Anda di halaman 1dari 11

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN ATAS

JEMBATAN SRIWEDARI DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA 3


BENTANG SUNGAI BENGAWAN SOLO KABUPATEN NGAWI

Husnul Arif, Azizah Rachmawati


Progam Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Malang
Jalan MT. Haryono 193 Malang
Email: husnul44@gmail.com

ABSTRAKSI

Jembatan Sriwedari dibangun karena belum adanya jalan penghubung antara Desa
Sriwedari Kecamatan Karanganyar dan Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan. Lokasi
jembatan ini di Desa Sriwedari yang nantinya didukung dengan akses jalan baru dan pemilihan
lokasi ini didasari beberapa pertimbangan riil di lapangan.Jembatan tersebut di bangun di atas
sungai Bengawansolo yang mempunyai lebar dari tebing kiri tebing kanan ± 110 m, yang
nantinya berfungsi sebagai jalur perlintasan berbagai kendaraan bermotor dan juga tidak
bermotor dengan 2 lajur 2 arah dengan panjang ± 120 m dan lebar 8 m. Rencana jembatan
existing ini berupa jembatan rangka baja dengan pembagian bentang menjadi 2, yaitu bentang
I : 60 m, dan bentang II 60 m dan munggunakan dimensi rangka baja WF 400 x 400 x 21 x 21.
Kemudian direncanakan alternatif jembatan dengan bentang yang berbeda. Bentang dibagi
menjadi 3, yaitu bentang I : 40 m, bentang II : 40 m dan bentang III : 40 m. Dimana pembagian
bentang ini diharapkan dapat menjadikan alternatif dalam pemilihan struktur jembatan yang
lebih baik dan lebih efisien. Hasil dari perbandingan tersebut adalah penulangan plat lantai
kendaraan dipakai tulangan tarik D19-150 mm dan tulangan tekan D19-300 mm. Untuk trotoar
dipakai tulangan tarik D19-150 mm dan tulangan tekan D19-300 mm. Digunakan rangka baja
mutu tinggi BJ-50 dengan fy 290 MPa. Pada gelagar memanjang digunakan profil WF 400 x 200
x 8 x 13, gelagar melintang menggunakan profil WF 900 x 300 x 16 x 28 dan gelagar induk
digunakan profil WF 400 x 300 x 10 x 16. Untuk sambungan gelagar memanjang dengan
gelagar melintang digunakan baut mutu tinggi dengan A 325 ∅ 5/8” dan digunakan A 325 ∅
3/4” untuk sambungan gelagar melintang dengan gelagar induk.
Kata kunci :Jembatan, rangka baja
110 m, yang memiliki 2 lajur 2 arah dengan
PENDAHULUAN panjang ± 120 m dan lebar 8 m. Rencana jembatan
ini berupa jembatan rangka baja dengan
Latar Belakang pembagian bentang menjadi 2, yaitu bentang I :
Jembatan Sriwedari dibangun karena belum 60 m, dan bentang II 60 m. (Dinas Pekerjaan
adanya jalan penghubung antara Desa Sriwedari Umun Binamarga). Perencanaan jembatan dengan
Kecamatan Karanganyar dan Desa Sambirejo menggunakan rangka baja sangat menguntungkan
Kecamatan Mantingan. Lokasi jembatan ini di dalam pencapaian bentang panjang, akan tetapi
Desa Sriwedari yang nantinya didukung dengan bentang yang terlalu panjang mengakibatkan
akses jalan baru dan pemilihan lokasi ini didasari ukuran dari rangka batang itu sendiri juga harus
beberapa pertimbangan riil di lapangan. Lokasinya diperbesar. Dalam aspek lainnya pilar terletak di
berada di tengah – tengah bagi kendaraan yang bagian tengah jembatan, sehingga akan lebih
masuk dan keluar dari daerah perbatasan Kota beresiko terhadap aliran air sungai. Berdasarkan
Ngawi bagian barat dan timur. Jembatan tersebut latar belakang tersebut, maka alternatif yang
di bangun di atas sungai Bengawansolo yang sesuai adalah pembagian bentang yang berbeda.
mempunyai lebar dari tebing kiri tebing kanan ± Bentang dibagi menjadi 3, yaitu bentang I : 40 m,

