Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
lebih luas untuk mengembangkan potensi daerahnya, maka daerah perlu untuk
swasta. Sektor Pemerintah melengkapi kegiatan sektor swasta dan mengisi serta
Pemerintah Pusat dan Daerah. Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah diarahkan
pada pemberian otonomi untuk lebih meningkatkan peran Pemerintah Daerah dan
6
penerimaan daerah dana sarana dan prasana yang dapat menarik investasi swasta
Sampai saat ini belum ada satu teori yang mampu menjelaskan
beberapa teori yang secara parsial dapat membantu bagaimana memahami arti
penting pembangunan ekonomi daerah. Pada hakikatnya, inti dari teori -teori
tersebut berkisar pada dua hal, yaitu pembahasan yang berkisar tentang metode
laju pertumbuhan yang ada. Akan tetapi di pihak lain harus diakui, menganalsis
perekonomian suatu daerah sangat sulit (Arsyad 1999). Beberapa faktor yang
7
b. Data yang dibutuhkan umumnya tidak sesuai dengan data yang dibutuhkan
sosial. Hal tersebut menyebabkan data tentang aliran yang masuk dan keluar
kenyataan yang umum, data yang terbatas itu pun banyak kurang akurat dan
terus-menerus yang bersifat dinamis. Apapun yang dilakukan, hakikat dari sifat
dan proses pembangunan itu mencerminkan adanya terobosan yang baru, jadi
berkaitan pula dengan pendapatan perkapita riil, di sini ada dua aspek penting
yang saling berkaitan yaitu pendapatan total atau yang lebih banyak dikenal
8
Pengertian pembangunan ekonomi adalah sebagai suatu proses yang
dalam jangka panjang (Sukirno 1996). Berdasarkan atas definisi ini dapat
memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Adanya suatu proses
memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Adanya pembangunan itu
panjang.
mencakup segala aspek dan kebijakan yang komprehensid baik ekonomi maupun
non ekonomi. Oleh sebab itu, sasaran pembangunan yang minimal dan pasti ada
pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan
lingkungan.
dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian
9
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain,
dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang layak, dengan harapan
tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga yang kemudian
Struktur perekonomian suatu daerah dapat dibedakan atas dua sektor yaitu
sektor basis dan sektor non basis, kegiatan sektor basis adalah kegiatan sektor
daerah sendiri maupun daerah lain, atau dengan kata lain sektor ini dapat
dikatakan sebagai sektor basis/basis. Sektor bukan basis yaitu kegiatan sektor
10
Teori ekonomi basis atau sektor basis pada dasarnya menyatakan bahwa
dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Arsyad (1999)
pada teori ini penekannya terhadap arti pentingnya batuan kepada dunia usaha
daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa
dari luar daerah ( Arsyad 1999). Dalam penjelasan selanjutnya dijelaskan bahwa
tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah
dan penciptaan peluang kerja (job creation). Asumsi ini memberikan pengertian
bahwa suatu daerah akan mempunyai sektor basis apabila daerah tersebut dapat
memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehinggan
yang terdapat dalam perekonomian daerah. Teori yang paling sederhana dan
populer adalah teori basis ekonomi (economic base theory). Menurut Glasson
(1990), konsep dasar basis ekonomi membagi perekonomian menjadi dua sektor
11
bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat yang
yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian
basis di suatu daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang
mengidentifikasi daerah basis dan bukan basis, yang termasuk metode ini adalah
akan barang dan jasa dari luar daerah. Menurut Mc. Cann (2001) lacation quotient
12
nasional. Ada dua cara untuk mengukur lacation quotient ( LQ ). Dari suatu sektor
dalam suatu perekonomian wilayah, yakni pendekatan nilai tambah atau PDRB
penduduk di suatu daerah mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola
nasional. Setiap industri menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor,
tertutup.
Kelebihan analisis LQ antara lain merupakan alat analisis sederhana yang dapat
setiap daerah. Ini mengingat bahwa hasil produksi dan produktivitas tenaga kerja
di setiap daerah adalah berbeda, juga adanya perbedaan sumber daya yang bisa
13
sektor basis/unggulan perekonomian disuatu daerah dan juga dapat dipakai untuk
2. Kebutuhan konsumsi rata-rata untuk satu jenis barang berbeda untuk setiap
daerah.
tersebut.
14
Strategi pembangunan yang diselenggarakan dapat merespon kebutuhan dan
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
tidak.
