Anda di halaman 1dari 28

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran

RUJUKAN MASA KEHAMILAN

PERKUMPULAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkah dan rahmat-Nya, sehingga “Panduan Nasional Praktik Klinis (PNPK) Rujukan
Masa Hamil” dapat diselesaikan. PNPK ini disusun bersama antara Kementrian
Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Kelompok Kerja (POKJA) Penurunan Angka
Kematian Ibu (PAKI) Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
(PB POGI).
Kualitas dari pelayanan obstetri di berbagai tingkat pelayanan kesehatan merupakan
faktor yang sangat penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI). Dalam upaya
menurunkan AKI, Kemenkes bersama PB POGI membentuk buku panduan guna
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi.
Era Jaminan Kesehatan Nasional membawa perubahan besar dalam sistem
layanan kesehatan di Indonesia, dan maka dari itu PNPK rujukan masa hamil ini
dibentuk untuk menjadi standar rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) untuk kasus kegawatan pada
ibu hamil.
Kemenkes dan PB POGI telah melakukan kajian dan penyusunan PNPK
Rujukan Masa Kehamilan dengan sebaik-baiknya. Besar harapan kami PNPK ini dapat
bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Hormat saya,

dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG (K)


Ketua umum PB POGI

2
KONTRIBUTOR

dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG (K) Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K),
Ketua Umum PB POGI MPH
Sekretaris Jenderal

Prof. Dr. dr. Erry Gumilar, SpOG (K) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG
Ketua HKFM (K), MPH
Ketua Pokja PAKI

dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM dr. Nida Rohmawati, MPH


Direktur Kesga Ka.Subdit Kesehetan Maternal
Neonatal

dr. Restianingrum Dr. dr. Zulvayanti, SpOG (K), M.Kes


Ka. Sih Kesehatan Meternal Sekretaris Pokja PAKI

Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, SpOG (K) Dr. dr. Maisuri T. Chalid, SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI Anggota Pokja PAKI

Dr. dr. H. Leo Prawirodihardjo, SpOG dr. Detty Siti Nurdiati, MPH, PhD,
(K), M.Kes, MM, PhD SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI Anggota Pokja PAKI

3
dr. Bambang Trijanto, SpOG (K) dr. Iman Helmi Effendi, M.Ked(OG),
Anggota Pokja PAKI SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI

dr. Unggul Yudiatmo, SpOG (K) dr. Samuel L. Tobing, SpOG (K)
Anggota Pokja PAKI Anggota Pokja PAKI

dr. Dhika Prabu Armadhanu, SpOG dr. Dwirani Amelia, SpOG


(K), M.Kes Anggota Pokja PAKI
Anggota Pokja PAKI

dr. Manggala Pasca Wardhana, dr. Ni Made Diah PLD, MKM


SpOG (K) Kemkes Dit. Kesga
Ketua Pokja JKN

dr. M. Yusuf Sito Rukmi, SKM, MPH


Kemkes Dit. Kesga Kemkes Dit. Kesga

Tim Sekretariat

4
dr. Adhitia Nugrahanto dr. Adia Triyantana
dr. David Eka Prasetya dr. Dwiyanarsi Yusuf
dr. Ganot Sumulyo dr. Gita Ruryatesa
dr. Heru Prasetyo dr. Kristian Alda Sianipar
dr. Lili Widjaya dr. Nur Eulis Pujiastuti Nahdiyat, M.Res
dr. Noni Apreleani dr. Rendra Saputra
dr. Renny Surya Wardhani dr. Sri Pamungkas
dr. Vetta Fegitalasky

5
DAFTAR ISI

BAB I...........................................................................................................................7
PENDAHULUAN.........................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................10
METODOLOGI..........................................................................................................10
BAB III.......................................................................................................................11
RUJUKAN MASA HAMIL.........................................................................................11
BAB IV......................................................................................................................15
KONDISI KEHAMILAN UNTUK DIRUJUK..............................................................15
BAB V.......................................................................................................................26
KESIMPULAN...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................27