103
bentang II : 40 m dan bentang III : 40 m. Dimana a. Penulangan Plat Lantai Arah
pembagian bentang ini diharapkan dapat Melintang.
menjadikan alternatif dalam pemilihan struktur b. Penulangan Plat Lantai Arah
jembatan yang lebih baik dan lebih efisien. Memanjang.
2. Perhitungan Gelagar.
Identifikasi Masalah
2.1 Perencanaan Gelagar Memanjang.
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang
a. Pembebanan Gelagar Memanjang.
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
b. Perencanaan Profil Gelagar
1. Lokasi jembatan berada di tengah – tengah bagi
Memanjang.
kendaraan yang masuk dan keluar dari daerah
c. Lendutan Gelagar Memanjang.
perbatasan Kota Ngawi, sehingga diperlukan
2.2 Perencanaan Gelagar Melintang.
plat lantai yang sesuai.
a. Pembebanan Gelagar Melintang.
2. Perencanaan jembatan menggunakan rangka
b. Perencanaan Profil Gelagar Melintang.
baja bentang 60 m, sehingga diperlukan
c. Lendutan Gelagar Melintang.
alternatif yang sesuai yaitu pengurangan
2.3 Perencanaan Gelagar Induk.
panjang bentang menjadi 40 m.
a. Perhitungan Beban Mati.
3. Struktur bajaterdiri dari bagian-bagain struktur
b. Perhitungan Beban Hidup.
dihubungkan satu bagian dengan bagian lain
c. Perhitungan Gaya Rem.
memerlukan alat sambung yang kekuatannya
d. Perhitungan Beban Angin.
sama dengan batang yang disambung dan
2.4 Perencanaan Dimensi Gelagar Induk.
mampu mentransfer beban dari bagian satu ke
a. Perhitungan Batang Horisontal Atas.
bagian yang lain.
b. Perhitungan Batang Horisontal Bawah.
Rumusan Masalah
c. Perhitungan Batang Diagonal.
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis
3. Perhitungan Ikatan Angin.
menentukan rumusan masalah sebagai berikut :
3.1 Perencanaan Ikatan Angin Atas.
1. Berapa beban rencana dan tebal plat lantai
a. Dimensi Batang Vertikal.
kendaraan serta formasi penulangannya ?
b. Perencanaan Batang Diagonal Tekan.
2. Berapa dimensi gelagar memanjang, melintang
c. Perencanaan Batang Diagonal Tarik.
dan gelagar induk serta ikatan angin ?
3.2 Perencanaan Ikatan Angin Bawah.
3. Bagaimana perhitungan sambungan pada antar
a. Perencanaan Batang Diagonal Tekan.
gelagar dan ikatan angin ?
b. Perencanaan Batang Diagonal Tarik.
4. Bagaimana perhitungan perbandingan dimensi
4. Perhitungan sambungan.
jembatan bentang 40 m dengan bentang 60 m ?
4.1 Sambungan Gelagar Memanjang dengan
Batasan Masalah Gelagar Melintang.
Agar penulisan skripsi ini dapat dilakukan lebih 4.2 Sambungan Gelagar Melintang dengan
fokus dan mendalam maka untuk mempermudah Gelagar Induk.
perhitungan ada beberapa batasan yang diambil 4.3 Sambungan Batang Gelagar Induk.
dalam perencanaan struktur ini antara lain: 5. Perencanaan Perletakan.
1. Perhitungan jembatan hanya bangunan atas 5.1 Pehitungan Pembebanan.
tidak memperhitungkan bangunan bawah. 5.2 Perhitungan Perletakan Elastomer.
2. Perbandingan yang dilakukan hanya
membandingkan dimensi gelagar induk tidak
membandingkan Rencana Anggaran Biaya (RAB). TINJAUAN PUSTAKA

Lingkup Pembahasan Pengertian Jembatan


1. Perhitungan Plat Lantai. Menurut (Asiyanto 2008) jembatan rangka baja
1.1 Pembebanan Lantai Kendaraan. adalah struktur jembatan yang terdiri dari
a. Perhitungan Beban Mati. rangkaian batang – batang baja yang dihubungkan
b. Perhitungan Beban Hidup. satu dengan yang lain. Beban atau muatan yang
1.2 Perhitungan Statika Lantai Kendaraan. dipikul oleh struktur ini akan diuraikan dan
a. Momen Akibat Beban Mati. disalurkan kepada batang – batang baja struktur
b. Momen Akibat Beban Hidup. tersebut, sebagai gaya – gaya tekan dan tarik,
1.3 Penulangan Plat Lantai Kendaraan. melalui titil – titik pertemuan batang (titik buhul).

104
Pembebanan Jembatan
Beban-beban yang dipakai dalam perhitungan METODOLOGI PERENCANAAN
adalah ;
a. Beban primer Data Struktur
- Beban mati 1. Kelas jalan = Kelas I
- Beban hidup 2. Panjang bentang jembatan = 40 m
b. Beban lalu lintas 3. Lebar lantai kendaraan =6m
- Lajur lalu lintas rencana 4. Lebar trotoar =2x1m
- Beban lajur “D” 5. Tebal trotoar = 0,20 m
- Beban truk “T” 6. Tipe jembatan = Rangka baja
- Faktor beban dinamis 7. Tinggi rangka jembatan =6m
- Gaya rem 8. Jarak antar gelagar memanjang = 1,50 m
c. Beban lingkungan 9. Jarak antar gelagar melintang =5m
- Beban angin 10. Mutu bahan
Perencanaan Gelagar Memanjang dan Melintang - Mutu baja tulangan (Fy) = 240Mpa
Modulus plastis didapat dari persamaan : - Mutu beton (Fc) = 27,5 Mpa
𝑀𝑢 - Baja = Bj 50
Zx =
∅𝑏 . 𝑓𝑦 - Tegangan leleh = 290 Mpa
Momen ultimit akibat berat sendiri profil didapat Data Pembebanan
dari persamaan : Menurut SNI-1725-2016 pembebanan jembatan
Mu = 1/8 x q x L2 adalah sebagai berikut :
Kontrol Kekuatan Penampang didapat dari 1. Lapisan aspal lantai kendaraan
persamaan : - Tebal Aspal = 0,07 meter
b . Zx . Fy >Mu1 + Mu2 - Berat jenis aspal = 2245 kg/m3
Kontrol Tegangan didapat dari persamaan : - Faktor beban KuMS = 1,3
𝑀
σ = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙< Fy 2. Plat beton lantai trotoar
𝑍𝑥
- Tebal plat beton = 0,20 meter
PerencanaanStud Connector - Berat satuan beton = 2320 kg/m3
Qn = 0,5 . Asc√𝑓𝑐 . 𝐸𝑐 ≤ Asc . fu - Faktor beban KuMS = 1,3
Perencanaan Gelagar Induk dan Ikatan Angin 3. Plat beton lantai kendaraan
Batang tekan - Tebal plat beton = 0,20 meter
Nu ≤ ∅Nn - Berat satuan beton = 2320 kg/m3
𝑓𝑦 - Faktor beban KuMS = 1,3
Nn = Ag . Fcr = Ag .
𝜔 4. Air hujan
Batang tarik - Tebal air hujan = 0,05 meter
Nu ≤ ∅Nn - Berat sendiri air hujan = 1000 kg/m3
- Terhadap kondisi leleh - Faktor beban KuMS = 2,0
∅ . Nn = ∅ .Ag .fy Langkah – langkah dalam perencanaan jembatan
- Terhadap kondisi fraktur Sriwedari, ditampilkan dalam flowchat berikut ini:
∅ . Nn = ∅ .Ae .fu
Perencanaan Sambungan
Kekuatan tarik desain penyambung didapat dari
persamaan :
Rn = 0,75 . fub . Ab
Kekuatan geser desain didapat dari persamaan :
Rn = m .rl .fub . Ab
Kekuatan desain tumpu baut didapat dari
persamaan :
Rn =2,4 . dp .tp .fu
Kontrol kekuatan geser desain ≥ beban geser
terfaktor baut didapat dari persamaan :
ϕ Rn ≥ Rut

105
Mulai ∅b . Mn = ∅b . Zx . Fy ≥ Mu1 + Mu2
Data Teknis Perencanaan
= (0,9 x 1190 x 2900) ≥ (1877134,6 +
Data Lokasi
- Layout Jembatan
- Panjang = 40 m 22687,5)
- Lebar = 8 m
- Foto Kondisi Lapangan
- Tipe Struktur = Rangka Baja = 3105900 kg.cm ≥ 1899822,1 kg.cm
d. Kontrol tegangan
Perhitungan Pembebanan 𝑀 1899822,1
σ= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = =1596,489 < 2900 kg/cm2
𝑍𝑥 1190
Perhitungan Plat Lantai
Kendaraan dan Trotoar Perencanaan Penghubung Geser
Perhitungan Gelagar Memanjang Pada gelagar memanjang diketahui :
Md = 1/8 x Qd x l
Ml = ¼ x Ft x P x l
Dmaks jarak 0 – 1,00 m = 12380,1 kg
Tidak
Mtotal = Md + Ml Dmaks jarak 1,00 m – 2,00 m = 9750,84
Dmaks jarak 2,00 m – 3,00 m = 7121,60 kg
Kontrol Tegangan
σ = Mtolal/zx < Fy Digunakan penghubung geser = stud berkepala ∅
Ya
¾” x 3”
Perhitungan Gelagar Memanjang d ¾ = 0,75 x (2,5 x 10-2) = 0,019 m = 19 mm
Md = 1/8 x Qd x l
Ml = ¼ x Ft x P x l Hs = 3 x (2,5 x 10-2) = 0,075 m = 75 mm
Mtotal = Md + Ml
Tidak
Ya
Luas penampang melintang satu stud connector :
Kontrol Tegangan
Asc = π x 9,52= 283,385 mm2 = 2,834 cm2
σ = Mtolal/zx < Fy Modulus elastisitas beton :
Pembebanan Gelagar
Ec = 4700 . √𝑓𝑐
Induk
= 4700 x √27,5= 24647,01 Mpa
Analisa Rangka Batang
Nn = Ag x Fcr Kuat geser satu buah stud connector :
Nn = Ag x Fy (tarik terhadap kondisi leleh)
Nn = Ae x Fu (tarik terhadap kondisi fraktur) Qn = 0,5 . Asc . √𝑓𝑐 . 𝐸𝑐
Tidak
= 0,5 x 2,834 x √27,5 𝑥 24647,01
Kontrol
Nn < Ø x Nu = 1166,53 kg
Ya Dipakain 2 stud, maka Q =2 x 1166,53 =2333,06 kg
Perencanaan Sambungan Tegangan geser yang terjadi pada x = 1 adalah :
𝑡𝑠 𝑥 𝐵𝑒𝑓𝑓 20 𝑥 100
Kesimpulan dan Gambar At = = = 186,085 cm2
𝑛 8,115
Selesai
ST = At x dc= 186,085 x 7,55
= 1404,94 kg/cm
𝑆
τ = 𝑇 x Dmaks
𝐼𝑡
1404,94
ANALISA DAN PEMBAHASAN = x 12380,1 = 196,134 kg/cm
88680,6
Jarak shear connector (s)
Perencanaan Gelagar Memanjang 𝑄 2333,06
Dicoba menggunakan profil WF 400 x 200 x 8 x 13 s = = = 11,895 cm
𝜏 196,134
G = 66,00 Kg/m Maka jumlah shear connector yang dibutuhkan
1,3 cm

A = 84,12 cm2 adalah :


40 cm

Ix = 23700 cm4 Tabel 1. Perencanaan penghubung geser


0,8 cm Iy = 1740 cm4
Zx = 1190 cm3 Jarak Teganga Jarak Jumlah
Dmaks
20 cm Zy = 174 cm3 (m) n geser stud stud
a. Menghitung modulus plastis (Zx) 0–1 12380,10 196,13 11,89 8,407
(Setiawan, Agus. 2013 hal 88) 1–2 9750,84 154,48 15,10 6,621
𝑀𝑢 1877134,6
Zx = = = 719,209 cm3 2–3 7121,60 112,85 20,68 4,836
∅𝑏 . 𝑓𝑦 0,9 𝑥 2900
b. Momen ultimit akibat berat sendiri profil Plat lantai Shear connector

Mu2 = 1/8 x q x l2
Gelagar Memanjang
= 1/8 x (66 x 1,1) x 52
1 stud 9 1 stud 7 1 stud 5 1 stud 7 1 stud 9
= 226,875 kg.m= 22687,5 kg.cm 1,0 m 2,0 m 3,0 m 4,0 m
0 5m
c. Kontrol kekuatan penampang
∅b . Mn = ∅b . Zx . Fy
(Setiawan, Agus. 2013 hal 84)

106
Shear connector

Plat lantai
Modulus elastisitas beton :

20
Ec = 4700 . √𝑓𝑐

1,3
0,8
= 4700 x √27,5= 24647,01 Mpa
Kuat geser satu buah stud connector :

40
Qn = 0,5 . Asc . √𝑓𝑐 . 𝐸𝑐
20
= 0,5 x 2,834 x √27,5 𝑥 24647,01
Gambar 1. Potongan Melintang pada Gelagar = 1166,53 kg
memanjang Dipakain 2 stud, maka Q =2 x 1166,53 =2333,06 kg
Perencanaan Gelagar Melintang Tegangan geser yang terjadi pada x = 1 adalah :
𝑡𝑠 𝑥 𝐵𝑒𝑓𝑓 20 𝑥 150
Dicoba menggunakan profil WF 900x 300 x 16 x 28 At = = = 369,705 cm2
𝑛 8,115
G = 243 Kg/m
ST = At x dc
1,6 cm

A = 309,8 cm2
= 369,705 x 24,88 = 9198,9 kg/cm
90 cm

Ix = 41100 cm4 𝑆
2,8 cm Iy = 12600 cm4 τ = 𝑇 x Dmaks
𝐼𝑡
9198,9
Jarak Teganga Jarak Jumlah = x 71994,67 = 707,038 kg/cm
30 cm 937785,42
D maks
Jarak shear connector (s)
(m) n geser stud stud
𝑄 2333,06
0 – 1,5 71994,67 707,037 3,300 45,458 s = = = 3,300 cm
𝜏 707,038
1,5 – 3 34743,85 341,209 6,838 21,937 Maka jumlah shear connector yang dibutuhkan
3–4 25552,80 250,946 9,297 10,756 adalah :
Zx = 9140 cm3
Zy = 843 cm3
Shear connector
a. Menghitung modulus plastis (Zx) Plat lantai

20
(Setiawan, Agus. 2013 hal 88)
𝑀𝑢 21128356
Zx = = = 8095,156 cm3 1,6
∅𝑏 . 𝑓𝑦 0,9 𝑥 2900
b. Momen ultimit akibat berat sendiri profil 2,8

Mu2 = 1/8 x q x l2
90

= 1/8 x (243 x 1,1) x 82


= 2138,4 kg.m = 213840 kg.cm
c. Kontrol kekuatan penampang
∅b . Mn = ∅b . Zx . Fy 30

(Setiawan, Agus. 2013 hal 84)


∅b . Mn = ∅b . Zx . Fy ≥ Mu1 + Mu2 Gambar 2. Potongan Melintang pada Gelagar
=(0,9 x 9140 x 2900) ≥ (21128356 + Melintang
213840)
= 23855400 kg.cm ≥21342196 kg.cm
d. Kontrol tegangan Perencanaan Gelagar Induk
𝑀 21342196
σ= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = =2335,032 < 2900 kg/cm2 Dimensi Batang Atas (Tekan/Compression)
𝑍𝑥 1190
Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial
tekan terbesar pada batang 12 adalah : Nu =
Perencanaan Penghubung Geser -302185,03 kg
Pada gelagar melintang diketahui : Dicoba menggunakan profil WF 400x 300 x 10 x 16
Dmaks jarak 0 – 1,50 m = 71994,67 kg A = 136 cm2
1,6 cm

Dmaks jarak 1,50 m – 3,00 m = 34743,85 kg Ix = 38700 cm4


39 cm

1 cm
Dmaks jarak 3,00 m – 4,00 m = 25552,80 kg Iy = 7210 cm4
Digunakan penghubung geser = stud berkepala ∅ ix = 16,9 cm
¾” x 3” 30 cm iy = 7,28 cm
d ¾ = 0,75 x (2,5 x 10-2)= 0,019 m = 19 mm - Arah sumbu kuat (sumbu x)
Hs = 3 x (2,5 x 10-2) = 0,075 m = 75 mm λx =
𝑘. 𝐿
=
0,85 𝑥 5000
= 25,148
𝑟𝑥 169
Luas penampang melintang satu stud connector
Asc = π x 9,52 = 283,385 mm2 = 2,834 cm2 λ 𝑓𝑦 25,148 410
λcx = √ = √ = 0,363
𝜋 𝐸 3,14 200000
107
1,43 A = 136 cm2
0,25< λc< 1,2 → ω =

