TINJAUAN TEORI
a. Data Subyektif
1. Biodata
(Romauli, 2011).
8
9
(Sulistyawati, 2009).
komunikasi
(Marjati, 2010).
2. Keluhan Utama
Keluhan yang sering terjadi pada saat kehamilan trimester III adalah
hiperventilasi dan sesak nafas, oedema dependen, nyeri ulu hati, kram
(Romauli, 2011).
perdarahan postpartum.
b) TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan
5. Riwayat Menstruasi
dasar dari organ reproduksi pasien. Beberapa data yang harus kita
a) Kehamilan
b) Persalinan
ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
c) Nifas
(Romauli, 2011)
13
a) Identifikasi kehamilan
kehamilan)
kesemutan.
16 minggu).
8. Riwayat Pernikahan
Terdiri atas status pernikahan, pernikahan ke, umur ibu saat pertama
menikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah (Marjati, 2010). Jika hamil diluar nikah dan
9. Riwayat KB
Apakah selama sebelum hamil ini ibu tetap menggunakan KB, jika
a) Nutrisi
Dalam hal ini yang perlu ditanyakan adalah makan berapa kali
menunya apa saja, minum berapa gelas sehari, jenisnya apa saja,
1) Energi
2) Protein
3) Lemak
4) Karbohidrat
Sesuai AKG
6) Zat besi
(Winarsih, 2018)
b) Eliminasi
c) Istirahat
Istirahat sangat diperlukan ibu hamil. Oleh karena itu bidan perlu
berapa lama ia tidur malam dan siang hari. Ibu hamil dapat
2009).
17
d) Aktifitas Sehari-hari
e) Personal Hygiene
kebersihan kuku.
f) Aktifitas Seksual
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
(Sulistyawati, 2009).
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
(Sulistyawati, 2009).
2011 : 172-173).
(Romauli, 2011).
(Romauli, 2011).
(Romauli, 2011).
2011).
3. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
(Romauli, 2011).
(Romauli, 2011).
(Romauli, 2011).
2011).
b) Palpasi
Abdomen :
Tujuan:
23
rongga panggul.
Leopold I
kehamilan
Tabel 2.1
ischiadika).
Leopold II
Leopold III
(Romauli, 2011).
25
Leopold IV
2011).
c) Auskultasi
(Romauli, 2011).
d) Perkusi
4. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 2.2
Diagnosis
Nilai Tidak
Tes Lab Nilai Normal Masalah
Normal
Terkait
Hemoglobin 11,0-14,0 <11,0 Anemia
Protein Urin Bening/negatif Keruh,terdapat Protein urine
butiran,terdapat
endapan,mengg
umpal
Glukosa Warna Kuning, orange, Diabetes
dalam urin hijau/biru merah bata
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor Rh + Rh- Rh
rhesus sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocok
Darah an ABO
HIV - + AIDS
Sumber: WHO dalam buku Romauli, 2011.
b) USG
berat.
27
anomali janin.
a. Diagnosa
b. Data Subyektif
Ibu mengatakan ini kehamilan ke .... usia kehamilan .... HPHT ....
c. Data Obyektif
Kesadaran : composmentis/latergis/koma
RR : 16 – 24 x/menit
TB : > 145 cm
TP : ....
Palpasi abdomen :
Leopold III : Pada bagian bawah janin teraba bagian yang bulat,
belum.
d. Masalah
4. Sesak napas
6. Konstipasi
7. Insomnia
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
b. Eklamsia
c. Atonia uteri
e. Perdarahan antepartum
pada beberapa situasi darurat dimana harus segera melakukan tindakan untuk
kesehatan lain. Oleh karena itu bidan sangat dituntut kemampuannya untuk
selalu melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diperikan tepat
dan aman.
2.1.5 Intervensi
Diagnosa :
Tujuan :
dapat berjalan dengan normal tanpa ada komplikasi. Keadaan ibu dan janin
baik.
Kriteria Hasil :
Kesadaran : composmentis
Pernapasan : 16 – 24 x/menit
TB : > 145 cm
Intervensi :
cara mengatasinya.
bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang
membutuhkan ketenangan.
32
5. Wanita hamil harus makan paling sedikit bertambah 1 porsi untuk setiap
bidan.
(Varney, 2007).
9. Anjurkan ibu untuk tetap minum vitamin dan tablet tambah darah yang
menonjol
selanjutnya.
2007).
34
Masalah :
Intervensi :
dari setengah jongkok lebarkan kaki dan tempatkan satu kaki sedikit
di depan.
(Varney, 2007).
