Anda di halaman 1dari 9

Nama : Shinta Tri Nurazizah

NIM : 12020219140149

Prodi : Ekonomi Islam

RESUME AKUNTANSI BIAYA

 Arti akuntansi biaya

 Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang

didalamnya terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya

produksi, penjualan produk ataupun jasa menggunakan suatu cara

tertentu lengkap dengan penjelasannya.

 Arti akuntansi biaya menurut para ahli

a. Kholmi dan Yuninsih (2009)

Akuntansi biaya merupakan proses pelacakan, pencatatan,

pengalokasian, serta pelaporan yang disertai analisis terhadap

berbagai macam biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas produksi

sebuah perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa.

b. Rayburn (1999)

Akuntansi biaya adalah hal yang memiliki tujuan untuk

mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan, serta menganalisis

segala unsur biaya baik merupakan biaya langsung ataupun tidak

langsung yang berkaitan pada proses produksi dan pemasaran barang

dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perusahaan.


 Kegunaan akuntansi biaya

1. Penentuan Perhitungan serta Pelaporan Harga Pokok Produk

Fungsi pertama yang paling terlihat dari penggunaan Akuntansi Biaya

dalam Perusahaan adalah menentukan perhitungan serta membuat laporan

mengenai Harga Pokok Produk atau HPP.

Manfaat akuntansi biaya antara lain mencatat, menggolongkan, serta

meringkas biaya pembuatan produk dari proses-proses yang dilakukan oleh

perusahaan manufaktur. Akuntansi Biaya akan memberikan data pasti

mengenai harga produksi dan HPP yang wajar untuk sebuah produk bahkan

sampai harga per unit yang dihasilkan.

HPP penting untuk dicatat dan diketahui untuk selanjutnya digunakan

dalam pengambilan keputusan lanjut, misalkan sebagai dasar untuk

menentukan harga jual produk ketika beredar di pasaran.

2. Rincian Harga Pokok Produk dengan Segenap Unsur

Sebuah produk yang dihasilkan sangat tidak mungkin hanya memuat

harga yang berasal dari Departemen Produksi saja. Ada bagian dari harga

pokok produk tersebut yang merupakan hasil dari produksi Departemen Non

Produksi, misalkan seperti Departemen Riset dan Pengembangan, yang bisa

kita dapatkan dari manfaat laporan keuangan.


Meski tak terlihat hasil produksi dari Departemen Non Produksi ini, bukan

berarti tidak ada biaya yang harus dibebankan pada produk. Tetap ada

bagian yang harus menjadi bagian dari biaya produksi departemen ini.

Akuntansi Biaya menyediakan cara yang mudah untuk menentukan harga

pokok dari departemen non produksi ini. Nantinya produk yang beredar

dengan harga jual yang sudah ditetapkan harus memuat biaya riset dan

pengembangan juga.

3. Informasi Dasar Perencanaan Biaya dan Beban

Sebuah perusahaan pasti diharapkan akan terus beroperasi dalam jangka

waktu tak ditentukan, bukan sekadar dalam periode tertentu saja. Maka dari

itu akan selalu ada periode produksi baru. Akuntansi Biaya juga melahirkan

laporan yang akan digunakan untuk produksi periode selanjutnya. Laporan ini

bisa digunakan sebagai informasi dasar dalam merencanakan biaya produksi

dan biaya normal yang mungkin dibebankan pada hasil akhir produk.

4. Data untuk Penyusunan Anggaran

Hampir sama seperti poin ke-tiga, Akuntansi Biaya juga digunakan untuk

menyusun anggaran produksi. Dalam skala besar seperti sebuah

perusahaan, penting untuk menyusun anggaran produksi. Gunanya adalah

sebagai guideline seberapa banyak biaya yang boleh dikeluarkan untuk

membuat produk tertentu. Akuntansi Biaya berperan dalam hal ini untuk

melahirkan anggaran produksi yang rasional berkaca dari laporan produksi di

masa lampau.
Penyusunan anggaran ini memiliki fungsi untuk menunjukkan hubungan

semua hal terkait dengan proses produksi, baik itu penyediaan bahan

mentah, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, berapa banyak kapasitas

mesin produksi, dan lain-lain. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat

koordinasi untuk memproduksi produk disesuaikan dengan kondisi

perusahaan ditinjau dari segi finansial, modal, dan tingkat penjualan.