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) di negara berkembang masih tinggi. Terdapat sekitar
415 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, atau 40 kali lebih tinggi dibandingkan
AKI di negara maju. Pada tahun 2017, AKI di Indonesia menunjukkan penurunan
dibandingkan AKI tahun - tahun sebelumnya yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Namun jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, AKI di Indonesia
masih terbilang tinggi dengan perbandingan jumlah AKI di negara lain, seperti
Singapura (8), Malaysia (29), Brunei (31), Vietnam (43), dan Filipina (121) per 100.000
kelahiran hidup.1
Penyebab kematian ibu secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab
langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung adalah kondisi yang secara
langsung berhubungan dengan komplikasi obstetri selama masa kehamilan,
persalinan, dan nifas. Penyebab langsung kematian ibu terbanyak adalah perdarahan
obstetri (30,3%) dan hipertensi (27,1%). Sementara penyebab kematian tidak langsung
juga berperan cukup besar dalam menyebabkan kematian ibu seperti kondisi penyakit
kanker, ginjal, jantung, tuberkulosis, atau penyakit lain yang diderita ibu. Hal tersebut
diperberat oleh efek fisiologi kehamilan, kondisi geografi, sosial, ekonomi, dan budaya.
Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat
permasalahan kematian ibu. Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi tiga
terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan,
serta terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat dan keputusan rujukan) dan
2
empat terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran).
Dengan keterbatasan pemeriksaan dan pengobatan dari Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP), maka perlu untuk dilakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan pasien dengan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien. Rujukan
yang terintegrasi dari FKTP ke FKRTL diharapkan dapat menurunkan AKI. Hingga saat

7
ini belum ada panduan baru mengenai tata cara rujukan pasien ibu hamil dari
pelayanan primer ke pelayanan yang lebih tinggi di Indonesia.
B. PERMASALAHAN
- AKI yang tinggi mencerminkan kualitas dan aksesibilitas fasilitas kesehatan
selama masa kehamilan dan nifas yang kurang baik.
- Belum ada pedoman merujuk kasus kehamilan antar fasilitas kesehatan.
- Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu diperlukan sistem rujukan yang
efektif, terutama untuk kasus dengan komplikasi.
- Salah satu aspek fundamental dalam pelayanan kesehatan primer adalah
adanya hubungan yang erat dengan level di atasnya, yang tercermin sebagai
suatu sistem rujukan yang efektif.
- Belum ada standarisasi terkait sarana, prasarana, dan Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk pelayanan kesehatan maternal di FKTP dan FKRTL.
- Kemampuan penanganan kasus komplikasi saat ini, masih bertumpu pada
fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit, sedangkan penanganan
kasus komplikasi di tingkat Puskesmas belum berjalan dengan baik. Oleh
karena itu diperlukan adanya jenjang pembagian tugas di antara berbagai unit
pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil
2. Tujuan Khusus
a. Membentuk pedoman berdasarkan bukti ilmiah untuk membantu para
klinisi dalam melakukan rujukan kehamilan berisiko
b. Membentuk pedoman bagi FKTP dan FKRTL untuk menyiapkan sarana,
prasarana dan SDM yang sesuai dengan pelayanan kesehatan maternal.
c. Membentuk pedoman bagi para petugas pada FKTP dalam melihat potensi
masalah sekaligus solusi dalam kehamilan
d. Membentuk pedoman alur rujukan sistematis yang mudah dipahami dan
diikuti oleh semua elemen yang terlibat dalam pelayanan kesehatan primer

8
D. SASARAN
1. Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam asuhan
kehamilan baik dokter spesialis obstetri ginekologi, dokter umum, bidan, dan
perawat.
2. Pembuat kebijakan di tingkat FKTP dan FKRTL.

9
BAB II
METODOLOGI

A. PENELUSURAN KEPUSTAKAAN
Dalam penelusuran kepustakaan, bukti primer dicari menggunakan kata kunci
“pregnant women” dan “referral” menggunakan situs Pubmed dan Medline. Didapatkan
1192 artikel dari pencarian setelah saring lebih lanjut menjadi publikasi dalam kurun
waktu 20 tahun terakhir. Dilakukan penyaringan lebih lanjut dengan membaca judul
artikel, abstrak, dan isi jurnal dan didapatkan sebanyak 82 artikel yang dapat
digunakan dalam pembuatan PNPK ini. Penelusuran bukti sekunder dari penelitian uji
klinis acak, meta-analisis, telaah sistematik, maupun pedoman klinis dimasukkan
dalam krieria pencarian menggunakan kata kunci “pregnant women” dan “referral”
digunakan untuk mencari artikel pada situs Cochrane Systematic Database Review,
dan ditemukan 82 artikel melalui pencarian tersebut.

B. DERAJAT BUKTI (LEVEL OF EVIDENCE)


Setiap studi ilmiah yang didapat dinilai berdasarkan evidence-based medicine,
ditentukan level of evidence yang diklasifikasikan berdasarkan definisi dari Oxford
Center for Evidence Based Medicine tahun 2011 yang membagi dalam 5 derajat bukti.
IA : Meta-analisis, uji klinis
IB : Uji klinis yang besar dengan validitas yang baik
II : Uji klinis tidak terandomisasi
III : Studi observasional (kohort, kasus kontrol)
IV : Konsensus dan pendapat ahli

C. DERAJAT REKOMENDASI
Derajat rekomendasi yang menjadi pedoman pada Oxford Center for Evidence
Based Medicine membagi dalam 4 derajat, yaitu:
A untuk evidence yang termasuk dalam derajat I
B untuk evidence yang termasuk dalam derajat II atau III
C untuk evidence yang termasuk dalam derajat IV
D untuk evidence yang termasuk dalam derajat V

10
BAB III
RUJUKAN MASA HAMIL

A. KATEGORI LAYANAN ASUHAN KEHAMILAN


1. FKTP untuk Asuhan Kehamilan dan Nifas
a. SDM
Fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki SDM yang tersusun atas
minimal dokter, bidan dan perawat.
b. Sarana dan Prasarana
1) Laboratorium
Memiliki fasilitas atau bekerjasama dengan laboratorium dengan minimal
pemeriksaan darah rutin, golongan darah dan rhesus, urin rutin (tes celup
urin, reduksi urin, leukosit esterase, dan nitrit), pemeriksaan gula darah,
pemeriksaan sifilis, rapid HIV, dan pemeriksaan HbsAg.
2) Alat
Alat pemeriksaan tekanan darah yang dapat mengukur secara akurat dan
ditera secara berkala, memiliki pengukur tinggi badan dan berat badan
yang akurat dan tertera secara berkala, alat Doppler untuk pemeriksaan
denyut jantung janin dan tertera secara berkala. Memiliki atau
bekerjasama dengan fasilitas kesehatan yang memiliki alat USG yang
dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan skrining obstetri yang
terdiri dari: janin hidup atau tidak, jumlah janin, letak janin, pemeriksaan
biometri, plasenta, dan cairan ketuban.
c. Jenis Kegiatan
- Konseling Pra-hamil
- ANC
1) Pemeriksaan kunjungan pertama
 Untuk menentukan usia kehamilan,
 mengenali risiko adanya komplikasi obstetrik, dan
 komplikasi medik pada ibu hamil sesuai dengan standar yang
terdapat pada buku KIA, diakhiri dengan pembuatan rekomendasi

11
2) Membuat rekomendasi dari pemeriksaan awal kehamilan untuk
pemeriksaan antenatal care selanjutnya (dilakukan rujukan oleh dokter
atau dapat melanjutkan antenatal pada tempat pelayanan tersebut),
3) Konseling dan pelayanan keluarga berencana termasuk perencanaan
kehamilan selanjutnya,
4) Konsultasi gizi pada kehamilan: pemenuhan kebutuhan makro dan
mikronutrien,
5) Konsultasi laktasi dan nifas,
6) Konseling bahaya merokok,
7) Konseling pencegahan penggunaan obat-obatan termasuk NAPZA
dan alkohol,
8) Memberikan edukasi mengenai perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi.
2. FKRTL untuk Asuhan Kehamilan
Rujukan dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu rujukan komplikasi obstetri
dan rujukan dengan komplikasi medik pada kehamilan. Rujukan obstetri ditujukan
pada fasilitas yang memiliki pelayanan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Rujukan dengan komplikasi medik pada kehamilan ditujukan pada fasilitas yang
selain memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi juga memiliki pelayanan
dokter spesialis lainnya sesuai dengan komplikasi medik.
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk rujukan dengan komplikasi obstetri minimal
memiliki USG yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan obstetri
yang terdiri dari: janin hidup atau tidak, jumlah janin, letak janin, usia gestasi,
pemeriksaan biometri, plasenta, cairan ketuban dan identifikasi kelainan
kongenital.

12
B. PROSES RUJUKAN DARI FKTP

Pemeriksaan Kasus dengan


FKTP dasar
kehamilan
komplikasi obstetri dan
komplikasi medik

FKRTL 2

C. PROSES RUJUKAN BALIK DARI FKRTL

Kasus dengan
komplikasi obstetri* FKRTL
dengan
FKRTL 1
kompetensi
Kasus obstetri dengan yang sesuai

komplikasi medik**

FKTP

Keterangan:
* dan ** terlampir pada tabel 1
a
dokter spesialis / sub spesialis yang berkaitan dengan penyulit medik

13
D. PROSES RUJUKAN UNTUK KASUS EMERGENSI

Kasus emergensi
komplikasi obstetrik dan FKRTL
Pemeriksaan
FKTP kasus emergensi (Rujukan
dasar kehamilan
obstetrik dengan Segera)
komplikasi medik
( stabilisasi pra rujukan)

14
BAB IV
KONDISI KEHAMILAN UNTUK DIRUJUK

A. KONDISI DAN KATEGORI RUJUKAN


Kode Kondisi Deskripsi Kategori Tim dokter keterang
ICD Rujukan spesialis/ an
subspesialis
O99.0 *Anemia5 Hb < 11 g/dl di FKTP - Sp.PD
semua trimester FKRTL - Sp.PK
FKRTL  - Sp.PD-
FKRTL KHOM
- Sp.OG

O99.1 *Kelainan Leukimia, ITP, FKTP  Sp.PD


hematologi lain dan lainnya FKRTL Sp.PK
FKRTL Sp.PD- KHOM
 FKRTL Sp.OG
-
O11 **Hipertensi TD ≥ 140/90 Rujuk - Sp.OG -
O13 dalam mmHg tanpa dalam 24 - Sp.PD /
O14.0 kehamilan6 proteinuria jam SpJP
pertama
FKTP 
FKRTL
Z35.9 *Risiko Didapatkan FKTP  - Sp.OG/ -
preeklampsia skrining FKRTL SpOG KFM
(+) preeklampsia - Sp.PD /
positif (1 kriteria SpJP
major atau dua
kriteria minor,
sesuai buku KIA)
O14.1 **Preklampsia Preeklampsia FKTP  - SpOG/ ICU
dengan dengan tanda- FKRTL SpOG-KFM ICCU

15
pemberat6 tanda FKRTL1  - Sp.PD /
pemberatan : FKRTL2 SpJP
(salah satu dari - Sp.PD
gejala di bawah) subspesialis
1. TD ≥ 160/110 (jika
2. trombositope diperlukan)
nia <150.000 - Sp. An (jika
3. creatinin ≥ diperlukan)
1.1 mg/dl
4. peningkatan
liver enzim
5. edema paru
6. gejala
impending
eklampsia
( nyeri
kepala,
pandangan
kabur, nyeri
ulu hati)

O15 **Eklampsi6 Kondisi Emergensi - Sp.OG Jika


preeklamsia /rujukan - SpOG-KFM didapatk
disertai dengan segera - Sp.PD / an gejala
kejang atau FKTP SpJP no.3,4
penurunan FKRTL - Sp.PD dan 5
kesadaran (koma) FKRTL subspesialis pada
dengan (jika pereklam
fasilitas diperlukan) psi berat
perawatan - Sp. An (jika ataupun

16
intensif diperlukan) komplika
FKRTL  - Sp. si berat
FKRTL Neurologi organ
dengan lainnya
fasilitas memerlu
perawatan kan
intensif penanga
nan oleh
SpOG(KF
M)
O26.9 **Hamil lewat Hamil > 40 FKTP  Sp.OG
O48 (jika waktu (post minggu FKRTL
kehamil date)
an > 42
minggu)
O99.4 **Ibu dengan Didapatkan FKTP   Sp. JP ICU dan
kelainan kelainan jantung FKRTL  Sp.PD – KKV ICCU
jantung dan dan pembuluh FKRTL1  Sp.An
pembuluh darah dalam FKRTL2
darah kehamilan Bila  Sp.OG
didapatkan /SpOG-
keadan KFM/SpOG
gawat Obsos
darurat
dilakukan
rujukan
segera

D59.1 **Ibu dengan Kelainan FKTP  - Sp.PD Perlu


( kelaina riwayat autoimun dalam FKRTL2 Reumatologi penanga
n penyakit kehamilan - Sp.PD– nan oleh
hemoliti autoimun K.Alergi SpOG(KF

17
k) imunologi M
M32( SL -Sp.PDD-KHOM
E)
O99.8 -Sp.OG/ SpOG –
( other KFM dan SpOG
specifie ObSOS
d
disease
and
complic
ation)

O34.2 **Kehamilan Bekas Sesar 1 FKTP  Sp.OG


dengan parut kali atau riwayat FKRTL
uterus miomektomi

Q52.11 **Kelainan Contoh septum FKTP Sp.OG(K.Urogin


vagina vagina FKRTL )
FKRTL 
FKRTL
O36.5 **Pertumbuhan Taksiran berat FKTP  -
janin janin < persentil FKRTL Sp.OG-KFM
terhambat 10 berdasarkan
USG
atau TFU dibawah
garis standar.
Atau
penambahan
berat badan ibu
dibawah garis
standar
O36.6 **Kecurigaan Taksiran berat FKTP  Sp.OG/Sp.OG-

18
makrosomia janin > percentile FKRTL1 KFM
90 berdasarkan
USG atau TFU
diatas
garis standar
O35.9 **Kelainan Kelainan FKTP  Letal:
(matern janin kongenital janin FKRTL - Sp.OG/ SpOG
al care -non letal (contoh FKRTL  ObSOS
fetal -letal anencephal), FKRTL Non Letal:
abnorm kehamilan -SpOG-
ality) multipel KFM/SpOG
Q00(ane ObSOS
nsefal) - SpA
Q03.9(H -
CP)
Q05
( spina
bifida)
036.2(Hi
drops
Fetalis)
Q79.3
( Gastro
schisis)

O36.4 **IUFD Tidak ditemukan FKTP  Sp.OG


( Intrauterin DJJ dengan alat FKRTL
fetal death) Doppler/ USG
O32 **Malpresentas Usia hamil ≥ 34 FKTP  Sp.OG
i7 minggu, meliputi FKRTL1
semua presentasi
selain vertex

19
(sungsang,
lintang, oblique
atau unstable lie)
O44 **Plasenta Plasenta yang FKTP  Sp.OG
Previa8 berimplantasi di FKRTL1
atas atau
mendekati ostium
serviks interna.
(Plasenta previa
totalis, plasenta
previa parsial,
plasenta previa
marginalis,
plasenta previa
letak rendah)
O43.2 **Plasenta Gangguan FKTP  SpOG-KFM
Akreta8 perlekatan pada FKRTL1
plasenta
O99.8 **Hamil dengan Hamil dengan FKTP
keganasan9 keganasan FKRTL2 SpOG K.Onk
ginekologi dan dan SpOG-
non-ginekologi ObSOS

Z35.9 **Kehamilan Lingkar lengan FKTP Sp.OG/


O25 dengan Kurang atas < 23.5 cm FKRTL1 SpOG-ObSOS
Energi Kronik atau IMT < 18.5 Sp.GK

Z35.3 **Obesitas 10 BMI > 30 yang FKTP Sp.OG


O26.9 diukur pada FKRTL1 Sp.GK
trimester 1 atau
grafik
peningkatan

20
berat badan di
atas standar pada
buku KIA
O41.0 **Oligohidramn Single deepest FKTP SpOG
ion pocket < 2 cm FKRTL1 SpOG-KFM
FKTP
FKRTL2

O40 **Polihidramni Single deepest FKTP SpOG


on pocket > 8 cm FKRTL1 SpOG KFM
FKTP
FKRTL2

O24 **Diabetes Gestasional, tipe FKTP SpOG/ SpOG


dalam 1 atau tipe 2 FKRTL1 ObSOS
kehamilan11 Gula darah FKTP  SpOG.KFM
sewaktu > 180 FKRTL2  SpPD.
mg/dl pada  SpPD-
Trimester 1 K.Met.Endo
Kadar gula darah
puasa > 92 mg/dl,
ATAU Kadar gula
darah setelah 1
jam > 180 mg/dl,
ATAU Kadar gula
darah setelah 2
jam > 153 mg/dl
O99.2 **Penyakit Hipotiroid atau FKTP SpOG/SpOG-
Tiroid dalam hipertiroid FKRTL1 ObSOS
kehamilan FKTP SpOG.KFM
FKRTL2 SpPD.Met.Endo

O98 **Tuberkulosis Ibu hamil dengan FKTP  Sp.OG

21
dalam batuk selama 2-3 FKRTL SpOG-KFM
kehamilan12 minggu, dahak SpPD
berdarah, sesak Sp.P
nafas, BB
turun/tidak naik
O98.7 **HIV dalam Rapid test HIV FKTP  Sp.OG
kehamilan13 positif FKRTL 1 Sp.PD
O98.4 **Sifilis dalam VDRL + FKTP  Sp.OG
kehamilan TPHA reaktif FKRTL 1 Sp.KK
O98.3 **Hepatitis B HbsAg (+) FKTP  Sp.OG
dalam FKRTL 1 SpPD
kehamilan
O98 **Kehamilan Didapatkan FKTP  SpOG/
dengan infeksi infeksi tertentu FKRTL SpOG-ObSOS
lainnya pada kehamilan SpPD
SpPD-(K)Tropik
Infeksi
Z35.9 **Riwayat Keguguran atau FKTP SpOG-KFM
O26.2 gagal hamil kegagalan FKRTL
berulang kehamilan ≥ 2 kali FKRTL
FKRTL
O20.0 **Perdarahan Kecurigaan FKTP  Sp.OG
O03 di awal abortus / mola FKRTL SpOG- ONK
kehamilan hidatiodosa
O00.1 **Kecurigaan Didapatkan Emergensi SpOG
kehamilan kecurigaan /rujukan
ektopik kehamilan segera
ektopik: FKTP 
perdarahan, nyeri FKRTL
perut hebat
O46 **Perdarahan Didapatkan Emergensi SpOG
antepartum perdarahan pada /rujukan
usia kehamilan > segera
20 minggu FKTP 

22
FKRTL
O26.6 **Gangguan Didapatkan FKTP  SpPD
liver pada permasalahan FKRTL SpOG-KFM
kehamilan liver pada FKRTL SpOG/SpOG-
kehamilan FKRTL ObSOS

