Anda di halaman 1dari 10

ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

Perbaikan Tahanan Pentanahan dengan Menggunakan


Bentonit Teraktivasi

Devy Andini1, Yul Martin2, Herri Gusmedi3

Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung, Bandar Lampung


Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145
1
devy.andini25@gmail.com
2
yul.martin@eng.unila.ac.id
3
herri.gusmedi@eng.unila.ac.id

Intisari — Salah satu hal yang mempengaruhi tahanan pentanahan adalah tahanan jenis tanah.
Tahanan jenis tanah dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu struktur tanah, temperatur, pengaruh
kandungan air (kelembaban), dan pengaruh kandungan kimia dalam tanah. Dalam penelitian ini
untuk menurunkan tahanan pentanahan dilakukan penambahan bentonit kedalam tanah, tetapi
sebelum digunakan bentonit terlebih dulu diaktivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Mengetahui perubahan besar tahanan pentanahan yang diberikan bentonit yang belum teraktivasi
dan sudah teraktivasi. Pentanahan yang diberikan bentonit teraktivasi memiliki nilai tahanan
pentanahan lebih kecil dibandingkan saat diberikan bentonit yang belum teraktivasi. Persentasi
perubahan bentonit yang telah teraktivasi yaitu sebesar 79,97%-85,24% sedangkan persentasi
perubahan tahanan pentanahan saat diberikan bentonit yang belum teraktivasi sebesar 22,84%-
85,25%.
Kata kunci — Tahanan pentanahan, tahanan jenis tanah, aktivasi bentonit

Abstract — One of the things that affect the grounding resistance is soil resistivity. Soil resistivity is
influenced by several things: the structure of the soil, the temperature, the influence of the water
content (moisture), and the effect of chemical constituents in the soil. In this research to lose custody
grounding the addition of bentonite into the ground, but before use bentonite first in activation. The
aim of this study is to know the major changes grounding given bentonite which has not been activated
and has been activated .Grounding were given activated bentonite has a grounding resistance value is
smaller than when given bentonite which has not been activated .Percentage changes that have been
activated bentonite in the amount of 79,97%-85,24% whereas the percentage change in resistance
grounding when given bentonite which has not been activated by 22,84%-85,25%.
Keywords— Grounding, Soil Resistivity, Activation of bentonite

I. PENDAHULUAN di sekitar elektroda pentanahan. untuk tahanan


pada elektroda pentanahan biasanya diabaikan
Sistem pentanahan merupakan suatu sistem karena nilai tahanan elektroda sudah pasti
yang dimana adanya sambungan antara suatu lebih kecil dari tahanan tanah. Pada sistem
peralatan listrik atau titik netral (biasanya titik pentanahan yang sangat penting diperhatikan
netral suatu transformator atau generator) adalah nilai dari tahanan pentanahan di sekitar
dengan bumi, baik secara langsung maupun elektroda pentanahan dibumikan. karena
melalui impedansi. Pada sistem pentanahan tahanan pentanahan yang rendah sebagai
terdapat beberapa hal penting yang harus penunjang sistem pentanahan dimana arus
diperhatikan yaitu tahanan pada elektroda ganguan nantinya dialirkan menuju tanah.
pentanahan, tahanan antara elektroda Nilai tahanan dari tanah sekitar elektroda itu
pentanahan dan tanah, lalu tahanan dari tanah biasanya tidak langsung didapatkan nilai

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 45
tahanan yang rendah karena pada saat II. TINJAUAN PUSTAKA
membuat suatu sistem pentanahan hal yang
lebih dahulu diketahuai yaitu tempat sistem A. Sistem pentanahan
pentanahannya. Oleh karena itu sebelum Sistem pentanahan merupakan hal yang
merancang sistem pentanahan terlebih dahulu sangat penting bagi sistem kelistrikan.
melakukan analisa pada tempat pentanahan Bagian-bagian yang diketanahkan meliputi
yang akan digunakan. Jika di suatu daerah titik netral suatu sistem tenaga listrik, bagian
dengan tahanan pentanahan yang tinggi pembuangan muatan listrik dari arrester,
biasanya dilakukan beberapa hal untuk kawat petir pada sepanjang saluran transmisi
memperkecil tahanan pentanahan yaitu dengan dan peralatan-peralatan yang pada keadaan
memodifikasi elektroda pentanahan yang akan normal tidak dialiri arus listrik tetapi
ditanam kedalam tanah dan menambahkan berpotensi dialiri arus listrikTujuan dari
suatu zat kimia kedalam tanah. Zat kimia yang sistem pentanahan antara lain[1]:
biasanya digunakan adalah bentonit. Bentonit 1) Mengalirkan arus ganguan ke dalam tanah
merupakan suatu zat kimia yang mampu baik arus ganguan yang berasal dari surja
menyerap air dan menahan air pada hubung maupun surja petir.
strukturnya serta mengandung unsur-unsur 2) Melindungi manusia dari peralatan-
yang bersifat elektrolit. Tetapi bentonit yang peralatan yang dalam keadaan normal
langsung digunakan memiliki beberapa tidak teraliri arus tetapi berpotensi
kelemahan yaitu tidak tahanan pada kondisi mengalirkan arus saat terjadi ganguan.
terperatur yang tinggi. 3) Sistem pentanahan juga berfungsi untuk
Pada penelitian ini bertujuan menurunkan membatasi tegangan dari fasa-fasa yang
tahanan pentanahan dengan cara tidak terganggu bila terjadi ganguan.
menambahkan bentonit kedalam tanah, tetapi 4) Menjaga tingkat kinerja peralatan sehingga
sebelum digunakan bentonit terlebih dahulu sistem dapat berjalan dengan baik.
diaktivasi. Aktivasi bentonit ini berfungsi
untuk memurnikan bentonit dari pengotornya. B. Elektroda pentanahan
Lalu untuk meningkatkan daya serap Jenis-jenis elektroda pentanahan adalah
dilakukan modifikasi pada bentonit dengan sebagai berikut :
cara pilarisasi. Bentonit terpilar memiliki 1) Elektroda pita.
kestabilan termal, luas permukaan yang besar, 2) Elektroda Batang
dan sifat menyerap secara mikro atau meso. 3) Elektrode pelat
Aktivasi bentonit dilakukan dengan
menjadikan bentonite terpilar ferri C. Metode penanaman elektroda
oksida(Fe2O3). Bentonit yang telah teraktivasi Motede penanaman elektroda yang banyak
ditanam bersama batang elektroda, Kemudian digunakan pada sistem pentanahan antara lain :
tahanan pentanahan diukur dengan 1) Sistem pentanahan driven rod
menggunakan earth tester dengan metode 3 2) Sistem pentanahan counterpoise
titik. Pengukuran dilakukan selama 2 kali 3) Sistem pentanahan grid
setiap hari pada pukul pagi dan siang.
Hasil penelitian ini diharapkan bentonit D. Perbaikan Pentanahan
yang telah diaktivasi dapat menurunkan Dalam upaya perbaikan nilai tahanan
tahanan pentanahan secra signifikan dan lebih pentanahan ada suatu metode yaitu dengan
ekonomis dari memperpanjang batang penimbunan zat kimia di dalam tanah. Zat
elektroda. kimia yang digunakan harus memiliki
beberapa persyaratan antara lain mampu

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 46
menjaga nilai tahanan pentanahan yang rendah 4) Bentonit tidak menyebabkan korosi pada
dalam jangka waktu yang panjang, tidak larut elektroda
atau hancur dalam waktu yang lama, dan 5) Bentonit tidak mudah hancur karena
memiliki harga yang ekonomis. Zat kimia bentonit merupakan bagian dari tanah liat
yang sudah banyak digunakan antara lain itu sendiri.
seperti garam, serbuk arang, zeolit, gypsum,
dan bentonit. F. Aktivasi
Aktivasi merupakan perlakuan terhadap zat
E. Bentonit kimia yang bertujuan untuk memperbesar pori
Bentonit adalah suatu jenis lempung yang yaitu dengan cara memecah ikatan
sebagian besar mengandung montmorillonit hidrokarbon atau mengoksidasi molekul
dengan mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, permukaan sehingga zat kimia itu mengalami
dolomit, feldspars, dan mineral lainnya. perubahan fisik, baik fisik atau kimia. Aktivasi
Bentonit memilifi sifat dapat menyerap air terbagi menjadi 2 yaitu aktivasi secara fisika
dan menahan air pada strukturnya, hal ini di dan aktifasi secara kimia. Aktivasi fisika
karenakan pada montmorillonit terdapat biasanya dilakukan dengan bantuan panas, uap
beberapa lapisan yaitu lapisan lempung yang dan gas CO2, sedangkan aktivasi kimia
terdiri dari lapisan tetrahedral dan lapisan merupakan aktivasi yang di lakukan dengan
oktahedral kemudian lapisan interlayer bantuan zat kimia lain yang disebut aktivator.
dimana penyerapan air terjadi pada lapisan Aktivator yang sering digunakan untuk prose
interlayer. Pada lapisan interlayer ini terdapat aktivasi adalah alkali, klorida, sulfat, fosfat
molekul air dan kation-kation. dan asam-asam organik seperti H2SO4 dan
H3PO4.

G. Pilarisasi lempung
Proses pilarisasi adalah proses pergantian
kation pada daerah interlayer dengan kation
logam lain yang memiliki muatan dan ukuran
yang lebih besar. pada pemilaran ini lembaran
semakin besar sehingga dapat digunakan untuk
adsorpsi dan katalis.
proses pilarisasi oleh polikation terdiri dari
tiga bagian yaitu:
1) Polimerisasi dari polikation seperti Al(III),
Gbr. 1 Struktur montmorillonit
Ga(III), Ti(IV), Zr(IV), Fe(III), Cr(IV) dan
lainnya.
Bentonit telah banyak di aplikasikan dalam
2) Interkalasi polikation ke dalam interlayer
usaha perbaikan tahanan pentanah. Bentonit
lempung sehingga terjadi substitusi dengan
sering di gunakan karena memiliki sifat:
kation alami (Na dan Ca).
1) Memiliki sifat tahanan jenis yang sangat
3) Kalsinasi pada suhu tinggi yang merupakan
rendah dan stabil
bagian terpenting karena pada kalsinasi
2) Bentonit dapat mengembang menjadi
polikation logam yang dimasukan akan
beberapa kali lipat bila di celupkan ke
mengalami dehidrasi dan dehidroksilasi
dalam air dan dapat menahan air pada
membentuk kluster oksida logam yang
strukturnya
menjaga ruang antar lembaran secara
3) Bentonit memiliki harga yang ekonomis
permanen

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 47
H. Penelitian yang telah dilakukan seberat 5 kg selama 6 bulan adalah 3,25 ±
Beberapa penelitian tentang perbaikan 0,27 ohm. Nilai rata-rata tahanan
tahanan pentanahan dengan menggunakan pentanahan dengan penambahan zat aditif
bentonit yang pernah dilakukan antara lain : berupa bentonit seberat 10 kg selama 6
1) IGN Junardana, Perbedaan penambahan bulan adalah 2,51 ± 0,23 ohm. Nilai rata-
garam dengan penambaha bentonit rata tahanan pentanahan dengan
terhadap nilai tahanan pentanahan pada penambahan zat aditif berupa bentonit
sistem pentanahan, 2005. Melakukan seberat 15 kg selama 6 bulan adalah 2,01 ±
penelitian tentang perbandingan 0,008 ohm[6].
penambahan garam dengan penambahan 4) Siow Chun LIm et al, preliminary results
bentonit terhadap nilai tahanan pentanahan of the performance of grounding
pada sistem pentanahan. Penelitian ini electrodes encased in bentonite-mixed
dilaksanakan pada jenis tanah lempung di concrete, 2012. Penelitian ini melakukan
Padang Sambian Denpasar Bali. Elektroda pencampuran beton dengan bentonit,
yang digunakan pada penelitian ini adalah banyak semen digantikan dengan bentonit
tipe rod dengan panjang dan diameter yang sebanyak 10 %, 20%, 30%, 40%, 50%,
sama yaitu 240 cm dan diameter 1,0 cm. 60% dan 70%. Hasil penelitin yaitu pada
Pengukuran dilakukan sebanyak 20 kali campuran bentonit sebanyak 20%
pengukuran yang dilaksanakan setiap hari didapatkan resistansi yang sangat tinggi
pada pukul 12.00 dan 15.00 WITA. Hasil pada awal pengukuran tetapi setelah bulan
dari penelitian ini didapatkan nilai tahanan pertama mendapatkan nilai tanahan yang
pentanahan saat menggunakan bentonit stabil dan kosisten lebih rendah.
jauh lebih kecil yaitu sekitar 3-3,2 ohm Sedangkan bentonit di bawah 30%
sedangkan dnegan menggunakan garam di memiliki resistansi lebih rendah dari pada
dapatkan tahanan pentanahan sebesar 7-8 campuran beton biasa dan campuran diatas
ohm[11]. 30% memiliki tahanan pentanahan yang
2) Wiwik purwati widyaningsih, perbaikan lebih tinggi[12].
tahanan pentanahan dengan menggunakan 5) Hiroshi YAMANE at al, long-term
bentonit, 2011. Melakukan penelitian stability of reducing graund resistance
dengan memvariasikan kedalaman parit with water.absorbent polymers pada
dan banyaknya bentonit yang dimasukan penelitian ini polimer penyerap air opoxy
kedalam parit. Hasil dari penelitian ini dibandingkan dengan bentonit dan diuji
didapatkan semakin dalam batang dengan kondisi tanah yang sangat kering,
elektroda ditanamkan dan semakin banyak dan basah dengan temperatur 25 oC, 70oC
bentonit yang di masukan maka akan dan 90oC. Hasil penelitian ini adalah pada
didapatkan tahanan pentanahan yang kondisi sangat kering pada suhu 25oC
semakin kecil[5]. tahanan pentanahan stabil tetapi pada 70oC
3) IGN Junardana, pengaruh umur pada dan 90oC meningkat dengan cepat, ketikan
bentonit terhadap nilai tahanan sampel ini diberikan air tahanan
pentanahan, 2005. penelitian ini dilakukan pentanahan kembali ke nilai awal,
selama 6 bulan, dengan mevariasikan sedangkan bentonit hancur sekitar
banyaknya bentonit yang akan di masukan seminggu di temperatur 70 C dan 90oC.
o

ke dalam tanah yaitu 5kg, 10 kg dan 15 kg. Pada kondisi basah polimer dan bentonit
Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai didapatkan hasil yang stabil[13].
rata-rata tahanan pentanahan dengan 6) Siow Chun LIm et al, characterizing of
penambahan zat aditif berupa bentonit bentonite with chemical, physical and

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 48
electrical perspectives for improvement of dari bentonit basah kotak di isi penuh
electrical grounding systems, 2013. Pada dengan air kemudian dimasukan
penelitian ini penulis merasa perlu untuk bentonit yang sebelumnya juga telah
meneliti kenapa bentonit sering digunakan dicampur air dan dilakukan pengukurn
sebagai perbaikan tahanan pentanahan, yang sama dengan sebelumnya.
karena selama ini tidak ada penelitian yang c. Analisis komposisi kimia bentonit
jelas tentang hal itu oleh karena itu ada dilakukan dengan menggunakan
beberapa hal yang dilakukan pada scanning electron microscope (SEM)
penelitian ini yaitu melakukan pengujian dengan nomor model Hitachi S -
untuk melihat komposisi kimia dari 3400N.
bentonit, melihat seberapa besar daya Hasil yang di dapatkan pada penetian ini
serap dari bentonit, kemampuan adalah 2 sampel yang belum diketahui
mengembang dari bentonit, dan tahanan sebelumnya merupakan bentonit Na-
jenis dari bentonit. Penelitian ini bentonit. Daya serap sampel B1 sebanyak
menggunakan 3 sampel bentonit yang 220% karena bentonit seberat 100 gram
diimpor dari Indonesia dan 2 sampel dari (100cm3) dapat menyerap air sebanyak 160
Pakistan. Bentonit dari indonesia gram air, dan pertambahan volume
merupakan Ca-bentonit sedangkan 2 menjadi 220 cm3. Kemudian nilai tahanan
sampel dari pakistan tidak di ketahui. 2 jenis bentonit didapat pada sampel B3
sampel dari Pakistan di beri nama B1 dan didapat nilai tahanan jenis paling tinggi[3].
B2, lalu dari indonesia di beri nama B3.
Percobaan-percobaan yang dilakukan pada III. METODE PENELITIAN
penelitian ini adalah:
a. Melihat daya serap dan pengembangan A. Alat dan bahan
bentonit dilakukan dengan memasukan Alat dan bahan yang digunakan pada
bentonit sebanyak 100 cm3 kedalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bor
gelas ukur kemudian diberi air sebanyak Biopori, Satu set alat ukur pentanahan, Toples
200 cm3 lalu didiamkan selama 1 hari. kaca, Timbangan, Lemari asam, Labu ukur 1
b. Untuk melihat tahanan jenis dari liter, Batang elektroda, Kawat pentanahan,
bentonit dilakukan dengan cara Bentonit, H2SO4 (asam sulfat) dan FeCl3
membuat kotak dari perspex dengan (ferri klorida)
ukuran 10cmx10cmx10cm, dua sisi
kotak diberikan aluminium foil. B. Aktivasi bentonit
bentonit diisi penuh kedalam kotak Sebelum digunakan bentonit diaktivasi
kemudian di tekan dengan 4,7 kg terlebih dahulu. Berikut tahapan dalam
selama 30 menit untuk meratakan dan pengaktivasian bentonit adalah :
memadatkan bentonit kemudia untuk 1) merendam bentonit dengan mengunakan
mengukur tahanan jenis tanah di larutan H2SO4 selama 24 jam.
lakukan dengan alat LCR meter. Cara 2) mendekantasi yaitu dengan memisahkan
kerja LCR meter adalah 2 probe dari larutan dan endapan bentonit. endapan
LCR meter dijepitkan pada aluminium bentonit
foil pada kotak kemudian didapat nilai 3) keringkan didalam oven dengan suhu 60 oC
dari tahanan kotak, nilai tahanan ini sampai benar-benar kering.
yang nantinya akan digunakan untuk 4) Bentonit yang telah kering dihaluskan
mendapatkan tahanan jenis bentonit,
kemudian untuk melihat tahanan jenis

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 49
5) kemudian di rendam kembali dengan dan dengan mengunakan metode 3 titik
larutan pemilarnya yaitu larutan FeCl3 yaitu dengan mengunakan 2 elektroda
selama 24 jam kemuadian bantu yang mana elektroda pertama
6) didekantasi kembali. berjaran 5 meter dari elektroda
7) endapan di cuci dengan aquades sampai pentanahan dan elektroda bantu yang ke
kandungan kloritnya hilang, dua berjarak 10 m dari elektroda
8) kemudian dikeringkan kembali didalam pentanahan.
oven dengan suhu 60oC. 7) Pengukuran dilaksanakan selama 1 bulan,
9) setelah kering bentonit dihaluskan dan di dimana setiap mingunnya satu kilogram
panaskan pada suhu 120oC. bentonit ditambahkan kedalam lubang
pentanahan yang sama.
C. Tahapan pengujian tahanan pentanahan

Gbr. 2 Skematik pengujian

1) Pembuatan lubang pentanahan sebanyak 3


lubang pentanahan
2) Pada lubang-lubang pentanahan yang
telah di buat, masing-masing lubang
dimasukan satu batang elektroda
pentanahan yang telah di klem dengan
kawat pentanahan.
3) Lubang pertama di tanamkan batang
elektroda sepanjang 1 meter lalu langsung
ditimbun tanah kembali.
4) Lubang pentanahan kedua ditanam batang
elektroda sepanjang 1 meter dan Gbr. 3 Diagram alur penelitian
disekelilingnya diberi bentonit yang
belum teraktivasi sebanyak 2 kg pada IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
minggu pertama dan seterusnya
ditambahkan 1 kg setiap minggunya. A. Hasil Penelitian
5) Lubang pentanahan ke 3 ditanam batang Penelitian dilaksanakan di tanah sekitar
elektroda sepanjang 1 meter dan laboraturium fakultas teknik universitas
disekelilingnya diberi bentonit yang telah lampung, tanah di daerah ini merupakan tanah
teraktivasi sebanyak 2 kg pada minggu berjenis tanah lempung bercampur pasir.
pertama dan seterusnya ditambahkan 1 kg Pengukuran selama 1 bulan dengan
setiap minggunya. penambahan bentonit yang belum teraktivasi
6) Pengujian menggunakan alat ukur earth maupun yang telah teraktivasi sebanyak 2 kg
tester model 3235. Earth tester di pada minggu pertama, dan minggu ke 2 dan
hubungkan dengan elektroda pentanahan seterusnya ditambahkan bentonit sebanyak 1

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 50
kg pada lubang pentanahan yang sama 202,85 Ω, 222,14 Ω, dan 234,28. Sedangkan
dimana Berikut adalah hasil pengukuran: untuk pentanahan dengan penambahan
bentonit walupun pada pengukuran awalnya
Tabel1. Data hasil pengukuran masih cukup besar tetpi nilai tahanan
pentanahn berangsur-angsur menurun setelah
penambahan bentonit pada minggu-minggu
selanjutnya, rata-rata nilai pentanahan tanpa
perlakuan adalah 156,85 Ω , 126,7 Ω , 197,85
Ω , dan 94,42 Ω. Kemudian untuk pentanahan
dengan penambahan bentonit yang telah
teraktivasi mendapatkan tahanan pentanahan
yang jauh lebih rendah , tetapi pada setiap
minggunya setelah penambahan bentonit nilai
pentanahan mengalami perubahan yang tidak
jauh berbeda, rata-rata nilai pentanahan
dengan penambahan bentonit teraktivasi
adalah 40,71 Ω , 39,57 Ω , 36,14 Ω, dan
34,57 Ω.persentase perubahan sebesar
22,84%-59,69% untuk pemberian bentonit
sebelum teraktivasi dan 79,97%-85,24%
untuk bentonit setelah teraktivasi.
Elektroda pentanahan ditanam pada sekitar
Ini grafik presentasi perubahan tahanan
halaman laboraturium terpadu teknik elektro
pentanahan selama 4 minggu setelah
fakultas teknik universitas lampung. Tanah
penambahan bentonit sebanyak 1 kg setiap
yang digunakan berjenis tanah lempung
minggunya.
bercampur pasir. Tanah untuk menanam
batang elektroda diberikan perlakuan yang
berbeda. Pentanahan pertama tanah tidak
diberikan bentonit, pentanahan yang ke dua
ditambahkan bentonit yang belum teraktivasi ,
dan pentanahan yang ke tiga ditambahkan
bentonit yang telah teraktivasi. Proses
penanaman dan pengukuran selama 1 bulan,
lalu di lakukan pengalian ulang untuk
penambahan bentonit sebanyak 1 kg setiap
minggunya. Pada pentanahan yang tidak
diberikan bentonit, keadaan tanah berubah-
Gbr. 4 Persentase perubahan tahanan pentanahan ubah mengikuti kondisi temperatur
setiap minggu setelah penambahan bentonit lingkungannya, jika sehabis hujan tanah
sebanyak 1 kg menjadi basah dan jika panas tanah akan
berubah menjadi kering
B. Pembahasan
Pentanahan tanpa perlaakuan mendapatkan
hasil tahanan pentanahan yang lebih besar.
Rata-rata nilai pentanahan yang didapatkan
setiap minggunya adalah sebesar 203,28 Ω,

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 51
Sedangkan untuk tanah dengan bentonit
teraktivasi kondisi tanah lembab tetapi tidak
berair seperti pentanahan yang diberikan
bentonit yang belum teraktivasi. Seharusnya
sesuai teori dan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya bentonit yang telah
teraktivasi daya serap terhadap air semestinya
akan lebih besar ketika telah teraktivasi. Hal
ini dikarenakan dalam proses aktivasi
Gbr. 5 Gambaran pentanahan tanpa penambahan
bentonit mengalami beberapa kekurangan seperti
pengeringan yang kurang sempurna,
Gambar diatas merupakan gambaran pencucian ion klorid yang kurang sempurna,
pentanahan tanpa perlakuan. Tanah yang dan penghalusan yang kurang sempurna, oleh
terdapat di laboratrurium teknik elektro karena itu proses aktivasi yang dihasilkan
merupakan tanah jenis lempung bercampur belum sesuai dengan teori yang ada.
pasir, dan memiliki butiran-butiran yang
besar, sehingga jika diberikan air dapat
langsung terserap tanah dengan baik, hal ini
menyebabkan saat kondisi hujan didapatkan
nilai tahanan pentanahan yang besar.
Pada pentanahan dengan penambahan
bentonit yang belum teraktivasi, dari
penggalian ulang terlihat tanah menjadi Gbr. 7 Gambaran pentanahan dengan penambahan
berair, berikut ini gambaran pentanahan bentonit yang telah teraktivasi
dengan menggunakan bentonit yang belum
teraktiva Pada penelitian dengan bentonit yang sudah
teraktivasi penurunan pentanahan sangat
drastis pada pengukuran pertama dan
seterusnya mengalami penurunan yang sedikit
dan stabil. Hal ini karena proses pencucian
bentonit saat aktivasi yang tidak sempurna
menyebabkan bentonit banyak mengandung
unsur besi oksida sehingga ketika ditanam
kedalam tanah unsur besi tanah mengalami
Gbr. 6 Gambaran pentanahan dengan penambahan
bentonit yang belum teraktivasi peningkatan, sehingga tanah menjadi asam
dan mineral-mineral didalam tanah dapat
Gambar di atas merupakan gambaran terlarut. Seperti yang kita ketahui air tidak
pentanahan dengan penambahan bentonit bisa menhantarkan listrik dan mineral tanah
yang belum teraktivasi. Dari hasil penggaliian jika tidak larut dalam air juga tidak bisa
ulang terlihat tanah menjadi berair, hal ini mengantarkan listrik. Sehingga pentanahan
disebabkan bentonit dapat menyerap air dan semakin asam nilai pentanahannya semakin
menahan air pada strukturnya. Hal ini sesuai baik. dikarenakan mineral-mineral didalam
dengan teori yang menyebutkan bahwa tanah akan larut pada pH yang asam. pH
bentonit sebelum teraktivasi dapat pentanahan bentonit yang telah teraktivasi
mengembang setelah diberikan air dan dapat yaitu sebesar 3,61 sedangkan pH pentanahan
menahan air tersebut.

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 52
dengan bentonit yang belum teraktivasi yaitu REFERENSI
sebesar 6,8.
Hasil pengukuran yang stabil pada setiap [1] Hutauruk, T.S. 1991. Pengetanahan Netral
minggunya setelah penambahan bentonit yang Sistem Tenaga dan Pengetanahan
telah teraktivasi, dikarenakan bentonit yang Peralatan. Erlangga. Buku
telah teraktivasi tidak mengembang seperti [2] Badan Standarisasi Nasional. 2000.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000.
bentonit yang belum teraktivasi sehingga
Jakarta.
pada saat dilakukan penggalian ulang
[3] Lim, Siow Chun, at all. characterizing of be
bentonit banyak yang terangkat dan ntonite with chemical, physical and electric
menyebabkan bentonit tercampur dengan al perspectives for improvement of electrica
tanah. l grounding systems. Int. J. Electrochem. Sc
i., 8 (2013) 11429 – 11447. Jurnal .
V. KESIMPULAN [4] Arif,Muhamad.2011. Pengaruh Penambah
an Zeolit Teraktifasi Terhadap Tahanan . P
Setelah mendapatkan hasil pengukuran entanahan. Universitas Lampung. Bandar L
pentanahan dengan pemberian bentonit ampung. Skripsi
teraktivasi, lalu menganalisis data yang telah [5] Widyaningsih, Wiwik Purwati. 2011.
Perbaikan Tahanan Pentanahan Dengan
dituangkan dalam bentuk tabel dan grafik,
Menggunakan Bentonit. Politeknik Negeri
maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
Semarang. Semarang. Jurnal.
1) Pentanahan yang di berikan bentonit [6] Junardana, IGN.2005. pengaruh umur pada
teraktivasi memiliki nilai tahanan bentonit terhadap nilai tahanan
pentanahan lebih kecil dibandingkan saat pentanahan. Universitas Udayana. Bali.
diberikan bentonit yang belum teraktivasi. Jurnal.
Persentasi perubahan bentonit yang telah [7] Panda, Rosadalima Dee, 2012. Modifikasi
teraktivasi yaitu sebesar 79,44%-85,07% Bentonit Terpilar Al dengan kitosan untuk
sedangkan persentasi perubahan tahanan Absorsi Logam Berat. Universitas
pentanahan saat diberikan bentonit yang Indonesia. Depok. Skripsi.
belum teraktivasi sebesar 21,97%-60%. [8] Radakovic, Z.R, at all. Juli 2001.
Behaviour of grounding loop with bentonite
2) Penambahan jumlah bentonit ke dalam
during a ground fault at on overhead line
tanah mempengaruhi nilai tahanan pada
tower. IEEE Proc-Gener. Vol. 148. No. 4.
pentanahan yang ditambahakan bentonit Jurnal .
yang belum teraktivasi, perubahannya [9] Larosa, Yedid Novrianus, 2007. Studi
sebesar 13 ohm hingga 38 ohm pada Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe2O3.
penambahan 1 kg pada minggu ke 2, 15 Universitas Sumatra Utara. Medan. Skripsi
ohm hingga 20 ohm pada minggu ke 3. [10] Rahayu, Mundhi Restu. 2010. pembuatan
Sedangkan pentanahan dengan karbon aktif dari tempurung kelapa dengan
penambahan bentonit terktivasi saat aktivator asam fosfat. Universitas
ditambahkan kembali 1 kg pada minggu Diponogoro. Semarang. Jurnal.
selanjutnya tidak mengalami perubahan [11] Junardana, IGN, Januari-Juni 2005.
Perbedaan penambahan garam dengan
yang signifikan setiap penambahannya,
penambaha bentonit terhadap nilai tahanan
nilai pentnahan turun signifikan saat
pentanahan pada sistem
penambahan pada minggu pertama saja. pentanahan.volume 4, No.1. Jurnal.
[12] Lim, Siow Chun., et all. 2012. Preliminary
Results of Performance of Grounding
Electrodes Encased in Bentonite-Mixed

Volume 10, No. 1, Januari 2016


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 53
Concrete. Universitas Putra Malaysia.
Serdang. Jurnal.
[13] YAMANE, hiroshi, at all. long-term
stability of reducing ground resistance with
water-absorbent polymers. CH2903-
3/90/0000-0678. Jurnal.

Volume 10, No. 1, Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai