e. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan kerja sering disebut juga sebagai suasana
atau keadaan dalam kerja. Adapun yang dimaksud hal ini yaitu mencakup
keadaan fasilitas atau sarana yang ada, misalnya ruangan untuk
pimpinan, ruang rapat, lobi, ruang kerja pegawai, ruang tamu dan lain-
lain. Kondisi fasilitas ini sebenarnya tidak langsung memengaruhi sehat
tidaknya iklim kerja tetapi memberikan efek terhadap suasana hati
pegawai yang ada di dalamnya.
j. Efektivitas
Efektivitas Adalah – Pengertian, Rumus, Contoh, Kriteria, Menurut Ahli & Teorinya –
DosenPendidikan.Com – Lantas apa yang dimaksud dengan efektivitas
“effectiveness”? Secara umum, pengertian efektivitas ialah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan
kualitas, kuantitas dan waktu sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
1. Pengertian Efektivitas Adalah
Efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh
seseorang atau organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang
berhasil dicapai maka suatu kegiatan dianggap semakin efektif.
Dan Manurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “KBBI”, efektivitas ialah
daya guna, keaktifan serta adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan
antara seseorang yang melaksanakan tugas dengan tujuan yang ingin
dicapai.
2. Rumus Efektivitas
Efektivitas = (Output Aktual / Output Target)≥ 1
· Bila hasil perbandingan output aktual dengan output target < 1
maka efektivitas tidak tercapai.
· Bila hasil perbandingan output aktual dengan output target ≥ 1
maka efektivitas tercapai.
3. Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu efektivitas maka kita dapat merujuk pada
pendapat ahli berikut ini:
· Menurut Ravianto “2014:11”
Pengertian efektivitas ialah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan,
sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang
diharapkan. Artinya apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun
mutunya maka dapat dikatakan efektif.
· Menurut Gibson et.al “Bungkaes 2013:46”
Pengertian efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan
dengan prestasi individu, kelompok dan organisasi. Semakin dekat
prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan “standar” maka
mereka dinilai semakin efektif.
· Menurut Prasetyo Budi Saksono
Pengertian efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan
antara keluaran “output” yang dicapai dengan keluaran yang
diharapkan dari jumlah masukan “input” dalam suatu perusahaan
atau seseorang.
· Menurut Sondang P. Siagian
Pengertian efektivitas ialah suatu pemanfaatan sarana prasarana,
sumber daya dalam jumlah tertentu yang sebelumnya telah
ditetapkan untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan
yang akan dijalankan oleh seseorang atau suatu perusahaan.
· Menurut Schemerhon John R. Jr.
Arti efektivitas ialah pencapaian target keluaran “output” yang
akan diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau OA
“seharusnya” dengan output realisasi atau OS “sesungguhnya”, jika
OA > OS maka akan dinilai efektif.
· Menurut Wiyono (2007:137)
Efektifitas diartikan suatu kegiatan yang dilaksanakan dan memiliki
dampak serta hasil sesuai dengan yang diharapkan.
· Abdurrahmat (2003:92)
Efektivitas adalah manfaat sumber daya, sarana dan
prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya.
4. Teori Efektivitas
Efektivitas merupakan salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh
sebuah organisasi. Untuk memperoleh teori efektivitas peneliti dapat
menggunakan konsep-konsep dalam teori manajemen dan organisasi
khususnya yang berkaitan dengan teori efektivitas.
Efektivitas tidak dapat disamakan dengan efisiensi. Karena keduanya
memiliki arti yang berbeda, walaupun dalam berbagai penggunaan kata
efisiensi lekat dengan kata efektivitas. Efisiensi mengandung pengertian
perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara
langsung dihubungkan dengan pencapaian tujuan.
Efektivitas memiliki tiga tingkatan sebagaimana yang didasarkan oleh
David J. Lawless dalam Gibson, Ivancevich dan Donnely (1997:25-26)
antara lain :
· Efektivitas Individu
Efektivitas Individu didasarkan pada pandangan dari segi
individu yang menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota
dari organisasi.
· Efektivitas Kelompok
Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling
bekerja sama dalam kelompok. Jadi efektivitas kelompok merupakan
Jumlah kontribusi dari semua anggota kelompoknya.
· Efektivitas Organisasi
Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan
kelompok. Melalui pengaruh sinergitas, organisasi mampu
mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada
jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya.
5. Efektivitas Pembelajaran
Proses belajar mengajar yang ada baik di sekolah dasar maupun di
sekolah menengah, sudah barang tentu mempunyai target bahan ajar
yang harus dicapai oleh setiap guru, yang didasarkan pada kurikulum
yang berlaku pada saat itu. Kurikulum yang sekarang ada sudah jelas
berbeda dengan kurikulum zaman dulu, ini ditenggarai oleh sistem
pendidikan dan kebutuhan akan pengetahuan mengalami perubahan
sesuai dengan kebutuhan zaman.
Di dalam kamus bahasa Indonesia Efektivitas berasal dari kata efektif
yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau efektif juga
dapat diartikan dengan memberikan hasil yang memuaskan. Dari uraian
diatas dapat dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan
antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat
kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang di capai.
6. Kriteria Efektivitas Pembelajaran
Didalam proses belajar mengajar banyak faktor yang mempengaruhi
terhadap berhasilnya sebuah pembelajaran, antara lain kurikulum, daya
serap, presensi guru, presensi siswa dan prestasi belajar.
a. Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “cuciculum”semula berarti
“a running course, or race cource, especially a chariot race cource”
dan dalam bahasa perancis “courier” yang berarti “to run” (berlari).
Kemudian istilah itu dipergunakan untuk sejumlah “cource” atau
mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar
atau ijazah.
Smith memandang bahwa kurikulum sebagai “a sequence of
potencial experience of disciplining children and youth in group ways
of thinking acting” yaitu penekanannya pada aspek sosial, yakni
mendidik anak menjadi anggota masyarakat. Dari uraian diatas telah
jelas bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
dicapai/diselesaikan oleh peserta didik untuk mendapatkan ijazah
(STTB).
Sebelum abad ke 20 setelah kurikulum belum banyak digunakan
dalam kontek pendidikan. Para ahli mencatat bahwa konsep-konsep
tentang kurikulum mulai berkembang sejak dipublikannya sebuah
buku yang berjudul “The Curriculum” yang ditulis oleh Franklin
Bobblilt pada tahun 1918. Yang pada garis besarnya berisi tentang
kurikulum sebagai rencana pelajaran atau bahan ajaran, kurikulum
sebagai pengalaman belajar dan kurikulum sebagai rencana belajar.
b. Daya Serap
Didalam kamus besar bahasa Indonesia, daya serap diartikan
sebagai kemampuan seseorang atau suatu menyerap. Daya serap
yang di maksud disini adalah kemampuan siswa untuk menyerap
atau menguasai materi/bahan ajar yang di pelajarinya sesuai
dengan bahan ajar tersebut.
b. Pembelajaran
· Pengertian pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang memiliki arti yaitu
aktivitas perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang
dimaksud itu nyata memiliki arti yang sangat luas yaitu perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti
menjadi mengerti.
Pada kenyataannya pembelajaran adalah merupakan proses
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dimana saja tanpa ada
ruang dan waktu, karena memang pembelajaran biasa dilakukan
kapan saja dan dimana saja, walaupun banyak orang beranggapan
bahwa pembelajaran hanya dilakukan disekolah atau lembaga
tertentu.
Dari uaraian diatas maka dapat ditarik benang merahnya yaitu
pembelajaran merupakan kegiatan perubahan tingkah laku secara
kognitif, afektif dan psikomotorik.
· Dasar-dasar Tujuan Pembelajaran
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa
agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan
dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara
adekuat dalam kehidupan masyarakat.
3. Kriteria Efektivitas
Suatu kegiatan atau aktivitas dapat dikatakan efektif bila memenuhi
beberapa kriteria tertentu. Efektivitas sangat berhubungan dengan
terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu,
serta adanya usaha atau partisipasi aktif dari pelaksana tugas tersebut.
Secara umum beberapa tolak ukur atau kriteria efektivitas ialah sebagai
berikut:
1. Efektivitas keseluruhan yaitu sejauh mana seseorang atau
organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya.
2. Produktivitas yaitu kuantitas produk atau jasa pokok yang
dihasilkan seseorang kelompok atau organisasi.
3. Efisiensi yaitu ukuran keberhasilan suatu kegiatan yang dinilai
berdasarkan besarnya sumber daya yang digunakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
4. Laba yaity keuntungan atas penanaman modal yang dipakai
untuk menjalankan suatu kegiatan.
5. Pertumbuhan yaitu suatu perbandingan antara keadaan
organisasi sekarang dengan keadaan masa sebelumnya “tenaga
kerja, fasilitas, harga, penjualan, laba, modal, market share dan
lainnya”.
6. Stabilitas yaitu pemeliharaan struktur, fungsi dan sumberdaya
sepanjang waktu, khususnya dalam masa-masa sulit.
7. Semangat kerja yaitu kecenderungan seseorang berusaha
lebih keras mencapai tujuan organisasi, misalnya perasaan terikat,
kebersamaan tujuan dan perasaan memiliki.
8. Kepuasan kerja yaitu timbal-balik atau kompensasi positif yang
dirasakan seseorang atas peranannya dalam organisasi.
9. Penerimaan tujuan organisasi yaitu diterimanya tujuan-tujuan
organisasi oleh setiap individu dan unit-unit di dalam suatu
organisasi.
10. Keterpaduan yaitu adanya komunikasi dan kerjasama yang
baik antar anggota organisasi dalam mengkoordinasikan usaha kerja
mereka.
11. Keluwesan adaptasi yaitu kemampuan individu atau
organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan.
12. Penilaian pihak luar yaitu penilaian terhadap individu atau
organisasi dari pihak-pihak lain di suatu lingkungan yang
berhubungan dengan individu atau organisasi tersebut.
4. Aspek-Aspek Efektivitas
Adapun aspek-aspek efektivitas yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan,
mengacu pada pengertian efektivitas diatas berikut ialah beberapa aspek
tersebut:
a. Aspek Peraturan/Ketentuan
Peraturan dibuat untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan
berjalan sesuai dengan rencana. Peraturan atau ketentuan
merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar suatu kegiatan
dianggap sudah berjalan secara efektif.
2. Aspek Fungsi/Tugas