Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1

Nama anggota kelompok:

• Sartika Dewi K (1801134)

• Sayyid Sulaiman (1801283)

• Venny Amaliyah (1801281)

Gas Lift

Gas Lifting, menginjeksikan gas kedalam kolom minyak di dalam sumur sehingga
berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir ke permukaan.

Prinsip Keja Gas Lift


a. Continuous gas lift
Yaitu gas diinjeksikan secara terus menerus kedalam annulus melalui valve
yang dipasang pada tubing, maka gas akan masuk kedalam
tubing. Untuk sumur yang mempunyai PI tinggi (> 0.5 B/D/psi).
b. Intermittent gas lift
Yaitu gas diinjeksikan secara terputus putus pada selang waktu tertentu
,sehingga dengan demikian injeksi gas merupakan siklus dan diatur sesuai
dengan laju fluida yang mengalir dari formasi ke lubang sumur,
digunakan pada sumur yang mempunyai PI rendah (< 0.5 B/D/psi) rendah.

Empat kategori pemakaian gas lift yang dianjurkan, yaitu :

Peralatan di Atas Permukaan:


• Wellhead dengan Christmas tree.
• Stasiun kompresor.
• Stasiun distribusi.
• Alat-alat control

Peralatan di Bawah Permukaan


Peralatan bawah permukaan dari gas lift tidak berbeda jauh dengan peralatan pada
sembur alam, hanya disini ditambah dengan valve-valve gas lift. Yang paling umum
dipakai pada saat ini adalah jenis pressure charge bellow valve. Dalam keadaan
normal valve ini tertutup (karena adanya tekanan di dalam bellow) dan akan bekerja
berdasarkan tekanan injeksi.

Valve gas lift dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :


a) Casing pressure operating valve. Valve ini bekerja karena tekanan casing.
b) Fluid operated valve. Valve ini bekerja karena tekanan fluida dalam tubing.
c) Throttling pressure valve. Valve ini disebut juga valve proporsional atau valve
aliran kontinyu, untuk membuka valve diperlukan tekanan dalam casing dan
untuk menutup valve diperlukan penurunan tekanan dalam tubing atau casing.
d) Combination valve. Valve jenis ini disebut juga dengan fluid pressure open
pressure closed valve, dimana untuk membukanya diperlukan penambahan
tekanan fluida dan untuk menutup valve jenis ini di perlukan pengurangan
tekanan casing atau tekanan tubing.
Sucker Rod Pump

Prinsip Kerja Pompa Sucker Rod


1. Pada saat up-stroke : plunger naik, travelling valve tertutup karena
membebani plunger dan fluida akan mendorong dari tubing ke permukaan,
standing valve terbuka karena terjadi penghisapan sehingga fluida dari
formasi masuk ke pompa.
2. Pada saat Down-stroke : Plunger turun, travelling valve terbuka karena
mendapat dorongan dari fluida sehingga fluida akan bergerak dari plunger ke
dalam tubing, standing valve tertutup akibat ditekan oleh fluida di atasnya.

Peralatan di Atas Permukaan


a) Prime Mover adalah Penggerak utama, memberikan gerakan putar.
b) Crank adalah Pada crank ini terdapat lubang-lubang tempat kedudukan pada
pitman bearing dan ujung bawah dari pitman. Besar kecilnya langkah atau
stroke pemompaan yang diinginkan dapat diatur dari sini dengan mengubah-
ubah letak ujung bawah pitman. Apabila kedudukan ujung bawah pitman
digeser ke posisi lubang mendekati counter balance, maka langkah
pemompaan menjadi bertambah besar, demikian pula sebaliknya apabila
menjauhi counter balance yaitu ke arah crank shaft maka langkah pemompaan
menjadi kecil.
c) Pitman adalah Lengan penghubung antara walking beam pada equalizer
dengan crank (merubah gerak berputar menjadi naik turun).
d) Counter balance adalah Sepasang pemberat yang dapat membantu kerja prime
mover.
e) Equalizer adalah Bagian atas dari pitman.
f) Walking beam adalah Tangkai horizontal di belakang horse head yang dapat
merubah gerak putar menjadi naik turun dan meneruskan energy dari prime
mover ke pompa.
g) Horse head adalah Meneruskan gerakan dari walking beam ke unit pompa.
h) Briddle adalah Tali penggantung Carrier bar.
i) Carrier bar adalah sebagai penyangga polished rod clamp.
j) Polished rod clamp untuk mengeraskan kaitan polished rod dengan komponen
di atasnya.
k) Polished rod adalah Rangkaian rod yang muncul di
permukaan, menghubungkan rangkaian sucker rod dengan peralatan di atas
permukaan.
l) Stuffing box adalah Alat yang dipasang di atas kepala sumur (casing/tubing
head) untuk mencegah atau menahan minyak agar tidak ikut keluar bersama
dengan naik turunnya polished rod.
m) Sampson Post adalah Penyangga walking beam.

Peralatan di Bawah Permukaan


a) Tubing untuk mengalirkan minyak setelah minyak diangkat oleh plunger.
b) Rod String adalah Tangkai Pompa.
• Sucker rod adalah penghubung antara plunger dengan peralatan di
permukaan. Sedangkan fungsinya adalah melanjutkan gerak lurus naik
turun dari horse head ke plunger pompa.
• Pony ro untuk melengkapi panjang dari sucker rod apabila sucker rod
tidak mencapai target yang dituju
c) Working barrel adalah tempat dimana plunger dapat bergerak naik turun sesuai
dengan langkah pemompaan dan menampung minyak yang terhisap oleh plunger
pada saat bergerak ke atas.
d) Plunger sebagai penghisap minyak dari formasi masuk ke dalam barrel dan
mengangkat minyak yang telah terakumulasi dalam barrel ke permukaan melalui
tubing.
e) Travelling valve untuk mengalirkan minyak dari working barrel masuk menuju
plunger, hal seperti ini terjadi pada saat plunger bergerak ke bawah dan akan
menahan keluarnya minyak dari plunger pada saat plunger bergerak ke atas (up-
stroke).
f) Standing valve untuk menahan minyak agar tidak dapat keluar dari working
barrel pada saat plunger bergerak ke bawah.
g) Gas anchor dipasang pada bagian bawah pompa untuk memisahkan gas dari
minyak agar gas tersebut tidak ikut terproduksi.

Electric Submersible Pump

Peralatan di Atas Permukaan:


a) Wellhead/Tubing head adalah sebagai penyokong dari rangkaian tubing dan
untuk menutup ruang antara casing dengan tubing.
b) Junction box adalah sebagai tempat menghubungkan kabel dari dalam sumur
dengan kabel dari switch board dan mengeluarkan gas yang ikut bersama
kabel.
c) Switch board adalah Panel control kerja di permukaan, untuk mengontrol
kerja pompa.
d) Transformer adalah sebagai perubah tegangan primer yang tinggi menjadi
tegangan sekunder (yang rendah) yang dibutuhkan motor.
Peralatan di Bawah Permukaan:
a) Centralizer untuk menjaga kedudukan pompa agar tetap di tengah-tengah.
b) Motor sebagai tenaga penggerak pompa (prime mover), yang mempunyai 2
(dua) bagian pokok yaitu Rotor (gulungan kabel halus) bagian yang berputar
dan Stator (gulungan kabel halus yang stasioner dan menempel pada badan
motor) merupakan bagian yang tidak berputar.
c) Protektor
Protektor ini dipasang di atas motor dan dibawah pompa. Fungsinya antara
lain :
• Memberikan ruangan untuk pengembangan/penyusutan minyak
pelumas.
• Mencegah fluida masuk ke rumah motor.
• Menyimpan minyak motor dan minyak pelumas.
• Memberikan keseimbangan tekanan dalam motor dengan tekanan luar,
yaitu tekanan fluida sumur pada kedalaman
tertentu
d) Pump intake/gas separator adalah tempat masuknya fluida menuju pompa, gas
separator untuk menyaring gas agar tidak masuk ke pompa.
e) Pump adalah Setiap pompa terdiri dari beberapa tingkat (multistage) dimana
masing-masing terdiri dari impeller dan diffuser. Jumlah tingkat tergantung
dari head pengangkatannya.
• Impeller : bagian yang bergerak untuk memindahkan fluida dari
tempat satu ke tempat lain.
• Diffuser : bagian yang diam, untuk mengarahkan fluida ke stage
berikutnya
f) Check Valve adalah menjaga fluida agar tetap di atas pompa.
g) Bleeder Valve adalah dipasang 1 joint di atas check valve, untuk
mengosongkan kolom fluida dari dalam tubing pada waktu pencabutan
pompa.
h) Kabel listrik adalah sebagai penyalur aliran listrik dari permukaan ke motor.

Anda mungkin juga menyukai