Anda di halaman 1dari 14

Tugas Online 3

Penanganan Gangguan Emosi


“Membuat Pertanyaan mengenai
Obsessive-compulsive disorder/OCD”
Dosen Pengampu :
Drs. Herlan Pratikto, M.Si

Disusun Oleh :
Ricky Alejandro Martin (1511700067)

v
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2019

SOAL URAIAN :
1. Jelaskan definisi OCD secara singkat, sesuai dengan pendapat Anda masing-masing ?
Jawaban :
Suatu gangguan psikologi yang ditandai dengan adanya dorongan yang berlebihan
(Obsesi) yang menyebabkan kecemasan dari dalam individu tersebut, disertai dengan
perilaku kompulsif yang berulang untuk mengilangkan kecemasan yang dirasakan
individu tersebut, sehingga dapat mempengaruhi pikiran maupun perilaku individu
tersebut. Sebagai contoh Individu yang mencuci tangannya berkali-kali
tanpa sebab (meskipun tangannya tidak kotor).

2. Sebutkan 4 dimensi utama dari simtom OCD, Menurut Mataix-Cols, do


Rosario-Campos dan Leckman :
Jawaban :
 Obsesi yang diasosiasikan dengan kompulsi untuk memeriksa sesuatu
 Kebutuhan akan hal yang simetris dan meletakkan sesuatu sesuai dengan urutannya
 Obsesi terhadap kebersihan yang kemudian diasosiasikan dengan kompulsi untuk
membersihkan
 Perilaku individu yang menumpuk barang.

3. Sebut dan jelaskan 6 Tipe OCD menurut Foa dan Wilson ?


Jawaban :
 Checkers
Seseorang yang menderita jenis ini adalah seseorang yang selalu mengecek
apapun secara berulang-ulang hingga dia merasa keadaan telah aman. Orang tersebut
melakukan semua itu dengan tujuan untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak
baik. Beberapa kebiasan checkers adalah memastikan apakah kompor sudah mati
atau apakah pintu sudah dikunci atau hal-hal lain yang sekiranya akan
membahayakan.
 Washers & Cleaners
Mereka adalah orang-orang yang takut akan terkontaminasi sesuatu seperti
kuman, kotoran, ataupun penyakit. Untuk membuat mereka yakin tidak
terkontaminasi, mereka akan melakukan hal-hal selama mungkin setelah bersentuhan
dengan sesuatu. Contohnya dengan mandi dengan waktu yang lama, mencuci
tangannya beruang-ulang, atau membersihkan rumah selama berjam-jam. Itu mereka
lakukan sampai mereka yakin bahwa mereka telah aman dari kuman, kotoran,
ataupun penyakit.
 Repeaters
Mereka adalah orang-orang yang selalu mengulang perbuatan. Ketika
ketakutan datang ke dalam pikiran mereka, mereka merasa suatu kebutuhan untuk
mengulang sesuatu agar pikiran itu tidak datang. Misalnya menghindarkan pasangan
dari kejelekan dengan cara memakaikan baju kemudian
melepaskannya. Semua itu dilakukan berulangulang hingga pikiran
tentang kematian itu hilang.
 Orders
Order adalah orang-orang yang ingin benda-benda
disekitarnya tersusun dalam bentuk yang simetris. Mereka
menghabiskan banyak waktu hanya untuk menyakinkan bahwa benda-benda tersebut
tersusun dengan benar. Biasanya mereka akan cemas dan kecewa jika benda milik
mereka tidak tersusun dengan benar.
 Hoarders
Hoarder adalah mereka yang mengumpulkan benda-benda yang mereka pikir
akan sangat tidak mungkin untuk dibuang. Misalnya adalah ketika seseorang
mengumpulkan begitu banyak koran untuk waktu yang lama karena mereka pikir
suatu saat mereka akan membutuhkan artikelnya.
 Thinking Ritualizes
Thinker ritualizes bentuknya hampir sama dengan repeaters. Tetapi thinker
ritualizes adalah mereka yang pikirannya itu muncul akibat dari kebiasaan. Berdoa
dengan suara yang pelan dan berulang-ulang serta mengucapkan kata, atau kalimat
secara berulang-ulang pula merupakan beberapa contoh pemikir yang umum.