Hicks dalam Jhingan (2002), ada perbedaan dalam istilah perkembangan ekonomi
sumber yang tidak atau belum dipergunakan, kendati penggunanya telah cukup
15
penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Berdasarkan atas
ekonomi yang akan dilihat dari sudut pandang Produk Domestik Regional Bruto
kegiatan ekonomi di luar sektor primer yaitu sektor dimana kekayaan alam
di satu pihak, dan terbatasnya pasar bagi berbagai jenis barang kegiatan
16
keuntungan tersebut dan menarik pengusaha-pengusaha dari negara-negara /
Modal yang cukup, teknologi dan teknik produksi yang modern dari luar
menguntungkan.
ekonomi dapat terjadi ketika jumlah penduduk tidak sebanding dengan faktor-
faktor produksi lain yang tersedia. Ini berarti penambahan penggunaan tenaga
17
jumlahnya dan teknologi yang modern memegang peranan yang penting sekali
sikap yang selalu menambah pendapatan dan keuntungan. Disisi lain sikap
masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat yang tradisional dapat
dapat dipercepat.
ekonomi. Pandangan smith ini menunjukkan bahwa sejak lama orang telah
Apabila luas pasar terbatas, tidak ada dorongan kepada para pengusaha untuk
18
produkktivitasnya rendah maka pendapatan para pekerja tetap rendah, dan ini
kualitasnya pada periode tertentu. Seperti yang telah dijelaskan oleh Todaro
(1999), ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi
1. Akumulasi Modal
2. Pertumbuhan Penduduk
19
tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga kerja
ukuran pasar domestiknya lebih besar. Hal ini sebenarnya tergantung pada
Adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat dan
3. Kemajuan Teknologi
teknologi ini ada yang berkeadaan dari kombinasi faktor input yang sama
tenaga kerja semacam spesifikasi dan keahlian, ada juga teknologi yang
20
daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kualitas sumber
daya produktif dan bisa menaikkan produktifitas seluruh sumber daya penemuan-
kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara atau daerah yang
ekonomi itu secara nilai daerah ditandai dengan PDRB maka teori dari HARROD
– DOMAR menyatakan bahwa tabungan (S) adalah bagian dari PDB, apabila
langsung dengan PDB seperti ditunjukkan dengan ratium modal atau output K,
maka:
K = k atau ∆K = k
PDB ∆PDB
Atau ∆K = K. ∆PDB
Jumlah tabungan (S) sama dengan I, maka bersamaan dapat ditulis : S = I dari
S = s. PDB = k , ∆ PDB = ∆K = 1
Selanjutnya apabila sisi kiri persamaan dibagi semula dengan PDB dan kemudian
k, maka dapat:
∆PDB = s
PDB k
21
Dengan demikian dari sisi kiri persamaan (2.7) adalah merupakan tingkat
terjadi secara simultan dan memiliki keterkaitan yang erat satu dengan yang
menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu
bertambah terus maka akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang
subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya. Akibatnya berlaku
dilakukan secara terus menerus. Akan tetapi dari mana kapital itu di dapat
pertanyaan itu di jawab oleh Maltus bahwa tidak semua pendapatan yang diterima
proses kenaikan outpit perkapita dalam jangka panjang. Jadi terdapat suatu aspek
dinamis dari suatu perekonomian yang berkembang atau berubah dari waktu
ekonomi juga berkaitan dengan output lokal yang terakumulasi dalam PDRB dan
jumlah penduduk, aliran output perkapita adalah output lokal (PDRB) dibagi
22
Proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki keterkaitan
yang erat satu dengan yang lainnya. Dalam pembangunan ekonomi modal
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Ricardo dalam Soeparmoko (1999)
terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlah nya atau
semakin langka adanya. Akibat berlaku hukum tembahan hasil yang semakin
berkurang.
dilakukan secara terus menerus. Akan tetapi dari mana kapital itu di dapat
pertanyaan itu dijawab Maltus bahwa tidak semua pendapatan yang diterima
PDRB dari tahun ketahun pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan
PDRB , tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
(Sukirno, 1999)
23
1. Pertumbuhan Ekonomi Historis
Mazhab ini bersifat induktif empiris. Dalam alam pikiran Mazhab ini
a. Friedrich List
Pada masa ini manusia sudah mulai berfikir untuk hidup menetap.
sampingan.
24
4) Masa Kerajinan, industri dan perdagangan
1) Rumah tangga
1) Prakapitalisme (Varkapitalisme)
1) Masyarakat tradisional
25
2. Pertumbuhan Harrod Domar
GNP ditentukan secara bersama-sama oleh ratio tabungan nasional serta ratio
modal output nasional. Secara lebih spesifik persamaan itu menyatakan bahwa
positif berbanding lurus dengan ratio tabungan (yakni semakin banyak bagian
GNP yang ditabung dan diinvestasikan, maka akhirnya nanti akan lebih besar
terbaik terhadap ratio modal output dari suatu perekonomian (yakni semakin
besar ratio modal output nasional, maka tingkat pertumbuhan GNP akan
semakin rendah).