O99.3 **Gangguan Didapatkan FKTP   SpOG


saraf dan gangguan sistem FKRTL  SpOG-KFM
mental pada saraf dan mental FKRTL   SpOG-
kehamilan pada kehamilan FKRTL K.Obgynsos
 SpS
 SpKJ
O99.5 **Gangguan Didapatkan FKTP  SpOG
A15(TB ) pernafasan gangguan FKRTL SpOG-KFM
dalam pernafasan FKRTL  SpP
kehamilan (termasuk asma) FKRTL
pada kehamilan
O99.6 **Gangguan Didapatkan FKTP  SpOG/SpOG-
sistem gangguan sistem FKRTL ObSOS
pencernaan pencernaan pada FKRTL  SpOG-KFM
dalam kehamilan FKRTL SpPD
kehamilan SpPD-KGEH

N13.0 **Gangguan Didapatkan FKTP  SpOG-KFM


N13.3 ginjal dalam kelainan ginjal FKRTL SpPD
kehamilan pada kehamilan FKRTL  SpPD-KGH
FKRTL SpB
O99.8 **Penyakit lain Didapatkan FKTP  SpOG
signifikan kelainan lain FKRTL SpOG-KFM
dalam yang tidak dapat FKRTL  SpPD
kehamilan diseslesaikan di FKRTL
FKTP dalam
kehamilan

23
24
Daftar Singkatan

AFI Amniotic Fluid Index


AKI Angka Kematian Ibu
ANC Antenatal Care
BMI Body Mass Index
BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
CTG Cardiotocography
FKTP Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
FKRTL Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
IMT Index Massa Tubuh
KIA Kesehatan Ibu dan Anak
NAPZA Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif
SDGs Sustainable Development Goals
SDP Single Deepest Pocket
SDM Sumber Daya Manusia
TD Tekanan darah
TFU Tinggi Fundus Uterus
USG Ultrasonografi
VDRL Venereal Disease Research Laboratory
WHO World Health Organization

25
BAB V
KESIMPULAN

Dengan Panduan Nasional Praktik Klinis (PNPK) Rujukan Masa Hamil ini
diharapkan dapat terselenggara rujukan yang terintegrasi dari FKTP ke FKRTL
sehingga dapat menurunkan menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil.
Panduan ini dapat dijadikan acuan oleh para praktisi dalam melakukan rujukan
kehamilan berisiko, pedoman bagi FKTP dan FKRTL untuk menyiapkan sarana,
prasarana dan SDM yang sesuai dengan pelayanan kesehatan maternal.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Trends in maternal mortality 2000 to 2017: estimates


by WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and the United Nations Population
Division: executive summary. Geneva: WHO; 2019.
2. Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI: 2018.
3. Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
5. World Health Organization. WHO recommendations on antenatal care for a
positive pregnancy experience. Geneva: WHO; 2016.
6. Wibowo N, Irwinda R, Frisdiantiny E, Karkata MK, Mose JC, Chalid MT, et al.
Pedoman nasional pelayanan kedokteran: diagnosis dan tatalaksana
preeklampsia. Jakarta: POGI; 2016.
7. Edmonds DK, Lees C, Bourne TH, editors. Dewhurst's textbook of obstetrics &
gynaecology. New York: Blackwell Pub; 2007.
8. Anderson-Bagga FM, Sze A. Placenta Previa. InStatPearls [Internet]. 2019 Apr 4.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539818/
9. Azim Jr HA, Peccatori FA. Managing cancer during pregnancy. Pol Arch Med
Wewn. 2011 Jan-Feb;121(1-2):29-34.
10. Gunatilake RP, Perlow JH. Obesity and pregnancy: clinical management of the
obese gravida. Am J Obstet Gynecol. 2011 Feb;204(2):106-19.
11. National Collaborating Centre for Women’s and Children’s Health. Diabetes in
pregnancy: management of diabetes and its complications from preconception to
the postnatal period. London: RCOG; 2008.
12. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011

27
13. World Health Organization. WHO case definitions of HIV for surveillance and
revised clinical staging and immunological classification of HIV related disease in
adults and children. France: WHO; 2007.

28

Anda mungkin juga menyukai