Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE

URGENSI EDUKASI DALAM MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN SYARI’AH

(Studi Kasus Pada Mahasiswa STIE AMM Mataram)

A. Latar Belakang
Edukasi menurut KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia) sama artinya dengan
(prihal) pendidikan. Pendidikan sendiri berasal dari kata dasar didik yang berarti
memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran).
Secara khusus Edukasi adalah segala keadaan, hal, peristiwa, kejadian, atau
tentang suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Edukasi atau disebut dengan pendidikan merupakan segala upaya yang


direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo,
2003).

Menurut Siti Hafidzah Abdul Rahim (tahun 2016) menyatakan bahwa Literasi
Keuangan Syariah adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan
keuangan, kemampuan serta sikap untuk mengelola sumber keuangannya agar sesuai
dengan ajaran islam.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan 2019 yang dikeluarkan Otoritas


Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan syariah naik tipis dari 8,1 % menjadi
8,93 %. Sementara tingkat inklusi keuangan syariah turun dari 11,1 % menjadi 9,1 %.
Hal itu berarti, pemahaman masyarakat terhadap layanan dan produk keuangan syariah
masih tergolong rendah rendah.
Dengan tingkat literasi rendah tersebut maka pangsa pasar perbankan syariah
mencapai angka 6,07 % dan itu masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan
pangsa pasar perbankan konvensional.
Agar dapat meningkatkan literasi keuangan, maka Urgensi Edukasi Dalam
Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah. Hogarth dkk. (2003) dalam Ekonomi
Pembangunan Syariah mengatakan bahwa proses edukasi keuangan dianggap metode
paling efektif untuk meningkatkan literasi keuangan terhadap masyarakat.

Literasi Keuangan Syariah terhadap lembaga dan produk keuangan syariah ini
penting dilakukan karena dalam beberapa riset dunia mengungkapkan, dengan tingginya
indes literasi keuangan akan mendongkrak pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Suatu masyarakat yang telah memahami keuangan dengan segala aspeknya dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan dengan demikian akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dengan alasan itulah, maka penelitian tentang Urgensi Edukasi Dalam


Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi AMM Mataram (STIE AMM) ini dilakukan. Pemilihan Objek penelitian pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Matram adalah salah satu Sekolah Tinggi yang
tidak mengkaji ekonomi islam secara mendalam karena mahasiswanya memiliki latar
belakang keyakinan yang beragam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Urgensi Edukasi Dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Urgensi Edukasi Dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah

D. Tinjauan Pustaka

National Institute for Literacy, mendefinisikan literasi sebagai "kemampuan individu


untuk membaca, menulis, berbicara, meng- hitung dan memecahkan masalah pada
tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
Sedangkan keuangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala
sesuatu yang bertalian dengan uang. Ridwan dan Inge (2003), mendefinisikan keuangan
sebagai ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap
orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, pasar, lembaga, dan
instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan
pemerintah.
Literasi keuangan (financial literacy), menurut buku podoman Strategi Nasional
Literasi Keuangan Indonesia, adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan
pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence) dan ketrampilan (skill) konsumen dan
masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan yang lebih baik.

Menurut Isnuhardi, Literasi keuangan adalah suatu kombinasi kesadaran,


pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-
keputusan keuangan yang pada akhirnya mencapai kemakmuran individu. Kata syariah
merupakan hukum agama yang diamalkan menjadi perbuatan-perbuatan, upacara yang
bertalian dengan agama Islam.
Dapat dipahami bahwa literasi keuangan syariah adalah kecakapan atau kesanggupan
seseorang dalam hal pemahaman dan penerapan keuangan yang dibutuhkan dalam
kehidupan sesuai dengan nilai-nilai agama Islam sehingga mampu mengelola keuangan
yang lebih baik dan mensejahterakan kehidupan lahir dan batin.
Dalam konteks pembangunan literasi keuangan syariah dapat diartikan bahwa
konsumen produk dan jasa keuangan syariah maupun masyarakat luas diharapkan tidak
hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan syariah serta produk dan jasa
keuangan syariah, melainkan juga dapat mengubah atau memperbaiki prilaku masya-
rakat dalam pengelolaan keuangan secara syariah sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan merek
Sedangkan tujuan pembangunan Literasi Keuangan untuk jangka panjang adalah: (1)
Meningkatkan literasi seseorang yang sebe- lumnya less literate atau not litarate menjadi
well literate, dan (2) Mening- katkan jumlah pengguna produk dan Jasa Keuangan;
Hal itu berarti bahwa, maqashid (tujuan) dari literasi keuangan syariah adalah agar
konsumen dan masyarakat luas dapat menentukan produk dan jasa keuangan syariah yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, memahami dengan benar manfaat dan resikonya,
mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan jasa keuangan yang
dipilih tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan mereka berdasarkan prinsip syariah
yang halal dan menguntungkan.
Literasi keuangan merupakan hal yang penting dalam kehidupan individu,
masyarakat, bangsa dan negara dan dengan literasi keuangan syariah, akan menimbulkan
manfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Masyarakat mampu memilih dan memanfaatkan produk dan jasa kuangan syariah
yang sesuai kebutuhan mereka;
2. Masyarakat mampu melakukan perencanaan keuangan (financial planning) secara
syariah dengan lebih baik;
3. Masyarakat terhindar dari aktivitas investasi pada instrument keuangan yang tidak
jelas (bodong);
4. Masyarakat mendapat pemahaman mengenai manfaat dan risiko produk dan jasa
keuangan syariah

E. Rencana Analisis yang Digunakan


1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AM Mataram dan
sasaran penelitian ini adalah mahasiswa disana. Sedangkan waktu penelitian akan
dilakukan saat penyusunan proposal yaitu pada bulan April 2021.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan disini adalah penelitian Kualitatif, yaitu
penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis secara detail
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang mendalam. Proses
wawancara dilakukan dengan bertatap muka atau secara daring, kemudian
mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti menggali lebih dalam
informasi yang diberikan oleh objek penelitian.
4. Metode Analisis Data
Metode yang akan dilakukan adalah dengan mendatangi langsung responden untuk
melakukan edukasi pada mahasiswa STIE AMM Mataram.

Anda mungkin juga menyukai