3. Teori Klasik
permintaan yang tinggi pula (supply creates its own demand). Tetapi
kenyataannya tidak demikian, karena penawaran yang tinggi tidak diikuti oleh
26
c. Tidak ada campur tangan pemerintah
a. David Ricardo
dengan tanah yang tetap, maka akan terjadi “The Low of Deminishing
intensifikasi.
b. Adam Smith
27
kegiatan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang. Agar
masyarakat.
d. Robert Malthus
deret hitung.
e. Teori Keynes
Teorinya bertititik tolak dari teori klasik yang gagal terutama dalam sektor
kepada permintaan yang tinggi dan permintaan yang tinggi itu diharapkan
dapat diikuti oleh penawaran yang tinggi pula. Ternyata tidak berhasil
Teori Non Klasik berdasarkan kepada teori klasik yang menitikberatkan pada
28
pendek adalah kegiatan yang berlandaskan kepada mekanisme pasar. Tokoh-
tokoh teori non klasik adalah Leon Walras, Alfred Maeshall, Knut Wicksel
dan Coob Douglas. Coob Douglas mengemukakan teori fungsi produksi yang
menitikberatkan tidak hanya kepada modal saja, tetapi juga kepada teknologi
Investasi adalah salah satu faktor penting penentu keberhasilan konkrit dari
dengan daya saing, Investasi akan meningkat melalui peningkatan stok kapital
produksi tersebut akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan proses tersebut
antara lain:
lama, mahal dan cukup rumit dibandingkan dengan beberapa negara tetangga
di kawasan Asia-Pasifik;
29
2. Masih rendahnya kepastian hukum yang tercermin dari masih banyaknya
tumpang-tindih kebijakan antara pusat dan daerah serta kebijakan antar sektor;
insentif investasi;
Dalam era otonomi daerah, daerah memiliki hak untuk mengatur dan
daerah, memungut pajak dan retribusi daerah, mengelola kekayaan dearah dan
juga mendapatkan sumber pembiyaan yang bersal dari daerah sendiri yang sah.
Selain itu, daerah mempunyai kewajiban untuk menyediakan layanan publik dan
membangun daerah. Bagi daerah yang kurang siap dengan otonomi, maka
kewajiban tersebut akan menjadi beban berat dalamn pelaksanaan otonomi daerah
30
perda baru, khususnya terkait dengan pengutan pajak dan retribusi daerah yang
atasnya, dan menambah beban bagi masyarakat dan dunia usaha di daerah yang
bersangkutan. Sementara itu, sumber daya keuangan dimiliki daerah juga belum
dialokasikan dan didistribusikan secara efisien dan efektif, baik dalam penyediaan
barang dan pelayanan publik maupun dalam mendorong kinerja sektor riil di
daerah.
terciptanya iklim usaha yang sehat. Pemerintah Daerah juga di tuntut untuk dapat
investasi daerah. Hal ini disebabkan oleh motivasi pelaku usaha atau investor
untuk berpindah atau melakukan investasi di daerah lain yang memiliki daya tarik
31
lebih tinggi. Investor akan memilih lokasi yang menawarkan peluang keuntungan
usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi, (5) pengembangan sektor basis
baik adalah tingkat efisiensi dari perekonomian dalam hal ini tingkat efisiensi
dengan konsep ICOR (Incremental Capital Outpuyt Ratio) yaitu rasio antara
proporsi investasi terhadap PDRB dan laju Pertumbuhan ekonomi atau dengan
kata lain ICOR merupakan besar satuan capital (investasi) yang dibutuhkan iuntuk
rendah nilai ICOR maka pemanfaatan modal dalam proses produksi semakin
efisien.
32
Untuk dapat meningkatkan Investasi swasta masuk ke Kabupaten Tebo
maka diperlukan strategi dan penciptaan kondisi iklim Investasi yang kondusif
untuk berInvetasi selain itu telah dikeluarkan permendagri Nomor 24 Tahun 2006
tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( One Stop Services) yang
mulai diterapkan pada tahun 2007 ini juga diharapkan dapat memberikan
kemudahan kepada calon Investor untuk mengurus perizinzn dengan waktu relatif
singkat. Disamping ini perlu usaha-usaha yang gigih mempromosikan Potensi dan
Peluang Investasi Kabupaten Tebo melalui berbagai forum baik regional maupun
Berbagai kajian akademis dan study empiris yang telah dilakukan dalam
ekonomi suatu daerah ( region). Penelitian dan kajian tersebut akan menjadi
bahan rujukan komparasi pendekatn analisis dan bahasan dalam penelitian ini.
