Anda di halaman 1dari 12

STATUS KEPEMILIKAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

PERSERO SETELAH DIKUASAI OLEH PIHAK SWASTA


STATUS OF OWNERSHIP OF STATE-OWNED ENTERPRISE (BUMN)
PERSERO AFTER RESPECTED BY PRIVATE PARTIES

I Made Asu Dana Yoga Arta


Dinas Kesehatan Prov. NTB
email : bracoq.azueros@gmail.com
Naskah diterima : 17/06/2017; revisi : 25/07/2017; disetujui : 25/08/2017

Abstract
The funding of state/regional-owned corporations could be obtained by National Budget or Regional
Budget or another legally funding based on Sentence 1 article (1) of Government Regulation Number
27 Years 2014 concerning Management of Regional Asset, to be the State or Regional Property.
Managing the State/regional-Owned Corporation frequently face some cases that could be able to
harm the National/Regional Budget which is irrelevant with Sentence 142 article (3) Act number 28
Years 2009 concerning Regional Tax and Retribution. Moreover, the ownerships could be released
from the State or Region because of Administration faultness, the ownerships redirected and out of
procedures. The officials of state/regional property management must response the maintenances of
State/Regional-Owned Corporation which is located under authority of them.
Keywords: State/regional assets and Authority

Abstrak
Anggaran Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) dapat diperoleh dari APBN/APBD
atau perolehan lainnya yang sah berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2014 tetang Pengelolaan Barang Milik Daerah, kemudian menjadi kekayaan negara/daerah. Dalam
pengelolaan BUMN/BUMD rawan terhadap kasus yang dapat merugikan keuangan negara/daerah,
yang tidak sesuai dengan ketentuan ketentuan Pasal 142 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan dapat lepas kepemilikannya dari negara/daerah
karena kesalahan administrasi, dialihkan kepemilikannya dan tidak sesuai dengan prosedur. Pejabat
pengelola kekayaan negara/daerah harus melakukan tindak lanjut terhadap pemeliharaan BUMN/
BUMD yang berada di bawah kewenangannya.
Kata kunci: Aset milik negara/daerah dan kewenangan
PENDAHULUAN rakyat. Agar pemerintahan dapat berjalan
dengan baik, negara mendirikan BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengusahakan kekayaan alam
yang seluruh atau sebagaian besar modalnya tersebut demi kemakmuran rakyat.
berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan merupakan salah satu pelaku Sebagai pelaku ekonomi, BUMN harus
ekonomi dalam sistem perekonomian menjadi perhatian utama dalam memajukan
nasional, di samping usaha swasta dan perekonomian indonesia serta mewujudkan
koperasi. BUMN merupakan salah satu indonesia yang lebih makmur dan mampu
wujud nyata pasal 33 Undang-Undang berperan dalam persaingan perekonomian
Dasar 1945 (UUD 1945) memiliki posisi global. Dalam perkembangannya, BUMN
strategis bagi peningkatan kesejahteraan khususnya BUMN Persero menghadapi
Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 178~188

resiko kerugian yang menjurus pada terbatas yang dananya berasal dari
kebangkrutan, mana kala pengelolaannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dilakukan secara tidak profesional, tidak ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
berdasarkan prinsip-pronsip efesiensi
Terkait dengan hal itu juga pada
dan tidak diterapkannya prinsip tata
ketentuan Pasal 1 angka (1) Peraturan
kelola perusahaan yang baik. Pengelolaan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tetang
kekayaan negara belum sesuai dengan
Pengelolaan Barang Milik Daerah yang
yang diharapkan, banyaknya permasalahan
menyatakan pada pokoknya “Barang Milik
yang dihadapi karena pengelolaannya atau
Negara adalah semua barang yang dibeli
administrasinya yang tidak tertib, yaitu
atas beban Anggaran Pendapatan Belanja
dengan banyaknya kejadian di mana aset/
Negara atau berasal dari perolehan lainnya
milik negara/daerah tidak dapat dikuasai
yang sah”.
negara/pemerintah daerah dan bisa lepas
dari kepemilikan negara/daerah Sedangkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 tetang Pengelolaan
Berlakunya Undang-Undang Nomor 23
Barang Milik Daerah Pasal 72 ayat
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
(1) menyebutkan “Penyertaan Modal
tentunya diharapkan dapat memberikan
Pemerintah Pusat/Daerah atas Barang
dampak nyata yang luas terhadap
Milik Negara/Daerah dilakukan dalam
peningkatan pelayananan masyarakat
rangka pendirian, memperbaiki struktur
dengan diberikannya pelimpahan
permodalan dan/atau meningkatkan
wewenang dari Pemerintah Pusat ke
kapasitas usaha Badan Usaha Milik Negara/
Pemerintah Daerah.
Daerah atau badan hukum lainnya yang
Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal dimiliki negara sesuai dengan ketentuan
1 angka (1) Undang-Undang Nomor 19 peraturan perundang-undangan”.
Tahun 2003 tantang Badan Usaha Milik
Berdasarkan ketentuan Pasal 142 ayat
Negara menyatakan Badan Usaha Milik
(3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Negara, yang selanjutnya disebut BUMN,
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
adalah badan usaha yang seluruh atau
yang menyatakan pada pokoknya ”tidak
sebagian besar modalnya dimiliki oleh
termasuk objek Retribusi sebagaimana
negara melalui penyertaan secara langsung
dimaksud pada ayat (1) adalah pemeberian
yang berasal dari kekayaan negara yang
izin untuk bangunan milik Pemerintah atau
dipisahkan.
Pemerintah Daerah.
Pasal 1 angka (2) Perusahaan Perseroan,
Dengan demikian suatu badan hukum
yang selanjutnya disebut Persero, adalah
yang berbentuk Perseroan Terbatas
BUMN yang bentuknya perseroan terbatas
memiliki kekayaan yang terpisah dari
yang modalnya terbagi dalam saham yang
kekayaan Direksi (sebagai pengurus),
seluruh atau paling sedikitnya 51% (lima
Komisaris (sebagai pengawas) dan
puluh satu persen) sahamnya dimiliki
Pemegang saham (sebagai pemilik). Hal
oleh Negara Republik Indonesia yang
ini mengisyaratkan bahwa BUMN sebagai
tujuan utamanya mengejar keuntungan
badan hukum bukanlah kekayaan negara.
dan pasal 4 angka 2 disebutkan penyertaan
BUMN merupakan badan hukum yang
modal negara dalam rangka pendirian atau
memiliki kekayaan sendiri. Kekayaan negara
penyertaan pada BUMN bersumber dari
yang dipisahkan dalam BUMN secara fisik
anggaran pendapatan dan belanja negara.
adalah berbentuk saham yang dipegang oleh
Setiap penyertaan modal negara dalam
negara, bukan harta kekayaan BUMN itu.
rangka pendirian BUMN atau perseroan
Kekayaan BUMN terpisah dari kekayaan

178 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


I Made Asu Dana Yoga Arta|Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero.............

negara karena kekayaan negara di dalam melepas kepemilikannya, tetapi dengan


BUMN hanya pada sebatas saham. Sehingga tambahan modal swasta, maka kepemilikan
pada saat ada kerugian yang dialami BUMN, pemerintah mengalami dilusi (pengikisan).
hal tersebut bukan kerugian negara, tetapi Dengan demikian, BUMN itu berubah
kerugian BUMN saja. Lain halnya Apabila menjadi perusahaan patungan swasta
saham negara pada BUMN tersebut dijual dengan pemerintah. Apabila pemilik saham
tanpa izin dari negara sebagai pemiliknya, mayoritasnya adalah swasta, maka BUMN
baru hal tersebut merupakan kerugian itu telah berubah statusnya menjadi milik
negara. swasta.
Mengacu pada Pasal 33 UUD 1945, tersirat Berdasarkan permasalahan tersebut
bahwa poin utama dari perekonomian di atas dapat dilihat Pasal 142 ayat (3)
Indonesia adalah kesejahteraan rakyat. Di Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
sinilah peran demokrasi ekonomi, yaitu tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
sebagai pemandu pengelolaan BUMN dan Pasal 1 angka (1) Peraturan Pemerintah
agar dapat memaksimalkan kesejahteraan Nomor 27 Tahun 2014 tetang Pengelolaan
rakyat. BUMN harus dapat beroperasi Barang Milik Daerah, status kepemilikan
dengan efektif dan efisien, sehingga dapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
menyediakan produk-produk vital yang menjadi tidak jelas yang mana BUMN sudah
berkualitas dengan harga yang terjangkau bukan milik negara lagi melaikan miik
bagi rakyat. Selain itu, BUMN juga harus swasta. Undang-undang ini mengatur fungsi
berupaya memperbaiki profitabilitasnya, bangunan gedung, persyaratan bangunan
sehingga dapat diandalkan sebagai sumber gedung, penyelenggaraan bangunan gedung,
pendanaan utama bagi pemerintah, terutama termasuk hak dan kewajiban pemilik dan
untuk mendanai defisit anggarannya. pengguna bangunan gedung pada setiap
Hal ini akan sangat berpengaruh pada tahap penyelenggaraan bangunan gedung,
kesejahteraan rakyat, karena BUMN tidak ketentuan tentang peran masyarakat dan
lain adalah pengelola sumber daya yang vital pembinaan oleh pemerintah, dan sanksinya.
bagi hajat hidup oarang banyak, sehingga Dengan diberlakukannya undang-undang
tentu akan sangat merugikan rakyat jika ini, semua penyelenggaraan bangunan
BUMN jatuh bangrut. gedung, baik pembangunan maupun
pemanfaatan, yang dilakukan di wilayah
Sehingga privatisasi BUMN yang
negara Republik Indonesia, yang dilakukan
belakangan ini sering dilakukan oleh
oleh pemerintah, swasta, masyarakat, dan
pemerintah karena dianggap sebagai
oleh pihak asing, wajib mematuhi seluruh
jalan keluar yang paling baik untuk
ketentuan yang tercantum dalam Undang-
melaksanakan amanat demokrasi ekonomi
Undang Bangunan Gedung.1
untuk menyehatkan BUMN-BUMN di
Indonesia dalam rangka peningkatan Untuk mengupas permasalahan tersebut
dan pemerataan kesejahteraan rakyat. di atas, metode yang digunakan adalah
Sehingga untuk meningkatkan hal tersebut metode penelitian normatif danpendekatan
pemerintah kerap melakukan Penambahan masalah yang digunakan adalah Pendekatan
investasi baru dari sektor swasta ke Perundang-undangan (Statute Approach),
dalam BUMN, dimana pemerintah dapat Pendekatan Konseptual (Conceptual
menambah modal pada BUMN untuk Approach) dan Pendekatan kasus (case
keperluan rehabilitasi atau ekspansi dengan
memberikan kesempatan kepada sektor 1
Adrian Sutedi, Adrian Sitedi, Prinsip Keterbukaan
swasta untuk menambah modal. Dalam Dalam Pasar Modal, Restrukturisasi Perusahaan dan
Good Coorporate Governance, Jakarta PB. Cipta Jaya,
metode ini, pemerintah sama sekali tidak 2006., hlm. 225

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 179


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 180~188

Approach). Bertitik tolak pada pembahasan termasuk objek Retribusi sebagaimana


tersebut di atas maka dapat penulis dimaksud pada ayat (1) adalah pemeberian
fokus mengkaji tentang Status Hukum izin untuk bangunan milik Pemerintah atau
Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara Pemerintah Daerah3.
(BUMN) Persero Berdasarkan Peraturan
Menurut Keputusan Mentri Keuangan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
RI Nomor1232/KMK.013/1989 pasal 1
terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun
yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Negara adalah badan usaha dan anak
Daerah dan Pengaruh Kepemilikan Aset
perusahaan BUMN yang seluruh modalnya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jika
dimiliki oleh negara4. Jadi, karena pemilik
Seluruhnya Dikelola Oleh Pihak Swasta.
modal adalah Negara, berarti manajemen
PEMBAHASAN sangat dipengaruhi oleh pemerintah dan
menjadi sarana kebijakan yang biasa
Status kepemilikan Badan Usaha Milik cendrung bersifat politis atau menyangkut
Negara (BUMN) Persero berdasarkan kesejahterahan masyarakat, hajat hidup
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun orang banyak dan pemerataan hasil
2014 terhadap Undang-Undang Nomor pembangunan5.
28 Tahun 2009
Penguasaan oleh negara bukan berarti
Untuk penyertaan modal negara pada memiliki, namun mengandung arti memberi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero, kekuasaan tertinggi kepada negara untuk6:
jika dilihat dari hukum positif yang ada di
1.
Mengatur dan menyelenggarakan
Indonesia, maka pelaksanaan penyertaan
peruntukan, penggunaan, persediaan dan
modal tersebut diatur dalam Undang-
pemeliharaan;
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 Tentang Perbendaharaan Negara, 2. Menetukan dan mengatur hak-hak atas
yang terdapat pada BAB VI (Pengelolaan bumi, air, dan kekayaan alam;
Investasi) Pasal 41 ayat 4 yang berbunyi
3. Mengatur serta menentukan hubungan
: “Penyertaan modal pemerintah pusat
antara orang-orang dan perbuatan-
pada perusahaan negara/daerah/swasta
perbuatan hukum mengenai bumi, air
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
dan kekayaan alam yang terkandung
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka didalamnya.
(1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Secara umum, tujuan dan misi pokok
2003 tantang Badan Usaha Milik Negara
BUMN yang didirikan oleh pemerintah
menyatakan Badan Usaha Milik Negara,
adalah seperti yang diamanatkan dalam
yang selanjutnya disebut BUMN adalah
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
badan usaha yang seluruh atau sebagian
Republik Indonesia Tahun 1945 yang
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
merupakan landasan yuridis pendiriannya.
penyertaan secara langsung yang berasal
Dalam pembukaan tersebut dinyatakan
dari kekayaan negara yang dipisahkan2.
bahwa pendiriannya negara dan pemerintah
Sedangkan ketentuan Pasal 142 ayat (3) Indonesia adalah untuk memajukan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 3
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 142 ayat 3.
yang menyatakan pada pokoknya ”tidak 4
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 1232/
MK.013/1989.
5
Zainal Asikin, Disvestasi Saham Dalam Perspektif
2
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tantang Keadilan, Jurnal Ius Vol. I, No. 1, 1;. hlm 168.
Badan Usha Milik Negara. 6 Ibid.

180 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


I Made Asu Dana Yoga Arta|Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero.............

kesejahteraan umum dan keadilan sosial dimiliki negara sesuai dengan ketentuan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana peraturan perundang-undangan”. Sesuai
realisasi dari amanat UUD 1945 itu dalam dengan ketentuan Undang-Undang
bidang ekonomi pemerintah mendirikan Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
BUMN yang merupakan sarana pemerintah Daerah dan Retribsi Daerah, menyatakan
untuk mewujudkan kesejahteraan umum pada pokoknya pasal 142 ayat (3) “Tidak
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat termasuk objek Retribusi sebagaimana
Indonesia7. dimaksud pada ayat (1) adalah pemberian
izin untuk bangunan milik Pemerintah atau
Di negara-negara yang menerapkan
Pemerintah Daerah”. Dalam perkembangan
konsep pembangunan yang terpusat jalur
saat ini seperti yang telah dijelaskan di atas
BUMN digunakan untuk mewujudkan
BUMN, di Indonesia beroperasi dengan
fungsi negara sebagai regulator, provider
landasan yuridis, bahwa perusahaan
(penyedia layanan publik baik jasa maupun
persero yang selanjutnya disebut persero
barang), entrepreneur ataupun umpire8.
adalah BUMN yang berbentuk perseroan
Ketiga konsep tersebut pada era global ini
terbatas yang modalnya paling sedikit 51%
sangat sulit untuk dipertahankan, karena
sahamnya dimiliki negara yang tujuannya
memerlukan biaya yang sangat tinggi
mencari keuntungan, hal tesebut harus
sehingga membebani anggaran negara.
sesuai dengan amanat Undang-Undang
Dalam perjalanannya peranan BUMN
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
dalam sistem perekonomian nasional di
Daerah dan Retribsi Daerah, tetapi pada
banyak negara berperan menghasilkan
kenyataan yang sering kita hadapi saat ini
barang/atau jasa yang diperlukan dalam
adalah peralihan kepemilikan BUMN dari
pertumbuhan perekonomian nasional.
pemerintah kepada pihak swasta baik dari
Terkait dengan hal itu juga pada saham maupun aset secara keseluruhannya,
ketentuan Pasal 1 angka (1) Peraturan permasalah tersebut dapat menimbulkan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tetang pemindahan status kepemilikan BUMN
Pengelolaan Barang Milik Daerah yang dan hal ini menimbulkan ketidak pastian
menyatakan pada pokoknya “Barang Milik hukum, karena BUMN yang seharusnya
Negara adalah semua barang yang dibeli sebagain besar sahamnya dimiliki oleh
atas beban Anggaran Pendapatan Belanja pemerintah menjadi milik swasta, dengan
Negara atau berasal dari perolehan lainnya demikian untuk retribusi bangunan BUMN
yang sah”. pun menjadi tidak jelas, hal tersebut dapat
terjadi dikarenakan kondisi keuangan yang
Sedangkan pada Peraturan Pemerintah tidak stabil dan pengelolaan BUMN yang
Nomor 27 Tahun 2014 tetang Pengelolaan lebih efektif jika dikelola oleh satu pihak
Barang Milik Daerah Pasal 72 ayat saja, dengan adanya pemindahan status
(1) menyebutkan “Penyertaan Modal kepemilikan BUMN dapat menimbulkan
Pemerintah Pusat/Daerah atas Barang sengketa, di mana pada hal tersebut tentu
Milik Negara/Daerah dilakukan dalam saja dapat merugikan pihak pemerintah,
rangka pendirian, memperbaiki struktur karena pasal 142 ayat (3) “Tidak termasuk
permodalan dan/atau meningkatkan objek Retribusi sebagaimana dimaksud
kapasitas usaha Badan Usaha Milik Negara/ pada ayat (1) adalah pemberian izin
Daerah atau badan hukum lainnya yang untuk bangunan milik Pemerintah atau
Pemerintah Daerah pada Undang-Undang
7
Marwah M. Diah, Marwah M. Diah, Restrukturi-
sasi BUMN di Indonesia, Privatisasi Atau Korporasi?, Ja-
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
karta, Literata Lintas Media, 2003., hal. 9 Daerah dan Retribsi Daerah.
8
Friedman, W. The State and The Rule Of Law in The
Mixed Economy, Steven & Sons, London, 1971, hlm. 1.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 181


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 182~188

Tindaklanjut yang dilakukan oleh APBN atau berasal dari perolehan lain yang
pemerintah dalam menjaga aset khususnya sah, berarti tidak dapat disita, jadi untuk
BUMN, bahwa setiap pengelola (pengguna) menentukan milik negara dan daerah
wajib mendaftarkan asetnya ke Badan adalah dana yang digunakan untuk membeli
Pertanahan Nasional, hal ini dapat mencegah berasal dari APBN/APBD11.
terjadinya status ganda kepemilikan aset.
Khusus untuk BUMN/BUMD yang
Bagaimana Pengaruh Kepemilikan Aset modalnya dimiliki pemerintah atau
BUMN jika seluruhnya dikelola oleh Pi- pemerintah daerah dapat mempunyai tanah
hak Swasta dengan status Hak Pengelolaan (HPL) HPL
bukan hak atas tanah, melainkan merupakan
Seperti yang kita ketahui Badan Usaha hak menguasai dari negara yang wewenang
Milik Negara (BUMN) adalah usaha milik pelaksanaannya sebagaian dilimpahkan
negara yang seluruh atau sebagian besar kepada pemegangnya12. Berdasarkan hal
modalnya berasal dari kekayaan negara tersebut, barang yang dikuasai Persero/
yang dipisahkan yang merupakan salah satu Perum sepanjang dapat dibuktikan bukan
plaku ekonomi dalam sistem perekonomian miik negara dapat disita.
nasional, yang salah satu manfaatnya
adalah menyelenggarakan kemanfaatan Sebaliknya, sekalipun aset itu dikuasai
umum berupa penyedia barang dan atau Persero/Perum, apabila ternyata terbukti
jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi milik negara, tidak dapat disita13. Sesuai
pemenuhan bagi hajat hidup orang banyak dengan Pasal 50 Undang-Undang Nomor
seperti yang disebutkan dalam pasal 2 ayat 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara
(1) dan ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2003 menegaskan yang tidak boleh disita adalah
tentang Badan Usaha Milik Negara.9 “barang milik negara”. Kekayaan negara
yang dipisahkan berupa uang, tanah atau
Tidak dapat dipungkiri BUMN Persero gedung/pabrik sebagai inbereng negara
memiliki status dan karakteristik khusus, dan menjadi modal awal bagi beroprasinya
yang membedakannya dengan perusahaan sebuah BUMN/BUMD Persero, setelah
swasta di mana unsur kepemilikan negara Persero tersebut mendapat pengesahan
ada di dalamnya, perlakuan terhadap aset sebagai badan hukum, terpisah dari APBN
persero harus dibedakan dari perusahaan dan tidak dikelola lagi oleh APBN tetapi
swasta dalam persero terdapat dua dikelola oleh Persero berdasarkan prinsip-
kepemilikan aset yaitu aset yang dimiliki prinsip pengelolaan perusahaan yang
oleh persero dan aset yang dimiliki oleh sehat14, sebagaimana dijelaskan dalam
negara10. Ketentuan pasal pasal 1 butir penjelasan pasal 4 Undang-Undang Nomor
10, pasal 1 butir 11 dan pasal 50 Undang- 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Undang Perusahaan Negara. Sangat tegas Negara. Barang-barang tersebut menjadi
dan dapat dipahami tanpa memerlukan milik Persero begitu pula tidak termasuk
interprestasi bahwa barang milik negara ruang lingkup perbendaharaan negara.
tidak dapat disita.
Di samping itu juga, kaidah-kaidah
Apabila barang tersebut dikuasai hukum baru yang merupakan hukum
oleh Persero/Perum dipinjamkan negara
kepadanya dan negara memperoleh dari 11
Sutan Remy Sjahdeini, ibid., hlm. 6.
12
Arie S. Hutagalung, Tebaran Pemikiran Seputar
Msalah Hukum Tanah, Penerbit Lembaga Pemberdayaan
9
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Hukum Indonesia, Jakarta, 2005, hlm. 243.
Badan Usaha Milik Negara 13
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960 tentang
10
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara.
Perusahaan Negara dan Undang-Undang Nomor 9 Ta- 14
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
hun 1969 Tentang Perusahaan Negara Badan Usaha Milik Negara.

182 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


I Made Asu Dana Yoga Arta|Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero.............

ekonomi untuk sebagian besarnya tidak lagi jauh di bawah martabat kaum Eropah dan
berpegang pada asas-asas hukum perdata Timur Asing;
maupun hukum publik yang konvensional.
d. Pasar bebas menutup hak demokrasi
Akan tetapi dengan timbulnya kebutuhan-
ekonomi rakyat, yang miskin tanpa daya
kebutuhan baru timbul pula kaidah-kaidah
beli akan menjadi penonton belaka, berada
baru dan pranata-pranata baru yang sulit
di luar pagar transaksi ekonomi;
sekali dikategorikan ke dalam sistem
hukum perdata maupun sistem hukum e. Pasar bebas melahirkan swastanisasi yang
publik konvensional15. memberikan cabang-cabang produksi
yang penting bernegara dan menguasai
Oleh karena itu dalam pelaksanaan
hajat idup orang banyak ke tangan
pembangunan termasuk pembangunan
partikelir dan asing;
di di bidang ekonomi khususnya, bagi
BUMN/BUMD hukum bukan saja f. Pasar bebas mencari keuntungan eko­
dipandang sebagai salah satu obyek atau nomi. Pasar bebas menggeser, dan meng­
sarana pembangunan, akan tetapi berfungsi gusur rakyat dan tanah dan usaha-usaha
sebagai suatu penunjang bagi kelangsungan ekonominya;
pembangunan baik dalam memberikan
dasar kepastian, alat-alat pengamanan g. Pasar bebas memperkukuh ketimpan­
maupun sebagai alat untuk mempercepat gan struktural, lantas mendorong
proses pembangunan. Jelasnya bahwa terbentuknya polarisasi sosial ekonomi,
hukum merupakan alat untuk menentukan memperenggang persatuan nasional;
berhasil tidaknya pambangunan itu sendiri, h. Pasar bebas melihat sistem ekonomi sub­
terutama dalam mendukung pembangunan ordinasi yang ekploitatif dan diskriminatif
ekonomi sosial. terhadap yang lemah;
Di sisi, lain peranan BUMN/BUMD i. Kemudian pasar bebas mengacau pikiran
sangat terpengaruh terhadap perdagangan kita, melumpuhkan misi-misi mulia dan
bebas yang memnyebabkan penyerbuan mendorong lidah kita bicara palsu, memba­
produk-produk yang dipasarkan, lebih-lebih bi buta anti subsidi, anti proteksi demi
perdagangan bebas masih ada di kalangan efisiensi yang jarang memberi manfaat
para ahli, baik yang berasal dari negara lain bagi si lemah.
maupun dari dalam negeri sendiri16, antara
lain dapat dilihat dari: Kerjasama yang dapat dilakukan oleh
pemerintah dengan pihak swasta salah
a. Pasar bebas akan menggagalkan cita-cita satunya yaitu dengan mendirikan BUMN/
mencapai keadilan sosial bagi seluruh BUMD, dalam hal ini dapat disebut kedalam
rakyat Indonesia; konteks investasi dan pelayanan publik.
b. Pasar bebas dapat mengganjal cita- Investasi adalah penanaman modal un­tuk
cita Proklamasi Kemerdekaan untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
melindungi segenap bangsa dan seluruh biasanya berjangka waktu lama dengan ha­
tumpah darah Indonesia; rapan mendapatkan keuntungan di masa-
masa yang akan datang. Pengertian investa­
c. Pasar bebas tidak mampu memihak kepada si menurut James C Van Horn17 Yaitu keg­
bekas kaum Inlander (kaum terjajah) yang iatan yang dilangsungkan dengan meman­

15
Sunaryati Hartono, Hukum Ekonomi Pembangu- 17
James C. Van Horn, Fundamentals of Financial
nan Indonesia, Cet. Pertama, Bina Cipta : Bandung, 1982, Management Eleventh by James C. Van Horne Stanford
hlm. 38. University John M. Wachowiez, Jr, University of Tennessee,
16
Ibid, hlm.66-67. 2001, hlm. 16