Intervensi :
Intervensi :
tumitnya.
4. Sesak napas
Intervensi :
paru.
Intervensi :
6. Konstipasi
Intervensi :
tubuh
7. Insomnia
Intervensi :
2.1.6 Implementasi
2.1.7 Evaluasi
Hasil evaluasi tindakan nantinya dituliskan setiap saat pada lembar catatan
hasil kajian tersebut. Jadi secara dini catatan perkembangan berisi uraian yang
tekanan darah) normal, TFU sesuai dengan usia kehamilan dan DJJ
normal
P :
persalinan.
1. Alasan Datang
2. Keluhan Utama
Pada persalinan, informasi yang harus didapat dari pasien adalah kapan
dari air kemih, apakah sudah ada pengeluaran lendir yang disertai darah
(Sulistyawati, 2013).
a) Pola makan
b) Pola Istirahat
c) Personal hygiene
mandi, keramas dan gosok gigi serta kapan terakhir ganti baju dan
d) Pola eliminasi
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
c) Berat badan
1) Tekanan Darah
2) Nadi
3) Pernafasan
4) Suhu
dehidrasi.
2. Pemeriksaan fisik
a) Muka
b) Mata
c) Telinga
(Sulistyawati, 2013).
d) Hidung
e) Mulut
1) Bibir
pecah-pecah).
2) Gigi
f) Leher
2010).
g) Payudara
2013).
h) Abdomen
1) Bekas luka SC
2007).
3) Pemeriksaan Leopold
(Rohani, 2011).
4) Kontraksi Uterus
2013).
i) Genital
1) Inspeksi
2013).
fase persalinan.
fase persalinan.
47
jumlah.
sakrum.
panggul (CPD).
kemajuan.
3) Anus
Sulistyawati (2013).
4) Ekstremitas
3. Data Penunjang
2.2.3 Analisa
janin baik.
RR : 16-24x/ menit
Suhu : 36,5-37,5º C
Pemeriksaan dalam :
Pembukaan : 0-10 cm
Effecement : .........%
Molage : 0/1/2/3
49
Hodge : I-IV
Masalah :
2.2.4 Penatalaksanaan
(Doenges, 2001).
dalam lembar observasi (jika fase laten) dan lembar partograf (jika fase
aktif).
2010).
51
Masalah :
Intervensi :
c. Relaksasi pernafasan
d. Istirahat
Intervensi :
kepada ibu
bermanfaat lainnya
persalinan
posisi
punggung)
Intervensi :
Intervensi :
b. Pantau TTV
6) Distress janin
Intervensi :
Intervensi :
(Rukiyah,2010)
Pengkajian
Tanggal............................ pukul................................
membuka.
Pembukaan : 10 cm
Effecement : 100%
Molage :0
55
Hodge : III
1. Kekurangan cairan
3. Partus kasep
P :
membuka).
mengeringkan bayi
7. Buka tutup partus set dan cek kelengkapan alat dan bahan
56
12. Setelah kedua bahu lahir geser tangan bawah untuk kepala
13. Setelah tubuh dan lengan lahir, telusuri tangan atas lanjut
Masalah :
1. Kekurangan cairan
Intervensi :
oleh tubuh
Intervensi :
segera dilakukan :
oksitosin infus
58
alat tersebut.
3. Partus kasep
Intervensi :
1) Rehidrasi
2) Pemberian Antibiotik
b) Streptomisin : 1 gr Intramuscular
b. Mengakhiri Persalinan
S : mengetahui apa yang dirasakan ibu pada kala III, perasaan ibu
1. Atonia uteri
2. Retensio plasenta
P :
10 unit IM.
60
prosedur.
dorso kranial).
plasenta.
Masalah :
1. Atonia uteri
Intervensi :
(maksimal 15 detik)
teknik aseptik
menit
600-1000 mcg
62
tetesan cepat/diguyur
2. Retensio plasenta
Intervensi :
penanganan lanjut.
NS/RL
Tanggal...................... Pukul................
S : Mengetahui apa yang dirasakan ibu pada kala IV, perasaan ibu
khawatir.
laserasi.
1. Perdarahan
2. Robekan perineum
3. Syok hipovolemik
P :
menyebabkan perdarahan.
perdarahan pervaginam.
yang sesuai.
0,5%.
Masalah :
1. Perdarahan
Intervensi :
b. Pasang infus
2. Robekan perineum
Intervensi :
66
serviks :
keluar
tinggi
3. Syok hipovolemik
Intervensi :
b. Berikan oksigen
dobutamine, epinephrine
1) Untuk HPP
retensio plasenta.
b) Atasi koagulopati
Tanggal :
Pukul :
68
LILA : 9- 11 cm
APGAR : 7-10
Tabel 2.3
0 1 2
Appeareance PucatBadan merah, Seluruh tubuh
(warna kulit) ekstremitas kemerah-
biru merahan
Pulse rate Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
(frekuensi
nadi)
Grimace Tidak ada Sedikit Batuk/bersin
(reflek) gerakan
mimik
Activity Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif
(tonus otot) dalam sedikit
fleksi
Respiration Tidak ada Lemah/tidak Baik/menangis
teratur
69
Pemeriksaan fisik :
hidung.
gumpalan.
bentuk dada.
kanan.
minora.
A : By. Ny “..” Usia ... jam bayi baru lahir dengan kondisi normal
P :
keadaan normal.
jam.
kekeliruan.
2. Keluhan Utama
Masalah atau keluhan yang lazim dialami bayi baru lahir antara lain: bayi
rewel belum bisa menghisap puting susu ibu, asfiksia, hipotermi, bercak
2015).
a) Riwayat Psikologi
b) Riwayat Sosial
nenek, orang tua asuh) sehingga orang itu dapat dilibatkan dalam
a) Pola Nutrisi
73
b) Pola Eliminasi
Proses penegluaran Buang Air Besar dan Buang Air Kecil terjadi 24
berwarna kuning.
c) Pola Istirahat
d) Pola Aktivitas
Pada bayi seperti menangis, BAK, BAB, serta memutar kepala untuk
(Sondakh, 2013)
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Suhu
c) Pernafasan
adanya retraksi dada dan suara merintih saat ekspirasi. (Uliyah &
Berkaitan dengan infeksi dan tanda awal gagal jantung (Davies &
Mc Donal, 2011:32).
d) Nadi
kali/menit (Sondakh,2013:19).
2. Pemeriksaan Antropometri
a) Berat Badan
75
b) Panjang Badan
c) Lingkar Kepala
d) Lingkar Dada
2008:69).
f) Ukuran Kepala
(32cm) (Sondakh,2013:19).
3. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
(Marmi, 2015).
b) Muka
c) Mata
Mata bayi baru lahir mungkin tampak merah dan bengkak akibat
tekanan pada saat lahir dan akibat obat tetes atau salep mata yang
digunakan.
d) Hidung
melalui mulut.
77
e) Mulut
(Sondakh,2013:160).
f) Telinga
g) Leher
jugularis.
h) Dada
atau tidak, apakah ada retraksi kedalam dinding dada atau tidak,
(witch's milk) pada bayi usia 0-1 minggu. Pembesaran dada dapat
terjadi pada bayi laki-laki dan perempuan dalam tiga hari pertama
i) Abdomen
j) Tali Pusat
sekitar tali pusat pada saat bayi menangis, perdarahan tali pusat,
k) Genetalia
bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm, preposium
adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh
lahir.
l) Anus
m) Ekstremitas
hitung jumlah jari tangan bayi. Periksa dengan teliti jumlah jari
bagian samping telapak kaki bayi digosok dan jari-jari kaki bayi
n) Punggung
kulit utuh, tidak ada benjolan pada tulang belakang, tidak ada
kelainan.
81
4. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
saraf pusat.
b) Reflek menelan
belakang lidah.
setelah laringoskopi.
c) Refleks ekstrusi
d) Refleks moro
atau kaki.
terbuka.
neurologis.
f) Reflek babinski
SSP.
g) Refleks terkejut
bayi.
(Sondakh, 2013)
2.3.2 Analisa
Diagnosa : By. Ny “..” Usia ... jam bayi baru lahir dengan kondisi
normal
Data objektif : Tangisan kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik.
(Sondakh, 2013:165)
a. Kebutuhan nutrisi
85
b. Infeksi
d. Hipotermi
e. Ikterus
f. Asfiksia
g. Oral Trush
h. Hemangioma
i. Seborrhea
j. Miliariasis
k. Diare
2.3.4 Penatalaksanaan
yang paling kuat terhadap infeksi yang dimiliki bayi baru lahir
(Varney, 2008:894).
kepala dan bungkus dalam selimut hangat, tempatkan bayi baru lahir
langsung dengan bayi baru lahir karena bayi yang baru lahir
lee/balon karet.
pemberian ASI.
