1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkah dan rahmat-Nya, sehingga “Panduan Nasional Praktik Klinis (PNPK) Rujukan
Masa Hamil” dapat diselesaikan. PNPK ini disusun bersama antara Kementrian
Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Kelompok Kerja (POKJA) Penurunan Angka
Kematian Ibu (PAKI) Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
(PB POGI).
Kualitas dari pelayanan obstetri di berbagai tingkat pelayanan kesehatan merupakan
faktor yang sangat penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI). Dalam upaya
menurunkan AKI, Kemenkes bersama PB POGI membentuk buku panduan guna
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi.
Era Jaminan Kesehatan Nasional membawa perubahan besar dalam sistem
layanan kesehatan di Indonesia, dan maka dari itu PNPK rujukan masa hamil ini
dibentuk untuk menjadi standar rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) untuk kasus kegawatan pada
ibu hamil.
Kemenkes dan PB POGI telah melakukan kajian dan penyusunan PNPK
Rujukan Masa Kehamilan dengan sebaik-baiknya. Besar harapan kami PNPK ini dapat
bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Hormat saya,
2
KONTRIBUTOR
dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG (K) Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K),
Ketua Umum PB POGI MPH
Sekretaris Jenderal
Prof. Dr. dr. Erry Gumilar, SpOG (K) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG
Ketua HKFM (K), MPH
Ketua Pokja PAKI
Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, SpOG (K) Dr. dr. Maisuri T. Chalid, SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI Anggota Pokja PAKI
Dr. dr. H. Leo Prawirodihardjo, SpOG dr. Detty Siti Nurdiati, MPH, PhD,
(K), M.Kes, MM, PhD SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI Anggota Pokja PAKI
3
dr. Bambang Trijanto, SpOG (K) dr. Iman Helmi Effendi, M.Ked(OG),
Anggota Pokja PAKI SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI
dr. Unggul Yudiatmo, SpOG (K) dr. Samuel L. Tobing, SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI Anggota Pokja PAKI
Tim Sekretariat
4
dr. Adhitia Nugrahanto dr. Adia Triyantana
dr. David Eka Prasetya dr. Dwiyanarsi Yusuf
dr. Ganot Sumulyo dr. Gita Ruryatesa
dr. Heru Prasetyo dr. Kristian Alda Sianipar
dr. Lili Widjaya dr. Nur Eulis Pujiastuti Nahdiyat, M.Res
dr. Noni Apreleani dr. Rendra Saputra
dr. Renny Surya Wardhani dr. Sri Pamungkas
dr. Vetta Fegitalasky
5
DAFTAR ISI
BAB I...........................................................................................................................7
PENDAHULUAN.........................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................10
METODOLOGI..........................................................................................................10
BAB III.......................................................................................................................11
RUJUKAN MASA HAMIL.........................................................................................11
BAB IV......................................................................................................................15
KONDISI KEHAMILAN UNTUK DIRUJUK..............................................................15
BAB V.......................................................................................................................26
KESIMPULAN...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................27
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) di negara berkembang masih tinggi. Terdapat sekitar
415 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, atau 40 kali lebih tinggi dibandingkan
AKI di negara maju. Pada tahun 2017, AKI di Indonesia menunjukkan penurunan
dibandingkan AKI tahun - tahun sebelumnya yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Namun jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, AKI di Indonesia
masih terbilang tinggi dengan perbandingan jumlah AKI di negara lain, seperti
Singapura (8), Malaysia (29), Brunei (31), Vietnam (43), dan Filipina (121) per 100.000
kelahiran hidup.1
Penyebab kematian ibu secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab
langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung adalah kondisi yang secara
langsung berhubungan dengan komplikasi obstetri selama masa kehamilan,
persalinan, dan nifas. Penyebab langsung kematian ibu terbanyak adalah perdarahan
obstetri (30,3%) dan hipertensi (27,1%). Sementara penyebab kematian tidak langsung
juga berperan cukup besar dalam menyebabkan kematian ibu seperti kondisi penyakit
kanker, ginjal, jantung, tuberkulosis, atau penyakit lain yang diderita ibu. Hal tersebut
diperberat oleh efek fisiologi kehamilan, kondisi geografi, sosial, ekonomi, dan budaya.
Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat
permasalahan kematian ibu. Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi tiga
terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan,
serta terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat dan keputusan rujukan) dan
2
empat terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran).
Dengan keterbatasan pemeriksaan dan pengobatan dari Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP), maka perlu untuk dilakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan pasien dengan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien. Rujukan
yang terintegrasi dari FKTP ke FKRTL diharapkan dapat menurunkan AKI. Hingga saat
7
ini belum ada panduan baru mengenai tata cara rujukan pasien ibu hamil dari
pelayanan primer ke pelayanan yang lebih tinggi di Indonesia.
B. PERMASALAHAN
- AKI yang tinggi mencerminkan kualitas dan aksesibilitas fasilitas kesehatan
selama masa kehamilan dan nifas yang kurang baik.
- Belum ada pedoman merujuk kasus kehamilan antar fasilitas kesehatan.
- Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu diperlukan sistem rujukan yang
efektif, terutama untuk kasus dengan komplikasi.
- Salah satu aspek fundamental dalam pelayanan kesehatan primer adalah
adanya hubungan yang erat dengan level di atasnya, yang tercermin sebagai
suatu sistem rujukan yang efektif.
- Belum ada standarisasi terkait sarana, prasarana, dan Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk pelayanan kesehatan maternal di FKTP dan FKRTL.
- Kemampuan penanganan kasus komplikasi saat ini, masih bertumpu pada
fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit, sedangkan penanganan
kasus komplikasi di tingkat Puskesmas belum berjalan dengan baik. Oleh
karena itu diperlukan adanya jenjang pembagian tugas di antara berbagai unit
pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil
2. Tujuan Khusus
a. Membentuk pedoman berdasarkan bukti ilmiah untuk membantu para
klinisi dalam melakukan rujukan kehamilan berisiko
b. Membentuk pedoman bagi FKTP dan FKRTL untuk menyiapkan sarana,
prasarana dan SDM yang sesuai dengan pelayanan kesehatan maternal.
c. Membentuk pedoman bagi para petugas pada FKTP dalam melihat potensi
masalah sekaligus solusi dalam kehamilan
d. Membentuk pedoman alur rujukan sistematis yang mudah dipahami dan
diikuti oleh semua elemen yang terlibat dalam pelayanan kesehatan primer
8
D. SASARAN
1. Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam asuhan
kehamilan baik dokter spesialis obstetri ginekologi, dokter umum, bidan, dan
perawat.
2. Pembuat kebijakan di tingkat FKTP dan FKRTL.
9
BAB II
METODOLOGI
A. PENELUSURAN KEPUSTAKAAN
Dalam penelusuran kepustakaan, bukti primer dicari menggunakan kata kunci
“pregnant women” dan “referral” menggunakan situs Pubmed dan Medline. Didapatkan
1192 artikel dari pencarian setelah saring lebih lanjut menjadi publikasi dalam kurun
waktu 20 tahun terakhir. Dilakukan penyaringan lebih lanjut dengan membaca judul
artikel, abstrak, dan isi jurnal dan didapatkan sebanyak 82 artikel yang dapat
digunakan dalam pembuatan PNPK ini. Penelusuran bukti sekunder dari penelitian uji
klinis acak, meta-analisis, telaah sistematik, maupun pedoman klinis dimasukkan
dalam krieria pencarian menggunakan kata kunci “pregnant women” dan “referral”
digunakan untuk mencari artikel pada situs Cochrane Systematic Database Review,
dan ditemukan 82 artikel melalui pencarian tersebut.
C. DERAJAT REKOMENDASI
Derajat rekomendasi yang menjadi pedoman pada Oxford Center for Evidence
Based Medicine membagi dalam 4 derajat, yaitu:
A untuk evidence yang termasuk dalam derajat I
B untuk evidence yang termasuk dalam derajat II atau III
C untuk evidence yang termasuk dalam derajat IV
D untuk evidence yang termasuk dalam derajat V
10
BAB III
RUJUKAN MASA HAMIL
11
2) Membuat rekomendasi dari pemeriksaan awal kehamilan untuk
pemeriksaan antenatal care selanjutnya (dilakukan rujukan oleh dokter
atau dapat melanjutkan antenatal pada tempat pelayanan tersebut),
3) Konseling dan pelayanan keluarga berencana termasuk perencanaan
kehamilan selanjutnya,
4) Konsultasi gizi pada kehamilan: pemenuhan kebutuhan makro dan
mikronutrien,
5) Konsultasi laktasi dan nifas,
6) Konseling bahaya merokok,
7) Konseling pencegahan penggunaan obat-obatan termasuk NAPZA
dan alkohol,
8) Memberikan edukasi mengenai perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi.
2. FKRTL untuk Asuhan Kehamilan
Rujukan dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu rujukan komplikasi obstetri
dan rujukan dengan komplikasi medik pada kehamilan. Rujukan obstetri ditujukan
pada fasilitas yang memiliki pelayanan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Rujukan dengan komplikasi medik pada kehamilan ditujukan pada fasilitas yang
selain memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi juga memiliki pelayanan
dokter spesialis lainnya sesuai dengan komplikasi medik.
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk rujukan dengan komplikasi obstetri minimal
memiliki USG yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan obstetri
yang terdiri dari: janin hidup atau tidak, jumlah janin, letak janin, usia gestasi,
pemeriksaan biometri, plasenta, cairan ketuban dan identifikasi kelainan
kongenital.
12
B. PROSES RUJUKAN DARI FKTP
FKRTL 2
Kasus dengan
komplikasi obstetri* FKRTL
dengan
FKRTL 1
kompetensi
Kasus obstetri dengan yang sesuai
komplikasi medik**
FKTP
Keterangan:
* dan ** terlampir pada tabel 1
a
dokter spesialis / sub spesialis yang berkaitan dengan penyulit medik
13
D. PROSES RUJUKAN UNTUK KASUS EMERGENSI
Kasus emergensi
komplikasi obstetrik dan FKRTL
Pemeriksaan
FKTP kasus emergensi (Rujukan
dasar kehamilan
obstetrik dengan Segera)
komplikasi medik
( stabilisasi pra rujukan)
14
BAB IV
KONDISI KEHAMILAN UNTUK DIRUJUK
15
pemberat6 tanda FKRTL1 - Sp.PD /
pemberatan : FKRTL2 SpJP
(salah satu dari - Sp.PD
gejala di bawah) subspesialis
1. TD ≥ 160/110 (jika
2. trombositope diperlukan)
nia <150.000 - Sp. An (jika
3. creatinin ≥ diperlukan)
1.1 mg/dl
4. peningkatan
liver enzim
5. edema paru
6. gejala
impending
eklampsia
( nyeri
kepala,
pandangan
kabur, nyeri
ulu hati)
16
intensif diperlukan) komplika
FKRTL - Sp. si berat
FKRTL Neurologi organ
dengan lainnya
fasilitas memerlu
perawatan kan
intensif penanga
nan oleh
SpOG(KF
M)
O26.9 **Hamil lewat Hamil > 40 FKTP Sp.OG
O48 (jika waktu (post minggu FKRTL
kehamil date)
an > 42
minggu)
O99.4 **Ibu dengan Didapatkan FKTP Sp. JP ICU dan
kelainan kelainan jantung FKRTL Sp.PD – KKV ICCU
jantung dan dan pembuluh FKRTL1 Sp.An
pembuluh darah dalam FKRTL2
darah kehamilan Bila Sp.OG
didapatkan /SpOG-
keadan KFM/SpOG
gawat Obsos
darurat
dilakukan
rujukan
segera
17
k) imunologi M
M32( SL -Sp.PDD-KHOM
E)
O99.8 -Sp.OG/ SpOG –
( other KFM dan SpOG
specifie ObSOS
d
disease
and
complic
ation)
18
makrosomia janin > percentile FKRTL1 KFM
90 berdasarkan
USG atau TFU
diatas
garis standar
O35.9 **Kelainan Kelainan FKTP Letal:
(matern janin kongenital janin FKRTL - Sp.OG/ SpOG
al care -non letal (contoh FKRTL ObSOS
fetal -letal anencephal), FKRTL Non Letal:
abnorm kehamilan -SpOG-
ality) multipel KFM/SpOG
Q00(ane ObSOS
nsefal) - SpA
Q03.9(H -
CP)
Q05
( spina
bifida)
036.2(Hi
drops
Fetalis)
Q79.3
( Gastro
schisis)
19
(sungsang,
lintang, oblique
atau unstable lie)
O44 **Plasenta Plasenta yang FKTP Sp.OG
Previa8 berimplantasi di FKRTL1
atas atau
mendekati ostium
serviks interna.
(Plasenta previa
totalis, plasenta
previa parsial,
plasenta previa
marginalis,
plasenta previa
letak rendah)
O43.2 **Plasenta Gangguan FKTP SpOG-KFM
Akreta8 perlekatan pada FKRTL1
plasenta
O99.8 **Hamil dengan Hamil dengan FKTP
keganasan9 keganasan FKRTL2 SpOG K.Onk
ginekologi dan dan SpOG-
non-ginekologi ObSOS
20
berat badan di
atas standar pada
buku KIA
O41.0 **Oligohidramn Single deepest FKTP SpOG
ion pocket < 2 cm FKRTL1 SpOG-KFM
FKTP
FKRTL2
21
dalam batuk selama 2-3 FKRTL SpOG-KFM
kehamilan12 minggu, dahak SpPD
berdarah, sesak Sp.P
nafas, BB
turun/tidak naik
O98.7 **HIV dalam Rapid test HIV FKTP Sp.OG
kehamilan13 positif FKRTL 1 Sp.PD
O98.4 **Sifilis dalam VDRL + FKTP Sp.OG
kehamilan TPHA reaktif FKRTL 1 Sp.KK
O98.3 **Hepatitis B HbsAg (+) FKTP Sp.OG
dalam FKRTL 1 SpPD
kehamilan
O98 **Kehamilan Didapatkan FKTP SpOG/
dengan infeksi infeksi tertentu FKRTL SpOG-ObSOS
lainnya pada kehamilan SpPD
SpPD-(K)Tropik
Infeksi
Z35.9 **Riwayat Keguguran atau FKTP SpOG-KFM
O26.2 gagal hamil kegagalan FKRTL
berulang kehamilan ≥ 2 kali FKRTL
FKRTL
O20.0 **Perdarahan Kecurigaan FKTP Sp.OG
O03 di awal abortus / mola FKRTL SpOG- ONK
kehamilan hidatiodosa
O00.1 **Kecurigaan Didapatkan Emergensi SpOG
kehamilan kecurigaan /rujukan
ektopik kehamilan segera
ektopik: FKTP
perdarahan, nyeri FKRTL
perut hebat
O46 **Perdarahan Didapatkan Emergensi SpOG
antepartum perdarahan pada /rujukan
usia kehamilan > segera
20 minggu FKTP
22
FKRTL
O26.6 **Gangguan Didapatkan FKTP SpPD
liver pada permasalahan FKRTL SpOG-KFM
kehamilan liver pada FKRTL SpOG/SpOG-
kehamilan FKRTL ObSOS
23
24
Daftar Singkatan
25
BAB V
KESIMPULAN
Dengan Panduan Nasional Praktik Klinis (PNPK) Rujukan Masa Hamil ini
diharapkan dapat terselenggara rujukan yang terintegrasi dari FKTP ke FKRTL
sehingga dapat menurunkan menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil.
Panduan ini dapat dijadikan acuan oleh para praktisi dalam melakukan rujukan
kehamilan berisiko, pedoman bagi FKTP dan FKRTL untuk menyiapkan sarana,
prasarana dan SDM yang sesuai dengan pelayanan kesehatan maternal.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
13. World Health Organization. WHO case definitions of HIV for surveillance and
revised clinical staging and immunological classification of HIV related disease in
adults and children. France: WHO; 2007.
28