Daerah Provinsi Jmbi, menemukan ada4 sektor basis yang mempunyai kebasis
33
komunikasi; pemerintahn dan pertahanan. Hasil analisis Shift Share adalh struktur
basis di daerah ini adalah sektor pertanian; bangunan; keuangan persewaan dan
jasa perusahaan. Hasil analisis Shift Share adalah diperoleh bahwa sektor
pertanian., industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; perdagangan, hotel dan
bahwa sektor basis di Kabupaten Tulang Bawang Provinsi lampung adalah sektor
Industri Pengolahan dan Sektor Pertanian. Hasil analisis Shift Share menunjukan
sektor ekonomi menunjukan efek positif dan sektor yang memiliki kontribusi
terbesar adalah sektor pertanian dan sektor Industri Pengolahan serta dari segi
34
didapat empat sektor unggulan dan berdasarkan analisis Klassen Typology
disimpulkan pula bahwa Provinsi Sumatera Utara termasuk daerah maju dan
menunjukan bawa dari 6 Daerah Tk. II yang ada di Provinsi Jambi, ada 4 Daerah
Batanghari. Untuk Kabupaten Kerici, sub sektor basisnya adalah Tanaman Bahan
analisis LQ, Provinsi Kalimantan Tengah selama periode tahun 1993 -2000
terdapat dua sektor basis (unggulan), yaitu sektor pertanian dan sektor
pengangkutan dan komunikasi. Hasil Analisis Shift Share Archellus pada periode
termasuk daerah maju dan tumbuh cepat. Hal ini terlihat dari laju pertumbuhan
nasional.
35
Ertati (2004) dalam Tesisnya yang berjudul Pertumbuhan Sektor Pertanian
pertanian dengan segala potensi yang dimiliki, masih merupakan sektor yang
Propnsi Jambi dengan kata lain perekonomian Provinsi Jambi masih bertumpu
pada sektor pertanian, namun peranannya makin menurun dikarenakan sub sektor
Perkembangan sektor pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman pangan,
Lebih lanjut dikatakannya bahwa nilai tambah sektor pertanian untuk setiap
tahunnya juga berfluktuasi. Tetapi secara keseluruhan nilai tambah ini dari tahun
sub sektor kehutanan diikti oleh sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan sub
Hotel dan Restoran, Dan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Merupakan Sektor
36
pertumbuhan ekonomi (PDRB) Kabupaten Sumbawa dapat meningkatkat sebagai
analisis Shift-Share dan Analisis Tipologi Klassen, data yang digunakan adalah
PRDB Provinsi Jambi periode 2000-2008, maka hasil analisis Location Quotient
sektor mempunyai nilai LQ lebih besar dari satu, yaitu : Sektor Pertanian, Sektor
Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan serta Sektor jasa-
jasa. Dengan demikian keenam sektor ini terkatagorikan sebagai sektor basis di
Kabupaten Tebo. Hal ini menunjukkan keenam Sektor ini di Kabupaten Tebo
lebih menonjol dibandingkan dengan Sektor yang sama di Provinsi Jambi dan
sebagai petunjuk bahwa daerah Kabupaten Tebo surplus akan produk tersebut dan
Sub Sektor basis dari sektor adalah: Sub Sektor Tanaman bahan makanan,
Sub Sektor Peternakan dan hasilnya dan Sub Sektor Kehutanan. Sub Sektor Basis
dari Sektor Perdagangan, hotel & restoran adalah Sub Sektor Restoran. Sub
Sektor Basis dari sektor pengangkutan dan komunikasi adalah Sub Sektor
Komunikasi, yakni jasa penunjang komunikasi. Sub Sektor Basis dari sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan adalah Sub Sektor sewa bangunan. Sub
37
Sektor basis dari sektor jasa-jasa adalah Sub Sektor swasta, yakni jasa swasta
sosial kemasyarakatan.
Sismilia (2010) dalam tesisnya yang berjudul analisis sektor ekonomi basis
dan pergeseran struktur ekonomi Kabupaten Bungo selama periode tahun 2004-
basis atau basis di Kabupaten Bungo. Dengan nilai LQ > 1 adalah sektor
bangunan (1,39), Sektor Pertanian (1,33) serta sektor perdagangan hotel dan
(113.515), di ikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (23,521) serta
lanjut. Untuk mengetahui apakah sektor merupakan basis atau tidak digunakan
38
Selanjutnya suatu sektor atau sub sektor ekonomi basis yang menjadi
komposisi PDRB daerah tersebut. Peningkatan pendapatan pada suatu sektor basis
sektor ekonomi basis dan daya serap investasi serta kaitannya dengan
ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, analisis terhadap sektor ekonomi basis yang
pemikiran konseptual tersebut dituangkan dalam bentuk skema pada Gambar 2.1.
berikut ini:
39
Gambar: 2.1. Bagan Kerangka Pemikiran
Pembangunan Daerah
Sektor Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
2.4. Hipotesis
pertumbuhan ekonomi
tumbuh investasi.
40