Anda di halaman 1dari 3

Ujian Akhir Semester

Nama: Al Hidayahtul Mus Qoimah


Nim: 2019G1C005
Semester: 4 (empat)
Prodi: Komunikasi dan penyiaran islam
Dosen Pengampu: Adi Supryadi, S.H.,M.H.
Matakuliah: Pendidikan Anti Korupsi

1. Mengapa tindak pidana korupsi disebut sebagai salah satu kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) uraiakan argumentasi saudara ?
 Jawab: Karena tindak pidana korupsi adalah adalah salah satu
kejahatan/kelicikan/kecurangan yang luar biasa. Tindak pidana korupsi tidak
hanya melibatkan satu belah pihak saja melainkan ia banyak merugikan
banyak belahan pihak, serta dapat merugikan bangsa dan negeri ini. Yang
mana pelaku tindak pidana korupsi mereka-mereka tidak tau diri, bersenang-
senang diatas penderitaan orang lain, merugikan banyak pihak. Maka korupsi
itu dikategorikan kedalam tindak pidana kejahatan yang luar biasa. Seperti
UUD No. 30 tahun 2002 dalam Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana
Korupsi. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa setiap orang yang melakukan
korupsi dalam artian merugikan keuangan negara bisa diancam pidana penjara
seumur hidup atau penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun.
2. Perilaku korupsi pada dasarnya bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Perilaku
korupsi menyangkut berbagai hal yang bersifat kompleks. Faktor-faktor penyebabnya
bisa juga berasal dari lingkungan eksternal pelaku korupsi, bisa juga berasal dari
lingkungan internal pelaku korupsi. Jelaskan sedikitnya 2 faktor eksternal dan 2 faktor
internal penyebab korupsi?
 Jawab:
Faktor Eksternal Koruptor:
1) Faktor Ekonomi yang tidak mencukupi. Yang mana setiap rumah tangga, bisnis,
dan lain sebagainya yang memicu pelaku tersebut untuk melakukan kejahantan
korupsi tersebut dan salah satu faktor eksternal nya adalah pendapatannya kurang
sehingga tidak mencukupi kebutuhannya, padaakhirnya koruptor memutuskan
mengambil tindakan kejahatan yang luar biasa tersebut.
2) Faktor Politis, yang mana para koruptor itu melakukan hal tersebut atas dasar
menginginkan jabatan atau sedang mempertahankan jabatan. Sehingga segala cara
ia lakukan sampai tidak lagi ada dipikirannya tindakan yang ia lakukan itu halal
ataukah haram. Segala cara ia lakukan demi mempertahankan sebuah jabatannya.
Segala sesuatu tindakan yang ia lakukan akan terus ia lakukan sehingga menjadi
sebuah kebiasaan. Yang mana kebiasaan itu akan terasa kurang jika ia tidak
melakukannya.
Faktor Internal Koruptor:
1) Sudah berkecukupan tapi serakah. Hal ini lah yang menjadi faktor dan juga
karna pelakunya yang selalu merasa kurang dan tidak pernah merasa cukup
sehingga apapun yang iya miliki terasa kurang. Pada intinya kebersyukuran itu
tidak membersamai nya.
2) Mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri. Hal ini ni keburukan dari
manusia yang selalu ingin memperkaya dirinya sendiri, suka mengoleksi harta
sehingga sampai lupa akan jalan yang ia gunakan untuk menggapai harta yang
ia punya itu.
3. Dalam sejarah tercatat bahwa mahasiswa mempunyai peran penting dalam
menentukan perjalanan bangsa Indonesia. Dengan idealisme, semangat muda, dan
kemampuan intelektual tinggi yang dimilikinya mahasiswa mampu berperan sebagai
agen perubahan (agent of change). Peran mahasiswa tersebut terlihat menonjol dalam
peristiwa-peristiwa besar seperti Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda
tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1966,
dan Reformasi tahun 1998. Maka tidaklah berlebihan jika mahasiswa diharapkan juga
dapat menjadi motor penggerak utama gerakan anti korupsi di Indonesia. Uraiakan
pandangan saudara terkait dengan peran mahasiswa sebagai upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia?
 Jawab: kata mahasiswa adalah kata yang penuh makna yang mana mahasiswa
memiliki banyak tanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Setiap
kepala yang mendengar kata mahasiswa yang ada dipikirannya adalah pemuda
yang hebat, pemuda yang memiliki pemikiran-pemikiran cemerlang. Jadi tidak
salah kalau masyarakat menjunjung tinggi mahasiswa. Oleh sebab itu yang
menjadi tanggung jawab dari mahasiswa ialah membawa perubahan yang
lebih baik lagi bagi bangsa dan negara. Karna mahasiswa dibimbing dalam
wadah yang berkualitas mendapatkan arahan dari manusia-manusia yang
berkualitas maka seketika mahasiswa telah selesai dan keluar dari zona
nyamannya maka ia harus bisa membawa perubahan positif di tengah
masyarakat. Karena indonesia tidak kekurangan orang pintar melainkan
kekurangan orang yang jujur. Sebab itu Indonesia sangat membutuhkan orang-
orang yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi. Darimana bisa kita
temukan? Yakni mahasiswa, mahasiswa harus benar-benar menjadi manusia-
manusia yang bisa diharapkan bangsa Indonesia.

4. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk meminimalisir terjadinya perilaku


korupsi yakni pendektan budaya. Jelaskan dan berikan contoh konkrit implementasi
dari pendekatan tersebut?
 Jawab: yap, meminimalisir trjadinya perilaku korupsi dapat menggunakan
pendekatan budaya. Jadi konsep budaya hukum adalah sikap manusia terhadap
hukum dan sistem hukum kepercayaan, nilai, pemikiran, serta harapannya.
Dengan kata lain budaya hukum adalah suasana pikiran dan kekuatan sosial
yang menentukan bagaimana hukum digunakan, dihindari atau disalah
gunakan, tanpa adanya budaya hukum maka hukum sistem sendiri tak
berdaya. Oleh karenanya peran budaya juga penting dalam pemberantasan
korupsi sebab, budaya masyarakat Indonesia suka mengikuti atau meniru apa
yang dilakukan pimpinannya. Ya seperti itu kebiasaan meniru yang dilakukan
warga negara Indonesia.
Contoh kongkrit dari pendekatan diatas: yakni suap-menyuap saat pemilihan calon
DPR. Nah dari hai ini bisa kita lihat bahwasannya pada zaman dahulu zaman
Soekarno tidak ada yang namanya suap-menyuap agar memiliki banyak suara. Akan
tetapi silih berganti zaman hal tersebut dilakukan yangmana sampai mendarah daging
hingga saat ini. Menjadi kebiasaan yang biasa dilakukan. Itu semua karena budaya
yang mana kebudayaan indonesia (taqlidul a’ma) yaitu pengikut buta. Sudah tau salah
tapi tetap saja dilakukan.

5. Berikan contoh konkrit bagaimanakah peran komunikasi penyiaran islam sebagai


upaya preventif meminimalisir terjadinya perilaku-perilaku koruptif di masyarakat ?
 Jawab: Contoh kongkrit nya peran komuniksi dan penyiarn islam dalam
upaya meminimalisir terjadinya perilaku-perilaku koruptif di masyarakat
adalah dengan cara mengajak, menyiarkan dan menumbuhkan rasa anti
korupsi kepada masyarakat. Terutama pada generasi-genarsi indonesia dan
selalu menebarkan dakwah anti korupsi melalui jejaring televisi, radio dan
media sosial lainnya.

Anda mungkin juga menyukai