4. Menurut Anda, apakah tipe OCD Thinking Ritualizes sama dengan Self Talk (jelaskan
secara singkat) ?
Jawaban :
Tidak, Karena Thinking Ritualizes merupakan dorongan dari pikiran individu untuk
mengucapkan sesuatu secara berulag-ulang tanpa sebab yang jelas atau hanya
berdasarkan kecemasan neurotis belaka. Sedangkan Self Talk merupakan metode untuk
berbicara pada diri sendiri untuk memunculkan motivasi maupun meningkatkan motivasi
untuk melakukan sesuatu. Selain dilihat dari tujuannya, perbedaan Thinking Ritualizes
dengan Self Talk dapat dilihat dari frekuensinya, dimana Thinking Ritualizes memiliki
frekuensi kemunculan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Self Talk.

5. Sebutkan kriteria gejala OCD, menurut PPDGJ ?


Jawaban :
Menurut PPDGJ III F42 Gejala gangguan Obsesif-Kompulsif, ialah sebagai berikut :
 Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut :
a. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
b. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil
dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh
penderita
c. Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau
anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas)
d. Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan
yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).

6. Sebut dan jelaskan Apek-aspek pencetus OCD ?


Jawaban :
Terdapat beberapa aspek yang dapat menjadi pencetus terjadinya gangguan OCD pada
individu, diantaranya :
 Aspek Biologis
Davison dan Neale menjelaskan bahwa salah satu penjelasan yang mungkin
tentang gangguan obsesif-kompulsif adalah keterlibatan neurotransmitter di otak,
khususnya kurangnya jumlah serotonin. Keterlibatan serotonin ini belum sebagai
penyebab individu mengalami gangguan obsesif kompulsif, melainkan sebagai
pembentuk dari gangguan ini. Fungsi serotonin di otak ditentukan oleh lokasi system
proyeksinya. Proyeksi pada konteks frontal diperlukan untuk pengaturan mood,
proyeksi pada ganglia basalis bertanggung jawab pada gangguan obsesi kompulsi.
 Aspek Psikologis
Klien-klien OCD menyetarakan pikiran dengan tindakan atau aktifitas tertentu
yang dipresentasikan oleh pikiran tersebut. Ini disebut “thought-action fusion” (fusi
pikiran dan tindakan). Fusi antara pikiran dan tindakan ini dapat disebabkan oleh
sikap-sikap tanggung jawab yang berlebih-lebihan yang menyebabkan timbulnya rasa
bersalah seperti yang berkembang selama masa kanak-kanak, dimana pikiran jahat
diasosiasikan dengan niat jahat.
 Aspek Psikososial
Menurut Freud, gangguan obsesif- kompulsif bisa disebabkan karena regresi
dari fase anal dalam perkembangannya. Mekanisme pertahanan psikologis mungkin
memegang peranan pada beberapa manifestasi pada gangguan
obsesif-kompulsif. Represi perasaan marah terhadap seseorang
mungkin menjadi alasan timbulnya pikiran berulang untuk
menyakiti orang tersebut.

7. Jelaskan pandangan psikoanalisa mengenai OCD ?


Jawaban :
Dalam teori psikoanalisis, obsesif dan kompulsif dipandang sebagai hal yang sama,
yang disebabkan oleh dorongan instingtual, seksual, atau agresif yang tidak dapat
dikendalikan karena toilet training yang terlalu keras. Simtomsimtom yang muncul
dianggap mencerminkan hasil perjuangan antara id dan superego. Terkadang insting
agresif id yang mendominasi atau superego yang mendominasi. Sebagai contohketika
pikiran obsesif untuk membunuh muncul, saat itu dorongan id mendominasi. Namun jika
superego lebih kuat maka pikiran obsesif untuk membunuh tersebut tidak terjadi.
Psikoanalisa juga memandang bahwa obsesi sebagai representasi dari merembesnya
impuls-impuls tak sadar ke dalam kesadaran, dan kompulsi adalah tindakan yang
membantu untuk membuat impuls ini terepresi. Alfred Adler memandang gangguan
obsesif kompulsif sebagai akibat dari rasa tidak kompeten. Adler percaya bahwa ketika
anak-anak tidak didorong untuk mengembangkan suatu perasaan kompeten oleh orang tua
yang terlalu memanjakan atau sangat dominan, mereka mengalami kompleks inferioritas
dan secara tidak sadar dapat melakukan ritual kompulsif untuk menciptakan suatu
wilayah di mana mereka dapat menggunakan kendali dan merasa terampil. Adler
berpendapat bahwa tindakan kompulsif memungkinkan seseorang sangat terampil dalam
suatu hal, bahkan jika suatu hal itu hanya berupa posisi menulis di meja.

8. Sebut dan jelaskan faktor-faktor penyebab OCD ?


Jawaban :
 Genetik - (Keturunan)
Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai
sejarah/keturunan penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif
Compulsive Disorder).
 Organik
Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu
otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan
oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab
OCD.
 Kepribadian
Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih
cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang
memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan
aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja
sama dan tidak mudah mengalah.
 Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang
menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
 Riwayat gangguan sebelumnya
Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat
kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita OCD seringkali juga
menunjukkan
 Konflik
Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang
berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja,
keyakinan diri.

9. Apa sajakah karakteristik individu yang beresiko mengalami OCD ?


Jawaban :
 Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken home,
kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah
namun masih dapat diperhitungkan)
 Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis dan
singulum.
 Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi
 Riwayat gangguan kecemasan
 Depresi
 Individu yang mengalami gangguan seksual

10. Jelaskan mengenai OCD, bila ditinjau dalam perspektif biologi ?


Jawaban :
Encefalias, cedera kepala, dan tumor otak diasosiasikan dengan
terjadinya gangguan obsesif-kompulsif. Hal tersebut difokuskan pada
area otak yang terpengaruh oleh trauma tersebut yaitu lobus frontalis dan
ganglia basalis, serangkaian nukleisub-kortikal termasuk caudate,
putamen, globus poallius,dan amygdala. Studi pemindaian dengan PET
menunjukkan peningkatan aktivasi pada lobus frontalis pasien OCD, mencerminkan
kekhawatiran mereka yang berlebihan terhadap pikirannya. Sedangkan pada ganglia basal
yang merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan pengendalian perilaku motorik
disebabkan oleh relevansinya dengan kompulsif dan juga dengan hubungan antara OCD
dan sindrom Tourette. OCD disebabkan oleh suatu sistem neurontransmitter yang
berpasangan dengan serotonin bila dipengaruhi antidepresan, sistem serotonin
menyebabkan perbuahan pada sistem lain yang merupakan lokasi sebenarnya dari efek
terapeutik.

11. Perhatikan pernyataan berikut :


“Saya senang melakukan apa-apa 8 kali (atau kelipatannya). Misalnya, cuci tangan
pakai sabun diulang 8 kali, terus waktu gosok juga 8 kali, dll. Atau contoh yang lain
kalau kaki kiri saya tersandung batu, saya akan kembali ke batu tersebut lalu degan
sengaja menyandungkan kaki kanan saya, lalu kaki kiri lagi, lalu kaki kanan,
sebanyak 8 kali. Saya melakukan hal ini setiap hari, dan saya akan merasa tidak
nyaman jika tidak melakukan segala sesuatu sebanyak 8 kali. Begitu pula pada saat
belajar saya harus membaca buku secara beulang sebanyak 8 kali”
Dari pernyataan diatas, apakah individu tersebut memiliki potensi atau termasuk dalam
salah satu gejala OCD ? Jelaskan beserta alasannya ?
Jawaban :
Ya, karena dengan adanya kebiasaan melakukan aktivitas dengan jumlah 8 kali atau
kelipatan 8 dan merasa tidak percaya diri atau merasa sesuatu yang buruk akan terjadi bila
tidak melakukan itu, kemungkinan kondisi ini merupakan suatu bentuk obsessive
compulsive disorder (OCD). OCD merupakan salah satu gangguan kesehatan jiwa yang
menyebabkan individu harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Bila hal
ini tidak dilakukan, maka individu akan merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi atau
merasa tidak nyaman dan terganggu, sehingga menyebabkan kecemasan dan rasa takut
berlebihan. Dengan alasan itulah individu dengan OCD akan merasa tenang dengan
kebiasaan yang seperti terobsesi dan kompulsi atau berulang
dilakukannya (memunculkan perilaku berulang).
Dalam satu sisi, individu dengan OCD memahami, bahwa hal yang
dilakukannya tidak tepat atau berlebihan, namun, indivdiu tetap merasa
harus melakukannya serta tidak dapat menghindari kebiasaan ini. Seperti
halnya yang individu lakukan, secara umum individu mungkin sudah
menyadari hal ini sudah berlebihan dan tidak wajar, namun individu tidak kuasa untuk
menghindarinya atau tidak melakukannya, karena dalam pikiran individu, melakukan hal
ini berulang sebanyak 8 kali merupakan hal yang menenangkan untuk individu dan dapat
meredakan kecemasan individu tersebut.

12. Apakah fenomena Covid 19 dapat meningkatkan potensi individu mengalami OCD ?
berikan alasan Anda ?
Jawaban :
Ya, dengan adanya penyebaran virus corona, masyarakat dituntut untuk menjaga
kebersihan dengan ekstra. Selain itu penyebaran corona juga menyebabkan kecemasan
tersendiri bagi masayarakat luas, hal ini dikarenakan gejala orang yang mengidap corona
sangat sulit dibedakan bahkan nyaris tidak bisa dibedakan dengan sakit flu biasa, bahkan
beberapa orang yang mengidap corona terlihat sehat-sehat saja. Dengan demikian
masyarakat menjadi cemas sehingga memunculkan perilaku obesesif kompulsif berupa
terlalu sering mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer atau membersihkan diri,
barang-barang sekitar maupun rumah secara berlebihan. Tentunya jika hal ini
berlangsung dalam jangka panjang maka akan meningkatkan potensi individu mengalami
OCD.

13. Jelaskan mengenai Terapi perilaku Rasional Emotif, sebagai salah satu terapi untuk
menangani individu yang mengalami OCD ?
Jawaban :
Terapi perilaku rasional emotif untuk mengurangi OCD adalah membantu individu
menghapuskan keyakinan bahwa segala sesuatu mutlak harus berjalan seperti yang
mereka inginkan atau bahwa segala tindakan yang mereka lakukan harus mutlak
memberikan hasil sempurna. Dalam pendekatan ini, individu didorong untuk menguji
ketakutan mereka bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi jika mereka tidak
melakukan ritual kompulsif. Jelaslah, bagian tak terpisahkan dalam terapi kognitif
semacam itu adalah pemaparan dan pencegahan respons (atau ritual),
karena untuk mengevaluasi apakah tidak melakukan ritual kompulsif
akan memberikan konsekuensi yang mengerikan, individu harus
menahan diri untuk tidak melakukan ritual tersebut.

14. Perhatikan pernyataan berikut :


“Saya adalah seorang stockies, yang bertugas untuk mengecek pengadaan barang
setiap bulan, setiap kali mengecek barang saya melakukannya berulang sebanyak 3
kali, pertama saya mengecek secara manual, kedua saya mengecek melalui list yang
tersedia, ketiga saya mengecek melalui sistem stock barang dilaptop saya. Hal ini
sangat merepotkan dan membuat saya kurang nyaman, tetapi hal ini tetap harus saya
lakukan karena merupakan tuntutan perusahaan untuk melakukan cek stock
sebanyak tiga lapis untuk mengantisipasi kehilangan barang. Dilain sisi pekerjaan ini
juga sangat penting untuk menyambung hidup saya”
Dari pernyataan diatas, apakah individu tersebut memiliki potensi atau termasuk dalam
salah satu gejala OCD ? Jelaskan beserta alasannya ?
Jawaban :
Tidak, karena inidvidu tersebut melakukan perilaku kompulsif atau berulang berupa
mengecek barang sebanyak 3 kali berdasarkan instruksi atau pedoman kerja perusahaan,
bukan kemauannya sendiri, sedangkan individu dengan OCD melakukan perilaku
kompulsif atas kemauannya sendiri. Selain itu Individu tersebut juga merasa tidak
nyaman saat melakukan perilaku berulang dan hal ini berkebalikan dengan individu yang
mengalami OCD, dimana mereka justru merasa tidak nyaman ketika tidak melakukan
perilaku kompulsifnya.

15. Jelaskan mengenai Terapi psikoanalisis untuk menangani OCD ?


Jawaban :
Terapi psikoanalisis untuk obsesi dan kompulsi mirip dengan untuk fobia dan
kecemasan menyeluruh, yaitu mengangkat represi dan memberi jalan pada individu untuk
menghadapi hal yang benar-benar ditakutkannya. Karena pikiran yang mengganggu dan
perilaku kompulsif melindungi ego dari konflik yang di tekan merupakan target yang sulit
untuk intervensi terapeutik, dan prosedur psikoanalisis serta psikodinamika terkait tidak
efektif untuk menangani gangguan ini. Salah satu pandangan psikoanalisis
mengemukakan hipotesis bahwa keragu-raguan yang tampak pada sebagian besar
penderita obsesif-kompulsif berasal dari kebutuhan terhadap kepastian
benarnya suatu tindakan sebelum tindakan tersebut dilakukan.
Dengan demikian, individu harus belajar untuk menoleransi
ketidakpastian dan kecemasan yang dirasakan semua orang seiring
mereka menghadapi kenyataan bahwa tidak ada sesuatu yang pasti atau
dapat dikendalikan secara mutlak dalam hidup ini. Fokus akhir dalam terapi tetap berupa
berbagai penyebab simtom yang tidak disadari.

SOAL PILIHAN GANDA


1. OCD merupakan singkatan dari :
a. Obsesive Compulssive Disorder 
b. Obsessif Compulsif Disorder 
c. Obsessive Compulsive Disorder 
d. Obstain Compulsive Disorder 
e. Over Compulsive Disorder 
Jawaban :
c. Obsessive Compulsive Disorder 

2. Apakah gangguan OCD selalu melibatkan perilaku berulang untuk mencuci tangan ?
a. Ya
b. Tidak selalu
c. Mungkin
d. Bisa jadi
e. b dan c benar
Jawaban :
b. Tidak selalu
(Karena OCD memiliki beberapa Tipe dan perilaku mencuci tangan atau menjaga
kebersihan sevcara berlebihan merupakan salah satu tipenya yaitu tipe Washers &
Cleaners )

3. Dimanakah letak perbedaan antara OCD dengan delusi ?


a. Keadaran akan perilakunya
b. Frekuensi kemunculan perilaku
c. Namanya
d. Durasi perilakunya
e. c dan d benar
Jawaban :
a. Keadaran akan perilakunya
(Karena seorang yang mengalami OCD menyadari perilakunya yang berulang dan
menyadari bahwa perilaku tersebut tidak benar, tetapi mereka tetap melalukannya
karena alasan kenyamanan dan tak kuasa menahannya. Sedangkan pada kasus delusi
orang tidak menyadari perilakunya dan memiliki suatu keyakinan yang salah, tetapi
keyakinan yang salah tersebut tetap dipegang teguh)

4. Menurut pandangan psikoanalisa OCD merupakan gangguan yang disebabkan oleh


kesalahan pada masa ?
a. Anal
b. Phalik
c. Laten
d. a dan e benar
e. Kanak-kanak
Jawaban :
d. a dan e benar
(Karena OCD memang disebabkan oleh kesalahan atau permasalahan pada masa
Anal. Dan kita semua mengetahui bahwa masa anal dilewati oleh setiap individu
pada masa kanak-kanak)

5. Berikut beberapa gejala OCD menurut PPDG, kecuali ?


a. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
b. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang berhasil dilawan, meskipun ada
lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita
c. a dan d benar
d. Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau
anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas)
e. Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang
tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).
Jawaban :
b. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang berhasil dilawan,
meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita
(Karena gejala yang benar ialah : Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang
tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita)
Daftar Pustaka

Davison, G.C., Neale J.M., &Kring A.M. 2018. Psikologi Abnormal Edisi Ke-9. Depok :
Rajawali Pers
Fadhila, Zuzun Tri Ainur. 2015. Perilaku Obsesif Kompulsif Dalam Beribadah Pada Santri
Di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Pangean-Maduranlamongan. Diss. Uin Sunan Ampel
Surabaya.
Halgin, Richard P. 2012. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis Pada Ggngguan Psikologis.
Jakarta: Salemba Humanika.

https://www.kompasiana.com/ina.rohmah/54f43950745513932b6c8954/apakah-ocd-bisa-
mengarah-ke-skizofrenia

Maslim, Rusdi. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa-PPDGJ III. Jakarta : Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya
Mu’minat, U. A.2010. Obsessive Compulsive Disorder Tokoh Howard Hughes Dalam Film
The Aviator. Skripsi. Fakultas Iilmu Budaya.Universitas Diponegoro Semarang.
Nevid, J.S, Rathus, S.A., & Greene B. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Widiastuti. 2019. Obsessive Compulsive Disorder (Ocd). Diakses Dari


Https://Www.Sehatq.Com/Penyakit/Obsessive-Compulsive-Disorder-Ocd.

Anda mungkin juga menyukai