I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Ny. O
Umur : 60 TH
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak
Agama : Khatolik
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Tamtama
Penanggung : Askes
No. Reg/MR : 003714
Tgl. MRS : 10 Oktober 2020
Diagnosa : DM dengan Hiperglikemia
c. Breathing
RR : 22 x/mnt
Pola Nafas spontan/tidak : Pola nafas paien
spontan
Penggunaan alat bantu nafas dan Oksigen : Tidak Ada
Suara Nafas (Bilateral breath Sound) : Vesikuler
Penggunaan Otot bantu nafas : Normal
Integritas dinding dada : Normal
Warna Kulit : Sawo matang
Lain-lain :
d. Disability
Kesadaran : Kesadaran pasien
comos mentis (sadar)
GCS : E4 V5 M6 total GCS
15.
Respon Pupil : Normal
Reflek syaraf : Normal
Kekuatan otot : Normal
Lain-lain :
e. Exposure
Temperatur : 36,2oC
Lain-lain :
5555 5555
Kekuatan Otot: ( ki ) 5 5 5 5 5 5 5 5 ( ka )
Ket :
0 = Tidak terdapat Kontraksi
1 = Hanya terdapat kontraksi otot
2 = Ada pergerakan, tidak mampu melawan gaya gravitasi
3 = Ada pergerakan, hanya dapat mengatasi gaya gravitasi
4 = Mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit tahanan
5 = Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan yang maksimal
SISTEM TUBUH:
Pernapasan ( B1 : Breathing )
Benduk dada :
( √ ) simetris ( ) tidak simetris ( ) lainnya (sebutkan)
……………..
Suara jantung :
( √ ) normal ( S1/S2 tunggal )
( ) kelainan: S3 ( ), S4 ( ), Mur-mur ( ), Gallop (
),
Edema :
( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitas atas ( ) extremitas bawah ( )
ascites ( √ ) tda ada
( ) lainnya (sebutkan ) : …………………………………………..
Persyrafan ( B3 : Brain )
Kepala wajah
( ) t.a.k ( √ ) t.a.k
( √ ) mesosepal ( ) asimetris
( ) asimetris ( ) bell palsy
( ) hematoma ( ) kel. Congenital
Mata :
Sklera : ( ) putih ( √ ) icterus ( ) merah ( ) perdarahan
Konjungtiva : ( √ ) pucat ( ) merah muda
Pupil : ( √ ) isokor ( √ ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis
Persepsi sensori :
Pendengaran :
- Kiri : ( √ ) baik, ( ) tidak baik
- Kanan : ( √ ) baik, ( ) tidak baik
Tulang-Otot-Integumen ( B6 : Bone )
Kemampuan pergerakan sendi ( √ ) bebas ( ) terbatas
- Parese : ( ) ya ( √ ) tidak
- Paralise : ( ) ya ( √ ) tidak
- Hemiparese : ( ) ya ( √ ) tidak
- Lainnya ( Sebutkan ) --
Extremitas :
- Atas : ( √ ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah tulang
( ) perlukaan
Lokasinya ………………..
- Bawah : ( √ ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah tulang (
) perlukaan
Lokasinya : ..........................
Kulit :
- Warna kulit : ( ) ikterik ( ) cyanotik ( √ ) pucat ( ) kemerahan (
) pigmentasi
- Akral : ( √ ) hangat ( ) panas ( ) dingin kering ( ) dingin
basah
- Turgor : elastis 2 detik normal 2-3 detik
Sistem Endokrin
Terapi hormon : …
Karakteristik sex sekunder : ( √ ) normal ( ) tidak
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :
( ) Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa.
( ) Kekeringan kulit atau rambut
( ) Exopthalmus
( ) Goiter
( ) Hipoglikemia
( ) Tidak toleran terhadap panas
( ) Tidak toleran terhadap dingin
( ) Polidipsi
( ) Poliphagi
( ) Poliuria
( ) Postural hipotensi
( √ ) Kelemahan
( ) lainnya ( sebutkan ) :
System Reproduksi
Laki-laki:
- Kelamin : Bentuk ( √ ) normal ( ) tidak normal (jelaskan)
……………………………
Kebersihan ( √ ) bersih ( ) kotor (jelaskan) …………………………….
……
dikonsumsi pasien berupa nasi sayur dan lauk. Kemudian pasien minum 8-10 gelas
Keberasihan diri :
Sikat gigi : 2 x/hari.
Memotong Kuku : 1 x/minggu.
Ganti Pakaian : 2 x/hari.
Masalah : ( ) ada, ( √ ) tidak
sehari-hari meliputi mandi, makan, BAB/ BAK dan berpakaian pasien dibantu
oleh anaknya.
VII. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :
Dukungan keluarga :
( √ ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada
Dukungan Kelompok/teman/masyarakat :
( √ ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada
Spiritual :
Konsep tentang penguasa kehidupan :
( √ ) Tuhan ( ) Allah ( ) Dewa ( ) lainnya (sebutkan)
………………………….
Kebutuhan Pembelajaran :
Tanda tangan
( Miftahul Hikmah )
ANALISA DATA
Do :
1. GDS 529 mg/dL
2. Pasien tampak lemas
2. DS : Kelemahan fisik Defisit perawatan diri
1. Pasien mengatakan lemas dan pusing
2. Pasien mengatakan, untuk mandi,
makan, minum danke kamar mandi
dibantu oleh anaknya
DO :
1. Pasien tampak lemah
TD 100/70 mmHg
3 Ds : - Prosedure invasif Resiko infeksi
Do :
Terpasang infus NaCl 0,9% di punggung tangan
kiri pasien sejak tanggal 29 Juni 2018
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Risiko gangguan Setelah dilakukan asuhan a. Monitor tingkat kepatuhan pasien a. Pasien patuh dalam pengobatan.
ketidakseimbangan kadar keperawatan selama 3 x 24 dalam pengobatan
glukosa darah dengan jam, risiko ketidakstabilan b. Pendidikan Kesehatan tentang b. Pasien mengetahui pengobatan
factor risiko kadar glukosa darah pengobatan DM DM
ketidakpatuhan dalam teratasi dengan kriteria : c. Ajarkan pasien dan keluarga cara c. Pasien dan keluarga dapat
pengobatan a. Pasien mengatakan penggunaan injeksi novorapid mengelola pengobatan DM selama
bersedia patuh dalam selama dirumah di rumah
pengobatan d. Kolaborasi dengan dokter pemberian d. Novorapid injeksi sebagai
b. GDS <200 injeksi novorapid 3x12 unit/SC pengganti fungsi insulin dalam
c. Pasien dapat merubah tubuh untuk menstabilkan kadar
pola hidup DM glukosa dalam darah
d. Pasien dan keluarga
dapat mengelola terapi
pengobatan DM selama
dirumah
2 Risiko Infeksi telah dilakukan asuhan a. Pantau tanda-tanda vital. a. Mengidentifikasi tanda-tanda
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 peradangan terutama bila suhu
procedure invasive jam infeksi tidak terjadi tubuh meningkat.
dengan kriteria: b. Lakukan perawatan terhadap b. Mengendalikan penyebaran
a. Tidak ada tanda-tanda prosedur invasif seperti infus, mikroorganisme patogen.
infeksi (dolor, kalor, kateter, drainase luka
rubor, tumor, fungtio c. Jika ditemukan tanda infeksi c. Untuk mengurangi risiko infeksi
laesa) kolaborasi untuk pemeriksaan darah, nosokomial.
b. Luka bersih, tidak seperti Hb dan leukosit
lembab dan tidak kotor. d. Kelola untuk pemberian antibiotik d. Penurunan Hb dan peningkatan
c. Balutan infus bersih, ceftriaxone 1 gr/24 jam jumlah leukosit dari normal bisa
tidak, lembab, dan terjadi akibat terjadinya proses
tidak kotor infeksi
d. Tanda-tanda vital e. Kelola untuk pemberian antibiotik e. Antibiotik mencegah
dalam batas normal. ceftriaxone 1 gr/24 jam perkembangan mikroorganisme
(TD: 110-120/60-80 patogen.
mmHg, N: 60-100
x/mnt, RR: 16-
20x/mnt, S :36-
36,5°C).
3 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tingkat kemandirian 1. Mengetahui keadekuatan pasien
berhubungan dengan nyeri, keperawatan selama 3x24 pasien dalam melakukan personal dalam melakukan personal hygiene
kelemahan jam, diharapkan kebutuhan hygiene
personal hygiene pasien 2. Motivasi pasien untuk personal 2. Sebagai upaya menjaga kebersihan
dapat terpenuhi dengan hygiene 2 kali sehari pagi dan sore tubuh pasien
kriteria hasil 3. Motivasi keluarga untuk menjaga
3. Menekankan pentingnya
- kebersihan pasien terjaga kebersihan diri dan lingkungan
kebersihan tubuh agar tidak terjadi
- pasien tidak bau ketika membesuk
komplikasi atau infeksii
nosokomial
1. Diagnosa keperawatan : Risiko gangguan ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan ketidakpatuhan
dalam pengobatan
Hari/Tanggal Pelaksanaan Evaluasi
Senin, 12 Jam 10.00 Jam 10.10
oktober Menanyakan tingkat kepatuhan pasien S:
2020 dalam pengobatan - Pasien mengatakan selalu kontrol rutin ke puskesmas
- Anak pasien mengatakan terkadang pasien lupa meminum
obat rutinnya
O:
- Obat rutin metformin dalam sebulan masih tersisa
Jam 11.40
S:
- Pasien mengatakan obat sudah disuntikan
Jam 11.30
O:
Melakukan kolaborasi dengan dokter
- Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan di lengan
pemberian injeksi novorapid 3x12 unitb
atas pasien
Jam 14.00
S:
- Pasien mengatakan selalu kontrol rutin ke puskesmas
- Anak pasien mengatakan terkadang pasien lupa meminum
obat rutinnya
- Pasien mengatakan obat sudah disuntikan
O:
- Obat rutin metformin dalam sebulan masih tersisa
- Pasien memahami apabila harus berobat rutin
- Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan di lengan
atas pasien
A : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kelola pemberian injeksi novorapid 12 unit/SC
Jam 18.40
S:
- Pasien mengatakan obat sudah disuntikan
O:
- Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan di lengan
atas pasien
Jam 18.00
A : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah teratasi
Melakukan kolaborasi dengan dokter
sebagian
pemberian injeksi novorapid 3x12 unitb
P : Lanjutkan intervensi
- Kelola pemberian injeksi novorapid 12 unit/SC
Jam 11.40
S:
- Pasien mengatakan lemas berkurang
- Pasien mengatakan obat sudah disuntikan
Jam 18.00 - Keluarga pasien mengatakan mau belajar menyuntikkan
Melakukan kolaborasi dengan dokter obatnya
pemberian injeksi novorapid 3x16 unit dan O:
mengajarkan pasien dan keluarga untuk - Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan di lengan
memberikan novorapid 16unit/ SC atas pasien
A : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kolaborai dengan dokter pemberian injeksi novorapid 12
unit/SC
Jam 18.10
S:
- Pasien mengatakan badan sudah enakan
- Pasien mengatakan obat sudah disuntikan
- Keluarga pasien mengatakan mau belajar menyuntikkan
obatnya
O:
- Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan di lengan
atas pasien
A : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi dengan dokter pemberian injeksi novorapid
12 unit/SC
Rabu,14 Jam 11.30 Jam 11.40
oktober Melakukan kolaborasi dengan dokter S:
2020 pemberian injeksi novorapid 3x16 unit dan - Pasien mengatakan lemas berkurang
mengajarkan pasien dan keluarga untuk - Pasien mengatakan obat sudah
memberikan novorapid 16unit/ SC disuntikan
- Keluarga pasien mengatakan sudah
bisa menyuntikkan obatnya.
O:
- Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan dilengan atas
pasien
- Keluarga mampu mengelola novorapid injeksi dengan benar
A : resiko ketidakstabilan stabilan kadar glukosa dalam darah teratasi
P:
- Hentikan Intervensi
Jam 14.00
Jam 20.50
Jam 21.00
Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian
S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
antibiotic ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV
O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri
Jam 21.00
Jam 09.10
Jam 09.00
S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian
O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
antibiotic ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV
kateter infus pasien ditangan kiri
Jam 14.00
Jam.13.20
Jam 1300 S : Pasien mengatakan terasa lega setelah infus dilepas O :
Melakukan aff infus infus NaCl 0,9% tpm berhasil diaff
Jam 14.00
2018 Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
antibiotik ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri
Jam 14.00
Jam 20.50
Jam 21.00
Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian
S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
antibiotic ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV
O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri
Jam 21.00
Jam 09.00
Jam 09.10
Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian
S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
antibiotic ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV
O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri
Jam 14.00
Jam 14.00
S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan,
Pasien mengatakan terasa lega setelah infus dan kateter
dilepas
O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri, Kateter infus berhasil di aff
A : Risiko infeksi teratasi
P : Hentikan intervensi, pasien BLPL
Discharge Planning Pada Klien DM Dengan Hiperglikemia
Yang diperlukan untuk pasien yang akan pulang antara lain :
1. Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung serat, seperti sayuran
dan sereal
2. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan karbohidrat
3. Obat-obatan yaitu penjelasan tentang dosis obat, waktu pemberian, efek samping
dan kewaspadaan khusus yang harus ditepati oleh pasien
4. Intruksi khusus meliputi tanda dan gejala yang harus diruuk ke petugas
kesehatan, temoat rujukan dan tindakan darurat yang perlu serta manajemen
sterss
5. Mengajarkan cara mencegah infeksi : kebersihan kaki, hindari perlukaan
6. Lakukan olahraga secara rutin dan pertahankan BB yang ideal.