Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KARAKTERISTIK FASIES DARI DATA WELL LOG

Dafina Ajeng., Julian Lo., Adellia Putri., Muhammad Hauzan., Widya Utama
Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e-mail : adellia.19034@mhs.its.ac.id
Abstrak. Pengklasifikasian fasies pada reservoir dengan menggunakan crossplot dari data
well log yang digunakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persebaran data antar
parameter dan fasies. Data yang digunakan adalah data well log yang sudah ditentukan fasies
nya dan berasal dari responsi mata kuliah Analisis Data Well Log. Berdasarkan data tersebut,
ditemukan variabel yang akan dilakukan digitasi yaitu data log gamma ray, micro resistivity
log, dan log densitas bulk. Dari pengolahan data yang telah dilakukan, didapatkan hasil Shale
mempunyai komponen radioaktif yang menyebabkan nilai gamma ray tinggi serta komponen
tersebut hanya berpengaruh kecil terhadap mikro resistivitas. Rentang dari nilai mikro
resistivitas pada ketiga fasies yaitu sandstone, shale, dan limestone beruturut-turut 7 – 100, 2 –
20, dan 10 – 110 ohm.m menandakan bahwa fasies sandstone cenderung terdapat mudcake jika
dibandingkan dengan limestone.
Kata Kunci: Crossplot, analisis data well log, persebaran data

PENDAHULUAN diperlukan beberapa parameter penting


Evaluasi formasi merupakan proses batuan dalam suatu formasi,
penafsiran data pada suatu lubang sumur diantaranya adalah porositas, saturasi
untuk mendeteksi dan mengukur cadangan air, shale volume dan permeabilitas.
hidrokarbon, sifat kimiawi dan fisik batuan, • Crossplot
serta litologi dan jenis fluida. (Hassan, dkk Crossplot merupakan
2013). Penentuan persebaran data dapat representasi visual dari hubungan
diketahui salah satunya dengan antara dua variable atau lebih yang
menggunakan analisis crossplot. Dengan biasa digunakan untuk mendeteksi
menggunakan analisis crossplot, dapat anomaly dari bawah permukaan bumi
diketahui korelasi antara data well log dan yang kemudian diinterpretasikan
litologinya, dapat pula mengetahui data sebagai tipe fluida dan litologi batuan
yang tidak baik sehingga dapat dipilah tersebut.
untuk menghasilkan interpretasi dengan • Konsep Well-log
baik. Well Logging Metode geofisika
yang digunakan untuk mendapatkan
TINJAUAN PUSTAKA data geologi batubara bawah
• Konsep dasar analisis petrofisik permukaan secara cepat dan tepat yaitu
Analisis petrofisik merupakan metode well logging. Metode ini
salah satu proses yang penting dalam menghasilkan tingkat akurasi data yang
usaha untuk mengetahui karakteristik relatif tinggi dibandingkan dengan
suatu reservoir. Analisa petrofisika metode lain, sehingga metode ini masih
diawali oleh perolehan data bawah menjadi pilihan utama perusahaan
permukaan melalui proses well logging dalam melakukan eksplorasi meskipun
pada lubang pengeboran. Untuk memerlukan biaya yang relatif mahal.
melakukan analisa petrofisika Metode well logging adalah perekaman
