Petunjuk Pengerjaan:
1. Makalah “dibaca, difahami dan diterjemahkan” ke dalam bahasa Indonesia. Dengan bahasa yang hasilnya mudah difahami/ bukan sekedar google
translate. (makalah no 1 dikerjakan oleh mahasiswa dengan nomor urut satu, makalah no 2 dikerjakan oleh mahasiswa nomor urut 2, demikian
seterusnya....);
2. Bagian yang di coret/ di cross tidak perlu diterjemahkan;
3. Sarikan hasil bacaan tersebut/ Buat point-point penting dari hasil bacaan dan terjemahan anda (minimum 5 point / sari penting);
4. Referensi dan pengutipan-nya pada bagian makalah tidak perlu di terjemahkan (lihat contoh bagian2 yang tidak perlu diterjemahkan)*
5. Dikumpulkan file bentuk “word” pada hari Kamis 11 Maret 2021 pukul 08:00 pagi ke pangabhsr@gmail.com
Page 1 of 7
Page 2 of 7
Measurement uncertainty and management bias in accounting
estimates: the perspective of key
audit matters reported by Chinese firms’ auditors
1. Introduction
Temuan - Nilai wajar dan estimasi kerugian penurunan nilai terdiri dari 2,6 dan 44,1% dari 606 KAM yang
diidentifikasi, masing-masing. Ketidakpastian pengukuran bersifat positif, sedangkan bias manajemen berdampak
negatif, mempengaruhi auditor melaporkan KAM terkait dengan estimasi akuntansi. Penggunaan estimasi akuntansi di
perusahaan tempat auditor mereka melaporkan KAM yang terkait dengan estimasi akuntansi tidak meningkatkan nilai dan
relevansi prediktif pendapatan yang dilaporkan.
Auditor, dalam peran penatagunaannya, harus memastikan bahwa pengukuran tidak pasti masalah
diidentifikasi, ditangani, dan diverifikasi dengan tepat.
Pendirian IASB di CFW 2018 menetapkan landasan baru bahwa pelaporan keuangan pemangku kepentingan harus
menanggung biaya, tantangan, dan risiko yang terkait dengannya ketidakpastian pengukuran dalam menggunakan estimasi
akuntansi, yang diyakini akan memberikan hasil keputusan informasi yang berguna. Dalam hal ini, auditor memainkan peran
penting dalam memastikan bahwa masalah terkait ketidakpastian pengukuran (dan bias manajemen, jika ada) diidentifikasi,
ditangani, dan diverifikasi dengan tepat. Bagaimanapun, peran auditor adalah dengan itu alam untuk memberikan pengawasan
dan berfungsi sebagai check-and-balance yang efektif untuk kebijaksanaan manajer dalam memberikan informasi yang
berguna untuk keputusan dari pelaporan oportunistik.
Terakhir, pelaporan KAM dalam laporan auditor merupakan hasil internasional terkini reformasi audit. China telah
cepat dan cukup dinamis dalam melakukan auditnya standar sejalan dengan ISA. Bukti empiris diberikan dalam penelitian ini,
meskipun berdasarkan pada perusahaan sampel di Cina, juga sangat relevan dengan pasar dan regulator lain di mana ISA telah
diadopsi. KAM (dan persyaratan baru lainnya dalam laporan auditor) adalah sebuah sumber kaya bukti langsung yang tersedia
untuk penelitian masa depan untuk menangani pelaporan keuangan dan masalah audit dalam praktiknya.
Page 7 of 7