Data Hipertensi

Akibat pola makan tidak seimbang, Kalimantan Selatan tercatat sebagai daerah dengan
jumlah penderita hipertensi atau darah tinggi yang tinggi. Hal ini dibuktikan dari warga
Kalimantan Selatan yang menyukai makanan manis, berlemak, serta asin yang tidak diimbangi
dengan sayur mayur serta olahraga yang cukup. Walaupun saat ini sudah banyak macam
olahraga yang dilakukan banyak orang, namun di daerah tertentu masih banyak orang yang
memiliki kecenderungan minim olahraga, terutama daerah pedesaan atau perkotaan yang mana
letak geografisnya kurang mendukung.

Sebagai salah satu contoh di kabupaten Tanah Laut, yang mana letak geografis yang tidak
semua area perkotaan dan banyak wilayah yang cukup jauh dari pusat kota membuat hanya
orang-orang perkotaan yang jauh lebih mengenal beragam jenis olahraga, seperti bersepeda,
jogging ditaman kota, olaghraga di tempat gym, dan lain sebagainya. Di picu hal lain, warga
yang domisili cenderung jauh dari perkotaan atau yang berada di desa, mereka memiliki
pekerjaan sehari-hari yang banyak berhubungan dengan pekerjaan fisik, hal ini menjadikan
mereka yang sudah merasa lelah atau bahkan tidak memiliki waktu luang lagi memilih untuk
segera beristirahat.

Berikut ini disajikan data pencapaian penderita hipertensi berdasarkan data terakhir dari
Satu Data Banua Provinsi Kalimantan Selatan;

Data juga disajikan dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut ;

 Berdasarkan dari data yang di hasilkan pada tahun 2018, terlihat sangat jelas pada grafik
bahwa grafik Kabupaten Tanah Laut mengalami kenaikan dan dapat dilihat pada data tabel,
terjadi sebanyak 5572 kasus, namun pada tahun 2019 kasus tersebut berhasil turun menjadi 2461
kasus. Kabupaten Tanah Laut memang bukan pemegang kasus tertinggi di Kalimantan Selatan,
namun dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa di tiap daerah Kalimantan Selatan masih
banyak kasus Hipertensi yang cukup tinggi.

Sumber :

Data Kasus Hipertensi. https://data.kalselprov.go.id/?r=JmlHipertensi/index