Bab Ii
Bab Ii
Perpustakaan Soeman H.S Terletak di salah satu jalan protokol di ibukota Provinsi Riau,
yaitu jalan Jend. Sudirman no. 462 Pekanbaru, perpustakaan yang dikelola oleh Badan
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau dan diresmikan pada tanggal 28 Oktober
2008 ini benar-benar telah menjadi salah satu landmark kota Pekanbaru, apalagi dengan lokasi
yang sangat strategis, berdampingan dengan gedung kantor Gubernur Riau. Perpustakaan ini
dibangun dengan APBD Riau yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan Riau Membaca.
Perpustakaan ini menjadi perpustakaan termegah di Indonesia, bahkan lebih megah dari
Gedung Perpustakaan Nasional di Jakarta. Keuntungan dari perpustakaan ini dibandingkan
dengan perpustakaan lain di Indonesia adalah kumpulan literatur tentang budaya Melayu yang
diklaim sebagai yang komprehensif di Indonesia.
Perpustakaan ini mempunyai 6 lantai guna memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan
daerah, yang pada saat itu di Riau belum memiliki gedung yang representatif.
Pada tahun 2008, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla datang untuk meninjau dan
meresmikan Perpustakaan Soeman Hs.
Selain menjadi ruang baca, perpustakaan ini juga sekaligus menjadi ruang publik bagi
masyarakat. Dan desainnya unik terinsipirasi dari alas baca Al-Quran sekilas juga mirip dengan
buku yang sedang terbuka.
Selain bangunannya yang megah, Perpustakaan Soeman HS juga menyimpan sejumlah
literatur yang cukup lengkap terkait Melayu. Literatur-literatur ini tersimpan dalam ruangan
khusus yang dikenal dengan sebutan Bilik Melayu.
Pemberian nama untuk perpustakaan ini, terinsiparisi dari mengenang jasa pujangga asal
Riau, keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hs. Sampai saat ini perpustakaan Soeman HS yang kini
jadi marka tanah dan ikon baru pariwisata Kota Pekanbaru sehari bisa dikunjungi hingga 1.000
orang baik dari dalam maupun dari luar daerah sendiri.
Desain gedung mencerminkan dua simbol yang terintegrasi, yaitu rehal (alas membaca
Al-Qur'an) di bagian atas (mengingatkan kita akan buku terbuka dan perintah membaca atau
iqra') serta simbol-simbol rumah adat Melayu diantaranya tiang-tiang tinggi yang menyangga
atap rehal. Gedung ini memiliki tampilan mewah berarsitektur modern tropis, Arsitektur
perpustakaan ini memadukan antara arsitektur khas budaya melayu dan moderen. Konstruksi
yang digunakan dalam pembuatan bangunan ini menggunakan baja konstruksi, ini dapat dilihat
dari pilar-pilar yang melengkung pada bagian atap bangunan.
2.2 Visi :
“Terwujudnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau yang Profesional dalam
Pengelolaan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sebagai sumber pengetahuan dan Informasi
untuk mencapai Sumber Daya Manusia Riau yang berkualitas menunjang visi Riau 2020”
2.3 Misi :
1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Riau
2. Peningkatan pelayanan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi kepada masyarakat
3. Peningkatan minat dan budaya baca masyarakat serta pentingnya nilai guna arsip
4. Peningkatan kualitas prasarana dan sarana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Riau
5. Peningkatan upaya-upaya pembinaan dalam rangka pemantapan
pengelolaan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
6. Peningkatan upaya dokumentasi pada usaha pembangunan Provinsi Riau.
Struktur Organisasi
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Soeman H.S
Kabid Kabid 6
Kabid Akuisisi Kabid pelayanan,
Perpustakaan Pembinaan dan Penyimpanan dokumentasi dan
Dan Pelayanan
7
Arsip Informasi
Arsip 8
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Soeman H.S
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Soeman H.S, 2020
2.5.1 Tugas
Tugas Pokok Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau sebagai berikut :
2.5.2 FUNGSI
1. Merumuskan Kebijaksanaan
2. Pengambilan Keputusan
3. Perencanaan
4. Pengorganisasian
5. Pelayanan umum dan Tekhnis
6. Pengendalian / Pengarahan / Pembinaan dan Bimbingan.
7. Pengawasanh. Pemantauan dan Evaluasi
8. Pelaksanaan
9. Pembiayaan
10. Penelitian dan Pengkajian
11. Pelaporan.
Adapun makna dari lambang Provinsi Riau/Dinas Perpustakaan Soeman H.S adalah
sebagai berikut :
1. Mata Rantai tak terputus yang berjumlah 45, adalah lambang persatuan bangsa yaitu tahun
Proklamasi Republik Indonesia 1945.
2. Padi dan Kapas adalah lambang kemakmuran (sandang pangan), padi 17 Butir dan 8 Bunga
Kapas merupakan tanggal Proklamasi 17 Agustus.
3. Lancang Kuning mengandung, adalah lambang kebesaran Rakyat Riau, sedang sogok lancang
berkepala ikan melambangkan bahwa riau banyak menghasilkan ikan dan mempunyai
sumber-sumber penghidupan dari laut.
4. Gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
5. Keris Berhulu Kepala Burung Serindit, adalah lambang Kepahlawanan Rakyat Riau
berdasarkan pada kebijaksanaan dan kebenaran.