Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lisda Ariani

NPM : 1905160486
Kelas : I-2 Manajemen Pagi
Tugas Ekonomi Makro

1. a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat


melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan
perbelanjaan-perbelanjaan agregat.

3. Jelaskan apa yang di maksud dengan :


 Kebijakan fiskal adalah kebijakan keuangan yang dikeluarkan negara untuk
memengaruhi perekonomian menggunakan pengeluaran, pendapatan, dan perpajakan. Ini
digunakan bersamaan dengan kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, dan
memengaruhi perekonomian menggunakan jumlah uang beredar dan suku bunga.
 Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya pertarna-tama memperhatikan kepada
objeknya, yaitu berupa benda, keadaan, perbuatan, peristiwa yang menyebabkan
utang pajak, kemudian ditetapkan subjeknya, tanpa mempersoalkan apakah subjek
tersebut bertempat tinggal di Indonesia atau tidak
 Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya pertama-tama memperhatikan pribadi
wajib pajak (subjek), kemudian menetapkan objek pajaknya. Keadaan pribadi
wajib pajak (gaya pikulnya) sangat mempengaruhi besarnya jumlah pajak yang terutang.
 Pajak langsung adalah pajak yang dipikul sendiri oleh wajib pajak, dan tidak dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada pihak lain. Dengan kata lain, orang yang
bertanggung jawab atas administrasi pajak dan pemikul pajak adalah satu.
 Pajak tidak langsung adalah pajak yang dimaksudkan untuk dilimpahkan oleh yang
membayar kepada pemikul, Jadi pajak ini dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada
pihak lain. Dengan kata lain, orang yang bertanggung jawab atas administrasi pajak dan
pemikul pajak terpisah.  
 Pajak nominal adalah pajak yang pengenaanya berdasar sejumlah nilai nominal tertentu.
Notasi untuk pajak nominal adalah T [huruf besar]. 
 Pajak proporsional adalah tarif pajak yang persentasenya tetap meski terjadi perubahan
dasar pengenaan pajak.
 Pajak progresif adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik dengan
semakin besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, dan kenaikan
persentase untuk setiap jumlah tertentu setiap kali naik
 Pajak regresif merupakan system pajak yang jika pendapatannya meningkat atau
menjadi lebih tinggi, maka persentase pungutan pajaknya menjadi lebih kecil.
3. Diketahui :
C= 40+0,40Yd
I= 60 MILYAR
T= 25 MILYAR
G= 40 MILYAR
Ditanya :
A. Ye?
B. C?
C. S?

Ditanya :
Untuk mencari nilai Yd=Y – T
b. fungsi konsumsi
C= 40 + 0,40Yd
C= 40 + 0,40 (Y – T)
C= 40 + 0,40 (Y-25)
C= 40 + 0,40Y – (0,40 – 25)
C= 30 + 0,40 Y – 10
C= 30 + 0,40 Y
c. funsgi tabungan
S= -40 + 0,60 Yd
S= -40 + 0,60 (Y – T )
S= -40 + 0,60 (Y-25)
S= -40 + 0,60Y – ( 0,60-25 )
S= -40 + 0,60Y – 15
S= -55 + 60Y
a. Y= C + I + G
Y= 40 + 0,40Yd + 60 + 40
Y= 40 + 0,40 ( Y – T ) +60 + 40
Y= 40 + 0,40Y – (0,40 – 25 ) + 60 + 40
Y= 40 + 0.40Y – 10 + 60 + 40
Y= 130 + 0,40 Y
Y – 0,40 = 130
130
Y=
0,60
= 216.67 Milyar

2. Campur tangan pemerintah menimbulkan:

1. Arus pembayaran pajak pada konsumen dan perusahaan kepada pemerintah


2. Arus pengeluaran dari pemerintah untuk pemakaian barang atau jasa kepada
perusahaan
3. Arus pembayaran dari pemerintah atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada
konsumen.

5 . Dik : MPC= 0,40


T = 0,20
∆Y = 20 Triliyun
Dit : Tentntukan ∆Y dan Multiplernya untuk pajak tetap dan proporsional?
Jwb :
Sistem pajak tetap:
1
∆Y = ∆I
1−b
1
∆Y = I
1∙ 0,40
1
∆Y = (60)
1−0,60
1
∆Y = (60)
0,40
∆Y = 2,4 (60)
∆Y = 150 Milyar
Adanya sistem pajak tetap perubahan pendapatan menjadi ∆Y sebesar 150
milyar dan multipiernya 2,4
Sistem pajak proporsional
1
∆Y = ∆Y
1+ b+bt
1
∆Y = 60
1−0,60+0,60+(0.40)
1
∆Y = 60
1−0,64
Y = 1,56 (60)
Y = 93,6 Milyar
Adanya sistem pajak proporsional perubahan pendapatan menjadi Y
sebesar 93,6 Milyar dan Multipiernya 1,56

6. Dik : C = 20 + 0,60 Y
T = 0,40
I₀= 20 Milyar
I₁= 80 Milyar
∆= 80 – 20
= 60

Anda mungkin juga menyukai