5. Informasi Biaya Bagi Manajemen untuk Pengendalian Manajemen

Paling krusial, Akuntansi Biaya digunakan sebagai alat dan metode untuk

pengendalian yang dilakukan tingkat manajerial. Penting untuk manajemen

mengetahui bagaimana proses produksi yang dilakukan departemen produksi

mereka, apakah prosesnya sesuai dengan prosedur dan anggaran atau ada

penyimpangan yang terjadi.

 Metode-Metode akuntansi biaya

Akuntansi biaya (cost accounting) termasuk aspek penting dalam dunia

akuntansi. Salah satu aktivitas yang paling fundamental dalam akuntansi biaya

adalah penentuan biaya (costing) yang dijadikan sebagai acuan dasar dalam

menentukan harga jual produk/jasa. Terdapat tujuh metode costing yang lumrah

digunakan, antara lain:

a. Job Costing

Job costing melibatkan serangkain transaksi yang mengakumulasikan

biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead untuk satu unit aktivitas yang

disebut dengan “job order” (JO).


Metode ini biasanya diterapkan dalam lingkungan manufaktur yang

memproduksi barang pesanan. Job cost disebut sebagai metode penentuan

cost yang paling efektif dan valid untuk mengakumulasikan biaya

kesepakatan kontraktual cost-plus.

b. Process Costing

Metode ini biasanya diterapkan dalam perusahaan dimana variasi produk

yang dibuat sedikit atau bahkan bersiafat tunggal. Metode untuk menghitung

cost per-unit dalam proses costing adalah dengan cara mengakumulasikan

semua biaya terkait dengan proses produksi dalam suatu periode,

selanjutnya ‘weighted average’ cost per-unit dihitung berdasarkan total cost

terakumulasi tersebut.

Metode ini relatif cepat dan memerlukan tenaga yang relatif kecil jika

dibandingkan dengan metode yang lain, namun cost per-unit yang dihasilkan

tidak terlalu akurat karena merupakan cost rata-rata.

c. Direct Costing

Direct costinga adalah cost yang terasosiasi langsung dengan perubahan

volume produksi. Direct costing berhubungan erat dengan bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung. Metode ini sering digunakan oleh

managenment yang malas terus-menerus membuat perhitungan cost setiap

kali ada perubahan produksi, dan juga merupaka metode paling ideal saat

dipakai untuk menentukan harga termurah yang bisa ditawarkan dengan

harapan dapat menjual lebih banyak.


d. Throughput Costing (Accounting)

Metode ini berfokus pada maksimalisasi kapasitas (orang dan produksi),

yang merupakan pengembangan dari direct costing. Metode ini

mengasumsikan bahwa selalu ada kemacetan operasional dalam proses

produksi, oleh karena itu perlu adanya pertimbangan untuk menentukan

barang mana yang sebaiknya dipoduksi terlebih dahulu. Metode ini dapat

meningkatkan profitabilitas dalam jangka pendek secara maksimal.

e. Activity- based Costing (ABC)

Pada metode ini system diranvang untuk mengrahkan agar setiap biaya

overhead yang timbul bias dihubungkan atau dikaitkan aktivitas tertentu untuk

suatu produk dan departemen di dalam perusahaan yang nantinya bias

menadi sumber informasi utama bagi manajemen.

Metode ini dapat melakukan control yang lebih baik terhadap

overhead,sekaligus dapat mengetahui aktifitas untuk produk mana yang

mengkonsumsi overhead lebih banyak dan juga metode ini merupakan

jawaban atas kelemahan pada direct costing dan throughput costing.

f. Standard Costing

Langkah pertama dalam metode ini adalah menentukan ‘standard cost’

per-satu jenis aktivitas untuk masing-masing produk yang akan diproduksi.

Metode ini merupakan metode yang cukup popular digunakan.


Metode ini sangat baik digunakan untuk melakukan pengendallian cost di

semua lini perusahaan. Dengan metode ini nyaris setiap aktivitas bias diukur

tingkat efisiensinya.

g. Target Costing

Target costing menggunakan pemdekatan sebaliknya data cost ditentukan

(dipatik) terlebih dahulu untuk kemudia diikuti oleh semua aktivitas yang di

dalam perusahaan. Metode ini bagus diterapkan pada produksi barang yang

memiliki tingkat kompetisi yang tinggi di pasaran.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-akuntansi-biaya-fungsi-dan-

klasifikasinya/ (diakses 10 November 2019)

https://dosenakuntansi.com/fungsi-akuntansi-biaya (diakses 10 November 2019)

http://fokus-unnes.blogspot.com/2016/05/akuntansi-biaya-ragam-metode-costing.html

(diakses 10 November 2019)


 

Anda mungkin juga menyukai