Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Battery

Battery berfungsi menyimpan sumber arus untuk kebutuhan komponen komponen pada kendaraan,
serta untuk menggerakan dinamo start

2. Coil

Komponen ini berfungsi untuk memperkuat arus yang dihasilkan battery, dari 12 V menjadi lebih dari
20 KV penguat arus

3. Kunci kontak

Untuk memutus dan menyambungkan arus dari battery kepada komponen komponen kendaraan. 

4. Platina

Memutus dan mengalirkan arus pada rangkaian primer

5. Condensator

Berfungsi untuk menampung muatan listrik dan mempercepat pemutusan arus pada platina.

6. Breaker point contact point

Berfungsi untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer koil ke
massa agar terjadi induksi pada rangkaian sekunder koil.Induksi terjadi saat breaker point terbuka
atau terputus.

7. Camoble nok

Berfungsi untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus kepada
rangkaian primer koil. 

8. Kondensor

Berfungsi untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api pada breaker point

9. Bagian distributor

Berfungsi untuk membagi-bagikan arus yang dihasilkan oleh kumparan sekunder ke busi sesui
dengan urutan sistem pengapian.

10. Governor Advancer

Memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin

11. Vakum advancer

Berfungsi untuk memajukan maupun memundurkan pada saat beban mesin bertambah maupun
berkurang. 

12. Busi 

Menghasilkan percikan api sehingga bahan bakar dapat terbakar dan menghasilkan tenaga yang kuat
Itulah beberapa komponen yang ada dalam sistem pengapian.
2.type A

Menyediakan koil pengapian dengan igniter untuk setiap selinder

Type B

Menyediakan koil pengapian dengan igniter untuk setiap 2 silinder menggunakan kawat
berteganggan tinggi untuk menyuplai arus ke silinder.

3. A. Kumparan primer

Kumparan primer di dalam koil pengapian menghubungkan antara terminal positif koil dengan
terminal negatif koil.

Ciri-ciri kumparan primer :

Kumparan primer berfungsi membangkitkan medan magnet

Luas penampang kawatnya lebih besar dibandingkan dengan luas penampang kumparan sekunder

Jumlah lilitan kawatnya lebih sedikit dari pada kumparan sekunder yaitu jumlah lilitannya sekitar 400
lilitan

B. Kumparan sekunder

Kumparan sekunder di dalam koil pengapian akan menghubungkan antara terminal positif dengan
terminal tegangan tinggi koil.

Ciri-ciri kumparan sekunder :

Merubah induksi menjadi tegangan tinggi untuk disalurkan ke busi

Luas penampang kawatnya lebih kecil dibandingkan dengan luas penampang pada kumparan primer

Jumlah lilitan kawatnya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan kawat pada kumparan
primer yaitu sekitar 30.000 lilitan

4.Busi Platinum. Kalangan pencinta touring pasti familiar dengan busi platinum. Umurnya yang
panjang hingga mampu menempuh 30.000 kilometer, busi jenis ini merupakan favorit para bikers.
Busi Platinum memiliki diameter center elektroda 0,5 mm - 0,8 mm dan ujung elektrodanya terbuat
dari nikel serta center electrodenya terbuat dari platinum.

Busi Iridium. Jenis busi ini biasa digunakan untuk jenis motor besar dengan kapasitas 150 cc ke atas.
Tidak hanya itu, busi jenis ini juga disebut busi semi kompetisi. Umur busi iridium tergolong panjang
yakni 50.000 hingga 70.000 kilometer. Besarnya diameter elektroda busi iridium terbaik antara 0,6
mm hingga 0,8 mm. Busi iridium ini juga memiliki ciri khas, yakni ujung elektroda terbuat dari nikel
dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram.

Busi Resistor. Dilihat dari fisiknya, busi jenis resistor memiliki lambang “R” pada bagian bodynya.
Banyak yang salah kaprah kalau lambang tersebut berarti racing, padahal lambang tersebut
berartikan resistor bukan racing. Busi jenis ini digunakan untuk melindungi perangkat elektronik
digital seperti speedometer dan perangkat digital lain pada motor.

5.siapkan multistater untuk tahanan resistance dengan memindahkan selector ke ohm

Hubungkan kabel multistater dengan eksternal


Hasil yang baik akan menunjukkan nilai tahanan eksternal resistor sebesar 1.1-1.3 ohm

Anda mungkin juga menyukai