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 183


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 184~188

faatkan kas pada masa sekarang ini, dengan yang ingin memperoleh laba dari keberhasi­
tujuan untuk menghasilkan barang di masa lan pekerjaannya21.
yang akan datang.
Menurut M. Suparmoko Investasi
Investasi adalah penanaman modal adalah pengeluaran yang ditujukan untuk
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki menambah atau mempertahankan persedi­
dan biasanya berjangka waktu lama dengan aan kapital (capital stock). Persediaan kapi­
harapan mendapatkan keuntungan di masa- tal ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-me­
masa yang akan datang. Dewasa ini banyak sin kantor, barang tahan lama lainnya yang
negara yang melakukan kebijaksanaan yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk
bertujuan untuk meningkatkan investasi dalam persediaan capital adalah rumah-
baik domestik ataupun modal asing. Hal ini rumah dan persediaan barang-barang yang
dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan belum dijual atau dipakai pada tahun yang
investasi akan mendorong pula kegiatan bersangkutan (inventory). Jadi investasi
ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga adalah pengeluaran yang menambah perse­
kerja, peningkatan output yang dihasilkan, diaan capital22. Definisi yang lain bahwa:
penghematan devisa atau bahkan “Investasi merupakan penanaman dana
penambahan devisa .18
yang dilaku­kan oleh suatu perusahaan ke
dalam suatu asset (aktiva) dengan harapan
Pengertian investasi menurut Suad Hus­
memperoleh pendapatan dimasa yang akan
nan adalah “suatu rencana untuk meng­
dating23.
investasikan sumber-sumber daya, baik
proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk Seperti yang kita ketahui bersama
memperoleh manfaat pada masa yang akan di Indonesia peranan BUMN/BUMD
datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam sangatlah penting yang tujuan dan arah
bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja pembangunan nasional sebagaimana
berbentuk bukan uang, misalnya tanah, me­ ditetapkan dalam Program Pembangunan
sin, bangunan dan lain-lain19. Nasional (Propenas) yakni, berusaha
mewujudkan suatu masyarakat adil dan
Pengertian investasi menurut Kasmir
makmur, yang akan diwujudkan melalui
dan Jakfar diartikan sebagai penanaman
pembangunan di berbagai bidang di
modal dalam suatu kegiatan yang memi­
antaranya bidang ekonomi24.
liki jangka waktu relatif panjang dalam
berbagai bidang usaha. Penanaman modal Kegiatan bisnis sendiri dapat
yang ditanamkan dalam arti sempit berupa didefinisikan sebagai kegiatan yang
proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun dilakukan oleh individu dan sekelompok
non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, orang (organisasi) yang menciptakan nilai
jalan, jembatan, pembangunan gedung dan (create value) melalui penciptaan barang
proyek penelitian, dan pengembangan20. Se­ dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
dangkan menurut Downes dan Goodman,
investasi adalah di mana seorang investor
menanamkan uangnya dalam bentuk usa­
ha dalam waktu tertentu dari setiap orang 21
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Porto Folio &
Analisis Sekuritas; YKPN, 2007, hlm. 78.
18
Sunariyah. Pengatar Pengetahuan Pasar Modal, Ed- 22
M. Suparmoko, Ekonomika Untuk Manajer, Eko­
isi Keempat, UPP AMP. YKPN : Yogyakarta, 2004, hlm nomika Manajerial, Edisi 4, Penerbit: BPFE : Yogyakar­
67. ta, 1994, hlm 79.
19
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Porto Folio & 23
Martono dan D Agus Marjito. Manajemen Keuan­
Analisis Sekuritas; YKPN, 2007, hlm. 78. gan. Cetakan Kelima Ekonisia : Yogyakarta,2005, hln
20
Downes dan Goodman, Kamus Istilah Keuangan 138.
dan Investasi, Edisi Ketiga, Penerbit Elex Media Kom­ 24
Redaksi Sinar Grafika, Propernas, Sinar Grafi-
putindo : Jakarta 2001, hlm 16. ka, Jakarta, 2005, hlm. 27.

184 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


I Made Asu Dana Yoga Arta|Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero.............

masyarakat dan memperoleh keuntungan persyaratan penting terebentuknya suatu


melalui transaksi25. badan hukum, yaitu mempunyai kekayaan
terpisah, di mana yang dimaksud dengan
Menurut Rudhy Prasetya dalam
dipisahkan adalah pemisahan kekayaan
bukunya Teori dan Praktik Perseroan
negara dari BUMN untuk selanjutnya
Terbatas, terkait dengan pelaksanaan
pembinaan dan pengelolaannya tidak lagi
prioritas pembangunan nasional di bidang
didasarkan pada sistem APBN, namum
infrastruktur, PP Investasi Pemerintah
pembinaan dan pengelolaanya didasarkan
telah mengatur mengenai hal tersebut di
pada prinsip-pirinsip perusahaan yang
dalam Pasal 5, yaitu:
sehat.
1.
Investasi Langsung sebagaimana
Dalam melaksanakan kegiatannya,
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b
Negara sebagai badan hukum publik diatur
meliputi bidang infrastruktur dan bidang
dengan peraturan perundang-undangan.
lainnya.
Selain dapat melakukan kegiatan sebagai
2. Investasi Langsung pada bidang lainnya badan hukum publik, negara juga dapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan kegiatan sebagai badan
ditetapkan oleh Menteri Keuangan26. hukum perdata/privat, misalnya dalam
hal melakukan pembelian barang, negara
BUMN memegang peranan sangat tunduk terhadap ketentuan hukum perdata,
penting dalam perekonomian bangsa yaitu dengan melakukan perjanjian. Sama
Indonesia. Pembentukan BUMN halnya dengan hal tersebut, pendirian
merupakan perwujudan dari peran Perseroan Terbatas (BUMN) oleh Negara
Negara sebagai salah satu pelaku juga tunduk terhadap hukum perdata, dalam
ekonomi di Indonesia serta mempunyai hal ini berlaku ketentuan hukum perdata
peranan penting dalam penyelenggaraan dan Undang-Undang Nomor. 40 Tahun 2007
perekonomian nasional guna mewujudkan tentang Perseroan Terbatas. Negara tidak
kesejahteraan masyarakat. Pembentukan dapat menggunakan kekuasaan sebagai
BUMN juga merupakan perbuatan hukum subjek hukum publik dalam hal ini, sehingga
perdata Negera Indonesia sebagai badan tanggung jawab pengelolaan terhadap suatu
hukum publik, sehingga pada saat yang BUMN merupakan tanggung jawab negara
bersamaan Negara Indonesia sebgaai sebagai subjek hukum perdata/privat bukan
badan hukum publik tunduk dan berlaku sebagai badan hukum publik.
terhadapnya norma hukum perdata atau
fungsi hukum privat, di mana seketika Ada bebrapa cara yang digunakan oleh
itu terjadi transformasi fungsi maupun pemerintah dalam memprivatisasi BUMN
status hukum atas perbuatan hukum yang yang salah satunya adalah Pembelian
dilakukan Negera. Negara diperlukan sama BUMN oleh manajemen atau karyawan
dengan anggota masyarakat biasa, dan dapat (management/employee buy out), metode ini
digugat dan menggugat di depan pengadilan dilakukan dengan memberikan hak kepada
negeri biasa. manajemen atau karyawan perusahaan
untuk mengambil alih kekuasaan atau
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengendalian perusahaan. Keadaan ini
BUMN merupakan sauatu badan hukum biasanya terkait dengan perusahaan yang
yang dibentuk oleh badan hukum publik semestinya dapat efektif dikelola oleh
Negara, dengan memenuhi salah satu sebuah manjemen, namun karena campur
25
FX Djumialdji, Perjanjian Pemborongan, PT. tangan pemerintah membuat kinerja tidak
Bina Aksara, Jakarta, 1987, hlm. 3. optimal.
26
Rudhi Prasetya, Teori dan Praktik Perseroan
Terbatas, Sinar Grafika Jakarta , 2011, hlm. 16.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 185


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 186~188

Dari beberapa cara tersebut, UU Nomor pemasukan. Namun sebagaimana layaknya


19 Tahun 2003 Tentang BUMN di dalam penjualan, penerimaan pendapatan itu diir-
pasal 78 hanya membolehkan tiga cara ingi dengan kehilangan pemilikan aset-aset
dalam privatisasi yakni: tersebut. Ini berarti negara akan kehilangan
salah satu sumber pendapatannya. Akan
1. Penjualan saham berdasarkan ketentuan
menjadi lebih berbahaya jika ternyata pem-
pasar modal;
belinya dari perusahaan asing. Meskipun
2.
Penjualan saham langsung kepada pabriknya masih berkedudukan di Indone-
investor; sia, namun hak atas segala informasi dan
bagian dari modal menjadi milik perusa-
3. Penjualan saham kepada manajemen dan/ haan asing.
atau karyawan yang bersangkutan.
Dari hal tersebut di atas ada beberapa
Adapun pro dan kontra mengenai kasus di mana aparat penegak hukum ber-
privatisasi yang dilakukan oleh pemerintah pendapat, bahwa kekayaan negara yang dip-
dan alasan-alasan yang mendukung isahkan tetap merupakan keuangan negara
privatisasi yaitu Peningkatan efisiensi, dan menurut sifatnya berada dalam ranah
kinerja dan produktivitas perusahaan hukum publik, sehingga apabila terjadi
yang diprivatisasi, BUMN sering dilihat kerugian negara maka ketentuan Undang-
sebagai sosok unit pekerja yang tidak Undang Tindak Pidana Korupsi dapat diber-
efisien, boros, tidak professional dengan lakukan pada pengurus BUMN. “Pengertian
kinerja yang tidak optimal, dan penilaian- dipisahkan yaitu dipisahkan dalam sistem
penilaian negatif lainnya. Beberapa faktor tata kelola, bukan dipisahkan dari negara
yang sering dianggap sebagai penyebabnya dan bukan memisahkan kepemilikan tetapi
adalah kurangnya atau bahkan tidak adanya hanya memisahkan catatan akuntansinya”.
persaingan di pasar produk sebagai akibat Jika mengacu pada doktrin hukum bisnis
proteksi pemerintah atau hak monopoli tidak tepat jika keuangan BUMN diperiksa
yang dimiliki oleh BUMN. tidak adanya BPK. Alasannya kewenangan BPK memer-
persaingan ini mengakibatkan rendahnya iksa pengelolaan keuangan negara. Terlebih
efisiensi BUMN, Hal ini akan berbeda UU Perseroan Terbatas (PT) menyebutkan
jika perusahaan itu diprivatisasi dan pada keuangan perusahaan termasuk perusa-
saat yang bersamaan didukung dengan haan negara yang mengelola dana masyara-
peningkatan persaingan efektif di sektor yang kat wajib diperiksa oleh akuntan publik.
bersangkutan, semisal meniadakan proteksi Penyertaan modal negara adalah pemisahan
perusahaan yang diprivatisasi. Dengan kekayaan negara dari anggaran pendapatan
adanya disiplin persaingan pasar akan dan belanja negara atau penetapan cadan-
memaksa perusahaan untuk lebih efisien. gan perusahaan atau sumber lain untuk
Pembebasan kendali dari pemerintah juga dijadikan sebagai model BUMN dan/atau
memungkinkan perusahaan tersebut lebih Perseroan Terbatas lainnya, dan dikelola se-
kompetitif untuk menghasilkan produk dan cara korporasi27.
jasa bahkan dengan kualitas yang lebih baik
dan sesuai dengan konsumen. Selanjutnya SIMPULAN
akan membuat penggunaan sumber daya
lebih efisien dan meningkatkan output Terdapatnya pertentangan norma hukum
ekonomi secara keseluruhan. yang menimbulkan ketidak pastian hukum
antara Undang Undang Nomor 28 Tahun
Sedangkan alasan dalam menolak priva- 2009 tentang PDRB, terhadap Peraturan
tisasi dikarenakan ketika terjadi penjualan
aset-aset BUMN itu negara mendapatkan
27
http://www.kompasiana.com/ririnpuspitasari/
kekayaan-negara-yang-dipisahkan

186 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


I Made Asu Dana Yoga Arta|Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero.............

Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang tian Hukum, Bandung, PT. Citra
Pengelolaan Barang Milik Daerah. Aditya Bhakti, 2004;

Dampak kebijakan privatisasi BUMN Adrian Sitedi, Prinsip Keterbukaan Dalam


jelas terlihat pada perubahan kebijakan Pasar Modal, Restrukturisasi
pemerintah dan kontrol regulasi seperti Perusahaan dan Good Coorporate
tarif, tingkat nilai tukar, dan regulasi bagi Governance, Jakarta PB. Cipta Jaya,
investor asing. Juga menyangkut kebijakan 2006;
domestik, antara lain keadaan pasar keuan- Andriani Nurdin, Kepalitan BUMN Persero
gan, termasuk akses modal, penerapan pa- Berdasarkan Asas Kepastian
jak dan regulasi yang adil, dan kepastian Hukum, Bandung, PT. Alumni,
hukum serta arbitrase untuk mengantisipa- 2012;
si kemungkinan munculnya kasus perselisi-
Downes dan Goodman, Kamus Istilah
han bisnis. Dampak lain yang sering dira-
Keuangan dan Investasi, Edisi
sakan dari kebijakan privatisasi yaitu me-
Ketiga, Penerbit Elex Media Kom­
nyebarnya kepemilikan pemerintah kepada
putindo : Jakarta 2001;
swasta. Status kekayaan BUMN berbentuk
Persero maupun Perum merupakan harta Fahri Hamzah, Negara, BUMN dan
kekayaan negara yang dipisahkan, dan men- Kesejahteraan Rakyat, Cetakan
jadi harta kekayaan Persero, konsekuensi Pertama, Jakarta, Yayasan Faham
hukumnya terhadap kekayaan negara yang Indonesia, Oktober 2007;
dipisahkan berupa uang tanah atau gedung FX Djumialdji, Perjanjian Pemborongan, PT.
sebagai pemasukan modal negara menjadi Bina Aksara, Jakarta, 1987;
modal awal bagi Persero dapat dilakukan
sita umum. Termasuk kepastian hukum Friedman, W. The State and The Rule Of Law
dalam masalah kepailitan BUMN Persero. in The Mixed Economy, Steven &
Sons, London, 1971;
Sebaiknya pemerintah dalam hal
Gunawan Wijaya, Penelolaan Harta
ini Menteri Negara BUMN, seyogyanya
Kekayaan Negara Suatu Tinjauan
mempersiapkan diri dalam rangka
Yuridis, Jakarta, PT. Raja Grafindo
pergeseran peran dari penentu kebijakan
Persada, 2002;
dan pelaksana kegiatan di BUMN
menjadi fasilitator dan regulator kegiatan Ibrahim R., Prospek BUMN DAN
BUMN, serta peran pemerintah bersama Kepentingan Umum, Bandung, PT.
Dewan perwakilan Rakyat (DPR) untuk Citra Aditya Bhakti, 1997;
melakukan perubahan pada salah satu pasal Indra Bastian, Privatisasi di Indonesia, Teori
yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah dan Implementasi, Jakarta, Penerbit
Nomor 27 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Salemba Empat, 2002;
Barang Milik Daerah terhadap salah satu
pasal dalam Undang-Undang Nomor 28 Indroharto, Perbuatan dan Pemerintah
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Menurut Hukum Publik dan Hukum
Retribusi Daerah agar tidak terjadi ketidak Perdata, Bogor-Jakarta, Lembaga
pastian hukum, sehingga tidak merugikan Penelitian dan Pengembangan
keuangan negara. Hukum administrasi Negara, 1999;
Martono dan D Agus Marjito. Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Keuan­gan. Cetakan Kelima
Buku : Ekonisia : Yogyakarta,2005;

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Peneli- Marwah M. Diah, Restrukturisasi BUMN

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 187


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 188~188

di Indonesia, Privatisasi Atau Indonesia Tahun 1945;


Korporasi?, Jakarta, Literata Lintas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960
Media, 2003; tentang Perusahaan Negara
M. Suparmoko, Ekonomika Untuk Manajer, (Tambahan Lembaran Negara No.
Eko­nomika Manajerial, Edisi 4, 1989);
Penerbit: BPFE : Yogyakar­ta, 1994; Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
Rudhi Prasetya, Teori dan Praktik Perseroan Tentang Badan Usaha Milik Negara
Terbatas, Sinar Grafika Jakarta , (Lembaran Negara Tahun 2003
2011; Nomor 70, Tambahan Lembaran
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Porto Folio Negara Nomor 4297);
& Analisis Sekuritas; YKPN, 2007, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Jakarta, Sinar Grafika, 2009. Daerah (Lembaran Negara Tahun
2009 Nomor 130, Tambahan
Jurnal : Lembaran Negara Nomor 5049);
Zainal Asikin, Disvestasi Saham Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Perspektif Keadilan, Jurnal Ius Vol. Tentang Pemerintahan Daerah
I No. 1, April 2013; (Lembaran Negara Tahun 2015
Muhammad Sood, Peranan Pemerintahan Nomor 58, Tambahan Lembaran
Menghadapi Ketidak Adilan Negara Nomor 5679);
Perdangan Global, Jurnal Ius Vol. I Undang-Undang Nomor. 40 Tahun 2007
No. 1, April 2013; tentang Perseroan Terbatas
Fransiska Lidya Rusphitawati, Kajian (Tambahan Lembaran Negara
Yuridis Pengelolaan Eks Bandara Republik Indonesia Nomor 4756);
Selaparang Oleh PT. Angkas Pura Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
I, Jurnal Ius Vol. I No. 2; 2014 tentang Pengelolaan Barang
James C. Van Horn, Fundamentals of Milik Daerah (Lembaran Negara
Financial Management Eleventh Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
by James C. Van Horne Stanford Lembaran Negara Nomor 5533);
University John M. Wachowiez, Jr, Keputusan Mentri Keuangan RI
University of Tennessee, 2001 Nomor1232/KMK.013/1989.
Lalu Dhedi Kusuma, Penerapan Asas-
Asas Umum Pemerintahan Yang
Baik Dalam Penerbitan Izin Di
Kabupaten Lombok Timur, Jurnal
Ius Vol. I No. 3.
Internet :
h t t p : / / w w w. k o m p a s i a n a . c o m /
ririnpuspitasari/kekayaan-negara-
yang-dipisahkan, pada tanggal 17
Mei 2017 Pukul: 10.15 WITA.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Dasar Negara Republik

188 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Anda mungkin juga menyukai