data secara kontinu dari pengukuran dari sumber radiasi sinar gamma
yang dibuat pada satu lubang bor untuk yang diletakkan pada dinding
menyelidiki variasi beberapa sifat fisis lubang bor. Pada saat sinar gamma
dari batuan yang berasal dari menembus batuan, sinar tersebut
pengeboran lubang bor akan bertumbukkan dengan
(Setiahadiwibowo, A., P. 2016). elektron pada batuan tersebut, yang
• Konsep dasar gamma ray mengakibatkan sinar gamma akan
Log Gamma Ray adalah kehilangan sebagian dari energinya
metode yang digunakan untuk dan yang sebagian lagi akan
mengukur radiasi sinar gamma yang dipantulkan kembali, yang
dihasilkan oleh unsur-unsur kemudian akan ditangkap oleh
radioaktif yang terdapat dalam detektor yang diletakkan diatas
lapisan batuan di sepanjang lubang sumber radiasi. Intensitas sinar
bor. Unsur radioaktif yang terdapat gamma yang dipantulkan
dalam lapisan batuan tersebut tergantung dari densitas batuan
diantaranya Uranium, Thorium, formasi (Darmadi, D., 2015).
Potassium dan Radium. Unsur
radioaktif umumnya banyak
terdapat dalam shale dan sedikit
sekali terdapat dalam sandstone,
limestone, dolomite, coal, gypsum
dan lain-lain. Oleh karena itu shale
akan memberikan respon gamma
ray yang sangat signifikan
dibandingkan dengan batuan yang
lainnya (Erihartanti., Siregar, S., S.,
dan Sota, I., 2015).
Gambar 2. Contoh analisis density log di
setiap lapisan
• Log Resistivitas
Log resistivitas adalah log
yang mengukur resistivitas suatu
formasi. Log ini menghasilkan arus
dan mengukur respons formasi
terhadap arus tersebut. Resistivitas
formasi dapat diukur menggunakan
dua jenis log yaitu induction log dan
lateral log. Lateral log didesain
Gambar 1. Contoh analisis gamma ray untuk mengukur resistivitas suatu
• Konsep dasar densitas formasi dalam lubang bor yang diisi
Log densitas merupakan dengan saltwater muds (dimana
salah satu satu log porositas. Prinsip Rmf ~ Rw). Contoh log yang
kerja density log adalah dengan termasuk dalam lateral log adalah
jalan memancarkan sinar gamma
lateral deep log (LLD), lateral Flowchart
shallow log (LLM), dan
microspherically focused resistivity
(MSFL).
METODOLOGI
Langkah Kerja
Paper ini menggunakan data well
log yang sudah ditentukan fasies nya dan
berasal dari responsi mata kuliah Analisis
Data Well Log. Berdasarkan data tersebut,
ditemukan variabel yang akan dilakukan
digitasi yaitu data log gamma ray, micro
resistivity log, dan log densitas bulk.
Setelah itu, data tersebut diakuisisi
berdasarkan nilai dari log caliper.
Kemudian dilakukan plotting terhadap data
yang dimiliki untuk menemukan korelasi
antar variable dan fasies. Grafik yang sudah
diperoleh, dilakukan pengamatan dari
persebaran data nya. Akhirnya, analisis
dilakukan untuk mengetahui karakteristik
setiap fasies berdasarkan parameter nya Gambar 4. Diagram Alir
seperti gamma ray, micro resistivity, dan
densitas bulk.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Grafik Gamma Ray dan Mikro


