Anda di halaman 1dari 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1. Tabel Penelitian Terdahulu


Peneliti Judul dan Desain Sampel Penjelasan
(Tahun) Nama Penelitian Penelitian
N
dan Jurnal
o
Sumber
Jurnal
1 Islam, MdS COVID-19– Retrospektif Laporan Klasifikasi
et al, (2020) Related terkait mendapatkan
infodemic COVID-19 2.049 informasi
and its sebanyak yang beredar di
impact on 2.311 dalam masyarakat
public 25 bahasa dari terkait COVID-
health: A 87 negara 19 merupakan
global social pada periode rumor, 187
media 31 Desember tentang teori
analysis 2019 sampai konspirasi, 82
dengan 5 tentang stigma.
American April 2020 Stigma tentang
Journal of Rumah Sakit
Tropical sebagai sumber
Medicine virus COVID-
and Hygiene 19 sehingag
harus dijauhi
termasuk
pekerjanya
2 Sulistiadi et Handling of Kualitatif 8 informan Stigma yang
al (2020) public stigma dari berkembang di
on COVID- penduduk, masyarakat
19 in psikolog, meliputi
Indonesian tokoh pengucilan
Society masyarakat, Nakes dan
anggota keluarganya
International PPNI, terutama yang
Journal of Gubernur menganani
Advanced Jawa Tengah, pasien COVID-
Science and polisi, pekerja 19
Technology sosial dan

9
9

anggota IDI

N Peneliti Judul dan Desain Sampel Penjelasan


o (Tahun) Nama Penelitian Penelitian
dan Jurnal
Sumber
Jurnal
3 Valentina Efisiensi Deskriptif Rekapitulasi Nilai BOR, TOI
(2019) penggunaan sensus dan
tempat tidur harian rawat BTO belum ideal
di ruang inap di sesuai standar
rawat RSUD Dr.
Inap Pirngadi
berdasarkan Medan pada
grafik Barber tahun 2018
Johnson di dan Petugas
RSUD rekam
Dr. Pirngadi medis
Medan. bagian
pelaporan di
Jurnal Ilmiah RSUD Dr.
Perekam Pirngadi
Dan Medan
Informasi
Kesehatan
Imelda

4 Widiyanto Analisis Kualitatif 5 informan Rendahnya


dan faktor yaitu kepala BOR di Rumah
Wijayanti, penyebab unit kerja Sakit Mitra
RA (2020). rendahnya rekam Medika
Bed medis, Bondowoso
Occupancy HRD, karena fasilitas
Rate (BOR) perawat, atau sarana dan
di Rumah petugas pasarana yang
Sakit Mitra rekam masih belum
Medika medis dan lengkap
Kabupaten petugas
Bondowoso. administrasi
Jurnal
Rekam Medik
Dan
Informasi
10

Kesehatan

N Peneliti Judul dan Nama Desain Sampel Penjelasan


o (Tahun) Jurnal Penelitian Penelitian
dan
Sumber
Jurnal
5 Michalows Effect of the Studi 2,45 juta Penurunan pasien
ky, B et al COVID-19 Cross pasien yang melakukan
(2020) lockdown on Sectional usia 65 konsultasi dengan
disease recognition tahun ke dokter termasuk
and utilisation of atas yang
healthcare services memanfaatkan
in the older rumah sakit sejak
population in pemberlakukan
Germany: across- lockdown, April
sectional study 2020 di Jerman
Age and Ageing
6 Lopez- Impact of the Studi Daftar Kualitas layanan
Picazo et al COVID-19 Deskriptif semua rumah sakit
(2020) Pandemic onthe pasien menurun
Hospital: (57) dibandingkan
Inpatient’s yang sebelum
Perceived Quality dirawat pandemic Covid-
in Spain . dari 16 19 menurut
Journal of Patient Maret pasien Perawat
Experience hingga dan dokter
15 April cenderung
2020, menghakimi tidak
dengan memberikan
COVID-
11

19 dan dukungan
185
pasien
dengan
diagnosa
lain
7 Liu, Ya- Hospital visiting Deskriptif Situs Pembatasan
An et al policies in the time web kunjungan ke
(2020) of coronavirus resmi ruang intensif
disease 2019: dari 472 selama pandemi
A nation wide RS di dan penerapan
website survey in Taiwan protokol
Taiwan kesehatan ketat
Journal of Chinese termasuk
Medical identifikasi
Association kluster
pengunjung RS

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Penelitian Penelitian
(Tahun) Jurnal
dan
Sumber
Jurnal
8 Stöß, C The COVID- Studi Cross 148 Penurunan pasien
et al 19 pandemic: Sectional Dokter bedah yang
(2020) impact on Bedah di dirawat di
surgicaldepar Jerman bangsal dan yang
tments of dari 649 dilakukan akan
non- yang ditindakan
university diminta operasi sejak
hospitals menjadi gelombang
responden pandemi covid 19
BMC pertama
Surgery
9 Tsai, Li- Impact of Kohort Data Penurunan
Heng et al lockdown on retrospektif kunjungan kunjungan di unit
(2020) bed occupancy Unit gawat darurat
rate in a Gawat terutama pasien
referral Darurat, non trauma
hospital during Februari
the COVID-19 s/d April
pandemic in 2019 dan
northeast Februari
Brazil s/d April
12

The Brazilian 2020.


Journal of Kunjunga
Infectious n per
Diseases tahun
150.000
10 Barten, Reduced Retrospektif Kujungan Penurnan
DG et al Emergency pasien kunjungan dan
(2020) Department selama 60 rawat inap
Utilization hari dari pasien non
Duringthe 15 februari Covid hampir
Early Phase of 2020 di 50% selama
the COVID-19 tiga Unit pemberlakuan
Gawat lockdown
Disaster Darurat dibandingkan
Medicine and Rumah tahun 2019
Public Health Sakit di dengan periode
Preparedness Belanda yang sama.

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
11 Nurhayati Factors Survei 200 pasien Kualitas rumah
dan affecting the yang sakit
Indrawati, quality of berobat ke mempengaruhi
R (2018) hospital bed RS Siaga BOR dari
ofoccupancy Raya peningkatan
levels with the Hospital kualtias layanan
quality and Jakarta dan keselamatan
patient safety dari bulan pasien
an variable Juni s/d
intervening in Agustus
Siaga Raya 2018
Hospital
Jakarta
Hospitalia
12 Mahda, The influence of Studi 250 pasien Kualitas
AA et al service quality Cross di RSU pelayanan dan
13

(2019) on Bed Sectional Balung kepuasan pasien


Occupancy Rate Kabupaten mempengaruhi
through patient Jember BOR
satisfaction in
Balung General
Hospital Jember
Regency
World Journal
of Advance
Healthcare
Research
13 Chou, Yi- Impact of the Studi Kasus Penurunan
Chang et COVID-19 Kohort adalah signifikan BOR
al (2020) Pandemic on 19.900 pada unit pasien
the Utilization pasien dengan kondisi
of Hospice Care dengan terminal di
Services: A kondisi Taipei City
Cohort Study in terminal Hospital dari
Taiwan 66,2% sebelum
Journal of Pain pandemi
and Symptom menjadi 37,4%
Management

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
14 Szarfer, Impact of a Retrospektif Kasus adalah Penurunan
JL et al prolonged wanita dengan BOR dari
(2020) COVID-19 kardiovaskuler 82,2%
lockdown on sebanyak 722 tahun
patterns of orang 2018/2019
admission, menjadi
mortality and 77,4%
performance tahun 2020.
indicators in a Penurunan
signifikan
14

cardiovascular pasien
kardiovasku
intensive care ler sebesar
unit 59,9%.
International
Journal for
Quality in Health
Care
15 Gluckman, Case Rates, Kohort Kasus adalah Penurunan
Ty J et al Treatment Retrospektif pasien infark rawat inap
(2020) Approaches, and miokard akut pasien
Outcomes in sebanyak infark
Acute 14.724 orang miokard
Myocardial akut periode
Infarction During awal
the Coronavirus COVID-19
Disease 2019 untuk
Pandemic selanjutnya
JAMA meningkat
Cardiology 10,5 kasus
per minggu

16 Bhatt, AS Fewer Kohort Kasus adalah Penurunan


et al (2020) hospitalizations Retrospektif 6.083 pasien signifikan
for acute dengan (5,9% per
cardiovascular sindrom hari) pasien
conditions during koroner akut rawat inap
the COVID-19 mulai maret
Pandemic 2020.
Journal of the
American
College of
Cardiology
No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan
Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
17 De Rosa, Reduction of Kohort Kasus adalah Penurunan
S et al hospitalizations Retrospektif 319 pasien 48,,4%
(2020) for myocardial Infark pasien
infarction in Italy miokard akut infark
in the COVID-19 periode 12-19 miokard
15

era Maret 2020 akut yang


dan rawat inap
European Heart periode 1
Journal 618 pasien minggu
tahun 2019 setelah
dengan pandemic
periode yang COVID-19.
sama
18 Siyoto dan Analysis of Bed Studi Cross Pasien rawat Prosedur
Tule Occupancy Rate Sectional inap di pelayanan,
(2019) (BOR) in Terms Rumah Sakit pelayanan
of Internal Caruuban dokter,
Factors Madiun pelayanan
Global Journal sebanyak 214 perawat, dan
of Health Science orang fasilitas
punya
pengaruh
terhadap
BOR rumah
sakit

19 Fileti, L et Impact of the Retrospektif Kasus adalah Penurunan


al (2020) COVID-19 74 pasien rawat inap
pandemic on sindrom 23,4%
coronary invasive coroner akut pasien
procedures at two tahun 2020 sindrom
Italian high- dan 94 pasien coroner
volume referral tahun 2019 akut yang
centers angioplasti
Italian tahun 2020
Federation of dibanding
Cardiology kan periode
sama tahun
2019.

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
16

20 Deriba, Patient Kohort Kasus adalah Kepuasan


BS et al satisfaction and Retrospektif 214 pasien pasien
(2020) associated factors dengan rendah
during COVID- penyakit terhadap
19 pandemic in kronik yang pelayanan
North Shoa melakukan rumah sakit
Health follow-up di selama
CareFacilities faskes North pandemi
Soa, Kota di
Patient Etiopia COVID-19.
Preference and
Adherence
21 Hung, Health Service Studi Cross Penduduk COVID-19
KKC et al Utilization in Sectional Hongkong menjadi
(2020) Hong Kong usia 18 tahun dasar utama
During the ke atas yang tidak pergi
COVID-19 merespon ke fasilitas
Pandemic – A pertanyaan kesehatan
Cross-sectional sebanyak 765
Public Survey orang
International
Journal of
Health Policy
and Management
22 Nia, A et Impact of Deskriptif Kasus adalah Penurunan
al (2020) lockdown during Retrospektif 10.938 pasien pasien yang
the COVID-19 yang datang berkunjung
pandemic on ke IGD selama
number of lockdown
patients and dan dirawat
patterns of dibandingk
injuries at a an sebelum
level I trauma pandemi
center
Wien Klin
Wochenschr
17

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
23 Raucci, U Impact of the Studi Cross Kasus adalah Penurunan
et al COVID-19 Sectional kunjungan kunjungan
(2020) pandemic on the sebelum dan ke faskes
Emergency setelah covid pediatri
Department of a sebanyak sebelum dan
tertiary 28.118 setelah
children’s kunjungan ke COVID-19
hospital rumah sakit sebesar 56%
pediatri di di Roma
Italian Journal of Roma dan dan 62% di
Pediatrics Palidoro, Polidoro
wilayah Lazio
24 Crenn, V Impact of the Prospektif Kasus adalah Penurunan
et al COVID-19 Retrospektif 3.249 pasien kunjungan
(2020) lockdown period ke unit gawat dan yang
on adult darurat dirawat inap
musculoskeletal mencapai
injuries and 52,1%.
surgical Asumsi
management: peneliti
a retrospective selain rasa
monocentric takut
study terinfeksi
Nature Research COVID 19
Journals dikarenakan
pengaturan
terkait
persiapan
peneriman
pasien
COVID-19
18

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
25 Gonçalves The Impact of Retrospektif Kasus adalah Penurunan
-Pinho, M COVID-19 total pasien yang
et al Pandemic on kunjungan ke berkunjung
(2020) Psychiatric bagian selama
Emergency psikiatri yaitu pandemi
Department 2.413 pasien. dari 1.633
Visits – A kunjungan
Descriptive tahun
Study 20179
Psychiatric menjadi
Quarterly 780 tahun
2020
(52,2%).
Penurunan
terbesar
pada
diagnosa
Mood
Disorder
(68,3%)
26 Khan, H The impact of the Studi Cross Seluruh dokter Pembatalan
et al COVID-19 Sectional ahli bedah tindakan
(2020) pandemic on yang bertugas bedah
orthopaedic di Rumah elektif
services Sakit di dilaporkan
and training in Inggris oleh 91%
the UK responden
European termasuk
Journal of praktik
Orthopaedic klinik
Surgery & dibatalkan
Traumatology (55%
reponden)
atau
berkurang
setengah
19

dari
frekuensi
normal
(38%
responden)
No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan
Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
27 Shannon, Impact of Kohort Kasus adalah COVID-19
AB et al COVID-19 Retrospektif total pasien selain
(2020) restrictions on yang terjadi
demographicsand menjalani penurunan
outcomes of operasi tahun pasien
patients 2019 sebanyak operasi
undergoing 857 dan tahun terjadi
medically 2020 sebanyak seleksi
necessary non 212 dengan demografi.
emergent total 1.069. Pasien
surgeries during dengan
the pandemic asuransi
World Journal of kesehatan
Surgery dan berkulit
putih lebih
dominan
28 Thaler, M Impact of the Studi Cross Sejumlah 152 Pembatalan
et al COVID-19 Sectional dokter bedah operasi
(2020) pandemic on kanker dari elektif
patients suffering Australia, pasien rawat
from Asia, Eropa, inap
musculoskeletal Amerika Utara dilaporkan
tumours dan Selatan oleh 48%
International memberikan responden
Orthopaedics respon dan 4,7%
menyatakan
pembatalan
seluruh
operasi.
Volume
operasi
dokter
bedah
berkurang
dilaporkan
20

85,8%
responden.

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
29 Isautier, People’s Studi Cross Kasus 596 COVID-19
JMJ et al Experiences and Sectional pengguna menyebab
(2020) Satisfaction With telehealth di kan
Telehealth Australia pembatasan
During temu muka
the COVID-19 dengan
Pandemic in medis di
Australia: Cross- faskes dan
Sectional Survey sebagian
Study besar
Journal of pengguna
Medical Internet telehealth
Research (61,9%)
merasa
selama
COVID-19
lebih baik
melalui
media ini
30 Ojetti, V Non-COVID Retrospektif Sejumlah Penurunan
et al diseases during 16.281 catatan kunjungan
(2020) the pandemic: medis pasien ke UGD
where di Unit Gawat sebesar 37%
have all other Darurat RS selama
emergencies Fondazione tahun 2020,
gone? Policlinico menurut
Medicina Universitario peneliti
Agostino karena rasa
Gemelli takut
IRCCS terhadap
periode 21 penularan
Februari-31 COVID-19.
Maret selama
3 tahun (2018,
21

2019 dan
2020)

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
31 Toniolo, Unpredictable Retrospektif Kasus adalah Penurunan
M et al fall of severe 57 pasien pasien
(2020) emergent dengan sindrom
cardiovascular penyakit kardiovasku
diseases hospital kardiovaskuler ler berat di
admissions beraat periode Unit
during the 1 Maret-31 Kardiologi
COVID-19 maret tahun sebesaar
Pandemic: 2020 dan 117 51%,
Experience of a pasien tahun dengan
Single Large 2019 di Unit asumsi
Center in Kardiologi pasien
Northern Italy University menghindar
Journal of the Hospital “S. ke RS dan
American Heart Maria della terbatasnya
Association Misericordia layanan

32 Aghemo, Assessing the Studi Sejumlah 194 Semua


A impact of Prospektif anggota The aktivitas
et al COVID-19 on Italian hepatologi,
(2020) the management Association berkurang /
of patients with for the Study dihentikan
liver diseases: A of the Liver secara
national survey (AISF) signifikan
by the Italian memberi selama
association for respon pandemi
the study of the COVID-19.
Liver
Digestive and
Liver Disease
Journal-Elsevier
33 Maida, M Impact of the Studi Cross Data divisi Perubahan
et al COVID-19 Sectional Gastroentologi substansial
(2020) pandemic on dari 121 dari praktik,
22

Gastroenterology rumah sakit di dan prioritas


Divisions in 20 wilayah tindakan.
Italy: A national Italia Tindakan
survey terbatas
Digestive and pada
Liver Disease keadaan
darurat serta
kanker.
No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan
Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
34 Anderson, The impact of Retrospektif Hasil Pasien
S et al COVID-19 on Computerised dengan
(2021) acute urinary Tomography batu pada
stone (CT) dari sistem
presentations: ginjal, ureter saluran
a single-centre dan kandung kemih
experience kemih dari memiliki
Northern Italy 198 pasien derajat
Irish Journal of urolhitiasis nyeri tinggi
Medical Science sehingga
situasi
pandemi
tidak
menjadi
hambatan
mendatangi
faskes.
Pasien
wanita
lebih tinggi
sebelum
pandemi
35 Dell’Oglio, Applicability of Studi Data dari 3 Pasien
P COVID-19 Retrospektif departemen urologi
et al pandemic urologi Rumah berkurang di
(2020) recommendations Sakit Umum tahun 2020
for Lombardy di termasuk
urology practice: Italia periode 1 tindakan
Data from three Januari-28 operasi
major Italian hot April 2020 sampai n
spots minggu ke
(BreBeMi) 12 untuk
23

European selanjurnya
Urology Open meningkat.
Science-Journal- Penurunan
Elsevier terkait
angka
kematian
COVID-19
tinggi

No Nama Judul dan Desain Sampel Penjelasan


Peneliti Nama Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
36 Jeffery, Trends in Retrospektif Total 24 unit Kunjungan
MM et al emergency gawat darurat pasien ke
(2020) department visits di lima Unit Gawat
and hospital fasilitas Darurat
admissions kesehatan sebelum
in health care besar meliputi COVID-19
systems in 5 Colorado (4), mencapai
states in the first Connecticut 13.000-
months (5), 115.000 per
of the COVID-19 Massachusetts tahun. Masa
Pandemic in the (5), New York pandemic
US (5), dan turun
Irish Journal of Carolina Utara 41,5%-
Medical Science 63,5%

37 Madanelo, The impact of the Cross Pasien urologi Kunjungan


M COVID‐19 Sectional di Unit Gawat pasien
et al pandemic on the Retrospektif Darurat di urologi
(2020) utilization of Centro berkurang
emergency Hospitalar 46,4% di
urological Universitário tahun 2020
services do Porto (263 tahun
National Center periode 11 2019, 122
for Maret-1 April tahun 2020),
Biotechnology 2020 dan namun
Information 2019. pasien rawat
inap
meningkat
38 Antonucci, The impact of Retrospektif Pasien dari Penurunan
M et al COVID-19 departemen kunjungan
(2020) outbreak on urologi di tiga pada RS
24

urolithiasis rumah sakit rujukan


emergency sebanyak 304 COVID-19
department orang sebesar
admissions, 69,3%
hospitalizations sedangkan
and clinical RS Non
management in COVID-19
central Italy: a penurunan
multicentric 30%.
analysis
NCBI
No Nama Judul dan Nama Desain Sampel Penjelasan
Peneliti Jurnal Penelitian Penelitian
(Tahun)
dan
Sumber
Jurnal
39 Anteby, R The Impact of the Retrospektif Pasien dengan Kunjungan
et al Coronavirus bedah non pasien ke
(2020) Disease 2019 trauma Unit Gawat
outbreakon the sebanyak Darurat
attendance of 6.017 setelah
patients with COVID-19
surgical menurun
complaintsat a 27%-32%,
tertiary hospital sedangkan
emergency rawat inap
department meningkat
Journal Of 8% dengan
Laparoendoscopic prosi
& Advanced terbesar
Surgical yaitu
Techniques takikardi

40 Caminiti, Effects of the Retrospektif Pasien Pasien rawat


C COVID-19 COVID-19 inap tahun
et al Epidemic on sejumlah 2020 dengan
(2020) Hospital 4.160 dan Non 2019,
admissions for COVID-19 hampir sama
non- sebesar 3.778 namun
communicable orang rawat tahun 2020
diseases in a large inap periode di dominasi
italian university- 23 Februari-14 pasien
hospital: A Mei 2020 terinfeksi
descriptive case- COVID-19.
series study Pasien non
25

National Center COVID-19


for Biotechnology dengan
Information PTM
menurun
angka rawat
inapnya
tahun 2019
mencapai
sepertiganya

2.2 Pandemi Covid-19

2.2.1 Pengertian

Pandemi dideskripsikan Porta (2014 dalam Jamison et al, 2017) seorang

ahli epidemiologi di Dictionary of Epidemiology merupakan penyakit yang

terjadinya di komunitas atau wilayah kasus suatu penyakit dengan kuantitas yang

mengalami infeksi melebihi ekspektasi normal, sedangkan WHO (2010)

sebelumnya menekankan bahwa klasifikasi pandemi berdasarkan skala

geografisnya daripada tingkat keparahan penyakitnya. Perbedaan dapat dilihat dari

epidemi influenza musiman tahunan, pandemi influenza didefinisikan sebagai

“ketika virus influenza baru muncul dan menyebar ke seluruh dunia, dan

kebanyakan orang tidak memiliki kekebalan.

Pandemi didefinisikan sebagai "epidemi yang terjadi di seluruh dunia,

atau di wilayah yang sangat luas, melintasi batas internasional dan biasanya

mempengaruhi sejumlah besar orang" .Definisi klasik ini tidak menggambarkan

tentang kekebalan populasi, virologi, atau tingkat keparahan penyakit. Dengan

definisi ini, pandemi dapat dikatakan terjadi setiap tahun di setiap belahan selatan

dan utara yang beriklim sedang, mengingat epidemi musiman melintasi batas
26

internasional dan mempengaruhi sejumlah besar orang.Namun, epidemi musiman

tidak dianggap sebagai pandemic (Kelly, 2011).

2.2.2 Pandemi di Dunia

Daftar pandemi paling mematikan dalam sejarah dunia meliputi beberapa

kejadi yang dikenal dengan sebutan :

1) The Black Death : Para ahli mengira wabah itu dipicu oleh bakteri yang

disebut Yersinia pestis, disalahkan atas penyakit yang melanda Eropa pada

1347-1351. Diperkirakan 25 juta orang meninggal.

2) Pandemi influenza tahun 1918: Setidaknya 50 juta orang di sekitar dunia

meninggal karena flu selama wabah 1918-19. Ini sering disebut “Flu

Spanyol,” bukan karena virus itu bermula di sana tetapi karena Spanyol dulu

salah satu negara pertama yang mengumumkan kasus.

3) Cacar (Small Pox): Pandemi cacar berlangsung selama ratusan tahun. Para

ahli memperkirakan bahwa itu menewaskan sebanyak 300 juta orang hanya di

abad 20. Dampak penggunaan vaksin yang meluas, mengakibatkan penyakit

ini dapat diberantas pada tahun 1980.

4) HIV dan AIDS: Virus human immunodeficiency (HIV), menyebabkan

sindrom imunodefisiensi (AIDS), dan penyakit terkait telah membunuh

sekitar 32 juta orang di seluruh dunia (Robinson, 2020).

2.3 COVID-19

2.3.1 Pengertian

Penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus

(2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020


27

yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute

Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar

secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret

2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29

Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19

dan 136 kasus kematian (WHO, 2020 dalam Susilo dkk, 2020).

2.3.2 Karakteristik Patogenik

Safrizal dkk (2020) menjelaskan bahwa Coronavirus merupakan

keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada

manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu

biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome

(MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS).

Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan

pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari

dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari,

atau dalam aerosol selama tiga jam. Virus ini juga telah ditemukan di feses, tetapi

hingga Maret 2020 tidak diketahui apakah penularan melalui feses mungkin, dan

risikonya diperkirakan rendah.

2.3.3 Transmisi

Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi

sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi


28

SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat

batuk atau bersin. Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada

aerosol (dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam. WHO

memperkirakan reproductive number (R0) COVID-19 sebesar 1,4 hingga 2,5.

Namun, studi lain memperkirakan R0 sebesar 3,28 (Susilo dkk, 2020).

2.3.4 Kebijakan Penanganan Covid-19 di Indonesia

Pelaksanaan protokol penanganan COVID-19 melalui Gugus Tugas

Percepatan Penanganan COVID-19 yang didukung seluruh elemen bangsa

bersepakat untuk menjalankan secara bersama untuk percepatan penanganan

pandemi dan wabah penyakit COVID-19. Pengaplikasian tanggap darurat bencana

pandemi dan wabah penyakit yang merujuk pada definisi bencana yang diatur

dalam undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Pandemi dan wabah COVID-19 yang terjadi di wilayah Republik Indonesia,

dikategorikan sebagai bencana non alam yang juga berdampak pada jiwa

(kehidupan) dan juga mempengaruhi penghidupan masyarakat. Kebijakan

penanganan Pandemi ini juga diperkuat dengan Undang-undang No.4 tahun 1984

tentang Wabah Penyakit Menular dan undang-undang No.6 Tahun 2018 tentang

Karantina Kesehatan (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 2020).

2.4 Rumah Sakit

2.4.1 Pengertian

Undang-undang Repulik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah

Sakit mendefinisikan Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan Kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

dan gawat darurat.


29

Rumah sakit dapat didirikan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah mapun

Swasta. Rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah harus berbentuk unit pelaksana teknis dari instansi yang bertugas di bidang

Kesehatan, instansi tertentu dengan pengelolaan badan layanan umum atau badan

layanan umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Permenkes

no 30, 2019).

2.4.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Undang-Undang Repulik Indonesia No. 44 Tahun 2009 yang memuat

tentang Rumah Sakit, menjelaskan tugas fasilitas kesehatan ini meliputi

pemberian pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan

Kesehatan secara paripurna adalah pelayanan Kesehatan yang meliputi Promotif,

Kuratif, preventif dan Rehabilitatif.

Rumah sakit selain memiliki tugas sebagai salah satu instansi dengan

beban meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mempunyai fungsi:

1) Penyelenggaraan pelayana pengoatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan

standar pelayanan rumah sakit

2) Pemeliharaan dan peningkatan Kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai keutuhan medis

3) Penyelenggaran pndidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka

peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan Kesehatan.

4) Penyelenggaraan penelitian dan pengemangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang tersebut.

2.5 Bed Occupancy Rate (BOR)


30

2.5.1 Pengertian

Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase pemakaian tempat tidur

pada waktu tertentu yang didefinisikan sebagai rasio jumlah hari perawatan RS

terhadap jumlah tempat tidur dikalikan dengan jumlah hari dalam satuan waktu.

BOR dikenal juga dengan percent occupancy, occupancy percent, percentage of

occupancy, occupancy ratio. BOR di Indonesia dikenal dengan persentase

penggunaan tempat tidur pada waktu tertentu. BOR ideal 60 – 85 % (Hosizah &

Maryati, 2018).

BOR merupakan salah satu indikator untuk mengevaluasi efisiensi

pengelolaan rumah sakit secara garis besar dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi

medis meninjau efisiensi dari sudut mutu pelayanan medis dan dari segi ekonomi

meninjau efisiensi dari sudut pendayagunaan sarana yang ada.

Umumnya BOR diambil dalam kurun waktu satu tahun sebagai target

dari standar nilai depkes hal itu dikarenakan untuk mengantisipasi

ketidakseimbangan faktor lingkungan yang berbeda setiap bulannya yang

mempengaruhi banyaknya jumlah pasien yang dirawat per bulan, salah satu

contoh faktor lingkungan seperti perubahan cuaca atau musim.

Suatu pengelolaan rumah sakit dikatakan efektif jika rumah sakit

mendapat keuntungan atau benefit sebesar-besarnya yang dapat juga diartikan

semakin tinggi persentase BOR semakin tinggi juga keuntungan suatu rumah

sakit.ni Nilai BOR mempunyai standar nilai yang dapat mengatakan efisiensi

pengelolaan rumah sakit sudah efisien yaitu jika pengelolaan rumah sakit

menggunakan sumber daya sekecil-kecilnya yaitu yang dimaksud dengan sumber

daya disini dapat berupa jumlah tempat tidur maupun jumlah tenaga medis. Jadi
31

suatu rumah sakit yang efektif belum berarti rumah sakit tersebut sudah dikelola

efisien, dan begitu juga sebaliknya. Hal ini bermaksud bahwa suatu rumah sakit

sudah dikelola secara efektif dan efisien jika dengan sumber daya yang ada

dipakai sekecil-kecilnya tetapi mendapat juga keuntungan yang besar.

Persentase BOR 60% - 85% per tahun merupakan standar nilai dari

departemen kesehatan RI, Apabila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di

bawah 60% berarti tempat tidur yang tersedia di rumah sakit belum dapat

dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan keterisian tempat tidur lebih dari 85%

maka hal itu akan mengakibatkan tempat tidur yang seharusnya bisa digunakan

untuk kejadian luar biasa (KLB) akan terisi penuh sehingga rumah sakit tidak

akan mampu menampung pasien yang akan dirawat dengan Kejadian luar biasa

(KLB) tersebut. Penghindaran ini mempunyai tujuan lain berupa pemberian

waaktu untuk pembersihan kamar pasien yang dirawat untuk mencegah

peningkatan infeksi nosokomial.

2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi BOR

Faktor-faktor yang mempengaruhi BOR meliputi faktor internal dan

eksternal rumah sakit, namun faktor yang berperan signifikan terhadap

pemenuhan standar ini adalah faktor internal yang meliputi faktor input dan faktor

proses pelayanan, sedangkan faktor eksternal yaitu kondisi pasien. Faktor input

yang mempengaruhi BOR meliputi sarana umum, sarana medis, sarana penunjang

medis, tarif, ketersediaan pelayanan, tenaga medis, tenaga perawatan. Faktor

proses pelayanan meliputi sikap dokter dalam memberikan pelayanan, sikap

perawat dalam memberikan pelayanan dan komunikasi pelayanan. Sikap perawat

yang memberikan pelayanan secara umum terdiri dari keramahan dalam


32

memberikan pelayanan dan cara memberikan informasi juga komunikasi. Faktor

kondisi pasien meliputi sosial ekonomi, jarak dan transportasi, motivasi dan

prioritas terhadap rumah sakit dan perilaku terhadap kesehatan (Rosita &

Tanastasya, 2019).

Riskiyah dkk (2016) menyatakan beberapa faktor yang berkontribusi

terhadap tingkat persentase BOR antara lain faktor internal dan faktor eksternal

rumah sakit. Faktor internal adalah budaya rumah sakit, sistem nilai,

kepemimpinan, sistem manajemen, sistem informasi, sarana prasarana, citra, dan

lain-lain. Faktor eksternal sebagai faktor berikutnya yang memberirkan pengaruh

meliputi letak geografis, keadaan social ekonomi konsumen, budaya masyarakat,

pemasok, pesaing, kebijakan pemerintah daerah, peraturan, dan lain-lain. Faktor

yang telah diuraikan tersebut saling bersinergi memberikan sumbangan pengaruh

dalam peningkatan atau penurunan BOR.

1) Faktor Internal Rumah Sakit

Faktor internal rumah sakit adalah faktor yang asalnya dari dalam rumah

sakit, ada dua faktor internal rumah sakit yaitu faktor input dan faktor proses

pelayanan meliputi:

(1) Sarana umum

Sarana umum rumah sakit adalah segala fasilitas yang digunakan

dalam pelayanan kesehatan yang bersifat dan lingkungan yang disediakan

oleh rumah sakit.