1,6 cm
1,6 – 0,67λ𝑐𝑥
1,43 Ix = 38700 cm4
ω = = 1,054

39 cm
1,6 −0,67 𝑥 0,363
1 cm
Iy = 7210 cm4
𝑓𝑦 410 ix = 16,9 cm
Nn = Ag . = 13600 x
𝜔 1,054
iy = 7,28 cm
= 5291529,9 N = 529152,99 kg 30 cm
- Arah sumbu kuat (sumbu x)
Nu ≤ ∅ . Nn 𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 6500
302185,03 kg ≤ 0,85 x 529152,99 kg λx = = = 32,692
𝑟𝑥 169
302185,03 kg ≤ 449780,04 kg …(profil aman) 𝑦λ 𝑓
32,692 410
- Arah sumbu kuat (sumbu y) λcx = √ = √ = 0,471
𝜋 3,14 𝐸 200000
𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 5000 1,43
λy = = = 58,379 0,25< λc< 1,2 → ω =
𝑟𝑦 72,8 1,6 – 0,67λ𝑐𝑥
1,43
𝑦 λ 𝑓
58,379 410 ω = = 1,114
λcy = √ = √ = 0,842 1,6 −0,67 𝑥 0,471
𝜋 𝐸
3,14 200000 𝑓𝑦 410
1,43 Nn = Ag . = 13600 x
0,25< λc< 1,2 → ω = 𝜔 1,114
1,6 – 0,67λ𝑐 = 5007324,5 N = 500732,45 kg
1,43
ω = = 1,380 Nu ≤ ∅ . Nn
1,6 −0,67 𝑥 0,842
𝑓𝑦 246133,69 kg ≤ 0,85 x 500732,45 kg
Nn = Ag .
𝜔 246133,69 kg ≤ 425622,58 kg …(profil aman)
410
= 13600 x - Arah sumbu lemah (sumbu y)
1,380
= 4039672,8 N = 403967,28 kg 𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 6500
λy = = = 75,893
𝑟𝑦 72,8
Nu ≤ ∅ . Nn
302185,03 kg ≤ 0,85 x 403967,28 kg λ 𝑓𝑦 75,893 410
λcy = √ = √ = 1,094
𝜋 𝐸 3,14 200000
302185,03 kg ≤ 343372,19 kg …(profil aman) 1,43
0,25< λc< 1,2 →ω=
Dimensi Batang Bawah (Tarik/Tension) 1,6 – 0,67λ𝑐𝑦
1,43
Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial ω = = 1,650
1,6 −0,67 𝑥 1,094
tarik terbesar pada batang 4, 5 adalah : Nu = 𝑓𝑦 410
Nn = Ag . = 13600 x
389858,78 kg 𝜔 1,650
Dicoba menggunakan profil WF 400x 300 x 10 x 16 = 3379910,3 N = 337991,03 kg
A = 136 cm2 Nu ≤ ∅ . Nn
1,6 cm

Ix = 38700 cm4 246133,69 kg ≤ 0,85 x 337991,03 kg


39 cm

1 cm
Iy = 7210 cm4 246133,69 kg ≤ 287292,38 kg …(profil aman)
ix = 16,9 cm Dimensi Batang Diagonal (Tarik/Tension)
30 cm iy = 7,28 cm Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial
An = Ag – n.d.t tarik terbesar pada batang 31 adalah : Nu =
= 13600 – (1 x 24,2 x 10) = 13358 mm2 246133,69 kg
𝑥 40
U =1- =1- = 0,73
𝐿 150
Ae = U . An= 0,73 x 13358 = 9795,87 mm2
- Terhadap kondisi leleh Dicoba menggunakan profil WF 400x 300 x 10 x 16
∅ . Nn = ∅ .Ag .fy A = 136 cm2
1,6 cm

= 0,90 x 13600 x 410 Ix = 38700 cm4


39 cm

= 5018400 N = 501840 kg
1 cm
Iy = 7210 cm4
Nu ≤ ∅ . Nn = 389858,78 kg ≤ 501840 kg ix = 16,9 cm
- Terhadap kondisi fraktur 30 cm
iy = 7,28 cm
∅ . Nn = ∅ .Ae .fu An = Ag – n.d.t
= 0,75 x 9795,87 x 550 = 13600 – (1 x 24,2 x 10) = 13358 mm2
𝑥 40
= 4040795 N = 404079,5 kg U =1- =1- = 0,73
𝐿 150
Nu ≤ ∅ . Nn = 389858,78 kg ≤ 404079,5 kg Ae = U . An
Dimensi Batang Diagonal (Tekan/Compression) = 0,73 x 13358 = 9795,87 mm2
Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial - Terhadap kondisi leleh
tekan terbesar pada batang 16 adalah : Nu = ∅ . Nn = ∅ .Ag .fy
-246133,69 kg = 0,90 x 13600 x 410
Dicoba menggunakan profil WF 400x 300 x 10 x 16 = 5018400 N = 501840 kg
108
Nu ≤ ∅ . Nn = 246133,69 kg ≤ 501840 kg Gambar 3.Sambungan Gelagar Memanjang
- Terhadap kondisi fraktur dengan Gelagar Melintang
∅ . Nn = ∅ .Ae .fu Sambungan Gelagar Melintang dengan Gelagar
= 0,75 x 9795,87 x 410 Induk
= 4040795 N = 404079,5 kg Digunakan baut A 325 ∅ 3/4 inch.
Nu ≤ ∅ . Nn = 246133,69 kg ≤ 404079,5 kg (Setiawan, Agus. 2013 hal 108)
Perencanaan Sambungan ∅ Baut = 3/4 inch = 1,905 cm
Luas Ab = 2,849 cm2
Sambungan Gelagar Memanjang dengan Gelagar
Fub = Kuat tarik baut = 825 MPa=8250 kg/m2
Melintang
- Kekuatan tarik desain penyambung
Digunakan baut A 325 ∅ 5/8 inch.
Rn = 0,75 . fub . Ab
(Setiawan, Agus. 2013 hal 108)
Maka ϕ Rn = ϕ . 0,75 . fub . Ab
∅ Baut = 5/8 inch = 1,588 cm
2 = 0,75 x (0,75 x 8250 x 2,849)
Luas Ab = 1,978 cm
= 13220,1 kg
Fub = Kuat tarik baut = 825 MPa=8250 kg/m2
- Kekuatan geser desain
- Kekuatan tarik desain penyambung
Rn = m .rl .fub . Ab
Rn = 0,75 . fub . Ab
Maka ϕ Rn = m .rl .fub . Ab
Maka ϕ Rn = ϕ . 0,75 . fub . Ab
= 0,75 x (2 x 0,50 x 8250 x 2,849)
= 0,75 x ( 0,75 x 8250 x 1,978)
= 17626,9 kg
= 9180,65 kg
- Kekuatan desain tumpu baut
- Kekuatan geser desain
Rn =2,4 . dp .tp .fu
Rn = m .rl .fub . Ab
Maka ϕ Rn = 2,4 . dp .tp .fu
Maka ϕ Rn = m .rl .fub . Ab
= 0,75 x (2,4 x 1,905 x 1 x 5000)
= 0,75 x (2 x 0,50 x 8250 x 1,978)
= 13716 kg
= 12240,9 kg
Jadi kekuatan yang menentukan adalah
- Kekuatan desain tumpu baut
kekuatan tarik desain penyambung sebesar =
Rn =2,4 . dp .tp .fu
13220,1 kg
Maka ϕ Rn = 2,4 . dp .tp .fu
- Jumlah baut
= 0,75 x (2,4 x 1,588 x 0,8 x 5000) 𝑃𝑢
= 11430 kg n = 𝜙. 𝑅𝑛
Jadi kekuatan yang menentukan adalah 59693,13
n = = 4,52~ 5 baut/baris
kekuatan tarik desain penyambung sebesar = 13220,1
9180,65 kg - Kontrol kekuatan geser desain ≥ beban geser
- Jumlah baut terfaktor baut
𝑃𝑢 ϕ Rn ≥ Rut
n = 𝑃𝑈
𝜙 . 𝑅𝑛
16747,1 ϕ Rn ≥∑
𝑛
n = = 1,824 ~ 3 baut/baris 59693,13
9180,65
17626,9 kg ≥
- Kontrol kekuatan geser desain ≥ beban geser 10
terfaktor baut 17626,9 kg ≥ 5969,313 kg …(aman)
ϕ Rn ≥ Rut
𝑃𝑈 PLAT BUHUL LUAR PLAT BUHUL DALAM
ϕ Rn ≥∑
𝑛
16747,1
12240,9 kg ≥ GELAGAR INDUK
6 400x300x10x16

12240,9 kg ≥ 2791,274 kg …(aman)


Profil Memanjang
Profil Memanjang
BAUT 43"
30 40 40 30

30 40 40 30

GELAGAR MELINTANG
Rencana Baut
155,8

155,8

30

900x300x16x28
50 50 50 50

PROFIL L 15x15x14
Rencana Profil Baut 5/8
310,2

L70 x 70 x 11
30

Profil Melintang
Profil Melintang BAUT 78"

Gambar 4.Sambungan Gelagar Melintang dengan


Gelagar Induk

109
Sambungan Antar Gelagar Induk 𝑃𝑢 389858,78
S1 = = = 21,666 ~ 22 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
Sambungan pada rangka menggunakan baut mutu 𝑃𝑢 389858,78
tinggi A325 S2 = = = 21,666 ~ 22 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
(Setiawan, Agus. 2013hal 108) 𝑃𝑢 246133,69
S17 = = = 13,679 ~ 14 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
Diameter baut 7/8” = 2,22 cm 𝑃𝑢 246133,69
Luas Ab = 3,878 cm S24 = = = 13,679 ~ 14 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
Fub= Kuat tarik baut = 825 MPa = 8250 kg/m2 Sambungan simpul 3
- Kekuatan tarik desain penyambung S9 = -302185,03 kg
Rn = 0,75 . fub . Ab 3

(Setiawan, Agus. 2013hal 109)

kg

S24
Maka ϕ Rn = ϕ . 0,75 . fub . Ab

9
33,6

=+
= 0,75 x (0,75 x 8250 x 3,878)

246
461
= 17994,1 kg

133
= -2
- Kekuatan geser desain

,6
S16

9 kg
Rn = m .rl .fub . Ab
(Setiawan, Agus. 2013hal 109)
Maka ϕ Rn = m .rl .fub . Ab
Gambar 7. Sambungan simpul 3
= 0,75 x (2 x 0,50 x 8250 x 3,878) 𝑃𝑢 302185,03
= 23992,1 kg S9 = = = 16,794 ~ 18 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
- Kekuatan desain tumpu baut 𝑃𝑢 246133,69
S16 = = = 13,679 ~ 14 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
Rn =2,4 . dp .tp .fu 𝑃𝑢 246133,69
(Setiawan, Agus. 2013hal 109) S24 = = = 13,679 ~ 14 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
Maka ϕ Rn = 2,4 . dp .tp .fu Sambungan simpul 4
= 0,75 x (2,4 x 2,22 x 1,6 x 5000) S9 = -302185,03 kg S10 = -302185,03 kg
4
= 32004 kg
Jadi kekuatan yang menentukan adalah

S25
kg
kekuatan tarik desain penyambung sebesar =
9

=+
33,6

17994,1 kg

246
461

133
- Menentukan jumlah baut
= -2

,69
Sambungan simpul 1
S17

kg
kg9

Gambar 8. Sambungan simpul 4


33,6

𝑃𝑢 302185,03
461

S9 = = = 16,795 ~ 18 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
= -2

𝑃𝑢 302185,03
S10 = = = 16,795 ~ 18 baut
S16

𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
S1 = +389858,78 kg 𝑃𝑢 246133,69
S17 = = = 13,679 ~ 14 baut
1 𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
𝑃𝑢 246133,69
S25 = = = 13,679 ~ 14 baut
Gambar 5. Sambungan simpul 1 𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
- Kontrol kekuatan geser desain ≥ beban geser
𝑃𝑢 389858,78 terfaktor baut
S1 = = = 21,666 ~ 22 baut
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1 ϕ Rn ≥ Rut
𝑃𝑢 246133,69
S16 = = = 13,679 ~ 14 baut ϕ Rn ≥∑
𝑃𝑈
𝜙 . 𝑅𝑛 17994,1
𝑛
Sambungan simpul 2 • Batang S1 = S2
kg

389858,78
23992,1 kg ≥
9
S24

33,6

22
=+

23992,1 kg ≥ 17720,854 kg …(aman)


461
246

• Batang S9 = S10
= -2
133

S17

302185,03
,6

23992,1 kg ≥
9 kg

18
S1 = +389858,78 kg S2 = +389858,78 kg
23992,1 kg ≥ 16788,057 kg …(aman)
2
• Batang S16 = S17 = S24 = S25
246133,69
23992,1 kg ≥
Gambar 6. Sambungan simpul 2 14
23992,1 kg ≥ 17580,978 kg …(aman)
110
Perencanaan Gelagar Induk Existing 𝑥 40
U =1- =1- = 0,73
𝐿 150
Dimensi Batang Atas (Tekan/Compression) Ae = U . An = 0,73 x 24731,2 = 18136,21 mm2
Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial - Terhadap kondisi leleh
tekan terbesar pada batang 12 adalah : Nu = ∅ . Nn = ∅ .Ag .fy
-649704,36 kg = 0,90 x 25070 x 410
Dimensi batang dicoba menggunakan profil WF = 9250830 N = 925083 kg
400 x 400 x 21 x 21 Nu ≤ ∅ . Nn = 736590,84 kg ≤ 925083 kg
A = 250,7 cm2 - Terhadap kondisi fraktur
2,1 cm

Ix = 70900 cm4 ∅ . Nn = ∅ .Ae .fu


40 cm

2,1 cm

Iy = 23800 cm4 = 0,75 x 18136,21 x 550


ix = 16,8 cm = 7481188 N = 748118,8 kg
iy = 9,75 cm
40,8 cm
Nu ≤ ∅ . Nn = 736590,84 kg ≤ 748118,8 kg
- Arah sumbu kuat (sumbu x) Dimensi Batang Diagonal (Tekan/Compression)
𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 5000
λx = = = 25,298 Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial
𝑟𝑥 168
λ 𝑓𝑦 25,298 410 tekan terbesar pada batang 12 adalah : Nu =
λcx = √ = √ = 0,365 343390,06 kg
𝜋 𝐸 3,14 200000

0,25< λc< 1,2 → ω =


1,43 Dimensi batang dicoba menggunakan profil WF
1,6 – 0,67λ𝑐 400 x 400 x 21 x 21
1,43
ω = = 1,055 A = 250,7 cm2

2,1 cm
1,6 −0,67 𝑥 0,365
𝑓𝑦 410 Ix = 70900 cm4
Nn = Ag . = 25070 x 40 cm
Iy = 23800 cm4
2,1 cm
𝜔 1,055
= 9743917,93 N = 974391,793 kg ix = 16,8 cm
Nu ≤ ∅ . Nn 40,8 cm iy = 9,75 cm
649704,36 kg ≤ 0,85 x 974391,793 kg - Arah sumbu kuat (sumbu x)
649704,36 kg ≤ 828233,024 kg …(profil aman) 𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 6500
λx = = = 25,298
- Arah Sumbu Lemah (sumbu y) 𝑟𝑥 168
𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 5000 λ 𝑓𝑦
25,298 410
λy = = = 43,590 λcx = = √ √ = 0,307
𝑟𝑦 97,5 𝜋 𝐸
3,14 200000
𝑦 λ
43,590 𝑓410 1,43
λcy = √ = √ = 0,629 0,25< λc< 1,2 → ω =
𝜋
3,14 𝐸
200000 1,6 – 0,67λ𝑐
1,43
1,43 ω = = 1,025
0,25< λc< 1,2 → ω = 1,6 −0,67 𝑥 0,307
1,6 – 0,67λ𝑐 𝑓𝑦
1,43 410
ω = = 1,213 Nn = Ag . = 25070 x
1,6 −0,67 𝑥 0,629 𝜔 1,025
𝑓𝑦 = 7089580,2 N = 708958,02 kg
N n = Ag .
𝜔 Nu ≤ ∅ . Nn
410
= 25070 x 343390,06 kg ≤ 0,85 x 708958,02 kg
1,213
= 8473670,32 N = 847367,032 kg 343390,06 kg ≤ 602614,32 kg …(profil aman)
Nu ≤ ∅ . Nn - Arah sumbu lemah (sumbu y)
𝑘. 𝐿 0,85 𝑥 6500
649704,36 kg ≤ 0,85 x 847367,032 kg λy = = = 43,590
𝑟𝑦 97,5
649704,36 kg ≤ 720261,977 kg …(profil aman)
λ43,590𝑓𝑦 410
λcy = √ = √ = 0,529
Perencanaan Batang Bawah (Tarik/Tenssion) 𝜋 3,14 𝐸 200000
Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial 1,43
0,25< λc< 1,2 → ω =
1,6 – 0,67λ𝑐
tarik terbesar pada batang 12 adalah : Nu = 1,43
736590,84 kg ω = = 1,148
1,6 −0,67 𝑥 0,529
Dimensi batang dicoba menggunakan profil WF 𝑓𝑦
Nn = Ag .
𝜔
400 x 400 x 21 x 21 410
A = 250,7 cm2 = 25070 x
1,148
2,1 cm

Ix = 70900 cm4 = 6333949,5 N = 633394,95 kg


40 cm

Nu ≤ ∅ . Nn
2,1 cm
Iy = 23800 cm4
ix = 16,8 cm 343390,06 kg ≤ 0,85 x 633394,95 kg
iy = 9,75 cm
40,8 cm 343390,06 kg ≤ 538385,71 kg …(profil aman)
An = Ag – n.d.t Perencanaan Batang Diagonal (Tarik/Tenssion)
= 25070 – (1 x 24,2 x 14) = 24731,2 mm2
111
Dari hasil analisa SAP 2000 didapat gaya aksial a. Sambungan gelagar memanjang dengan
tekan terbesar pada batang 12 adalah : Nu = gelagar melintang menggunakan baut A325
343390,06 kg ∅ 5/8 inch.
Dimensi batang dicoba menggunakan profil WF b. Sambungan gelagar melintang dengan
400 x 400 x 21 x 21 gelagar induk menggunakan baut A325 ∅ ¾
inch.
A = 250,7 cm2 c. Sambungan pada gelagar induk
2,1 cm
Ix = 70900 cm4 menggunakan baut A325 ∅ 7/8 inch
40 cm

= 23800 cm4
2,1 cm
Iy 4. Hasil perbandingan dimensi bentang 40 m
ix = 16,8 cm dengan bentang 60 m
40,8 cm iy = 9,75 cm - Bentang 40 menggunakan rangka WF 400 x
An = Ag – n.d.t 300 x 10 x 16
= 25070 – (1 x 24,2 x 14) = 24731,2 mm2 - Bentang 60 menggunakan rangka WF 400 x
𝑥 40 400 x 21 x 21
U =1- =1- = 0,73
𝐿 150
Ae = U . An= 0,73 x 24731,2 = 18136,21 mm2 Saran
- Terhadap kondisi leleh Saran yang berkaitan dengan Studi Alternatif
∅ . Nn = ∅ .Ag .fy Perencanaan Jembatan Sriwedari dengan
= 0,90 x 25070 x 410 Menggunakan Rangka Baja 3 Bentang Sungai
= 6543270 N = 654327 kg Bengawan Solo Kabupaten Ngawi, antara lain:
Nu ≤ ∅ . Nn = 343390,06 kg ≤ 654327 kg 1. Dalam perencanaan struktur jembatan ini
- Terhadap kondisi fraktur menggunakan rangka baja, untuk alternatif
∅ . Nn = ∅ .Ae .fu lain bisa digunakan plat girder atau beton
= 0,75 x 18136,21 x 550 pratekan.
= 6801080 N = 680108 kg 2. Untuk perbandingan perencanaan bentang
Nu ≤ ∅ . Nn = 343390,06 kg ≤ 680108 kg jembatan bisa dirubah menjadi bentang I = 30
m, bentang II = 60 m dan bentang III = 30 m,
karena melihat kondisi aliran sungai
PENUTUP bengawan solo yang cukup besar agar pilar
Kesimpulan berada lebih kepinggir sungai.
Berdasarkan hasil analisa perhitungan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
1. Hasil perencanaan besarnya pembebanan dan
dimensi plat lantai kendaraan dari perhitungan Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Jembatan
didapat : Beban mati plat lantai kendaraan = Rangka Baja. Jakarta: UI-Press.
907,495 kg/m, beban hidup = 29250 kg. Badan Standarisasi Nasional. 2016. Pembebanan
Perencanaan dimensi plat lantai kendaraan untuk Jembatan, SNI 1725-2016. Jakarta :
didapat : Tebal plat beton = 20 cm, tulangan Standar Nasional Indonesia.
tarik = D19-150, tulangan tekan = D19-300. Badan Standarisasi Nasional. 2005. Perencanaan
2. Dari hasil perhitungan dimensi gelagar struktur baja untuk jembatan, RSNI T-03-
diperoleh : 2005. Jakarta : Standar Nasional Indonesia.
a. Gelagar memanjang menggunakan WF 400 x CG, Salmon & JE, Johnson. 1996. Struktur Baja
200 x 8 x 13 Desain dan Perilaku II. Jakarta. PT.
b. Gelagar melintang menggunakan WF 900 x Gramedia Pustaka Utama
300 x 16 x 28 Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Cipta Karya
c. Gelagar induk menggunakan WF 400 x 300 x dan Kebersihan.2015. Perencanaan Jalan
10 x 16 dan Jembatan Sriwedari.
d. Ikatan angin Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang.
• Batang vertikal menggunakan WF 100 x Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.
100 x 6 x 8 Doloksaribu, Hiram M, dan Oktaga, Andreas tigor.
• Batang diagonal menggunakan L 90 x 90 2008. Perencanaan Jembatan Rangka Baja
x 13 Sungai Ampel Kabupaten Pekalongan.
3. Dari hasil perencanaan sambungan didapat : Jurnal Skripsi. Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
112
Gunawan, Rudy. 1993. Tabel Profil Konstruksi
Baja.Yogyakarta : Kanisius.
Supriyadi, Bambang, & Muntohar, Agus Setyo.
2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset.
Rizal, Moch. Syaiful. 2011. Study Alternatif
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Di
Desa Grobogan Kecamatan Randu Agung
Kabupaten Lumajang. Universitas Islam
Malang. Tidak Diterbitkan.
Setiawan, Agus. 2013. Perencanaan Struktur Baja
dengan Metode LRFD. Jakarta: Erlangga.
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman
Perencangan Bantalan Elastomer untuk
Jembatan. Jakarta.
Gunawan T & Margaret S. 2002. Teori Soal dan
Penyelesaian Konstruksi Baja I.Jakarta :
Delta Teknik Group.

113

Anda mungkin juga menyukai