Kelas: XII-TEDK 2
Absen: 14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi fiber optik mengalami peningkatan yang cukup
pesat.Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam bidang telekomunikasi saja, melainkan banyak
bidang yang telah menggunakan tekologi ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini adalah
menjadi alat dalam berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Kelebihan dari alat transmisi
ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan tinggi.Salah satu yang
paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah menyediakan media komunikasi dengan baik
pelayanannya.Dengan sistem fiber optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi.Hal ini
terpengaruh dengan jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang
lainnya.Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena keadaan kotor pada
bagian fibernya.Itu terjadi karena ada zat yang masuk kedalam fiber, mungkin karena pembungkusnya
sudah rusak ataupun pada saat pemasangan ada kotoran yang masuk.Dengan adanya transmiter fiber
optik ini diharapkan peningkatan kualitas telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi, karena
dengan memakai fiber optik sangat minimal sekali ada kendala ataupun kerugian yang terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Fiber Optik (Serat Optik)
2. Sejarah Fiber Optik
3. Generasi Perkembangan Fiber Optik
4. Karakteristik Fiber Optik
5. Jenis-jenis Fiber Optik
6. Teknik Penyambungan,Alat Pemasang dan Pengukur Fiber Optik
7. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fiber Optik (Serat Optik)
Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di
dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara.
Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat
sempit.Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran
komunikasi.Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan,
sensor, dan optik pencitraan.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core.Cladding adalah selubung dari core.
Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang
mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas.Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang
diserap oleh serat optik.Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
· Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang gelombang
sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding.
· Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan
terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat
optik jenis ini.
· Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
· Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded
indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan
untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat
diminimalkan.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate). Salah satu
ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan
intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan
menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan
diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda
dapat diperkirakan besarnya
6. Generasi keenam
Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton.Soliton adalah pulsa
gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang.Komponen-komponennya
memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit, dan juga bervariasi dalam
intensitasnya.Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang
saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari
beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukkan bahwa
soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5
Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika digunakan multiplexing
polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah
diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama
akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu
harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak
akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan
yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa
generasi teknologi serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati
ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang
sekecil-kecilnya yang jelas, dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan
dirajai oleh teknologi serat optik.
5. Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat
atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses
perbaikannya bila ada kerusakan.
6. Kabel fiber optik tidak terpengaruh oleh cuaca.
7. Kabel fiber optik walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap
kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan
informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
8. Kabel fiber optik lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun
mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan
informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fiber optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali kendala, itu dapat
dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan penggunaan fiber optik di dalam bidang
telekomunikasi. Kabel fiber optik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu single mode step index, multi
mode step index dan multi mode gradde index, dimana pada umum nya tipe multi mode biasanya
dipakai untuk jarnk yang dekat, smemntara single mode untuk jarang yang cukup jauh. Fiber optik
sendiri sangan besar seklai kapasitas untuk transper datanya. Fiber optik sanagt cocom sekali dengan
keadaan geografis di indonesia khususnya di jawa, karena daerahnya tidak terlalu banyak yang curam.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya transmiter fiber optik ini kualitas telekomunikasi di Indonesia lebih maju
lagi dan lebih merata ke seluruh indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://aderizkiginanjar.blogspot.com/2013/02/makalah-fiber-optik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
http://yulian.firdaus.or.id/fiber-optic/
http://www.pcmedia.co.id
http://www.waena.org/
http://putryktv.blogspot.com/2018/02/makalah-fiber-optic-pada-jaringan.html?m=1