R/ Jam pertama dari kehidupan bayi adalah masa yang paling khusus
baru lahir. Sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum
9. Perhatikan usia bayi pada awitan ikterik, bedakan tipe fisiologis akibat
R/ ikterik fisiologis biasanya tampak pada hari pertama dan kedua dari
10. Anjurkan ibu cara menyusui yang benar maka bayi akan merasa
nyaman dan tidak tersedak, posisi yang nyaman dan rileks bagi ibu
11. Ukur suhu tubuh bayi, denyut jantung, dan respirasi setiap jam dalam
orangtua terhadap tanda bahaya yang muncul pada bayi baru lahir,
(Sondakh,2013:166)
Masalah :
1. Kebutuhan Nutrisi
Intervensi :
90
162).
2. Infeksi
Intervensi :
dimandikan
bersih.
Intervensi :
ditidurkan
91
4. Oral trush
Intervensi :
sebelum digunakan
5. Hipotermi
Intervensi :
suhu lingkungan.
6. Ikterus
Intervensi :
ikterus.
b. Pertahankan bayi tetap hangat dan kering. Pantau kulit dan suhu
sesering mungkin.
7. Asfiksia
1. Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan klien saat itu misalnya klien
merasa mules, sakitpada jalan lahir karena adanya jahitan pada perineum
h) Konstipasi
a) Nutrisi
94
500 kkal dan Minum sedikitnya 3 liter tiap hari, hendaknya minum
b) Istirahat
Istirahat sangat penting bagi ibu masa nifas karena dengan istirahat
c) Aktivitas
d) Eliminasi
e) Seksual
Boleh dilakukan setelah masa nifas selesai, atau 40 hari post partum
atau jika darah sudah berhenti dan saat dimasukkan jari ke dalam
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan. Dalam masa
ini terjadi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan
bayi.
BAK/BAB.
3) Periode Letting Go
perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir yang masih dihubungkan
96
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
2. Pemeriksaan Fisik
menyeluruh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki dan terutama
a) Inspeksi
anemia (Bayihatun,2013).
(Bahiyatun, 2013).
Lochea
ke-4.
ke-7.
14.
berlangsung selama 2
minggu – 6 minggu
postpartum.
episiotomi/robekan,
heacting.
101
b) Palpasi
atau belum.
c) Auskultasi
d) Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang didapatkan melalui tes pada sampel yang akan di uji
apakah terjadi peningkatan gula darah dalam darah atau tidak dan
2.4.3 Analisa
jam ....
Masalah :
f. Nyeri payudara
h. Konstipasi
2.4.4 Penatalaksanaan
klien dan keluarga merasa lega dan kooperatif dalam setiap tindakan.
3. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara menilai kontraksi dan massase
uterus
terjadi pada masa nifas seperti nyeri abdomen, nyeri luka perineum,
konstipasi.
104
menyebabkan distress.
5. Memotivasi ibu untuk istirahat cukup. Istirahat dan tidur yang adekuat
(Ambarawati, 2010).
proses katabolik.
uterus berkontraksi.
105
perineum.
nifas.
11. Beritahu ibu pentingnya menyusui serta cara menyusui yang benar
12. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya masa nifas seperti demam atau
dibagian bawah abdomen atau punggung, sakit kepala terus menerus, nyeri
payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit, nyeri pada betis
dengan atau tanpa oedema tungkai, merasa sangat sedih atau tidak mampu
normal dan abnormal ibu dapat segera mencari pertolongan yang tepat
yang hangat, bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat,
mengenakan topi, memakai pakaian kering dan lembut, ganti popok dan
R/ Senam nifas yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari
sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang
15. Berikan terapi berupa tablet Fe, Vit.A, asam mefenamat sert antiobiotik
R/ Pil zat besi (Fe) harus diminum untuk menambah gizi setidaknya
kali yaitu 1 jam setelah persalinan dan 24 jam setelah pemberian yang
ASI, vitamin A juga berfungsi untuk regenerasi sel mukosa uterus yang
nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi dan nyeri pada persalinan.
16. Jelaskan pada ibu tentang kunjungan berkelanjutan, diskusikan dengan ibu
Masalah :
nyaman.
b. Beritahu ibu untuk selalu menjaga agar tetap kering pada luka perineum
pada luka
nyaman.
R/ Pada 24 jam pasca postpartum, payudara harus lunak dan tidak perih
nyaman.
menghilangkan bendungan.
melahirkan
membuka.
R/ Agar ibu lebih percaya diri lagi dan berani untuk BAB/BAK
110
5. Konstipasi
normal.
R/ Diet tinggi serat dan asupan cairan yang cukup serta pola
BAB.
jaringan.
a. Anjurkan ibu untuk tidur siang dan tidur saat bayi sedang tertidur
ibu
c. Anjurkan ibu untuk memperagakan cara perawatan bayi dan tali pusat
d. Beritahu ibu agar selalu menjaga lingkungan bayi agar tetap hangat
R/ Agar ibu semakin bersemangat dan percaya diri sebagai orang tua
b. Demonstrasikan pada ibu cara menyusui dengan baik dan benar yaitu
laktasi.
perawatan payudara.
a) Umur
b) Agama
bisa saja mengalami gangguan haid yang mana hal ini dapat menjadi
a) Fase menunda
Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20
paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak
3. Riwayat Menstruasi
:169).
Non-hormonal :-
115
tanyakan kepada klien hal-hal di bawah ini, bila semua jawaban klien
(Saifuddin, 2010).
Tabel. 2.4
susuk.
Tabel. 2.5
5. Riwayat KB
a) Nutrisi
117
2004 : 171)
2010 : MK-73).
b) Eliminasi
infeksi saluran kemih dan nyeri saat haid tidak dapat menggunakan
c) Personal hygine
d) Aktifitas
dari efek samping hormonal (Sakit kepala, badan terasa berat dan
e) Istirahat
2009: MK-34).
118
f) Seksual
2009:U-8).
7. Keadaan Psikososial
2011).
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
1) Baik
2) Lemah
lingkungan dan orang lain dan klien sudah tidak mampu berjalan
sendiri.
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg) harus ditindak
MK-43).
2) Suhu
3) Pernafasan
4) Nadi
d) Berat badan
2. Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
bila pucat maka menandakan anemia. Ibu dengan anemia tidak dapat
c) Payudara
d) Abdomen
e) Genetalia
1) Inspeksi
2) Inspekulo
Tidak ada tanda erosi, lesi, tumor, tidak ada tanda kehamilan
(tanda Chadwick).
3) Bimanual
Tidak ada nyeri goyang serviks dan nyeri goyang adneksa, posisi
f) Ekstremitas
3. Pemeriksaan Penunjang
2.5.3 Analisa
Masalah :
Hormonal :
a. Minipil
1. Kehamilan ektopik
2. Ekspulsi
3. Sakit kepala
Non hormonal :
a. Perdarahan
b. Ekspulsi
2.5.4 Penatalaksanaan
1. Menyapa dan memberi salam kepada klien secara terbuka dan sopan
pencernaannya.
b. Anjurkan klien agar tidak menghentikan ASI untuk mulai suatu metode
kontrasepsi
yaitu :
1) Amenorea
d. Anjurkan klien agar kembali ke klinik sebelum waktu suntik ulang yang
progestin, yaitu :
1) Amenorea
c. Yakinkan klien untuk kembali setiap saat apabila masih ada pertanyaan
atau masalah.
e. Jelaskan pada klien apa saja yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping.
yaitu :
1) Amenorea
3) Ekspulsi
R/ Ibu tenang dan tidak khawatir akan efek samping yang kemungkinan
terjadi.
129
g. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
pulang.
IUD.
panggul.
3) Jelaskan proses pemasangan IUD dan apa yang akan klien rasakan
IUD.
2) Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping.
a) Amenorea
b) Kejang
dengan baik
g. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
pulang
Masalah :
Hormonal
berlebih
Intervensi :
kontrasepsi KB hormonal.
perkembangan kuman.
berwarna, kental berbuih, bau, cairan kuning seperti nanah, nyeri dan
panas
e. Anjurkan klien untuk ganti alat kontrasepsi bila dalam perawatan dan
alat kontrasepsi.
132
Intervensi :
a. Kaji lebih lanjut tentang keluhan pasien (kapan, dimana, frekuensi dan
densitasnya)
d. Anjurkan pada ibu untuk segera periksa ke petugas kesehatan bila ada
hormonal.
e. Bila dalam perawatan dan sesudah terapi keluhan tidak berkurang maka
jerawat, flek-flek
Intervensi :
133
berlebihan posisinya
R/ Nutrisi yang seimbang dan dalam posisi yang tidak berlebihan akan
klien
ringan)
f. Perkenalkan jenis alat kontrasepsi lain pada klien jika klien merasa
yang sesuai.
134
Intervensi :
c. Jelaskan keuntungan amenorea yang lain secara non medis yaitu lebih
harmonis.
R/ Ibu tidak perlu membeli pembalut wanita tiap bulan karena tidak
untuk melakukan ibadah. Bila haid maka ibu akan merasa lembab
berhubungan seksual.
135
Non-Hormonal
Intervensi :