Anda di halaman 1dari 53

Judul:

PENDALAMAN PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Modul Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut bagi Pendidik PAUD


Dalam Jaringan

Pengarah:
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat,
Dr. Drs. H. Bambang Winarji, M.Pd.

Penanggung Jawab:
Subkoordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia
Edi Suswantoro, S.Pd, M.Ds.

Desain Cover:
Mustopa Kamiludin

Tim Penyelaras:
Sri Lilis Herlianthy, S.P., M.Si.
Ami Rahmawati, S.S.

Diselaraskan berdasarkan Bahan Ajar Direktorat Pembinaan Guru dan


Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Terbitan Tahun 2017

© 2020
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa barat

i
KATA PENGANTAR

Pendidik yang profesional mempunyai tugas utama yaitu mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik, baik pada satuan anak usia dini (PAUD) maupun pendidikan
yang lebih lanjut.

Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang pendidik


PAUD harus menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Selaras dengan
kebijakan pembangunan yang meletakkan pengembangan sumber daya
manusia (SDM) sebagai prioritas pembangunan nasional, maka kedudukan
dan peran pendidik PAUD semakin bermakna strategis dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

Pusat Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-


PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa Barat sebagai institusi pemerintah yang
bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) PAUD salah satunya adalah melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan berjenjang tingkat lanjut bagi pendidik PAUD dalam jaringan
(Diklat Daring). Modul ini disusun dan diselaraskan sebagai bahan ajar bagi
penyelenggaraan kegiatan diklat dimaksud. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini.

Bandung, September 2020

Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat

Dr. Drs. H. Bambang Winarji, M.Pd.


NIP. 196101261988031002

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN. RUANG LINGKUP, DAN MANFAAT PENILAIAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA DINI
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 1
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 1
C. INDIKATOR .................................................................................................... 1
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 1
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 9
F. EVALUASI ...................................................................................................... 10
G. PENUGASAN ................................................................................................. 11

KEGIATAN BELAJAR 2
PRINSIP DAN TEKNIK PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 12
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 12
C. INDIKATOR .................................................................................................... 12
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 12
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 28
F. EVALUASI ...................................................................................................... 28
G. PENUGASAN ................................................................................................. 30

KEGIATAN BELAJAR 3
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
USIA DINI
A. STANDAR KOMPETENSI ................................................................................ 31
B. KOMPETENSI DASAR .................................................................................... 31
C. INDIKATOR .................................................................................................... 31
D. URAIAN MATERI ............................................................................................ 31
E. RANGKUMAN MATERI ................................................................................. 39
F. EVALUASI ...................................................................................................... 40
G. PENUGASAN ................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA

iii
KEGIATAN BELAJAR I
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN MANFAAT
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)

A. STANDAR KOMPETENSI

Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 (satu) ini, peserta dapat memiliki


kemampuan dalam melakukan penilaian perkembangan AUD

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup penilaian perkembangan
AUD
2. Menjelaskan manfaat penilaian perkembangan AUD

C. INDIKATOR
1. Pengertian dan ruang lingkup penilaian perkembangan AUD
2. Manfaat penilaian perkembangan AUD

D. URAIAN MATERI

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta

mampu memahami pengertian dan ruang lingkup penilaian pembelajaran

anak usia dini di PAUD dengan penuh tanggung jawab.

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Penilaian Pembelajaran di PAUD

Salah satu tugas guru pendidikan anak usia dini adalah melakukan

penilaian terhadap hasil pembelajaran yang sedang dan telah mereka

lakukan. Penilaian merupakan aspek penting dalam proses

pembelajaran setelah guru merencanakan pembelajaran dan

melaksanakannya, maka selama itu guru biasanya melakukan

pengamatan, pengukuran dan mengumpulkan informasi mengenai

perkembangan anak. Penilaian merupakan suatu proses

mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,

1
terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan

perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu

tertentu. Penilaian digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi

tentang kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran

sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan

perbaikan proses pembelajaran. Sangat penting bagi guru untuk menilai

perkembangan anak sebagai upaya untuk mengetahui kemajuan

perkembangan anak. Data yang dikumpulkantersebut dapat dijadikan

bahan perbaikan dalam stimulasi baik bagi guru maupun orang tua.

Dalam Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia

Dini disampaikan bahwa guru mengamati hal-hal apa saja yang anak

tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang menjadi kebiasaan

anak. Harapannya, bahwa setelah mengetahui tiga hal tersebut, guru

dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai

dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program

pengembangan pembelajaran yang disusun dan direncanakan sesuai

dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi

anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin

bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik. Berbagai informasi

tentang kemajuan anak ini merupakan hasil belajar yang perlu

disampaikan pada orang tua. Dengan diperolehnya berbagai informasi

tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian

hasil belajar anak. Capaian ini diukur berdasarkan standar PAUD yang

telah ditetapkan secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud

Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD dan 146 Tahun 2014

tentang Kurikulum AUD.

Dalam Permendikbud RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum


2013, Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan bahwa penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

2
mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan
belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar anak secara berkesinambungan. Berdasarkan penilaian tersebut,
pendidik dan orang tua anak dapat memperoleh informasi tentang
capaian perkembangan untuk menggambarkan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.
Penilaian pembelajaran yang dilakukan pada anak usia dini

adalah penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian proses dan

hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap

(spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan berdasarkan fakta

sesungguhnya. Penilaian tidak hanya mengukur apa yang diketahui

oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat

dilakukan oleh anak. Penilaian otentik menggambarkan pembelajaran

dan penilaian yang berjalan saling mengisi. Penilaian otentik berkaitan

dengan unjuk kerja (performance). Penilaian unjuk kerja ini sebagai

upaya yang tepat untuk menilai kemajuan perkembangan anak.

Menurut Kostelnik, Soderman, dan Whiren (dalam Kemendikbud,

2017), mengemukakan bahwa penilaian otentik adalah proses

pengumpulan data kemampuan dan perkembangan anak yang

dilakukan pada saat anak melakukan sesuatu atau bermain dalam

suasana dan situasi (setting) alami.

Dengan demikian, penilaian otentik akan menunjukkan hasil

belajar atau perkembangan anak yang sebenarnya tanpa anak

merasa sedang diamati atau dinilai. Autentisitas atau keaslian tersebut

berarti dapat menghindari penyimpangan atau kekeliruan terhadap

proses dan hasil penilaian otentik memiliki relevansi yang kuat terhadap

pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang mengacu kepada

Kurikulum 2013 PAUD.

3
Penilaian otentik mampu menggambarkan peningkatan hasil

belajar anak, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,

membangun jejaring, dan lain-lain. Dengan penilaian otentik anak akan

terdorong untuk mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis,

mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi

yang diperolehnya melalui berbagai kegiatan belajar yang

dilakukannya. Proses yang dilalui anak akan membangun pengalaman

tertentu yang kemudian berdasarkan pengalamannya tersebut akan

terbentuk pengetahuan baru. Melalui proses penilaian yang demikian

memungkinkan anak untuk menunjukkan kompetensinya secara otentik.

Penilaian otentik cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks

atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka

secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang

dimilikinya. Contoh penilaian otentik antara lain keterampilan kerja,

kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan

pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih

kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Penilaian otentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama,

pengukuran langsung keterampilan anak yang berhubungan dengan

hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di masa dewasa

kelak. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan

yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang

digunakan untuk menghasilkan respon anak atas perolehan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang ada. Dengan demikian,

penilaian otentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-

cara terbaik agar anak dapat mencapai hasil akhir, meski dengan

waktu yang berbeda. Sikap, pengetahuan dan keterampilan dicapai

melalui penyelesaian tugas di mana anak telah memainkan peran aktif

4
dan kreatif. Keterlibatan anak dalam melaksanakan tugas sangat

bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran secara otentik, anak mengumpulkan

informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena

atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta

mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar

sekolah. Di sini, guru dan anak memiliki tanggung jawab atas apa yang

terjadi. Penilaian otentik mendorong anak mengkonstruksi

(membangun), menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi

untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Penilaian otentik memandang bahwa penilaian dan

pembelajaran merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian

otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, serta menggunakan

berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan sikap,

pengetahuan, keterampilan). Berikut contoh-contoh tugas otentik:

melaksanakan percobaan mencampur beberapa warna menjadi

warna baru, bercerita, menggambar, membaca puisi, dan melakukan

peta perjalanan (maze).

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran otentik, guru

harus menjadi “guru otentik.” Peran guru bukan hanya pada proses

pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa

melaksanakan pembelajaran otentik, guru harus memenuhi kriteria

sebagai berikut:

1) Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan anak

serta desain pembelajaran.

2) Mengetahui bagaimana cara membimbing anak untuk

mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara

mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai

bagi anak untuk melakukan pemahaman pengetahuan.

5
3) Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan

mengasimilasikan pemahaman anak.

4) Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar anak dapat

diperluas dengan menimba pengalaman dari lingkungan sekitar

sekolah.

Jika dalam proses penilaian ditemukan seorang anak yang hasil

belajarnya belum mencapai kompetensi yang sesuai dengan

potensinya maka pendidik perlu membuat program kegiatan lebih lanjut

untuk mendorong pencapaian potensi yang optimal. Jika ada anak

yang mencapai kompetensi yang lebih dari standar yang ada maka

pendidik perlu membuat program kegiatan lebih lanjut (pengayaan)

agar seluruh potensi anak berkembang. Jika anak yang memiliki

kebutuhan khusus, guru dapat membuat program khusus untuk anak

tersebut dengan berkonsultasi kepada orang tua peserta didik dan

tenaga ahli yang relevan (misalnya: terapis, psikolog dan atau dokter).

Jadi penilaian proses dan hasil kegiatan belajar di PAUD adalah

suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara

sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang

pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama

kurun waktu tertentu. Penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan

dan keterampilan yang

dilakukan secara berkesinambungan dilakukan melalui penilaian otentik.

Sementara itu sesuai Permendikbud Nomor 137 tahun 2014

Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa standar penilaian

merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran

anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian

perkembangan sesuai tingkat usianya. Penilaian proses dan hasil

pembelajaran anak mencakup: prinsip penilaian; teknik dan instrumen

6
penilaian; mekanisme penilaian; pelaksanaan penilaian; dan

pelaporan hasil penilaian.

2. Ruang Lingkup Penilaian Perkembangan Anak

Lingkup penilaian perkembangan anak usia dini mencakup

pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian

pertumbuhan meliputi ukuran fisik yang diukur dengan satuan panjang

dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan

lingkar kepala. Sementara itu, penilaian perkembangan mencakup

berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi

psikis anak, yaitu nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik

(gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fisik), kognitif,

bahasa, sosial emosional, dan seni.

Enam program pengembangan yang menjadi area penilaian

mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Silahkan para pembaca

mengingat kembali empat kompetensi inti yang merupakan

penjabaran dari kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,

dan keterampilan

3. Manfaat Penilaian di PAUD

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat


fundamental dan sangat penting untuk pengembangan segenap
potensi dan karakter anak, agar mereka tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai tahapan usianya. PAUD merupakan salah satu
bentuk Pendidikan Anak Usia Dini yang menyediakan berbagai
program belajar untuk membantu anak mencapai pertumbuhan dan
perkembangan diri yang optimal. Untuk itu, program yang telah
dirancang direalisasi ke dalam kegiatan belajar. Untuk mengetahui
sejauhmana efektifitas kegiatan pembelajaran anak usia dini di PAUD
dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara

7
optimal, maka disitulah guru perlu melakukan pengamatan dan
pencatatan mengenai data hasil belajar anak atau data kemajuan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengamatan dan
pencatatan data kemajuan anak usia dini di PAUD adalah kegiatan
penilaian.
Kegiatan penilaian pembelajaran anak usia dini memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Pendidik

1) Sebagai umpan balik untuk memperbaiki kegiatan

pembelajaran, terutama dalam hal penyusunan program

atau kegiatan

2) Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kegiatan

bimbingan terhadap peserta didik agar fisik maupun

psikisnya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,

3) Sebagai bahan pertimbangan untuk menempatkan anak

dalam kegiatan sesuai dengan minat dan kebutuhan.

b. Bagi Orangtua

1) Sebagai informasi mengenai status pertumbuhan dan

perkembangan anak

2) Sebagai informasi dalam memberikan stimulasi yang tepat

bagi anak,terutama dalam penerapan pola asuh yang

sesuai dengan karakteristik anak

3) Sebagai dasar dalam melanjutkan stimulasi pendidikan di

rumah, untuk menguatkan stimulasi pendidikan yang telah

diterima anak di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD)

4) Sebagai dasar untuk menentukan intervensi bagi anak yang

memerlukan, baik dalam hal fisik, psikis maupun sosial.

c. Bagi pemerhati anak (para profesional di bidang kesehatan,


psikologi, dokter anak atau praktisi lainnya yang memiliki
kepedulian terhadap anak)

8
1) Sebagai dasar upaya pembinaan anak bagi yang memerlukan
2) Sebagai dasar untuk melakukan pemetaan status
pertumbuhan dan tingkat perkembangan anak secara
universal

E. RANGKUMAN MATERI
1. Penilaian merupakan suatu proses mengumpulkan dan mengkaji
berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta
menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah
dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
2. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses
mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,
terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu
tertentu.
3. Penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan
yang dilakukan secara berkesinambungan melalui penilaian otentik.
4. Penilaian otentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara
berkesinambungan.
5. Manfaat dari penilaian di PAUD adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pendidik : (1) Sebagai umpan balik untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran, terutama dalam hal penyusunan
program atau kegiatan, (2) Sebagai bahan pertimbangan
untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap peserta didik
agar fisik maupun psikisnya dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal, (3) Sebagai bahan pertimbangan untuk
menempatkan anak dalam kegiatan sesuai dengan minat dan
kebutuhan.

9
b. Bagi Orangtua : (1) Sebagai informasi mengenai status
pertumbuhan dan perkembangan anak, (2) Sebagai informasi
dalam memberikan stimulasi yang tepat bagi anak, terutama
dalam penerapan pola asuh yang sesuai dengan karakteristik
anak , (3) Sebagai dasar dalam melanjutkan stimulasi
pendidikan di rumah, untuk menguatkan stimulasi pendidikan
yang telah diterima anak di lembaga pendidikan anak usia dini
(PAUD), (4) Sebagai dasar untuk menentukan intervensi bagi
anak yang memerlukan, baik dalam hal fisik, psikis maupun
sosial.
c. Bagi pemerhati anak (para profesional di bidang kesehatan,
psikologi, dokter anak atau praktisi lainnya yang memiliki
kepedulian terhadap anak (1) Sebagai dasar upaya
pembinaan anak bagi yang memerlukan, (2) Sebagai dasar
untuk melakukan pemetaan status pertumbuhan dan tingkat
perkembangan anak secara universal

F. LATIHAN SOAL
1. Penilain proses dan hasil belajar di PAUD adalah suatu proses

mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,

terukur, berkelanjutan, menyeluruh mengenai….

a. pertumbuhan dan perkembangan anak

b. fisik dan psikis anak

c. afektif dan kognitif anak

d. potensi dan kreativitas anak

2. Manakah pernyataan berikut ini yang bukan merupakan lingkup

penilaian perkembangan anak usia dini ?

a. Kognitif
b. Efektif
c. Fisik motorik
d. Bahasa

10
3. Berikut ini adalah prosedur penilaian penilaian pembelajaran anak usia

dini di PAUD sesuai Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014, kecuali ....

a. menyusun dan menyepakati tahap, teknik, dan instrumen


penilaian serta menetapkan indikator capaian perkembangan
anak
b. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
dan instrumen penilaian
c. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar anak
secara akuntabel dan transparan
d. mempublikasikan semua capaian perkembangan anak yang
meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
kepada semua orang
4. Penilaian diartikan sebagai proses …

a. pengenalan data
b. pengumpulan data
c. penyelesaian pembelajaran
d. penentuan pembelajaran

5. Penilaian dilakukan untuk …

a. menentukan kualitas perkembangan anak


b. menentukan kelulusan anak
c. mengetahui keberhasilan guru
d. mengetahui capaian perkembangan anak

G. PENUGASAN
1. Jelaskan pengertian penilaian !
2. Jelaskan pengertian penilaian otentik pada anak usia dini di
PAUD?
3. Jelaskan ruang lingkup penilaian perkembangan anak usia dini
4. Sebutkan manfaat penilaian untuk pendidik, untuk orang tua dan
untuk pemerhati anak, minimal 1 manfaat untuk masing-masing
unsur.

11
KEGIATAN BELAJAR 2
PRINSIP DAN TEKNIK PENILAIAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA DINI

A. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 (satu) ini, peserta dapat memiliki
kemampuan dalam melakukan penilaian perkembangan AUD.

B. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan Prinsip dan Teknik Penilaian

C. INDIKATOR
1. Prinsip-prinsip penilaian perkembangan AUD
2. Teknik-teknik penilaian dalam perkembangan anak usia dini

D. URAIAN MATERI
1. Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran dan Penerapannya di PAUD
Prinsip penilaian anak usia dini sangat penting dipahami oleh guru, baik
dari sisi konsep maupun penerapannya dalam pelaksanaan penilaian di PAUD.
Prinsip penilaian hasil belajar anak usia dini di PAUD telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Adapun prinsip-prinsip
tersebut meliputi prinsip edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, dan transparan
yang dilakukan secara terintegrasi, berkesinambungan, dan memiliki
kebermaknaan.
a. Prinsip edukatif maksudnya bahwa penilaian harus mendorong anak
meraih capaian perkembangan yang optimal.
b. Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada kegiatan
belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan anak saat melaksanakan kegiatan belajar.
c. Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada indikator
capaian perkembangan serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai
dan yang dinilai.

12
d. Prinsip akuntabel merupakan pelaksanaan penilaian sesuai dengan
prosedur dan kriteria yang jelas, serta ditetapkan pada awal
pembelajaran.
e. Prinsip transparan merupakan penilaian prosedur dan hasil penilaian
yang dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Sementara itu prinsip penilaian pembelajaran anak usia dini dalam
implementasi kurikulum 2013 PAUD berdasarkan Permendikbud No. 146. Tahun
2014 tentang Kurikulum PAUD Lampiran V bahwa penilaian pembelajaran
anak usia dini harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mendidik
Prinsip mendidik dalam penilaian anak usia dini menekankan bahwa
proses dan hasil penilaian harus dapat dijadikan dasar untuk
memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai tahapan usianya. Hasil penilaian
harus dapat membina dan mendorong timbulnya keinginan anak untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu,
hasil penilaian harus dirasakan sebagai suatu penghargaan bagi yang
berhasil dan sebaliknya merupakan peringatan bagi yang belum
berhasil. Namun guru perlu ingat bahwa setiap individu anak
mempunyai karakteristik masing-masing. Ada anak yang bagus
menggambar tetapi mungkin bahasa belum baik. Mulailah dari yang
baik itu. Jika belum berkembang guru harus membantu
menemukannya sehingga anak dapat memperoleh nilai yang sesuai
harapan pada bidang pengembangan tertentu yang dimilikinya. Nilai
tersebut sebagai upaya mendidik menjadi pendorong bagi dirinya
untuk melakukan pencapaian perkembangan berikutnya. Guru
tetap harus memberi apresiasi dari setiap upaya yang dilakukan anak.

b. Berkesinambungan
Prinsip kedua bahwa sangat penting penilaian itu dilakukan secara
terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan
gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan dan dilaksanakan secara
berencana, bertahap dan terus menerus, dimaksudkan agar informasi

13
yang diperoleh benar-benar berasal dari gambaran perkembangan
proses dan hasil belajar anak. Penilaian direncanakan terlebih dulu
baik secara harian, semester maupun tahunan. Untuk memperoleh
hasil yang maksimal, guru dapat menggunakan catatan sehingga
secara bertahap hasil penilaian dapat diketahui. Dengan cara
demikian diharapkan diperoleh gambaran tentang kemajuan
perkembangan hasil belajar anak sebagai hasil kegiatan pelaksanaan
pembelajaran. Dengan prinsip tersebut akan cepat diketahui anak
yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam
perkembangannya.

c. Objektif
Prinsip objektif dalam penilaian pembelajaran anak usia dini
mengandung pengertian bahwa penilaian hendaknya didasarkan
pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai. Penilaian harus memenuhi prinsip obyektivitas. Penilaian
obyektif adalah penilaian yang dapat memberikan informasi yang
sebenarnya atau mendekati sebenarnya tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami anak. Disamping itu, guru juga harus
memperhatikan perbedaan-perbedaan perkembangan pada setiap
anak. Perilaku yang sama dari beberapa anak mungkin saja terjadi
tetapi akan mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan
karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak. Guru harus tetap
melihat anak sebagai individu yang unik, mempunyai karakteristik
masing-masing.

d. Akuntabel
Prinsip selanjutnya dalam penilaian pembelajaran di PAUD adalah
akuntabel. Artinya bahwa penilaian anak usia dini di PAUD hendaknya
dilakukan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas sesuai regulasi
yang ada serta dapat dipertanggungjawabkan. Terutama hasilnya,
harus mampu membedakan perilaku anak antara yang sudah
dinyatakan berkembang sesuai harapan (BSH) dengan anak yang
dinyatakan belum berkembang (BB) atau mulai berkembang (MB)

14
dalam perilaku nyata. Artinya anak yang dinyatakan baik dalam suatu
aspek harus berbeda perilakunya dalam kehidupan dari anak yang
dinyatakan belum sesuai harapan dalam penilaian. Oleh karena itu,
penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dan
keputusan yang diambil memiliki dasar yang obyektif.
Akuntabilitas tersebut dapat dilihat dari: 1) Standar isi (content
standard), yang meliputi berbagai hal yang telah dipelajari anak, yang
berwujud pada kemampuan anak untuk: a) Berpikir kritis b)
Memecahkan masalah c) Mengemukakan alasan d)
Mengembangkan strategi dalam mengumpulkan data atau menggali
informasi, yang dalam hal ini terkait dengan kemampuan anak untuk
melakukan eksplorasi dalam rangka mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman baru 2) Standar penampilan (performance standard),
yang berkaitan dengan status pertumbuhan dan tingkat
perkembangan anak.

e. Transparan
Prinsip selanjutnya penilaian hendaknya dilaksanakan secara
transparan dan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat
diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang
relevan. Hal ini mengandung makna bahwa prosedur penilaian, kriteria
penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan. Oleh karena itusiapapun yang
berkepentingan harus dapat mengakses data dan kriteria yang
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

f. Sistematis
Prinsip selanjutnya dalam penilaian dilakukan dengan memperhatikan
prinsip sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur dan terprogram
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
menggunakan berbagai instrumen. Perkembangan anak berlangsung
secara sistematis, artinya bahwa perkembangan itu berlangsung
mengikuti pola tertentu yang terjadi secara teratur. Oleh karena itu,
penilaian pencapaian perkembangan pun harus dilakukan secara

15
teratur dan terprogram secara baik sesuai dengan rencana yang telah
disusun, kebutuhan nyata yang ada di tempat, dan atau karakteristik
penggunaan instrumen yang akan digunakan.

g. Menyeluruh
Selanjutnya dalam melaksanakan penilaian hendaknya guru
memperhatikan prinsip menyeluruh, yakni bahwa penilaian harus
mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik
sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Mencakup aspek
perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,
sosial emosional, dan perkembangan seni. Semua aspek
perkembangan yang diinginkan.

2. Teknik-teknik Penilaian
Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh, jurnal dan
rubrik. Hasil penilaian perkembangan anak harus didokumentasikan
menggunakan beberapa teknik: pengamatan/observasi, percakapan,
penugasan, unjuk kerja, penilaian hasil karya, dan pencatatan anekdot.
Untuk memudahkan guru dalam melakukan pencatatan penilaian maka
dipilihlah 3 (tiga) teknik yang paling memungkinkan dilakukan guru yaitu ceklis,
catatan anekdot dan penilaian hasil karya. Saat anak melakukan berbagai
kegiatan, guru dapat mengamati segala hal yang dilakukan anak ataupun
diucapkan anak, termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya anak. Pada
proses pengamatan, guru juga melakukan pencatatan sebagai bukti
sekaligus pengingat terhadap segala hal yang diamatinya. Teknik yang
digunakan dalam melakukan pencatatan, berupa :
a. Ceklis adalah cara menandai ketercapaian indikator tertentu dengan
tandatanda khusus. Tanda-tanda khusus dapat berupa tanda centang,
huruf, simbol tertentu, dll. Tetapi dalam implementasi penilaian, tanda
ceklis menggunakan huruf seperti tertuang berikut ini:
Ada empat skala, yaitu :

16
BB : artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus
dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.
MB : artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus
diingatkan atau dibantu oleh guru.
BSH : artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat
melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus
diingatkan atau dicontohkan oleh guru.
BSB : artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat
melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu
temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan
indikator yang diharapkan.

Contoh perilaku anak pada tingkat kemampuan “berdoa sebelum


belajar
BB : Bila anak berdoa sebelum belajar, baik lafal doa maupun
sikapnya masih harus mendapatkan bimbingan dan/atau
dicontohkan oleh guru.
MB : Bila anak berdoa sebelum belajar, baik lafal doa maupun
sikapnya masih harus diingatkan oleh guru: ”Nia, kita berdoa
dulu. Bagaimana sikap berdoanya?”
BSH : Bila anak berdoa, baik lafal doa maupun sikapnya sudah
dimunculkan secara utuh, mandiri, dan konsisten tanpa harus
diingatkan oleh guru lagi.
BSB : Bila anak berdoa, baik lafal doa maupun sikapnya sudah
dimunculkan secara utuh, mandiri, dan konsisten serta dapat
mengingatkan temannya

Menetapkan indikator penilaian


Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat perencanaan pem
belajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Masih ingat bukan
tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang pernah
kita pelajari bersama? Pada RPPH tersebut telah ditentukan pula
rancangan penilaian yang akan dilakukan. Untuk itu rencana penilaian
dalam RPPH tersebut dapat dijadikan instrumen penilaian dalam bentuk

17
ceklis. Ceklis tersebut memuat indikator pencapaian perkembangan yang
cara pe nu lisannya dapat diperuntukkan per anak dalam satu periode
tertentu, atau dapat pula dibuat semua anak dalam satu periode.

CONTOH CEKLIS PER KELAS


FORMAT SKALA CAPAIAN PERKEMBANGAN HARIAN

Kelompok : ................................................
Hari / Tanggal : ................................................

Capaian Perkembangan
Program
KD Indikator Penilaian
Pengembangan
BB MB BSH BSB

Nilai Agama dan 1.1 Terbiasa menyebut nama Tuhan Ana Ani Deni, Rima
Moral sebagai Pencipta Dafa

1.2 Terbiasa mengucapkan rasa


syukur terhadap ciptaan Tuhan
Bahasa 3.12 Mengenal arti kata dari
4.12 gabungan beberapa huruf
konsonan dan vokal melalui
kegiatan meniru tulisan nama-
nama panca indra

Kognitif 3.6 Mampu membedakan “lebih


4.6 dari, kurang dari, dan/paling/ter”
melalui bermain grafik
Motorik halus 3.3 Terampil menggunakan tangan
4.3 kanan dan kiri dalam aktivitas
menjahit huruf
Seni 3.15 Menampilkan hasil karya seni
4.15 dalam berbagai bentuk
(Menggambar panca indera di
karton hitam dengan kapur tulis)

Sosial dan 2.12 Merapihkan/membereskan


emosional mainan pada tempat semula
2.14 Menjawab pertanyaan
dengan sopan

18
CONTOH CEKLIS PER KELAS
FORMAT SKALA CAPAIAN PERKEMBANGAN HARIAN

Kelompok : ................................................
Hari / Tanggal : ................................................

Nama Anak
Program Kompetensi
Indikator
Pengembangan Dasar Alif Ana Ani dst

Nilai Agama dan 1.1 Terbiasa menyebut nama Tuhan BSH MB BSH MB
Moral sebagai Pencipta
1.2 Terbiasa mengucapkan rasa syukur
terhadap ciptaan Tuhan

Bahasa 3.12 Mengenal arti kata dari gabungan BSH MB BSH BSH
4.12 beberapa huruf konsonan dan vokal
melalui kegiatan meniru tulisan
nama-nama panca indra

Kognitif 3.6 Mampu membedakan “lebih dari,


4.6 kurang dari, dan/paling/ter” melalui
bermain grafik

Motorik halus 3.3 Terampil menggunakan tangan


4.3 kanan dan kiri dalam aktivitas
menjahit huruf
Seni 3.15 Menampilkan hasil karya seni dalam
4.15 berbagai bentuk (Menggambar
panca indera di karton hitam
dengan kapur tulis)

Sosial dan 2.12 Merapihkan/membereskan mainan


emosional pada tempat semula

19
CONTOH CEKLIS PER KELAS
FORMAT SKALA CAPAIAN PERKEMBANGAN HARIAN

Kelompok : ................................................ Hari / Tanggal : ................................................


Catatan
Capaian
Program Kompetensi Indikator
Pengembangan Dasar BB MB BSH BSB

Nilai Agama 1.1 Terbiasa menyebut nama Tuhan V


dan sebagai Pencipta
Moral Terbiasa mengucapkan rasa
1.2
syukur terhadap ciptaan Tuhan
Bahasa 3.12 Mengenal arti kata dari V
gabungan beberapa huruf
4.12
konsonan dan vokal melalui
kegiatan meniru tulisan nama-
nama panca indra
Kognitif 3.6 Mampu membedakan “lebih dari, V
4.6 kurang dari, dan/paling/ter”
melalui bermain grafik

Motorik halus 3.3 Terampil menggunakan tangan V


4.3 kanan dan kiri dalam aktivitas
menjahit huruf

Seni 3.15 Menampilkan hasil karya seni V


dalam berbagai bentuk
4.15
(Menggambar panca indera di
karton hitam dengan kapur tulis)

Untuk memudahkan guru mencatat capaian perkembangan anak, maka ceklis


dapat dikembangkan sesuai kesepakatan antar guru di lembaga dengan
mempertimbangkan kebutuhan, kesiapan, dan efisiensi.

b. Catatan Anekdot

Catatan anekdot merupakan catatan naratif singkat yang menjelaskan

perilaku anak yang penting bagi guru terkait tumbuh kembang anak. Anekdot

menjabarkan apa yang terjadi secara faktual dan objektif, yang menjelaskan

bagaimana terjadi, kapan dan di mana dan apa yang dikatakan dan

20
dilakukan anak (Beaty, 2015: 27). Catatan anekdot digunakan untuk

mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan

dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan harian

mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap harinya.

Catatan anekdot memungkinkan untuk mengetahui perkembangan

anak yang indikatornya baik tercantum maupun tidak tercantum pada RPPH.

Hal- hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi nama anak

yang dicatat perkembangannya, kegiatan main atau pe ngalaman belajar

yang diikuti anak dan perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan anak

selama berkegiatan. Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang

dilakukan atau dibicarakan anak secara objektif, akurat, lengkap dan

bermakna tanpa penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa

adanya, tanpa memberi label misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifik

(khusus/tertentu), sederhana (tidak berteletele), dan catatan guru terkait

dengan indikator yang muncul dari perilaku anak.

Catatan berupa jurnal kegiatan akan lebih baik bila disertai foto kegiatan

anak. Jika guru sedang sibuk memfasilitasi anak, dan pada saat yang

bersamaan guru sempat me nangkap suatu aktivitas bermakna yang di

lakukan anak, guru dapat mencoret-coret de ngan kode atau kata-kata

singkatan sebagai pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih mu dah untuk

merekam berupa foto atau video. Setelah anak pulang, barulah peristiwa

tersebut ditulis lebih lengkap.

Catatan anekdot yang baik memuat ciri-ciri sebagai berikut:


1) Mem

uat keterangan atau data tentang tanggal, tempat, dan suasana

dimana peristiwa itu terjadi

2) Men

ggambarkan perbuatan-perbuatan anak dan reaksi-reaksi orang lain

yang hadir pada saat perbuatan anak berlangsung

21
3) Mele

ngkapinya dengan gerakan isyarat yang ditampilkan anak, seperti

mimik, gerak-gerik, dan tekanan suara. Hal ini tidak dimaksudkan

untuk memberikan penafsiran tentang tingkah laku anak, tetapi

sekedar menampilkan gerakangerakan yang memang dilakukan

anak sehingga dapat menduga keadaannya

4) Uraia

nnya cukup luas sehingga meliputi semua episode yang terjadi,

sehingga tidak ada yang tertinggal atau terlupakan

5) Mem

isahkan catatan fakta dan komentar/interpretasi pembuat catatan

anekdot

Catatan anekdot dapat berisi:


1) Kegiatan yang selama ini belum pernah berhasil dilakukan anak
dan/atau temannya dengan baik
2) Anak membantu/menolong temannya dalam mengerjakan
pekerjaan tertentu
3) Anak membantu temannya yang sedang terkena musibah (jatuh),
misalnya mengantarkan anak ke guru
4) Anak bertengkar
5) Anak mengalami kecelakaan, misalnya terjatuh, muntah-muntah dan
terluka

Pencatatan anekdot merupakan sumber informasi yang lengkap.

Jika seorang anak mengalami peristiwa khusus berkali-kali dan/atau

terjadi secara periodik, maka guru dapat melakukan penilaian dan

mengambil keputusan yang tepat. Catatan anekdot dapat member

informasi tentang permasalahan yang memerlukan penanganan khusus.

Pencatatan anekdot juga dapat digunakan guru untuk menceritakan

22
secara kronologis suatu kejadian yang dialami anak yang harus diketahui

orang tua.

Tips Sederhana Menulis Catatan Anekdot:


1) Bawa kertas kecil dan alat tulis dalam saku.
2) Sewaktu-waktu diperlukan, keluarkanlah dari saku!
3) Tulis kata singkat atau gambar yang mencerminkan perilaku
bermakna yang sedang terjadi.
4) Setelah anak-anak pulang, salinlah dalam buku/catatan khusus
anekdot.
5) Cukup beberapa kalimat

Berikut ini contoh penulisan beberapa catatan anekdot dari anak yang

bernama Ratu, yang dapat ditulis dalam satu buku atau satu dokumen.

CATATAN ANEKDOT

Nama : Ratu Aisyah Usia/Kelp : 4 tahun/TK A


Nama Guru : Ibu Fita

Tanggal Tempat Waktu Peristiwa/Perilaku

15-08-2018 Halaman Pk 08.10 Ratu berlari memindahkan stick


bendera merah putih dari botol
sekolah
berbeda yang berjarak 5 meter.
Teman- teman bersorak-sorak dan
bertepuk tangan ketika Ratu paling
cepat memindahkan semua bendera
yang ada.
Capaian Kompetensi: 3.3 - 4.3
Melakukan berbagai gerakan
terkoordinasi secara terkontrol,
seimbang dan lincah.
• Melakukan permainan fisik dengan
aturan.

25-08-2019 Taman Pk 07.30 Ratu berlari ke panjatan tali dan


Bermain bergelantung di situ. Tiba-tiba, ia
membalik badannya dengan posisi
kepala di bawah, kaki ke atas dan
tangan bergelayut di tiang besi yang
ada di panjatan.

23
Capaian Kompetensi : 3.3 - 4.3
• Melakukan gerakan mata, tangan,
kaki, kepala secara terkoordinasi dalam
menirukan berbagai gerakan yang
teratur.

12-09-2018 Ruang Pk. 09.15 Ketika botol minum Ratu diambil oleh
makan Rio, Ratu berkata, “Rio, ini botol
minumku. Kalau kamu mau botol
minumku, nanti aku bilang bundaku
supaya beli satu lagi buatmu.”
Capaian Kompetensi:
2.5 Berani mengemukakan pendapat.
3.6-4.6 Mengenal benda sebagai milik
diri.
3.11-4.11 Mengungkapkan perasaan
dan pendapat dengan kalimat
sederhana.
3.13-4.13 Berperilaku yang membuat
orang lain nyaman.
08-10-2018 Sentra Pk. 09.15 Hari ini ada anak baru di kelas,
peran namanya Made. Guru berkata bahwa
Made dari Bali dan beragama Hindu.
Saat kegiatan kelompok, Ratu
menggandeng tangan Made sambil
berkata,”Kamu mau ya jadi temanku..”.
Capaian Kompetensi:
1.2 Terbiasa menghormati (toleransi)
agama orang lain.

24
12-11-2018 Ruang Pk. 08.45 Ratu berkata kepada guru,”Kemarin
jemputa aku memanjat pohon di rumah. Aku
n
dibantu ayahku. Pohonnya tinggi. Guru
bertanya sambil menunjuk pada pohon
di dekat mereka duduk,”Tinggi mana
pohon yang kamu panjat dengan
pohon yang di depan sekolah kita?”
Ratu menjawab sambil berdiri dan
mengangkat tangannya tinggi di atas
kepala,”Wow, tinggi yang di rumah!”
Capaian Kompetensi:
3.6;4.6 Mengenal konsep besar-kecil,
banyak-sedikit, panjang-pendek, berat-
ringan, tinggi-rendah.

Sumber: Pedoman Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini

CATATAN ANEKDOT

Nama : Ratu Aisyah Usia/Kelp : 4 tahun/TK A Nama Guru : Ibu Fita


Capaian
Analisis Kd/Indikator
Hari/Tgl Catatan Peristiwa/Perilaku Perkemb.

15-08- Halaman Sekolah Pukul 8.10 3.3 - 4.3 BSH


2018 Ratu berlari memindahkan stick Melakukan berbagai
bendera merah putih dari botol gerakan terkoordinasi
berbeda yang berjarak 5 meter. secara terkontrol,
Teman- teman bersorak-sorak dan seimbang dan lincah.
bertepuk tangan ketika Ratu paling Melakukan
cepat memindahkan semua permainan fisik
bendera yang ada. dengan aturan.

25-08- Taman Bermain Pukul 7.30 3.3 - 4.3


2019 Ratu berlari ke panjatan tali dan Melakukan gerakan
bergelantung di situ. Tiba-tiba, ia mata, tangan, kaki,
membalik badannya dengan posisi kepala
kepala di bawah, kaki ke atas dan secara terkoordinasi
tangan bergelayut di tiang besi yang dalam menirukan
ada di panjatan. berbagai gerakan
yang teratur.

25
12-09- Ruang makan Pukul 09.15 2.5 BSH BSH
2018 Ketika botol minum Ratu diambil oleh Berani mengemukakan
Rio, Ratu berkata, “Rio, ini botol pendapat.
minumku. Kalau kamu mau botol 3.6-4.6
minumku, nanti aku bilang bundaku Mengenal benda sebagai BSH
supaya beli satu lagi buatmu.” milik diri.
3.11-4.11
Mengungkapkan
perasaan dan pendapat
dengan kalimat
sederhana.
08-10- Sentra Peran Pukul 9.15 1.2 BS
2018 Hari ini ada anak baru di kelas, 3.13-4.13
Terbiasa menghormati
namanya Made. Guru berkata Berperilakuagama
(toleransi) yang orang
bahwa Made dari Bali dan lain.
membuat orang lain
beragama Hindu. Saat kegiatan nyaman H
kelompok, Ratu menggandeng
tangan Made sambil
berkata,”Kamu mau ya jadi
temanku..”.

3. Penilaian Hasil Karya


Penilaian hasil karya adalah penilaian terhadap buah pikir anak yang
dituangkan dalam bentuk karya nyata dapat berupa pekerjaan ta
ngan, karya seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, lukisan, lipatan,
hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretancoretan, hasil roncean,
bangunan balok, seni tari, dan hasil pra karya. Tuliskan nama dan
tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat
perkembangan hasil karya yang dibuat anak di wak tu sebelumnya.
Saat anak telah me nyelesaikan karyanya, guru dapat menanyakan
tentang hasil karya tersebut. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak
untuk me ngonfi rmasi hasil karya yang di bu atnya agar tidak salah
saat guru mem buat interpretasi karya tersebut. Hubungkan karya anak
dengan pencapaian pada kompetensi dasar yang sesuai.
Misalnya :

Khanza dan Jesica menyusun balok-balok unit secara vertikal


berbentuk lingkaran memenuhi alas balok yang berbentuk lingkaran.
Ada celah se lebar satu unit balok yang kosong yang memisahkan
rangkaian balok berbentuk lingkaran itu. Di tengah lingkaran berdiri
tumpukan balok setengah unit yang ditumpuk ke atas se banyak 4
kolom. Pada bagian paling atas ditaruh balok

26
rongga berbentuk segitiga yang panjangnya sama dengan panjang
4 balok setengah unit. Setelah guru mengamati hasil bangunan anak,
guru bertanya kepada Khanza dan Jesica, siswa TK B (usia 5 tahun):
Guru : ”Bangunan apa yang sedang kalian bangun?”
Khanza : ”Istana Putri
Guru : ”Mengapa kalian mengatakan ini istana putri?”
Khanza : ”Karena di dalam istana ini tinggal putri cantik.” (Sambil
tangannya menunjuk ke bangunan tinggi di tengah lingkaran)
Guru : ”Apa maksud diletakkan sebuah segi tiga di atas rumah putri
itu?”
Khanza : ”Itu kan atapnya
Guru : ”Mengapa perlu diberi atap pada ba gian atas rumah itu?”
Jesica : ”Agar putrinya tidak kehujanan dan tidak kepanasan.”
Guru : (sambil menunjuk celah di ling karan) ”Kalau lubang sebesar satu
balok unit di sini untuk apa ya?”
Jesica : ”Itu kan pintu masuknya putri ke istananya.”

Jika memungkinkan, setelah anak melakukan proses dalam


menghasilkan karya, berikanlah kesempatan pada anak untuk
menikmati karya tersebut. Ajaklah anak untuk memajang karyanya
sebagai bentuk ap resiasi terhadap kar ya tersebut. Berbagai catatan
dan hasil karya anak di simpan dalam portofolio untuk selanjutnya di
analisis. Hasil karya yang dianalisis dapat dipilih dari hasil karya yang
terbaik (menunjukkan ting kat perkembangan tertinggi) yang diraih
anak. Hasil karya tersebut bisa yang paling akhir atau dapat pula yang
di tengah bulan.

Membaca Karya Anak


Nama : Sultan Kelompok Usia : 5-6 Tahun
Periode : Maret Tahun : 2018
Analisis Capaian
No Ketercapaian Perkemb.
Hasil Karya Hasil Pengamatan Kd
Anak
1 Menulis di ▪ Menggunakan 3.3-4.3 BSB
batu
batu sebagai Terampil
media untuk menggun
menulis. Setiap akan

27
batu berisi satu tangan
huruf, yang kanan
disusun berjajar. dan kiri
▪ Ada dua baris dalam
susunan batu, berbagai
setiap baris aktivitas
bertuliskan satu (menyusu
nama. n batu,
▪ Satu baris bertuliskan menulis)
SULTAN dan yang BSB
lainnya bertuliskan
DEACON. 3.12-4.12
Menyebutkan
lambang huruf
sesuai bunyi
Menyusun ▪ Mengenal bentuk 3.6- 4.6 BSB
kancing kancing (bundar). Mengen
▪ Mengenal al benda
berbagai dengan
▪ warna kancing mengelo
(merah terang, mpokka n
hitam, kuning, berbagai
biru, merah). benda di
lingkung annya
▪ Mengenal jumlah berdasa rkan
▪ lubang yang berbeda
pada setiap kancing.

E. RANGKUMAN MATERI
1. Prinsip penilaian hasil belajar anak usia dini di PAUD diatur dalam
Pasal 19 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014, meliputi prinsip edukatif, otentik,
obyektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara
terintegrasi, berkesinambungan, dan memiliki kebermaknaan.
2. Secara umum teknik penilaian pembelajaran anak usia dini meliputi
ceklis, catatan anekdot dan hasil karya.

F. EVALUASI
1. Prinsip penilaian transparan adalah penilaian dilaksanakan sesuai
prosedur dan hasil penilaian yang ….
a. dapat diakses orang tua dan semua pemangku kepentingan
yang relevan
b. teratur dan terprogram menggunakan berbagai
instrument
c. mencakup semua lingkup perkembangan
d. memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak

28
2. Proses dan hasil penilaian di PAUD dapat dijadikan dasar untuk
memotivasi, mengembangkan dan membina anak agar tumbuh
dan berkembang secara optimal, merupakan salah satu prinsip
penilaian yaitu….
a. obyektif
b. berm
akna
c. men
didik
d. akun
tabel
3. Saat anda melakukan penilaian ceklis, hasil pengamatan anda
pada Ani dalam sikap berdoa setelah belajar: Ani berdoa baik lafal
doa maupun sikapnya masih harus diingatkan oleh guru.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka kriteria penilaian
sikap berdoa yang anda tentukan untuk Ani adalah
a. BB
b. MB
c. BSH
d. BSB
4. Teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat sikap dan
perilaku khusus pada anak ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-
tiba/insidental baik positif maupun negatif adalah...
a. penugasan
b. hasil karya
c. catatan anekdot
d. daftar cheklis
5. Buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk karya nyata dapat
berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak. Hal
tersebut dapat dinilai dengan menggunakan teknik penilaian ....
a. hasil karya
b. ceklis
c. catatan anekdot
d. penugasan

29
G. PENUGASAN
1. Jelaskan 10 prinsip-prinsip penilaian pembelajaran anak usia dini di
PAUD berdasarkan Permendikbud no 137 dan 146 tahun 2014
2. Jelaskan teknik penilaian dengan menggunakan ceklis dalam
penilaian pembelajaran anak usia dini di PAUD !
3. Jelaskan teknik penilaian dengan menggunakan catatan anekdot
dalam penilaian pembelajaran anak usia dini di PAUD, dan berikan
contoh catatan anekdotnya
4. Jelaskan bagaimana cara menilai hasil karya dalam penilaian
pembelajaran anak usia dini di PAUD!

30
KEGIATAN BELAJAR 3
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penilaian perkembangan anak usia dini

B. KOMPETENSI DASAR
Melakukan prosedur penilaian dan penyusunan laporan

C. INDIKATOR
1. Melakukan penilaian perkembangan AUD harian, bulanan dan semester
sesuai prosedur
2. Menganalisis dan membuat laporan penilaian perkembangan AUD

D. URAIAN MATERI

1. Prosedur Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini


Berbagai catatan perilaku anak merupakan data bagi pendidik untuk
‘membaca’ dan mengetahui perkembangan anak, maka berbagai catatan
anak perlu dikelola dengan baik. Berikut adalah cara-cara yang dapat
dilakukan pendidik:
a. Pendokumentasian Data Hasil Penilaian Perkembangan Anak
1) Berbagai catatan dan hasil karya anak perlu dikumpulkan dalam
satu wadah tertentu sehingga memudahkan kita menemukan
kembali pada saat membutuhkan. Pada akhir bulan dan akhir
semester pendidik membutuhkan data-data ini guna menilai
perkembangan anak dan mengolahnya menjadi suatu laporan
yang akan diberikan kepada orangtua.
2) Carilah wadah yang dapat menampung hasil kerja anak.
3) Berilah identitas anak pada wadah itu.
4) Urutkan semua catatan anekdot, penilaian ceklis dan hasil karya
yang akan disimpan berdasarkan tanggal, bulan dan tahun.

31
5) Buatlah rangkuman sederhana atas berbagai catatan itu yang
menunjukkan pencapaian anak pada kompetensi di semua aspek
perkembangan yang meliputi nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.
6) Semua kumpulan catatan perkembangan tentang anak termasuk
hasil karya adalah menjadi bagian
dari portofolio

anak.

b. Pengolahan Data Hasil Penilaian Perkembangan Anak


Cara yang paling sederhana untuk memperoleh gambar
perkembangan anak pada periode tertentu adalah dengan melihat
arah perkembangannya. Yang dimaksud arah perkembangan anak
adalah kemajuan yang paling tinggi yang telah dicapai anak pada
rentang masa tertentu.
Berikut ini adalah contoh Bunda Anisa yang akan memberikan laporan
perkembangan ke 15 anak yang diasuhnya selama semester I.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah capaian
perkembangan anak adalah:
1. Ambillah berkas portofolio anak yang telah tersusun rapi
berdasarkan urutan tanggal sejak awal semester sampai akhir
semester I.
2. Kumpulkan semua data baik berupa penilaian ceklis, catatan
anekdot ataupun hasil karya pada setiap akhir bulan (lihat:
Kompilasi Data Harian di bawah)
3. Setelah satu semester, masukkan hasil capaian perkembangan
pada akhir bulan ke dalam penilaian perkembangan akhir
semester. Cermati arah perkembangan dari waktu ke waktu untuk
setiap kompetensi dasar (lihat: Kompilasi Data Bulanan)

32
4. Gunakan keajegan kondisi perkembangan terakhir yang ada di
Data bulanan selama semester I sebagai bahan untuk penulisan
laporan hasil penilaian perkembangan anak semester I.

Contoh melakukan pengolahan hasil penilaian perkembangan anak:


Selama semester I, portofolio Bunga untuk beberapa kompetensi
menunjukkan hasil:

CONTOH
KOMPILASI DATA HARIAN
BULAN: AGUSTUS
Nama anak: Bunga Kelas: KB
Capaian
Hasil
Kompetensi Dasar Ceklis Anekdot Akhir
Karya
Bulan
1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui BB BB - BB
ciptaanNya.
BB BB BB BB
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
BB - BB
hidup sehat.
3.3-4.3 Menggenal anggota tubuh, fungsi
MB MB MB
dan gerakannya untuk
pengembangan motorik kasar dan
motorik halus.
2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan
BB BB - BB
kemandirian.
2.11. Memiliki perilaku yang dapat
BB BB - BB
menyesuaikan diri
3.13-4.13 Mengenal emosi diri dan orang
BB MB BB MB
lain.
3.10-4.10 Memahami bahasa reseptif
MB MB - MB
(menyimak dan membaca)
3.6-4.6 Mengenal benda-benda di
MB BSH BSH BSH
sekitarnya
3.15-4.15 Mengenal berbagai karya dan
BB - BB BB
aktivitas seni.

Catatan:
• Data penilaian perkembangan anak dapat dicatat dengan teknik
penilaian ceklis, catatan anekdot dan penilaian hasil karya. Apabila
kemampuan anak ditunjukkan dari ke-3 cara pencatatan menunjukkan
capaian yang berbeda, maka tentukan data yang menunjukkan capaian
tertinggi/terbaik pada kondisi terakhir. Pada contoh di atas lihatlah pada
KD tentang mengenal benda-benda di sekitarnya.

33
Selanjutnya, apabila pendidik telah memperoleh capaian akhir perkembangan
anak pada setiap akhir bulan seperti pada Kompilasi Data Harian di atas, maka
masukkanlah capaian akhirnya pada Kompilasi Data Bulanan. Dapat dituliskan
seperti pada contoh berikut:

CONTOH
KOMPILASI DATA BULANAN
SEMESTER: I
Nama anak: Bunga Kelas: KB
Bulan Capaian
Kompetensi Dasar & Indikator Akhir Smt
Agt Sept Okt Nop Des
I
Perkembangan Nilai Agama & Moral
1.1 Mempercayai adanya Tuhan BB BB MB MB MB MB
melalui ciptaanNya.
1. 2 Menghargai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan. BB BB BB MB MB MB
Perkembangan Fisik Motorik
2.1. Memiliki perilaku yang BB MB MB MB BSH BSH
mencerminkan hidup sehat.
3.3- 4.3 Menggenal anggota
tubuh, fungsi dan gerakannya MB BSH BSH BSH BSH BSH
untuk pengembangan motorik
kasar dan motorik halus.
Perkembangan Sosial Emosional
2.8 Memiliki perilaku yang BB BB BB BB MB MB
mencerminkan kemandirian.
2.11 Memiliki perilaku yang dapat
menyesuaikan diri BB BB BB MB MB MB
3.13-4.13 Mengenal emosi diri dan BB BB MB MB MB MB
orang lain.
Perkembangan Bahasa
3.10-4.10 Memahami bahasa
reseptif (menyimak dan MB MB BSH BSH BSH BSH
membaca)
Perkembangan Kognitif
3.6-4.6 Mengenal benda-benda
disekitarnya MB BSH BSH BSH BSB BSB
Perkembangan Seni
3.15-4.15 Mengenal berbagai
karya dan aktivitas seni. BB MB MB BSH BSH BSH

Untuk selanjutnya lakukan hal yang sama untuk anak-anak lainnya, sehingga

Catatan:
Untuk menentukan capaian akhir semester dari data capaian per bulan, maka
pendidik mengambil capaian perkembangan yang terbaik/tertinggi. Apabila
ditemukan capaian perkembangan tertinggi ditemukan bukan pada akhir-akhir
semester, pendidik tetap menuliskan capaian perkembangan tertinggi yang pernah
34
dicapai dalam satu semester, namun pendidik perlu memberikan alasan mengapa
terjadi penurunan kemampuan anak di akhir-akhir semester. Hal itu akan menjadi
perhatian pendidik dan orangtua untuk melakukan upaya bersama agar anak dapat
mengalami kemajuan pada semester selanjutnya.
pendidik mendapatkan gambaran perkembangan anak secara utuh sepanjang
satu semester untuk semua anak didiknya.
2. Penyusunan Laporan Hasil Penilaian Perkembangan Anak
Setelah pendidik memiliki gambaran hasil capaian perkembangan anak
selama satu semester ini, pendidik telah siap menuliskan Laporan Hasil
Penilaian Perkembangan Anak yang akan disampaikan kepada orangtua.
Laporan kepada orangtua berbentuk narasi, berisi informasi tentang
pencapaian perkembangan anak yang merupakan hasil belajar selama satu
periode tertentu di layanan PAUD. Laporan boleh diketik atau ditulis tangan,
tergantung kondisi layanan masing-masing.
Hal-hal yang telah berkembang dengan baik (BSH dan BSB) diperkuat
oleh pendidik untuk terus didukung oleh orangtua agar anak semakin
berkembang dan tidak mengalami penurunan kembali. Hal-hal yang belum
berkembang dengan baik (BB dan MB), perlu diberikan rekomendasi agar
orangtua bekerjasama dengan pendidik untuk mendukung anak mencapai
perkembangan lebih baik.
Laporan hasil penilaian perkembangan anak minimal diberikan setiap
akhir semester. Satuan PAUD dapat melaporkan hasil penilaian
perkembangan anak secara berkala setiap akhir minggu, akhir bulan, akhir 3
bulan atau akhir semester. Laporan hasil penilaian perkembangan anak
pada akhir minggu atau bulan dapat menggunakan buku penghubung yang
saat ini difungsikan sebagai buku informasi oleh satuan PAUD.
Penyusunan laporan hasil penilaian perkembangan anak dilakukan
dengan memeriksa seluruh data hasil penilaian perkembangan anak. Pada
proses ini, pendidik perlu melibatkan orangtua. Data pertumbuhan dan
perkembangan anak saat di rumah bisa didapatkan melalui proses diskusi,
laporan dari orangtua dan kunjungan pendidik ke rumah. Bapak dan Ibu
sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak harus terlibat dalam
mengamati pertumbuhan dan perkembangannya saat di rumah. Data hasil
pengamatan oleh orangtua bahkan akan jauh lebih komprehensif karena
anak akan lebih banyak bersama orangtua dibanding dengan pendidik di
kelas. Data ini menjadi salah satu bahan bagi pendidik dalam menyusun
laporan hasil penilaian perkembangan anak.

35
Untuk lebih jelasnya, pendidik bisa melihat salah satu contoh penulisan
Laporan Hasil Penilaian Perkembangan Anak dalam penjelasan berikut.
Harapannya, pendidik lebih semangat melakukan proses penilaian dengan
benar dan melaporkannya ke orangtua agar pendidik dan orangtua bisa
bekerjasama dengan baik untuk mendukung perkembangan anak dengan
lebih baik.

TIPS PENULISAN LAPORAN HASIL PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


Agar mudah menuliskan narasi Laporan Perkembangan Anak:
1. Gunakan hasil olahan capaian perkembangan anak pada akhir semester sebagai
bahan menulis Laporan Perkembangan Anak.
2. Tulislah perkembangan anak pada setiap program/ aspek perkembangan. Tuliskan
perkembangan anak secara umum dan tambahkan contoh berupa fakta-fakta
yang mendukung. Jika memiliki foto anak akan lebih baik lagi sebagai bukti yang
menunjukkan kompetensi anak pada perkembangan-perkembangan tertentu.
3. Berikan saran-saran kepada orangtua agar dapat berkerjasama membantu
meningkatkan kompetensi yang belum tercapai.
4. Tuliskan data perkembangan anak, yaitu BB,MB, BSH, dan BSB

CONTOH LAPORAN HASIL PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK:


SEMESTER I TAHUN AJARAN 2017/2018
TK “ ANAK DESA CERDAS”

Nama anak : Bunga Harum Mewangi Nama pendidik : Yunita


Tanggal Lahir : 15 Juli 2013 Kelas : TK A

Perkembangan Nilai Agama & Moral


Pada perkembangan nilai agama dan moral, Bunga sudah menunjukkan perkembangan
sesuai usianya (sesuia harapan). Dia dapat mengucapkan doa-doa di pagi hari serta
mengucap salam. Beberapa surat pendek dapat dibacanya bersama teman-teman. Hal
ini menunjukkan bahwa Bunga mempercayai adanya Tuhan. Bunga menunjukkan sikap
menghargai dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan dengan rajin menyiram tanaman
bersama teman-temannya di kebun sekolah.
Ananda masih membutuhkan dukungan dari pendidik dan orangtua untuk dapat
mengenali makhluk ciptaan Tuhan yang ada di lingkungan sekitar.

Perkembangan Fisik Motorik


Pada perkembangan fisik motorik, Ananda
Bunga berkembang sesuai harapan. Ananda
memiliki perilaku yang mencerminkan hidup
sehat. Ananda terbiasa mencuci tangan
setelah kegiatan bermain atau sebelum
kegiatan makan.
Bunga dapat mengenal anggota tubuh, fungsi
dan gerakannya untuk pengembangan
motorik kasar. Berbagai kegiatan permainan di
pagi sebelum pembelajaran dapat diikuti
dengan baik.
Ananda masih membutuhkan bimbingan dan
motivasi dari pendidik dan orangtua untuk

36
membiasakan diri makan buah-buahan dan sayuran untuk membentuk perilaku hidup
sehat.
Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan sosial emosional ananda Bunga mulai
berkembang. Ia memerlukan bimbingan pendidik untuk
menyesuaikan diri di lingkungan baru, bersikap mandiri,
dan mengenali emosi dirinya. Kadang ia masih menangis
saat ditinggal ayahnya di pagi hari.
Mohon orang tua mengantar lebih pagi sehingga Bunga
dapat bermain bersama teman lebih lama, agar lebih
mudah beradaptasi dengan teman.

Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa ananda berkembang sesuai
harapan. Ia dapat menyimak cerita pendidik dan
memberikan respon pada saat ditanya. Ananda Bunga juga sudah dapat mengenali
huruf-huruf dari namanya sendiri.
Mohon orangtua dapat membiasakan membacakan buku-buku cerita pada Ananda
dan membiasakan Ananda untuk membaca buku-buku cerita saat bermain bersama di
rumah.

Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif ananda berkembang sesuai usianya. Ia dapat mengenali benda-
benda di sekitarnya. Ia dapat menyebutkan nama-nama benda dengan menyebutkan
warna, bentuk dan ciri-ciri sederhana dari benda-benda itu.
Mohon orangtua mendampingi Ananda untuk mengamati dan mengenali gejala alam di
lingkungan sekitar.

Perkembangan Seni
Ananda dapat mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan seni. Saat menggambar,
melukis atau menyanyi ananda Bunga dapat membuat sesuai dengan ide gagasannya
dan memilih lagu kesukaannya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan seni ananda
berkembang sesuai harapan.

Catatan Pertumbuhan
Tinggi badan : 98 cm
Berat badan : 22 kg
Lingkar Kepala : 52 cm
………………………..,
2019

Kepala Sekolah, Pendidik,

Juwita Lestari, S.Pd. Yunita, S.Pd.

Komentar Orangtua

…………………………………….

37
…………………………………….
Nama orangtua

3. Penggunaan Data Hasil Penilaian Perkembangan Anak


Data hasil penilaian perkembangan anak dapat disampaikan
kepada pihak-pihak terkait untuk pengembangan kompetensi anak
secara optimal. Beberapa pihak yang perlu mendapatkan informasi
tentang perkembangan anak adalah pendidik, orangtua, Puskemas,
Posyandu, Dinas Pendidikan, pemerhati anak, dll.
Data hasil penilaian perkembangan anak ini akan menjadi dasar
bagi orangtua, pemerhati dan pengambil kebijakan untuk menentukan
dan memberikan stimulasi dan intervensi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing anak.

a. Pendidik
Dari pengamatan pendidik terhadap anak yang sedang belajar,
pendidik akan memperoleh berbagai catatan tentang anak. Catatan-
catatan penilaian itu (baik berupa catatan anekdot, penilaian ceklis
atau penilaian hasil karya) menggambarkan berbagai kemampuan
anak. Tentunya, para pendidik mengharapkan terjadinya kemajuan
dalam berbagai aspek perkembangannya. Namun, ada kalanya,
dimungkinkan terjadi kemunduran yang disebabkan oleh berbagai hal,
misalnya kondisi kesehatan anak, kondisi keluarga, lingkungan anak
yang kurang mendukung, cara stimulasi yang kurang sesuai, dsb.
Untuk itu, berbagai catatan tersebut perlu dijadikan bahan
masukan bagi pendidik, hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dari
cara mengajarnya agar dapat membantu anak berkembang lebih
baik. Atau pada anak-anak tertentu, teramati bahwa anak
membutuhkan perlakuan khusus, maka pendidik perlu memberikan
dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Data hasil
perkembangan anak juga dapat digunakan oleh pendidik untuk
melakukan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran. Melalui data
hasil perkembangan anak pendidik dapat mengetahui keefektifan dari

38
pemilihan alat dan bahan, metode dan strategi pembelajaran,
penataan lingkungan belajar, dll.
Data perkembangan anak juga dapat digunakan sebagai dasar
bagi pendidik dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
pada hari berikutnya. Ketika pendidik mengetahui bahwa sesuai
kompetensi dasar yang akan dicapai pada hari itu misalnya KD 3.6-4.6
untuk materi warna belum dicapai oleh anak, maka pendidik dapat
merencanakan kegiatan untuk mengenal warna pada hari berikutnya
dengan kegiatan yang berbeda.

b. Orangtua
Data hasil penilaian perkembangan anak harus disampaikan
kepada orangtua. Penyampaian data hasil penilaian perkembangan
anak dapat dilakukan baik secara lisan maupun tertulis.
Data hasil penilaian perkembangan anak minimal dilaporkan satu
kali tiap semester. Satuan PAUD dapat memberikan laporan hasil
penilaian perkembangan anak setiap akhir minggu, setiap akhir bulan
dan atau setiap akhir dua bulan atau tiga bulan.
Data hasil penilaian perkembangan anak dapat menjadi bahan
bagi orangtua untuk melakukan pendidikan, pendampingan,
perawatan dan pengasuhan sesuai kebutuhan dan karakteristik anak.

c. Pemangku kepentingan lainnya


Data hasil penilaian perkembangan anak dapat digunakan sebagai
dasar bahan pengambilan kebijakan oleh pemangku kewenangan.
Beberapa pihak yang perlu mendapatkan laporan hasil penilaian
perkembangan anak yaitu Posyandu, Polindes, Puskesmas, Dinas
Pendidikan, pemerhati anak, dan pihak lainnya ketika diperlukan pada
saat terdapat anak yang mengalami gangguan atau hambatan
dalam proses perkembangannya.

E. RANGKUMAN

1. Catatan perilaku anak merupakan data bagi pendidik untuk ‘membaca’


dan mengetahui perkembangan anak, dengan cara: Pendokumentasian

39
Data Hasil Penilaian Perkembangan Anak dan Penyusunan Laporan Hasil
Penilaian Perkembangan Anak
2. Guru perlu membuat catatan untuk menunjukkan pencapaian anak pada
kompetensi di semua program/aspek perkembangan yang meliputi nilai
agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.
3. Data hasil penilaian perkembangan anak dapat dicatat dengan teknik
penilaian ceklis, catatan anekdot dan penilaian hasil karya. Apabila
kemampuan anak ditunjukkan dari ke-3 cara pencatatan menunjukkan
capaian berbeda, maka tentukan data yang menunjukkan capaian
tertinggi/terbaik pada kondisi terakhir.
4. Penyusunan laporan hasil penilaian perkembangan anak dilakukan
dengan memeriksa seluruh data hasil penilaian perkembangan anak.
Disampaikan dalam bentuk narasi, berisi informasi tentang pencapaian
perkembangan anak yang merupakan hasil belajar selama satu periode
tertentu di layanan PAUD.
5. Data hasil penilaian perkembangan anak dapat menjadi bahan bagi
orangtua untuk melakukan pendidikan, pendampingan, perawatan dan
pengasuhan sesuai kebutuhan dan karakteristik anak.

F. EVALUASI

Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang pada huruf
a,b,c atau d!
1. Penilaian perkembangan anak dilakukan dengan tahapan penilaian:
a. Harian, hasil karya, anekdot dan bulanan
b. Harian, anekdot, bulanan, semester dan laporan
c. Harian, bulanan, semester, dan laporan
d. Harian, bulanan dan semester
2. Secara khusus laporan penilaian bermanfaat sebagai ….
a. bahan untuk lebih mengenali keluarga serta perkembangan anak
selama di sekolah.
b. bahan masukan bagi orang tua, guru, konselor, dan kepala sekolah
dalam menentukan kebijakan sekolah, khususnya yang berkaitan
dengan kegiatan perlaksanaan program sekolah

40
c. masukan bagi orang tua dalam menemukan upaya yang tepat untuk
memperkirakan cita-cita anak.
d. bahan untuk penentuan promosi (studi lanjutan) ke jenjang berikutnya
sesuai keinginan keluarga.
3. Berikut ini pernyataan yang kurang tepat tentang pelaporan adalah ….
a. pelaporan merupakan upaya menggambarkan kemampuan yang
telah dimiliki anak
b. kemampuan yang digambarkan dalam laporan meliputi semua aspek
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu fisik, bahasa, kognitif, sosio-
emosional, seni moral dan agama
c. hal-hal yang dikemukakan dalam laporan adalah perilaku dan
kemampuan anak.
d. bentuk nyata pelaporan adalah perkembangan belajar anak yang
dituangkan dalam buku laporan pendidikan yang dibagikan tiap
bulan.
4. Tatacara penulisan laporan yang baik diantaranya memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut .…
a. menggambarkan kemajuan perkembangan anak dan memberikan
rekomendasi yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan
kemampuan anak
b. memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan
perkembangan hasil belajar anak secara acak
c. menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dengan kalimat
seadanya sesuai dengan keadaan siswa di kelas
d. laporan bersifat personal (individual) dan umum yang
menggambarkan perilaku anak di kelas
5. Berikut ini satu catatan observasi yang dibuat seorang pendidik PAUD.
“Minah masuk ke dalam kelas setelah teman-temannya duduk di
tempatnya masing-masing. Minah meletakkan tas ke dalam lokernya, dan
kemudian ia duduk di kursinya setelah memberi salam kepada teman-
temannya”. Menurut anda catatan observasi tersebut merupakan …
a. capaian perkembangan anak
b. catatan interpretasi pendidik
c. catatan faktual perkembangan anak

41
d. capaian pertumbuhan anak

G. PENUGASAN
Buatlah contoh laporan hasil penilaian perkembangan anak sesuai usia anak
yang ada di lembaga Anda, berdasarkan pengamatan anak selama 3 (tiga)
hari KBM, menggunakan instrumen penilaian perkembangan anak dengan
berupa penilaian ceklis, catatan anekdot, dan penilaian hasil karya. Tugas
yang harus dilakukan adalah:

▪ Penilaian ceklis dilakukan selama 3 hari observasi untuk 1 anak


▪ Pencatatan anekdot dilakukan untuk 1 anak
▪ Penilaian hasil karya dilakukan untuk 1 anak
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai-berikut:
▪ Buatlah rencana penilaian perkembangan anak.
▪ Rancang instrumen penilaian perkembangan anak dengan penilaian
ceklis, catatan anekdot, dan penilaian hasil karya.
▪ Tentukan anak-anak yang akan dinilai.
▪ Amati perkembangan anak, lalu catat/ masukan pada format penilaian
perkembangan anak

Beriku comtoh format-format yang dapat digunakan, peserta dapat


mengembangkan/ menambahkan sesuai kebutuhan.

FORMAT PENCATATAN HASIL PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK YANG


DILAPORKAN PADA LAPORAN TUGAS MANDIRI.

CATATAN ANEKDOT
Tanggal : ............................
Usia/Kelas : ........................ /.....................
Nama Pendidik : ..........................
Nama Anak Tempat Waktu Peristiwa Capaian Perkembangan

42
FORMAT PENILAIAN CEKLIS PERKEMBANGAN ANAK

KELAS : ……………………
Hari/tanggal :……………....

Nama Anak
PP & KD Indikator

BUKUPEGANGANTUGASMANDIRI

FORMAT PENILAIAN HASIL KARYA (GAMBAR,CORETAN, TULISAN, DLL)


Nama : Kelas :
Tanggal : Tahun :
Hasil Karya

Hasil Karya

Capaian Perkembangan:
…………………………………………………………………………….

43
LEMBAR KERJA I
INSTRUMEN CATATAN ANEKDOT PERKEMBANGAN ANAK
NAMA : …………………………………………………………
KELAS : …………………………………………………………
HARI/ TANGGAL : …………………………………………………………
ASPEK YANG KOMPETENSI DASAR HASIL CAPAIAN
PERISTIWA
DIKEMBANGKAN YANG DICAPAI PERKEMBANGAN

LEMBAR KERJA II
INSTRUMEN PENILAIAN CEKLIS PERKEMBANGAN ANAK

KELAS : TK B Hari/tanggal:……………....

Nama Anak
PP & KD Indikator

FM • Menggunting sesuai dengan


3.3-4.3 bentuk/pola
KOG • Merepresentasikan benda
3.6.4.6 dalam bentuk
3.7-4.7 gambar/tulisan
• Mengenal fungsi kendaraan
BHS • Menulis beberapa kata yang
3.12-4.12 dikenal

44
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR
PROGRAM
KOMPETENSI DASAR
PENGEMBANGAN
NILAI AGAMA DAN 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
MORAL 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai
rasa syukur kepada Tuhan
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan
orang dewasa
3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
FISIK MOTORIK 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk
4.3 pengembangan motorik kasar dan motorik halus
Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik
kasar dan halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
KOGNITIF 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan
berperilaku kreatif
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda
disekitar
yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
4.7 tempat ibadah, budaya, transportasi)
Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga,
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll)
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatannya
BAHASA 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang
tua, pendidik, dan teman
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan
membaca)
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan
bahasa secara verbal dan non verbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai
bentuk karya
SOSIAL EMOSIONAL 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

45
PROGRAM
KOMPETENSI DASAR
PENGEMBANGAN
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau
menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara)
untuk melatih kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau
membantu jika diminta bantuannya
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan
kepedulian kepada orang lain/
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12 Memilliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab


3.13- Mengenal emosi diri dan orang lain
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
3.14- Mengenali kebutuhan2, keinginan3, dan minat diri
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan
cara yang tepat
SENI 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan
berbagai media

46
DAFTAR PUSTAKA

Elis ratna wulan dan H.A rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Pustaka
Setia, 2015
George S Morrison, Dasar- Dasar pendidikan anak Usia Dini . Jakarta; PT
Indeks, 2012.
Janice J. Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Ketujuh.
Jakarta: Kencana, 2013
Jhonh Creswell, Educational Reasearch, Planning, Conductioning and
Evaluating Quantitativeand Qualitative Reseach, ( Boston: Pearson,
2012).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2014, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2014, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015, Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 PAUD, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015, Pedoman Penilaian
Pembelajaran PAUD, Jakarta.
Kemendikbud (2017). Modul G Penilaian PKB. Jakarta. Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Kemendikbud (2018). Penilaian Pembelajaran. Jakarta. Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.
Martini Jamaris, Kesulitan Belajar. Jakarta: yayasan Penamas Murni, 2009

47
Sue C Wortham, Assessment in Early Chilhood Education 4 th Edition, Ohio:
Pearson, 2005
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penilaian
Pembelajaran PAUD, Tahun 2015

KUNCI JAWABAN
Kegiatan belajar 1
1. a
2. b
3. d
4. b
5. d
Kegiatan Belajar 2
1. a
2. c
3. b
4. c
5. a

Kegiatan Belajar 3
1. c
2. b
3. d
4. a
5. c

48

Anda mungkin juga menyukai