1/1
12
Menganalisis hasil ulangan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan.
Contoh analisis soal
Kelas : VI
Mata
Kompetensi Dasar Indikator No Butir Soal
Pelajaran
PAI 3.5 Memahami 3.5.1
hikmah zakat, inaq Menjelaskan
dan sedekah sebagai pengertian zakat
implementasi dari 3.5.2.... dst
rukun islam
Penilaian
No Aspek yang dinilai Ket
1 2 3
1 Keindahan Khot
2 Keindahan Tulisam
3 Keterbacaan Tulisan
13
Rubrik Kerja
Aspek yang Kelengkapan Keterbacaan
Keindahan Khot
No dinilai/ Tulisan Tulisan
Nama Siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Keterangan:
Keindahan khot
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
14
Kriteria Nilai:
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
15
Sedang domain afektif dinilai dengan minat mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahaan, disiplin masuk, kualitas tugas yang diberikan dosen, dan perilaku
mahasiswa sehari-hari. Keterlibatan atau sikap mahasiswa terhadap kegiatan
keagamaan yang diselenggarakan oleh mahasiswa maupun dosen juga dinilai
dengan memanfaatkan teman sekelompok (peer assessment) dalam organisasi
atau kelompok kajian. Hasil penelitian antar mahasiswa dapat dijadikan
pertimbangan untuk memberikan saran-saran, agar mahasiswa lebih termotivasi
dalam belajar agama, juga agar mahasiswa mau lebih baik berinteraksi sesama
mahasiswa dalam aktivitas keagamaan.
Untuk menilai aspek afektif tersebut, juga dilakukan dengan suatu diskusi
mendalam tentang suatu topik tertentu untuk mengungkapkan berbagai peristiwa
yang terjadi sekarang ini, kemudian ditinjau dari perspektif agama. Disamping itu
juga, mendiskusikan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan disiplin ilmu
mahasiswa kaitannya dengan agama.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Imron, Ali, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012).
Kemendikbud, Konsep Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil belajar, (Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2013).
18
Trianto, Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta:
kencana, 2010).
https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/tarbawi/article/download/66/65/
https://bdksemarang.kemenag.go.id/implementasi-penilaian-autentik-dalam-
pembelajaran-pai/ diakses tanggal 31 Oktober 2018
19