Resistivitas pada Tiga Fasies

Gambar 6. Grafik Gamma Ray dan


Gambar 3 Data Well Log Densitas Bulk pada Tiga Fasies
sebagai mikro resistivitas dan x sebagai
gamma ray. Limestone memiliki rentang
nilai gamma ray dan resistivitas mikro yang
relatif sama dengan sandstone
mengindikasikan bahwa identifikasi
perbedaan dari keduanya bukan dari nilai
gamma ray dan resistivitas mikro.
Berdasarkan gambar 6, didapatkan
Gambar 7. Grafik Mikro Resistivitas dan sumbu x yaitu interval nilai gamma ray dari
Densitas Bulk pada Tiga Fasies ketiga fasies yaitu sandstone, shale, dan
Berdasarkan gambar 5, Shale limestone berturut-turut 28 – 45, 45 – 132,
dan 38 – 45 gAPI. Hal tersebut
mempunyai karakteristik gamma ray mengindikasikan bahwa fasies shale
dengan rentang nilai tinggi apabila mempunyai nilai gamma ray tertinggi
dibandingkan dengan sandstone dan karena mempunyai komponen radioaktif.
Sementara itu, fasies sandstone dan
limestone yaitu 45 – 132 gAPI, serta nilai
limestone mempunyai nilai gamma ray
resistivitas mikro yang cenderung konstan dengan rentang yang cenderung sama yang
2 – 10 ohm.m dengan persamaan linier y = dapat dikatakan bahwa fasies sandstone dan
limestone tidak mempunyai komponen
-0.0909x + 18.042 yang berarti x sebagai
radioaktif sehingga nilai gamma ray nya
gamma ray berpengaruh kecil terhadap y kecil. Tak hanya itu, interval nilai densitas
yaitu mikro resistivitas. Hal tersebut bulk pada sumbu y dari ketiga fasies yaitu
mengindikasikan bahwa shale mempunyai sandstone, shale, dan limestone berturut-
turut 1.98 - 2.3, 2.1 – 2.25, 2 – 2.17 g/cm3.
komponen radioaktif yang menyebabkan Dari data tersebut dapat diidentifikasi
nilai gamma ray tinggi serta komponen berdasarkan nilai tertinggi tiap fasies
tersebut hanya berpengaruh kecil terhadap beruturut-turut yaitu sandstone, shale, dan
limestone. Arti fisis dari densitas bulk yaitu
mikro resistivitas.
semakin besar nilai densitas bulk maka
Sandstone mempunyai karakteristik semakin besar ukuran butir sehingga
yaitu kenaikan yang sangat drastis pada butiran dari suatu fasies semakin rapat.
nilai mikro resistivitas dan rentang yaitu 7 Berdasarkan gambar 7, didapatkan
– 200 ohm.m tetapi nilai dan interval dari karakter fisis dari ketiga fasies yang
gamma ray nya kecil yaitu 30 – 45 gAPI. berbeda-beda berdasarkan sifat densitas
Dapat diketahui bahwa nilai mikro bulk dan mikro resistivitas nya. Rentang
resistivitas yang digunakan untuk dari nilai mikro resistivitas pada ketiga
mengukur resistivitas pada zona yang fasies yaitu sandstone, shale, dan limestone
terinfasi mud filtrate serta nilai gamma ray beruturut-turut 7 – 100, 2 – 20, dan 10 – 110
yang kecil membuat karakter fisis ohm.m menandakan bahwa fasies
sandstone tidak mempunyai komponen sandstone cenderung terdapat mudcake jika
radioaktif. Dari grafik tersebut didapatkan dibandingkan dengan limestone. Nilai
persamaan polinomial pangkat dua y = densitas bulk merupakan besaran massa
0.2766x2 - 14.381x + 196.1 dengan y jenis dari ukuran butir suatu fasies yang
berarti bahwa semakin besar nilai densitas Penulis mengucapkan terima kasih kepada
bulk maka semakin rapat butiran nya. Hal Bapak Dr. Widya Utama, DEA selaku
tersebut sebagai teori penentuan ketiga dosen pembimbing Kelas Pengayaan Fisika
fasies, fasies sandstone cenderung memiliki Batuan Departemen Teknik Geofisika
nilai densitas bulk tinggi dan limestone Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang
yang paling rendah. telah membantu pembuatan paper ini.
PENUTUP
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Dari pengolahan data yang telah dilakukan, Das Bhaisaki, dkk. (2018). “Well log data
didapatkan kesimpulan bahwa : analysis for lithology and fluid identification
in Khrisna-Godavari Basin, India”. Arabian
1. Fasies sandstone mempunyai Journal of Geosciences (2018) 11:231.
karakteristik fisis yang cenderung sama Hassan MM, Akter F, Deb PK. (2013).
dengan limestone apabila berdasarkan nilai “Formation characterization and
gamma ray, mikro resistivitas, dan densitas identification of potential hydrocarbon
zone for titas gas field, Bangladesh using
bulk. wireline log data”. Int J Sci Eng Res 4(5):
2. Fasies shale memiliki nilai gamma ray 1512–1518.
yang paling tinggi dibandingkan dengan Zaky, Ismail, dkk. (2017). “Klasifikasi Fasies
fasies lainnya karena shale mengadung pada Reservoir Menggunakan Crossplot
Data Log P-Wave dan Data Log Density”.
komponen radioaktif. Jurnal Teknik ITS Vol. 6, No. 1, (2017)
3. Nilai densitas bulk dari ketiga fasies ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print).
bervariasi apabila diurutkan dari yang
tinggi hingga kecil beruturut-turut yaitu
sandstone, shale, dan limestone yang berarti
semakin besar nilai densitas bulk maka
semakin besar ukuran butir atau semakin
rapat butiran nya.
4. Nilai mikro resistivitas dari fasies
sandstone dan limestone cenderung dalam
satu daerah atau sama dengan trendline
meningkat sedangkan fasies shale
cenderung konstan yang berarti bahwa
deteksi kandungan mudcake pada
sandstone dan limestone lebih banyak
dibandingkan dengan shale.

Saran
Kedepannya bisa lebih memahami konsep
dasar analisis well log agar menguasai
analisis data well log yang sangat berguna
dalam bidang geofisika.

Ucapan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai