Lama kontak pemutus menutup merupakan faktor penting dalam pembentukan induksi tegangan tinggi.
Lama kontak pemutus menutup diukur dalam derajat dan sering disebut cam dwell angle (CDA).
Besar cam dwell angle (CDA) berhubungan terbalik dengan celah platina, bila celah platina besar maka
CDA menjadi kecil, sebaliknya bila celah platina kecil maka CDA (cam dwell angle) besar.
B. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk menyerap arus induksi primer koil (electromotive force) saat kontak
pemutus arus terbuka sehingga percikan api pada permukaan kontak dapat dikurangi, kontak pemutus
tidak cepat aus/kotor/terbakar.
Selain itu dengan terserapnya electromotive force dari induksi koil primer kecepatan perubahan
kemagnetan lebih tinggi, sehingga arus induksi pada sekunder koil lebih besar, percikan api lebih besar,
pembakaran lebih sempurna, tenaga mesin besar dan bahan bakar lebih hemat.
D. Centrifugal advancer
Centrifugal advancer merupakan mekanisme yang berfungsi mengajukan saat pengapian berdasarkan
putaran mesin. Centrifugal advancer terdiri dari 3 komponen utama yaitu: bobot centrifugal, pegas dan
driving plate.
Saat putaran mesin bertambah maka gaya centrifugal yang dihasilakan juga bertambah, pegas akan
memanjang mengimbangi gaya centrifugal yang dihasilkan. Gerakan bobot centrifugal mengungkit nok
sehingga poros nok berputar searah putaran rotor, karena putaran nok searah maka nok lebih cepat
bertemu dengan rubbing block, kontak pemutus lebih cepat terbuka, saat pengapian lebih maju.
E. Vacum advancer
Kecepatan perambatan api hasil pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
perbandingan campuran, atomisasi, tekanan campuran, temperatur campuran dan sebagainya.
Saat kendaraan dipercepat campuran bahan bakar menjadi gemuk karena pada saat tersebut terjadi
penyemprotan bahan bakar pada pompa percepatan. Campuran gemuk membutuhkan waktu
pembakaran yang lebih lama dibanding campuran ideal, untuk itu agar tekanan maksimal hasil
pembakaran tetap 108 setelah TMA maka saat pengapian harus dimajukan.
Prinsip pengajuan saat pengapian memanfaatkan perubahan kevakuman pada lubang throttle valve.
Saat motor dipercepat kevakuman pada throttle valve naik, gaya dari kevakuman yang dihasilkan
menggerakkan diafragma, diafragma menggerakan dudukan kontak pemutus arus (breaker plate)
berlawanan dengan putaran putaran poros nok, gerakan dudukan kontak pemutus arus lebih cepat
membuka, sehingga saat pengapian juga lebih cepat/maju.