Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian yang Digunakan

Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian kepustakaan

(Library Research), menurut Singarimbun (1995) bahwa analisis terhadap data

yang telah dilaporkan oleh suatu badan organisasi dimana badan atau organisasi

itu sendiri tidak langsung mengumpulkan, melainkan diperoleh dari pihak lain

yang telah mengumpulkan terlebih dahulu dan menerbitkannya.

3.2. Jenis dan Sumber Data

3.2.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut

Singarimbun (1995), data sekunder adalah yang berasal dari survey yang telah

diproses dan kemudian dianalisa lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan sesustu

yang berguna. Data sekunder diambil dari instasi dan kepustakaan yang terkait

dengan permasalahan yang diteliti. Data yang akan diolah dan dianalisis akan

dikumpulkan berupa rangkaian masa (time series) selama kurun waktu 2004-2009

yang terdiri dari:

1. Produk Dosmetik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tebo menurut lapangan

usaha atas dasar harga konstan 2000.

2. Produk Dosmetik Regional Bruto ( PDRB) Provinsi Jambi menurut lapangan

usaha atas dasar harga konstan 2000.

41
3. Tebo Dalam Angka Tahun 2014.

3.2.2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu:

a. Data Primer: data yang berasal dari narasumber utama yang kompeten pada

bidangnya, terkait dengan aspek yang diteliti.

b. Data Sekunder: data yang diperoleh dari kepustakaan atau instansi teknis

terkait, seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Tebo, Badan Perencanaaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Tebo serta instansi terkait lainnya.

3.3. Metode Analisis Data

Metode yang akan digunakan adalah Metode Analisis Deskriptif yaitu

analisis yang dilakukan berdasarkan perkembangan data untuk melihat

perkembangan perekonomian melalui tabulasi, tabel-tabel, grafik dan digaram,

disamping itu menggunakan metode kuantitatif.

3.3.1. Model Analisis untuk Uji Hipotesis Pertama

Untuk mengetahui sektor ekonomi basis di Kabupaten Tebo, maka

digunakan model Analisis Shift-Share. Model ini digunakan untuk mengkaji

kinerja berbagai sektor ekonomi yang berkembang disuatu wilayah studi dan

membandingkannya dengan kinerja berbagai sektor perekonomian pada wilayah

yang lebih luas yang menjadi wilayah referensi. Dengan mengacu pada alat

42
analisis Shift-Share oleh Soepono( 1993), maka untuk menganalisis sektor i di

wilayah j digunakan persamaan :

Dij = Nij + Mij + Cij ................................................................................... ............ (3.4)

Di mana :

Dij = Perubahan Pertumbuhan PDRB sekror i di daerah j,

Nij = Pertumbuhan Nasional sektor i di daerah j,

Mij = Pertumbuhan bauran sektor I di daerah j,

Cij = Pertumbuhan pangsa wilayah (share) sektor I didaerah j

Selanjutnya apabila analisis ini diterapkan pada pertumbuhan ekonomi

Y, maka :

Dij = Y*ij – Y ij ................................................... (3.5)

Nij = Y ij . r n .................................................... (3.6)

Mij = Y ij ( r in - r n)..............................................(3.7)

Cij = Y ij ( r ij –r in )............................................(3.8)

Di mana :

r ij = laju pertumbuhan sektor i di wilayah j,

r in = laju pertumbuhan sektor di wilayah n,

rn = laju pertumbuhan regional,

masing-masing di definisikan sebagai berikut :

r ij = (Y*ij - Y ij ) / Y ij .................................................................(3.9)

r in = ( Y* in – Y in ) / Y in ....................................( 3.10)

rn = ( Y*n – Y n ) / Y n ........................................( 3.11)

43
dimana :

Y ij = PDRB di sektor i di wilayah j,

Y in = PDRB di sektor wilayah n,

Yn = pertumbuhan ekonomi regional.

Seluruh variabel diukur pada suatu tahun dasar dan tanda superscrip (*)

menunjukan pertumbuhan ekonomi pada tahun akhir yang di analisis. Untuk suatu

wilayah, pertumbuhan nasional (3.6), bauran industri ( 3.7) dan kebasis

kompetitip (3.8) dapat ditentukan bagi suatu sektor i atau dijumlah untuk semua

sektor sebagai keseluruhan wilayah. Persamaan Shift-Share ( S-S ) untuk sektor i

di wilayah j adalah :

D ij = Y ij . r n + Y ij ( r in – r n) + Y ij ( r ij – r in ) ......(3.12)

Modifikasi Estaben – Marquillas ( E-M ) 1972 mendefinisikan kembali

kedudukan/kebasis kompetitif dan menciptakan komponen Shift-Share yang ke 4,

yakni pengaruh alokasi. Persamaan Shift-Share yang dimodifikasi mengandung

suatu unsur baru, yakni homotetic PDRB di sektor i di wilayah j, diberi notasi Y’

ij dirumuskan sebagai berikut :

Y’ ij = Yj ( Y in / Yn) ......................................................(3.13)

Y’ ij didefinisikan sebagai PDRB atau output atau pendapatan yang

dicapai sektor i di wilayah j bila struktur PDRB di wilayah itu sama dengan

regional. Dengan mengganti PDRB nyata, Yij dengan homotetic output Y’ij

persamaan (3.8) diubah menjadi :

C’ij = Y’ij ( rij – rin ) .................................................. (3.14)

44
C’ij mengukur kebasis atau ketidakbasis kompetitif di sektor i di

perekonomian sutau wilayah.

Bagian yang belum dijelaskan dari perubahan suatu variabel wilayah

atau D – N – M – C disebut allcation effect. Untuk sektor i di wilayah j, pengaruh

alokasi Aij, dirumuskan sebagai berikut :

Aij = (Yij – Y’ij) ( rij – rin ) ........................................................ (3.15)

Aij adalah bagian dari pengaruh ( kebasis ) komprehensif tradisional

(klasik) yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di wilayah j, ( Y

ij – Y’ij ) adalah spesialisasi wilayah, dan ( r ij – r in ) adalah kebasis

komprehensif.

3.3.2. Model Analisis Untuk Uji Hipotesis Kedua

Untuk mengetahui kontribusi sektor ekonomi basis terhadap pertumbuhan

investasi di Kabupaten Tebo digunakan alat uji regresi sederhana dengan model :

Y = Bo + B1 X + e

Dimana :

Bo = Konstanta.

B1 = Koefisien Korelasi

Y = Daya Serap Investasi

X = Pengembangan sektor ekonomi basis

E = error term

45
3.3.3. Model Analisis Untuk Uji Hipotesis Ketiga

Untuk mengetahui pengaruh sektor ekonomi basis terhadap daya serap

investasi di Kabupaten Tebo digunakan uji kolerasi Pearson. Adapun formulasi

dari alat analisis korelasi pearson tersebut adalah sebagai berikut :

∑xiyi
r xy =
√∑ x i2 √∑ y i2

Dimana :

rx = Korelasi antara pertumbuhan ekonomi (x) dan Kesempatan kerja (y)

X = Daya serap investasi

Y = Pertumbuhan ekonomi

3.4. Operasionalisasi Variabel

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten

Tebo adalah jumlah nilai tambah bruto seluruh kegiatan ekonomu Kabupaten

Tebo setelah dikeluarkan faktor inflasinya.

2. Sektor ekonomi basis adalah sektor yang mengalami surplus barang dan jasa;

yaitu mampu dan sanggup melayani permintaan pasar baik domestik maupun

luar (regional, nasional atau internasional) tahun 2009 - 2013.

3. Sektor non basis adalah sektor yang menyediakan barang dan jasa yang

dibutuhkan masyarakat yang berada didalam batas wilayah perekonomian

yang bersangkutan, dimana ruang lingkup produksi dan pemasaran bersifat

lokal.

46
4. Petumbuhan ekonomi adalah nilai relatif perubahan PDRB pada tahun (t)

tertentu dibandingkan PDRB tahun sebelumnya.

5. Sektor ekonomi adalah usaha yang ada dalam PDRB yaitu meliputi 9 sektor

yaitu: a). Pertanian; b). Pertambangan dan Penggalian; c). Industri

Pengelolaan; d). Listrik, Gas dan Air Bersih; e). Bangunan; f). Perdagangan,

Hotel dan Restoran; g). Pengangkutan dan Komunikasi; h). Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan; i). Jasa – jasa.

6. Sektor basis adalah sektor-sektor yang memiliki nilai koefisien LQ lebih dari

satu.

47

Anda mungkin juga menyukai