Anda di halaman 1dari 3

METODE PELAKSANAAN

A. Umum
1. Mobilisasi
Pekerjaan persiapan disini adalah meliputi segala pekerjaan awal yang bertujuan untuk
mendukung semua pelaksanaan pekerjaan fisik sehingga dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
Pekerjaan persiapan tersebut adalah :

a. Penyiapan lahan
Sebelum proyek dilaksanakan, untuk mendukung lancarnya proyek dan hasil pekerjaan,
terlebih dahulu dilakukan pembersihan lapangan (Clearing). Pekerjaan yang dimaksud
adalah meliputi pembersihan semak-semak pohon, rumput-rumput liar ataupun
pepohonan yang menghalangi jalannya pelaksanaan proyek. Kemudian untuk jalan akses
material, bahan, ataupun jalur transportasi proyek menggunakan jalan desa setempat,
jalan kabupaten, ataupun jalan-jalan lain disekitar lokasi proyek dengan mengajukan
permohonan ijin atau persyaratan kepada pihak-pihak terkait setempat yaitu RT, RW,
pihak Dusun maupun Kelurahan setempat. Penyiapan lahan tersebut dilakukan
sedemikian sehingga dapat memperlancar segala aktifitas pekerjaan. Pengaturan
penempatan material, bahan dan peralatan yang diperlukan dapat disesuaikan kondisi
dilapangan agar sirkulasi proyek dapat lancar sehingga mendukung kinerja proyek dengan
baik. Disamping pembuatan jalan kerja menuju lokasi penyimpanan bahan dan peralatan,
juga meliputi pekerjaan penyiapan air kerja dan penerangan bilamana diperlukan
pekerjaan lembur sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan.

b. Administrasi dan dokumentasi


Administrasi dan dokumantasi dikerjakan dengan tertib dan baik sehingga dapat
memperlancar program-program pekerjaan sesuai dengan schedule tahapan pekerjaan
yang telah direncanakan.
Pekerjaan administrasi meliputi :
A. Pembuatan Gambar Kerja (Shop Drawing)
B. Pembuatan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan (Request)
C. Pembuatan Laporan Harian.
D. Pembuatan Laporan Mingguan.
E. Pembuatan Buku Laporan Cuaca
F. Pembuatan Buku Bahan atau Material.
G. Pembuatan Buku Tamu.
H. Pembuatan Buku Daftar Tenaga.
I. Proses Penarikan Termijn.
J. Pembuatan Gambar Terlaksana atau Terpasang (As Build Drawing)
K. Dan Lain-Lain.
Sedang untuk foto dokumentasi, pengambilan gambar harus berada di satu titik tetap
dalam arti tidak boleh berpindah-pindah. Dalam kondisi 0 %, 50 % dan 100% pengambilan
gambar dilakukan berada pada satu titik lokasi pemotretan. Hal ini bertujuan agar orang
yang tidak tahu lokasi pekerjaan atau orang awam bisa melihat kegiatan apa yang telah
dilaksanakan hanya dengan melihat laporan visual tersebut. Dokumentasi tersebut juga
dilengkapi dengan photo-photo proses pelaksanaan, contoh material maupun kontrol
kualitas pekerjaan yang dapat diperlihatkan kepada Direksi atau Pengguna Jasa.

c. Papan Nama Proyek


Kami membuat Papan Nama Proyek dengan ukuran sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan dengan penyangga dari kayu usuk 5/7 yang ditanam dalam tanah dan
dicor agar lebih kuat sebagai pondasinya.
Untuk tulisan papan nama proyek, kami buat dan kami sesuaikan dengan gambar dari
pemberi kerja. Tempat atau pemasangan papan nama proyek mengikuti petunjuk dari
Direksi, atau ditempat yang strategis yang bisa dilihat dengan jelas, agar dapat
memberikan informasi kepada siapa saja dengan jelas.

d. Pengukuran (Uitzet)
Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan adalah menggunakan posisi berdasarkan data
ketinggian umum (Bench Mark), yaitu menggunakan Bench Mark yang ditetapkan oleh
proyek. Semua ukuran ketinggian bangunan dan saluran serta peralatan operasional
jaringan irigasi, yang tercantum dalam lembar kerja mengacu pada referensi ketinggian
bench mark tersebut.

Bilamana sulit untuk diterapkan di lapangan mengingat kondisi yang tidak memungkinkan,
kami menggunakan data ketinggian pembantu atau titik pinjaman ukuran yang mungkin
diperlukan dalam pelaksanakan pekerjaan dengan memohon persetujuan dari Direksi.

Untuk pekerjaan pengukuran ini akan kami laksanakan bersama-sama dengan pihak
terkait dalam proyek yaitu : Supervisi ataupun Direksi, yang bertujuan untuk menentukan
titik awal elevasi (Bench Mark) sebagai acuan kerja. Pekerjaan pengukuran ini akan sangat
berpengaruh akan semua hasil pekerjaan fisik. Pekerjaan pengukuran kami lakukan pada
masing-masing item pelaksanaan pekerjaan dengan dibuat laporan hasil pengukuran dan
dimohonkan persetujuan pihak Direksi dan Supervisi sehinga muncul suatu Berita Acara
Uitzet yang ditandatangani atas persetujuan bersama dengan pihak terkait proyek.

Hasil pengukuran ini akan disahkan sehingga dapat dibuat acuan dalam pembuatan
laporan gambar kerja (Shop Drawing) yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan. Setelah pengukuran dan penempatan titik diketahui,
selanjutnya pada titik tersebut dibuat tanda permanen dan dipakai untuk dasar elevasi
maupun letak posisi dari pekerjaan dan ditentukan titik ± 0.00 sebagai Titik Dasar.
Peralatan pengukuran yaitu meliputi : theodolit, waterpass, pita ukur, patok-patok tanda
dan alat-alat lain yang diperlukan dan dalam kondisi yang baik siap pakai bilamana
sewaktu-waktu diperlukan.

2. Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas


Pada prinsipnya selama pelaksanaan pekerjaan / masa konstruksi, jalan existing yang ada
harus tetap bisa berfungsi dengan baik sehingga tidak menggangu pengguna jalan. Pada
daerah ( ruas jalan fungsional ) penanganan agar tidak mengganggu pengguna jalan perlu di
lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Membuat rambu-rambu pengaman dan petunjuk yang jelas dan mudah dimengerti.
b. Memberikan lampu penerangan yang cukup pada malam hari.
c. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas , dan melakukan koordinasi dengan petugas
terkait.
d. Membuat jalan darurat (pengalihan lalu lintas sementara ) jika jalan existing tidak
memungkinkan untuk dilalui selama pelaksanaan proyek atau dengan mencarikan jalan
peralihan. sehingga lalu lintas tetap aman dan lancar.
e. Pengaturan segmen pengecoran sehingga jalan masih berfungsi selama proses
pengerjaan sampai beton mencapai umur.

B. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor


1. Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet untuk lapis perata,
lapis pondasi atau lapis campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal yang
dicampur di AMP, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut diatas
pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan.

Alat yang dikerahkan :

1. AMP + Laboratorium
2. Whell Loader
3. Dump Truck
4. Asphalt Finisher
5. Tandem Roller
6. Pneumatic Tire Roller

Material yang dikerahkan :

1. Aspal
2. Agregat Kasar
3. Agregat Halus
4. Filler
5. Kerosin

Malang, 30 April 2021

CV. HERASTU

SRI WIDIYAH HERAWATI


Direktur

Anda mungkin juga menyukai