1
2
A. Penyusunan RPP
RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajarana merupakan perangkat
pembelajaran yang harus disiapkan guru/praktikan sebelum proses
pembelajaran. RPP bertujuan agar proses pembelajaran terstruktur dan
berjalan dengan lancar. RPP merupakan panduan dalam proses
pembelajaran. RPP dibuat berdasarkan penjabaran dari kurikulum
operasional GBHP. SMPN 12 Bandung pada tahun pelajaran 2016/2017
menggunakan Kurikulum 2013 untuk kelas VII dan urikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran) digunakan untuk kelas VIII dan
IX. Praktikan dituntut untuk menyusun RPP sesuai dengan pengembangan
dari SK dan KD tersebut.
Dalam mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik untuk kelas
VII terdapat 3 KD dan untuk kelas VIII terdapat 2 KD. Maka praktikum
menyusun RPP sesuai dengan KD tersebut dengan 1 KD untuk 2-3
3
B. Proses Penampilan
Untuk proses penampilan, praktikan sebelumnya tidak diberi
kesempatan untuk belajar dalam proses penampilan dengan dilakukannya
modeling oleh guru pamong karena pada saat praktikan akan memulai PPL
di SMPN 12 Bandung materi yang sedang disampaikan dalam materi
pembelajaran seni budaya dan keterampilan adalah Seni Rupa dan sedang
melaksanakan praktek, oleh karena itu guru pamong tidak memperkenankan
praktikan untuk melihat beliau mengajar tetapi guru pamong langsung
mempercayakan praktikan untuk langsung praktek mengajar di kelas setelah
6
materi seni rupa selesai tentunya masih dengan bimbingan guru pamong
yang selama beberapa kali pertemuan di kelas praktikan sellu didampingi
guru pamong dengan tujuan agar guru pamong bisa melihat apa saja
kekurangan yang harus diperbaiki pada saat mengajar di kelas.
Namun dalam proses penampilan juga tak lepas dari masalah yang
dihadapi praktikan. Masalah tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Penampilan mengajar pertama praktikan untuk pertemuan pertama di
kelas VII I hari Senin tanggal 13 februari 2017 jam ke 1, 2 dan 3.
Dalam pertemuan pertama yaitu menyampaikan materi Vokal
Grup/bernyanyi dengan lebih dari dua suara secara berkelompok. Ada
beberapa kesulitan dalam pertemuan pertama ini, yang pertama adalah
belum bisa beradaptasi di kelas juga belum bisa mengkondisikan siswa
di kelas. Yang kedua adalah kesulitan untuk berkomunikasi dan
berinterasi dengan baik di dalam kelas, yang ketiga adalah gugup
Karena merupakan pertama kali berdiri dan mengajar di kelas.
2. Penampilan mengajar kedua praktikan pada pertemuan pertama di kelas
VII D hari selasa tanggal 13 februari 2017 jam ke 4, 5 dan 6. Dalam
pertemuan pertama di kelas VII D ini yaitu menyampaikan materi
Vokal Grup/bernyanyi dengan lebih dari dua suara secara berkelompok.
Ada beberapa kesulitan yang sama dengan pertemuan pertama di kelas
VII I yaitu belum bisa beradaptasi juga belum bisa mengkondisikan
siswa di kelas, sulit dalam berkomunikasi dan berinterasi dengan baik
di dalam kelas serta rasa gugup karena merupakan pertama kali berdiri
dan mengajar di kelas yang baru.
3. Penampilan mengajar ketiga praktikan pada pertemuan kedua di kelas
VII I pada hari senin tanggal 20 februari 2017 jam ke 1, 2 dan 3. Pada
pertemuan sebelumya sudah menyampaikan materi dan pertemuan
kedua ini mereka melaksanakan praktek. Masalah dalam pertemuan
kedua ini adalah praktikan masih belum bisa mengkonsidisikan kelas
selain itu pada proses interaksi praktikan dengan siswa belum berjalan
dengan baik, dan praktikan kesulitan dalam memberikan penilaian yang
7
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Bimbingan belajar atau ekstrakurikuler adalah kegiatan sekolah yang
dilakukan di luar jam pelajaran. Untuk bimbingan belajar dilakukan oleh
beberapa siswa dalam mata pelajaran seni musik diantaranya untuk kegiatan
12
ujian praktek akhir semester. Namun masalah yang dihadapi adalah sulitnya
menentukan waktu bimbingan karena keterbatasan waktu yang dimiliki
praktikan dan siswa sehingga bimbingan yang diberikan praktikan tidak
maksimal.
Untuk kegiatan ekstrakurikuler praktikan harus mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler minimal 1 kegiatan. Dengan tujuan agar praktikan
mendapat gambaran tentang kegiatan di luar sekolah berupa kegiatan
organisasi. Kegiatan ekstrakurikuler ini berada dibawah tanggung jawab
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler di
SMP Negeri 12 Bandung terdiri dari berbagai kegiatan yang tujuannya
untuk menampung dan mengembangkan minat dan bakat siswa-siswi SMP
Negeri 12 Bandung. Kegiatan ekstrakurilkuler ini dikuti oleh seluruh siswa,
diantaranya sebagai berikut:
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 11. Silat
2. PRAMUKA 12. Futsal/Sepak Bola
3. Paduan Suara 13. TERMINAL
4. DKM 14. PASUPARA
5. BTQ 15. KIR
6. PMR 16. Badminton
7. Basket 17. Japanese Club
8. Seni Musik dan Tari 18. Volley Ball
9. Taekhwondo 19. English Club
10. Karate
Praktikan wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal satu
kegiatan. Maka praktikan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni musik
ang didalamnya terdapat pembelajaran gamelan degung dan angklung.
Tetapi untuk ekstrakurikuler Seni Musik ini baru diadakan pada harus
merekrut terlebih dahulu siswa-siswi yang ingin mengikuti ekstrakurikuler
Seni Musik, yang dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler ini
praktikan mendapat beberapa permasalahan, diantaranya sebagai beikut:
1. Praktikan hanya mengikuti satu kegiatan ekstrakurikuler saja yaitu
13
1. Upacara bendera
Upacara dilaksanakan setiap hari senin mulai pukul 07.00 sampai
8.00. upacara bendera ini wajb diikuti oleh seluruh masyarakat sekolah.
Tidak ada masalah yang berarti dalam pelaksanaan upacara bendera yang
dialami praktikan. Pada kegiatan upacara bendera praktikan mendapat
tugas membimbing paduan suara upacara bendera.
2. Piket
Selama kegiatan PPL, praktikan diberi kesempatan untuk mengikuti
kegiatan piket yang ada di sekolah. Kegiatan piket dilaksanakan secara
bergiliran yang setiap harinya. Piket SMPN 12 Bandung yang diikuti
praktikan ada 4, yaitu:
14
c. Piket Perpustakaan
Pada kegiatan piket ruang perpustakaan, praktikan melaksanakan
tugas diantaranya, menulis daftar buku yang dipinjam, menulis daftar
buku yang dikembalikan, memberi label serta mengecap buku yang
baru, dan menjaga ruang perpustakaan. Dalam pelaksanaan piket tidak
15
6. Literasi Sekolah
Pada kegiatan literasi dilakukan setiap hari perminggunya, para
siswa-siswa baik guru maupun praktikan diwajibkan membaca buku dan
ayat suci al-Qur’an. Tidak ada masalah dalam kegiatan ini hanya saja
tidak rutinnya pelaksanaan pembiasaan karena tidak setiap hari
16
terlaksana.
E. Proses Bimbingan
1. Bimbinagn dengan Guru Pamong
Proses bimbingan dengan guru pamong dilakukan dengan tentatif atau
tidak terjadwal. Dengan demikian proses bimbingan hanya dilakukan pada
saat-saat tertentu. Pada saat bimbingan kebanyakan hal yang dipertanyakan
adalah mengenai administrasi mengajar, dan materi untukbahan
pembelajaran.
Bimbingan juga agak sulit dilakukan karena waktu mengajar yang
padat sehingga praktikan kurang leluasa untuk bimbingan mengenai teknis
maupun non teknis kepada guru pamong.
3. Bimbingan Supervisor
Proses bimbingan dengan Supervisior berjalan baik. Kegiatan
evaluasi tidak terjadwal, proses bimbingan dilaksanakan pada saat-saat
tertentu saja. Beliau banyak memberikan arahan dan masukan positif bagi
17
A. Penyusunan RPP
Masalah yang dialami dalam penyusunan RPP disebabkan
oleh beberpa faktor, secara umum adalah sebagai berikut.
1. Praktikan belum memahami sepenuhnya dalam dalam penyusunan
RPP sehingga praktikan belum bisa mengembangkan RPP yang
disesuaikan dengan silabus, dan mebuat RPP yang baik dan benar.
2. Praktikan belum bisa mengalokasikan waktu dengan baik sehingga
sering mengalami ketidaksesuaian antara rencana pelaksanaan
pembelajaran dan pelaksanaan dikelas.
3. Belum terlalu paham dalam membuat evaluasi dan instrumen penialain
sehingga raktikan masih kesulitan dalam membuat
instrumen penilaian untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
4. Belum terbiasa menyusun RPP dan perangkat pembelajaran lainnya
dan kurangnya pengalaman dalam menyusun RPP sehingga prakikan
masih harus belajar dalam penyusunan RPP yang sesuai sehingga
semua tujuan pembelajaran dapat tercapai
.
B. Proses Penampilan
Faktor-faktor penyebab maslah dalam proses penampilan secara
umun adalah sebagai berikut:
1. Belum terbiasanya beradaptasi dengan para siswa di kelas karena
18
19
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Faktor penyebab masalah-masalah pada proses bimbingan
belajar dan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses bimbingan belajar adalah kesibukan yang dimiliki siswa
dan praktikan sendiri sehingga sulit menentukan waktu bimbingan.
2. Dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah kesibukan yang dimiliki
praktikan kadang bentrok dengan waktu latihan ekstrakurikuler paduan
Suara.
3. Tidak semua ekstrakurikuler berjalan dengan baik sehingga praktikan
hanya mengikuti satu ekstrakurikuler saja.
4. Beberapa waktu praktikan mendahulukan kepentingan pribadi
daripada kegiatan ekstrakurikuler Paduan Suara.
E. Proses Bimbingan
1. Bimbingan denga Guru Pamong PPL
Faktor penyebab masalah dalam pelaksanaan bimbingan dengan
guru pamong adalah karena kesibukan beliau dan praktikan sendiri
sehingga praktikan tidak sempat bimbingan dan bimbingan dilakukan
tidak rutin.
A. Penyusunan RPP
Upaya yang dilakukan doleh praktikan dalam mangaggulangi
masalah dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
1. Melakukan proses bimbingan dengan guru pamong, guna
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan RPP,
memperbaiki segala sesuatu yang dievauasi oleh guru pamong dalam
penyusunan RPP. Guru pamong slalu memberi masukan dan saran pada
setiap penyusunan RPP sehingga terjadi perbaikan dalam penyusunan
RPP serta RPP yang disusun menjadi lebih baik lagi.
2. Melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing dalam menysun isi
RPP agar RPP sesuai dengan silabus dan kurikulum. Dosen pembimbing
selalu meberikan pengarahan dalam proses penyusunan RPP terutama
dalam proses kegiatan belajar.
3. Diadakannya evaluasi oleh dosen pembimbing dan guru pamong
sehingga kesalahan kesalahan pada RPP sebelumnya bisa diperbaiki
RPP selanjutnya.
4. Bediskusi dengan praktikan lain dalam penyusunan RPP sehingga
prakikan mendapat pengetahuan baru dalam penyusunan RPP.
B. Proses Penampilan
Proses penampilan merupakan kegiatan yang penting dalam
pelaksaan PPL. Ketika ada permasalahan tentu harus ada upaya dalam
menanggulangi permsalahan tersebut sehinnga proses penampilan
22
23
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Upaya dalam menanggulangi proses bimbingan belajar dan
ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Berusaha menyempatkan hadir dalam setiap bimbingan belajar yang
diminta siswa.
2. Berusaha menyempatkan hadir dalam setiap latihan
ekstrakurikuler paduan suara walaupun sebentar.
3. Memberikan pengarahan kepada anggota ekstrakurikuler di luar aktu
24
ekstrakurikuler.
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Upaya penanggulangan masalah partisipasi dalam
kehidupan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan piket
2. Berusaha berpenampilan baik di lingkungan sekolah.
3. Bersikap ramah pada semua masyarakat sekolah agar terjalin
komunikasi yang baik.
4. Mengikuti setiap kegiatan sekolah dengan maksimal.
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah dan membantu
setiap kegiatan dengan maksimal.
6. Menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh masyarakat SMP
Negeri 12 Bandung.
E. Proses Bimbingan
Upaya penanggulangan dalam proses bimbingan selama
pelaksanaan PPL di SMP Negeri 12 Bandung adalah sebagai berikut:
1. Bimbingan dengan Guru Pamong PPL
Upaya dalam menanggulangi masalah dalam proses bimbingan
dengan guru pamong adalah selalu menyempatkan untuk bimbingan dan
bertanya setiap menghadapi kesulitan dan kebingungan. Menanyakan hal-
hal yang kurang dipahami dan bertanya lebih dahulu apabila akan
melakukan sesuatu. Melaksanakan dengan baik kapan yang ditugaskan
oleh guru pamong.
A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan
intrakulikuler yang harus ditempuh oleh mahasiswa yang bertujuan agar
mahasiswa S1 kependidikan UPI memiliki bekal pengalaman dasar
dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik, menguasai kemampuan
keguruan yang utuh dan terintegrasi serta untuk memantapkan penguasaaan
kompetensi akademik sehingga memiliki kesiapan dalam melaksanakan
tugas sebagai guru yang profesional.
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL, praktikan mempunyai
kesempatan untuk menerapkan kemampuan aplikatif dan tepadu dengan
segala ilmu yang diperoleh dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya di
bangku perkuliahan ke dalam program pelatihan disekolah. Melalui PPL ini
diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori selama melakukan
proses perkuliahan.
Selama pelaknasanaan PPL tak lepas dari masalah yang dihadapi.
Masalah-masalah tersebut terkait dengan penyusunan RPP, proses
penampilan, bimbingan belajar/ekstrakurikuler, partisipasi dalam
kehidupan sekolah, dan proses bimbingan. Masalah-masalah tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor baik itu faktor internal (praktikan sendiri)
dan eksternal. Namun setiap permasalahan selalu ada solusi dan
penanggulangnnya. Praktikan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman
dalam menanggulangi masalah-masalah dalam pelaksanaan PPL baik dari
guru pamong, siswa, dosen pembimbing, supervisior, dan masyarakat SMP
Negeri 12 Bandung lainnya.
Berdasarkan pengalaman praktikan selama melakukan PPL di SMP
Negeri 12 Bandung, praktikan menarik kesimpulan bahwa dengan program
pengalaman ini merupakan program latihan yang sangat memberikan bekal
pengalaman kepada praktikan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di
26
27
B. Saran
Adapun saran/masukan yang dapat praktikan berikan antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk Praktikan
a. Menguasi metode dan tehnik mengajar dengan baik.
b. Menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan.
c. Melakukan bimbingan secara rutin dengan guru pamong, dosen
pembimbing, dan pihak terkait.
d. Meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah untuk kepentingan
perbaikan dan pengembangan.
e. Meningkatkan hubungan baik dengan sesama praktikan PPL.
2. Untuk Sekolah
a. Kepada pihak sekolah selalu memberikan pengarahan dan bimbingan
kepada para praktikan.
b. Melakukan diskusi mengenai proses pendidikan dengan semua
praktikan baik untuk mengungkapkan masalah maupun
pengendaliannya.
c. Mengontrol kegiatan yang dilakukan praktikan sehingga praktikan
menjadi lebih baik lagi dan tidak melakukan kegiatan yang
melanggar peraturan sekolah.
d. Meningkakan kedisiplinan siswa agar proses pembelajaran
berlangsung efektif.
Dengan kegiatan PPL ini diharapkan dapat menjalin kerjasama
yang lebih baik antara Universitas Pendidikan Indonesia dan SMP Negeri
12 Bandung dalam mencetak guru-guru yang profesional.
28
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Akademik. (2017). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia