Keracunan akut merupakan keadaan gawat darurat yang sudah selayaknya mendapatkan
perhatian. Baik tenaga kesehatan maupun masyarakat umum. Mengapa? Sebab banyak
masyarakat umum yang tidak mengetahui bahaya akan keracunan. Di samping itu keracunan
juga banyak menimpa para masyarakat umum dan menyebabkan keracunan.
Keracunan akut biasanya ditangani oleh bagian Unit Gawat Darurat, bagian Ilmu
Penyakit Dalam, bagian Ilmu Kesehatan Anak dan Unit Perawatan Intensif. Keberhasilan
tindakan gawat darurat dan pengobatan keracunan akut sangat ditentukan oleh kemampuan
petugas untuk bertindak cepat dan tepat, termasuk pada penolong pertama. Kemampuan untuk
bertindak cepat ini tergantung pengetahuan petugas atau penolong tentang racun dan
pengobatannya.
Perhatian terhadap keracunan memang perlu ditekankan. Hal ini dikarenakan terus
meningkatnya kejadian keracunan baik yang merupakan kecelakaan, usaha bunuh diri, atau
pembunuhan, yang dipermudah dengan makin banyaknya bahan dan obat disekitar potensial
Untuk menimbulkan keracunan seperti, obat-obatan, obat pembasmi hama, bahan bahan industri
dan sebagainya.
Sejak zaman dahulu manusia telah mengenal penggunaan bahan tertentu sebagai obat
untuk menyembuhkan penyakit, mengurangi penderitaan fisik maupun mental dan
mempertahankan kesegaran badan. Pengetahuan tentang ilmu pengobatan pada zaman itu
didasarkan atas pengalaman empiris atau alasan-alasan lain yang sulit dijelaskan. Pada zaman
modern sekarang ini ilmu pendukung seperti patologi, fisiologi, farmakologi, dan farmasi.
Farmakologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara obat dengan sistem
biologis manusia. Interaksi tersebut dapat merupakan efek obat pada tubuh dan proses dialami
obat selama berada dalam tubuh. Dengan demikian farmakologi berguna untuk dapat mengerti,
meramalkan dan memperhitungkan efek apa saja yang dapat timbul pada tubuh sesudah obat
diberikan dalam takaran tertentu. Pengetahuan amat penting agar dalam melakukan pengobatan
dan pertolongan dapat mencapai hasil yang optimal seperti yang diharapkan.
Pada prinsipnya semua obat dalam racun, hanya takaran dan indikasi pemberiannya yang
dapat membedakan obat dan racun. Oleh karena itu tidak semua orang mempunyai kemampuan
dan hak memberikan obat. Untuk beberapa macam obat hanya dokter yang mempunyai
wewenang atau hak untuk memberikan, beberapa yang lain dapat diperoleh dan dipakai dengan
bebas.
Dalam usaha menolong korban pada kecelakaan, obat juga sering digunakan titik namun
demikian harus selalu diingat bahwa obat hanyalah merupakan kebutuhan sekunder dalam usaha
ini. Obat-obat yang sering dipakai dan sebaiknya ada dalam kotak P3K antara lain, alkohol 70%,
merkurokrom, jodium tincyur, larutan kalium permanganat, obat demam dan untuk mengurangi
rasa, obat anti alergi, obat untuk diare dan oralit. Kadang-kadang juga diperlukan antidotum,
yaitu Obat atau bahan yang dapat dipakai untuk melawan pengaruh racun pada tubuh.
Pengetahuan tentang racun termasuk dipelajari dalam toksikologi, yaitu suatu disiplin ilmu yang
masih termasuk dalam farmakologi.