Anda di halaman 1dari 2

Nama : MEISYA

Kelas : IV

Pelajaran : Bahasa Indonesia

CERITA RAKYAT SITU BAGENDIT

DARI JAWA BARAT

Zaman dahulu kala, di sebuah desa yang terletak di Jawa Barat, hiduplah seorang

perempuan kaya bernama Nyai Bagendit. Semenjak suaminya meninggal, Nyai Bagendit

mendapat warisan berupa kekayaan yang berlimpah. Sayangnya, hal tersebut membuat Nyai

Bagendit menjadi kikir dan congkak.

Nyai Bagendit paling senang mengadakan pesta dan gemar memamerkan harta benda dan

perhiasannya kepada warga sekitar. Namun, ia tidak pernah mau membantu warga yang

sedang kesulitan. Setiap kali warga datang meminta bantun, Nyai Bagendit menolaknya
dengan angkuh. Warga sangat tidak menyukai perangai Nyai Bagendit. Namun, mereka tidak

bisa berbuat apa pun juga.

Suatu hari, Nyai Bagendit kembali menyelenggarakan pesta. la pun mulai memamerkan

kekayaan dan perhiasannya kepada tamu yang hadir. Tiba-tiba, datanglah pengemis dengan

pakaian compang-camping clan kotor.

“Nyai, tolong beri hamba makanan sedikit saja,” kata pengemis tersebut.

Nyai Bagendit sangat marah dan mengusir pengemis itu, “Pergilah kau dari rumahku,

pengemis kotor!” Pengemis itu pun pergi dengan perasaan sedih.

Keesokan harinya, di desa itu terjadi sesuatu yang aneh. Tiba-tiba, di sebuah jalan di desa

tersebut ditemukan sebuah tongkat yang tertancap di tanah. Tidak ada satupun dapat

mencabut tongkat itu, walaupun sudah mencobanya beramai-ramai. Akhirnya, datanglah

pengemis yang sebelumnya diusir oleh Nyai Bagendit. la mencabut tongkat tersebut.

Setelah dicabut, mengalirlah air dari tempat tersebut. Makin lama semakin deras. Karena

takut tenggelam, para penduduk segera mengungsi mencari tempat yang aman.

Nyai Bagendit tidak mau meninggalkan rumahnya walaupun air semakin tinggi. la tidak mau

meninggalkan rumahnya yang penuh dengan harta dan perhiasan. la pun tenggelam bersama

rumah dan isinya. Tempat tersebut berubah menjadi sebuah danau yang kemudian dinamakan

Situ Bagendit.

Anda mungkin juga menyukai