Kewajiban rumah sakit dalam menyediakan sarana dan prasarana

umum yang layan meliputi sarana ibadah, tempat parkir, ruang tunggu,
33

sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, dan lanjut usia.

Sedangkan sarana untuk ruang rawat inap meliputi: tempat tidur pasien,

lemari, nurse call, meja, kursi, televise, tirai pemisah bila ada, penerangan,

ventilasi dan sofa untuk ruang VIP.

(2) Sarana medis

Seluruh peralatan medis yang digunakan baik dalam proses

diaognosa maupun terapi. Instrument self assessment izin operasional

rumah sakit kelas C untuk ruang rawat inap yaitu bed side monitor,

defribrilator, EKG, emergency trolley, ENT eximination set, fill viewer,

infusion pump, lampu periksa, matras dekubitus, minor surgery set,

nebulizer, pen light, pulse oximeter, stetoskop, suction pump portable,

syringe pump, bed patient electric, bed patient manual, tensimeter

anaeroid, tensimeter digital, thermometer digital, timbangan pasien.

(3) Sarana penunjang medis

Sarana penunjang medis adalah sarana yang digunakan untuk

membantu menegakkan diagnose medis atau pelayanan medis yang

berfungsi agar pengobatan dan perawatan yang diberikan lebih maksimal.

Pelayanan penunjang medik terdiri atas:

a) Pelayanan penunjang medik spesialis meliputi pelayanan

laboratorium, radiologi, anestesi dan terapi intensif, rehabilitasi

medik, kedokteran nuklir, radioterapi, akupuntur, gizi klinik, dan

pelayanan penunjang medik spesialis lainnya.


34

b) Pelayanan penunjang medik subspesialis meliputi pelayanan

subspesialis dibidang anestesi dan terapi intensif, dialis, dan pelayanan

penunjang medik subspesialis lainnya.

c) Pelayanan penunjang medik lain meliputi pelayanan strelisisasi yang

tersentral, pelayanan darah, gizi, rekam medik, dan farmasi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Tarif

Tarif merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam

penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Elemen ini meskipun

demikian mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya

semakin mahal tarif perawatan maka pasien mempunyai harapan yang

lebih besar.

(5) Ketersediaan pelayanan

Ketersediaan pelayanan adalah setiap saat dibutuhkan, seperti

ketersediaan tenaga medis dan para medis setiap dibutuhkan dan

ketersediaan jenis pelayanan.

(6) Tenaga medis

Tenaga medis adalah dokter yang mengobati pasien rawat inap.

(7) Tenaga perawatan

Perawat yang bertugas di Rumah Sakit untuk merawat pasien rawat

inap. Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan dapat diterapkan


35

beberapa formula yaitu dengan menggunakan metode rasio, douglas, dan

gillies.

(8) Sikap dokter dan sikap perawat

Sikap dokter dan perawat dalam memberikan pelayanan dengan

menilai sikap secara umum, keramahan dalam memberikan pelayanan dan

cara memberikan informasi mengenai penyakit kepada pasien.

(9) Komunikasi pelayanan

Tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan

keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat

diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan

terhadap keluhan pasien (Indharwati, 2018; Nursalam, 2015 & Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2019).

2.6 Kerangka Teori

BOR sebagai salah satu indikator yang diperhitungkan dalam efesiensi

kinerja rumah sakit termasuk menjadi gambaran kualitas kerja, s angat

dipengaruhi beragam faktor. Faktor-faktor tersebut secara bersamaan memberikan

nilai terhadap pemenuhan BOR sesuai standar, seperti kerangka konsep berikut :
Kom
Cara
infor
Cara
Kera
Sika
Sika
Pros
Kepe
Siste
Buda
lainn
Kea

Tena
Tena
pela
Kete
Tari
med
Sara
Sara
Sara
Inpu

F
36

Skema 2.1. Kerangka Teori


Penelitian

BOR RSUD Langsa


ktor Internal Faktor Eksternal
:
umum Kondisi Pasien :
medis Sosial ekonomi
penunjang Jarak dan transportasi
Motivasi
Prioritas terhadap
ediaan rumah sakit
nan Perilaku terhadap
a medis kesehatan
a perawatan
BOR RS

3. Prioritas terhadap rumah


1. Ketersediaan pelayanan
pelayanan Kondisi Lainnya :

2.7 Kerangka Pemikiran

4. Stigma (budaya
dokter Letak geografis,
perawat keadaan

masyarakat)
2. Kebijakan
ahan Sosial ekonomi
memberikan konsumen
asi

sakit
Budaya masyarakat
omunikasi Pemasok
nikasi pelayanan Pesaing
Kebijakan pemerintah
daerah,
Peraturan
an internal
a:
a rumah sakit
nilai,
impinan,
37

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai