Anda di halaman 1dari 27

2-1 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

karta

A. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja


A.1. Umum
Kegiatan Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di
Muang Datu ini terletak di Daerah Muang Datu, Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di


Muang Datu ini merupakan salah satu upaya untuk peningkatan jaringan irigasi dan
sarana penunjang lainya di Kawasan Muang Datu.

A.2. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)


A.2.1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Pemerintah Kota Samarinda dalam mendukung program ketahanan pangan nasional
sedang berusaha meningkatkan produksi pertanian salah satunya dengan
mengembangkan potensi lahan ada yang menjadi lahan pertanian produktif. Hal ini
penting dilaksanakan dalam rangka mewujudkan infrastruktur irigasi yang baik untuk
mendukung ketahanan pangan. Untuk mendapatkan konstruksi saluran irigasi yang
layak secara teknis.

Konsultan Pengawas melakukan pekerjaan sesuai penugasan Pejabat Pembuat


Komitmen. Hasil karya Konsultan Pengawas adalah Pengawasan kelancaran
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Pemborong, yang menyangkut
kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu pekerjaan, kelancaran penyelesaian
Administrasi yang berkaitan dengan pekerjaan, Laporan-laporan pelaksanaan
pekerjaan secara periodik, dokumentasi dan Memeriksa gambar perincian (Shop
Drawing dan Asbuild Drawing), Bar Chart dan Kurva S serta Net Work Planning
serta dokumen lainnya yang dibuat oleh pemborong jika diperlukan. Program
kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-2 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Atas dasar pemikiran tersebut Karangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of
Reference (TOR) ini, untuk digunakan sebagai Pedoman dan acuan kerja Konsultan
Pengawas dalam menyusun pekerjaan Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan
Saluran Irigasi Di Muang Datu.

A.2.2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Kegiatan


Maksud Kerangka Acuan Kerja ini, yaitu menunjang peningkatan produksi pertanian
khususnya padi dan untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan petani, dan optimalisasi
pemanfaatan sumber daya air.

Dengan adanya keterbatasan pihak Pelaksana Kegiatan, dalam hal ini Pejabat Pembuat
Komitmen yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik
terhadap kelancaran pekerjaan maupun hasil pekerjaannya yang harus sesuai dengan
ketentuan serta persyaratan – persyaratan dalam Dokumen Kontrak, maka untuk
itu diperlukan adanya bantuan Jasa Konsultan yang akan bertugas di lokasi
Kegiatan.

Pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan merupakan upaya mewujudkan pelayanan


yang sebaik-baiknya kepada masyarakat pengguna air

Memenuhi hal tersebut diatas, Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran
Irigasi Di Muang Datu akan mengupayakan untuk menyediakan Jasa Konsultan dengan
peran sebagai Konsultan Pengawasan Teknis pada kegiatan dimaksud.
- Jasa Konsultan yang dimaksud dalam Kerangka Acuan Kerja ini, adalah untuk
Pekerjaan Pengawasan Teknis Peningkatan Jaringan Irigasi dan Sarana Penunjangnya.
- Pelaksana/Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya
semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan Pengawasan teknis, sehingga
diperoleh hasil pekerjaan berupa Laporan Periodik, Dokumentasi, Kontrol
Kuantitas, Kualitas dan terlaksanannya pekerjaan sesuai bestek dengan tepat waktu,
serta mengusahakan sekecil mungkin adanya kesalahan dalam pekerjaan konstruksi
atau Pengawasan tambahan lainnya dikemudian hari.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-3 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

- Sebagai acuan dan informasi bagi konsultan Pengawas yang diundang mengikuti
pemilihan jasa Konsultansi dalam rangka menyiapkan kelengkapan administrasi,
usulan teknis dan usulan biaya.
- Sebagai acuan dalam evaluasi usulan, klarifikasi dan negosiasi dengan calon
konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak dan acuan evaluasi hasil pekerjaan
konsultan

Sedangkan tujuannya, yaitu pelaksanaan pekerjaan pengawasan, sehingga pekerjaan


dapat dilakukan dengan efisien, baik dari segi waktu maupun biaya serta mutu
pekerjaan

A.2.3. Tanggapan Terhadap Keluaran

Indikator Keluaran (Kualitatif)


Dari pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan
Saluran Irigasi Di Muang Datu ini adalah Laporan mengenai informasi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan fisik.

Untuk mencapai indikator keluaran tersebut, diperlukan keterlibatan tenaga ahli yang
telah professional dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan
uraian garis besar penugasan sebagai berikut :

 Site Engineer, Sarjana (S1/S2) lulusan Teknik Sipil perguruan tinggi negeri
atau yang setara yang memiliki pengalaman dalam bidang pengawasan
pekerjaan pembangunan jalan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun untuk S1 atau
2 (dua) tahun untuk S2, mempunyai pengalaman sebagai site engineer
diutamakan 4 (empat) kali dan memiliki SKA Ahli Muda Teknik Sumber Daya
Air/ SKA Ahli Muda Teknik Bangunan dan Gedung
 Inspector, SMK negeri atau yang setara yang memiliki pengalaman sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun
 Operator Komputer/ Administrasi, SMK negeri atau yang setara yang
memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-4 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

A.2.4. Tanggapan Terhadap Lingkup Kegiatan


a. Lingkup Kegiatan
Lingkup Pekerjaan Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi DI. Muang
Datu ini mencakup :
- Mengadakan pemeriksaan keadaan kegiatan serta mengadakan penilaian atas
ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan / kebutuhan lapangan
yang sebenarnya (rekayasa lapangan)
- Atas dasar data dari (a) diatas, membuat suatu program terperinci untuk kepentingan
pemeriksaan / pengambilan data lapangan yang masih diperlukan (tambahan) dan
menangani pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan oleh Kontraktor
- Memeriksa gambar hasil perencanaan atau hasil survey ulang Kontraktor dan atas dasar
gambar tersebut membuat gambar rencana teknis untuk diserahkan kepada
Kontraktor pada waktu yang telah ditetapkan setelah mendapat persetujuan Pelaksana
Kegiatan / Pejabat Pembuat Komitmen
- Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan Kontraktor atau
perubahan - perubahannya untuk pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau
program-program serupa yang harus diajukan oleh kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan dari Pelaksana Kegiatan / Pejabat Pembuat Komitmen.
- Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja yang disediakan
oleh Kontraktor, serta cara kerja Kontraktor sehubungan dengan besarnya
tingkat kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu, mengambil tindakan yang tepat untuk
meningkatkan laju pekerjaan.
- Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap pekerjaan
yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai
dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
- Memeriksa serta membuat rekomendasi tertulis terhadap semua permintaan / tuntutan
Kontraktor untuk mendapatkan perpanjangan waktu, pembayaran tambahan,
pekerjaan atau biaya tambahan atau hal-hal lain semacamnya.
- Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah disetujui dan diterima baik,
kemudian memeriksa dan menerangkan dengan sebenarnya mengenai tagihan
Kontraktor yang berupa pembayaran bulanan dan pembayaran akhir.
- Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan cara pelaksanaan kerja
kontraktor, mutu pekerjaan dan status keuangan Kegiatan berikut apa yang dapat
diantisipasi.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-5 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

- Membuat usulan perubahan serta menyajikannya untuk mendapatkan persetujuan


Pelaksana Kegiatan / Pejabat Pembuat Komitmen pada setiap adanya perubahan yang
berkaitan dengan rencana yang mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa
saja yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan sekaligus
menyiapkan semua perintah perubahan yang diperlukan.
- Menjamin bahwa ”As-Built Drawing (gambar sebenarnya terbangun / terpasang)” dibuat
untuk semua pekerjaan dan bersama-sama kontraktor mengupayakan untuk
menyelesaikannya sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan.
- Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan kegiatan konstruksi seraya
menampakkan, antara lain, realisasi pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil
pengujian mutu pekerjaan selama pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama,
perubahan kontrak, tuntutan atau perselisihan atau hal-hal penting lainnya yang ada
dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan pekerjaan
-
A.2.5. Tanggapan Terhadap Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan atau
150 (seratus lima puluh) hari kalender.

A.2.6. Tanggapan Terhadap Sumber Pendanaan


Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan pembiayaan yang bersumber dari
pendanaan APBD Bnprov Kota 2019 dengan dana sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus
Juta Rupiah).

A.2.7. Tanggapan Terhadap Laporan


Konsultan harus membuat laporan untuk kegiatan maupun hasil pekerjaan yang
meliputi :
- Laporan Bulanan memuat :
1) Kemajuan pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan dilapangan
2) Permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam melaksanakan kegiatan lapangan
3) Saran dan pendapat dalam menyelesaikan pekerjaan di lapangan
Laporan bulanan diserahkan selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) setiap bulan
berikutnya sebanyak 5 (lima) eksemplar.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-6 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

- Laporan Akhir memuat :


1) Laporan mengenai informasi secara ringkas dan jelas mengenai metode
pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya kegiatan, Back up Quality dan Back up
Quantity dan perubahan– perubahan kontrak yang terjadi.
2) Laporan mengenai hasil pengujian mutu pekerjaan, pelaksanaan pengawasan
konstruksi yang telah dilaksanakan.
3) Laporan berupa Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO), Berita Acara
PHO, Foto Akhir Pelaksanaan dan gambar pelaksanaan (As Built Drawing).

Laporan akhir diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setalah jadwal


Demobilisasi sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan dalam bentuk Compact Disk (CD).

B. Uraian Pedekatan, Metodologi dan Program Kerja


B.I URAIAN PENDEKATAN
Dalam suatu perencanaan yang menyeluruh diperlukan perhitungan terhadap faktor-faktor
seperti kebijaksanaan kelembagaan, kelayakan teknik dan ekonomi, keinginan sosial dan
budaya, dan dampak-dampak lingkungan untuk mengatasi permasalahan selama pengawasan
teknis penguatan tebing dan saluran irigasi di Muang Datu.

Ada beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pelaksanaan Supervisi Konstruksi

B.1.1. Koordinasi dan Diskusi dengan Pemerintah Kabupaten / Kota


Dengan pro-aktif konsultan akan melakukan koordinasi dan diskusi dengan Pemerintah Kota
serta instansi yang terkait :
 Permasalahan penyediaan prasarana dan sarana khususnya ketidak berdayaan sistem
prasarana yang ada dalam menunjang kebutuhan penduduk dan pengembangan ekonomi
serta menunjang perwujudan ruang. Dari permasalahan yang ada sehingga dapat
diidentifikasikan mengenai persoalan yang sebenarnya (penyebab adanya permasalahan),
kemudian dianalisis mengenai solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut;
 Lokasi kegiatan proyek pengadaan tanah/pembebasan tanah yang disupervisi mengacu pada
Keppres. No : 55/1993, Perpres 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-7 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Untuk Kepentingan Umum. Lokasi kegiatan proyek seyogyanya sudah diidentifikasi pada
saat persiapan proyek (Penyusunan SPAR);
 Memeriksa shop drawing yang ada dan disesuaikan dengan keadaan lapangan.

B.2. METODOLOGI
B.2.1. Pekerjaan Persiapan
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap
bagian pekerjaan Pengawasan pelaksanan yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar
adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
Dalam tahap persiapan ini, konsultan menyusun program kerja, alokasi tenaga dan
konsepsi pekerjaan Pengawasan. Selanjutnya konsultan memeriksa dan menyetujui Time
Schedule/Bar Chart, S-Curve/ Network Planning yang diajukan oleh kontraktor konstruksi
untuk selanjutnya diteruskan kepada PPTK/KPA Konstruksi untuk mendapat persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


- Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi
kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi yang
diperlukan dapat dilakukan secara terus menerus sampai pekerjaan diserahkan untuk
kedua kalinya dan diterima oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
- Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bagunan, Alat dan perlengkapan selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau
ditempat kerja lain.
- Mengawasai kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang cepat dan
tepat, agar batas waktu serta kondisi seperti yang tercantum dalam Dokumen Kontrak
terpenuhi.
- Memberikan petunjuk, perintah mengenai pengurangan atau penambahan dan
harus menyampaikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk disetujui.
- Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan atau
penambahan biaya dan waktu serta tidak menyimpang dari kontrak dan dapat langsung
disampaikan kepada Pemborong dengan pemberitahuan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran.
- Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan
perjanjian sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-8 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

3. Konsultasi
- Melakukan Konsultasi dengan Kuasa Pengguna Anggaran untuk membicarakan masalah
dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan.
- Mengadakan rapat dengan Kuasa Pengguna Anggaran, Konsultan/Pengawas dan
Kontraktor/Pemborong sesuai bila dipandang perlu oleh konsultan terkait dengan
masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan yang tidak sesuai dengan
kontrak atau minimal pada saat kontraktor/pemborong akan mengajukan angsuran.
Dalam hal terdapat masalah dan persoalan tersebut, ditindaklanjuti dengan membuat
risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima paling lambat dalam 1 (satu) minggu kemudian.
4. Laporan
- Memberikan laporan kepada Kuasa Pengguna Anggaran mengenai volume
Prosentase dan nilai bobot bagian atau seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
membandingkan dengan apa yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
- Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
- Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga dan alat yang digunakan.
5. Dokumen
- Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong, terutama
yang membuat tambah atau kurangnya pekerjaan dan perhitungan juga gambar
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawing).
- Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
- Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan
tau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
- Mempersiapkan formulir laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara kemajuan
pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang
diperlukan untuk menyiapkan dokumen pembangunan.

B.2.2. Pelaksanaan Supervisi Konstruksi


Tugas konsultan pengawas secara garis besar akan meliputi :
 Pengendalian Teknis;
 Koordinasi, Evaluasi dan Verifikasi;

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2-9 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

 Sistem Informasi Manajemen dan Pengendalian Mutu.


Secara garis besar penjabaran uraian tugas tersebut diatas sebagai berikut :

Pengendalian Teknis
Bertindak untuk dan atas nama pemberi tugas mengendalikan pelaksanaan fisik pembangunan
yang dilakukan oleh Kontraktor dengan rentang meliputi Pre-Audit, Monitoring dan Post-Audit :

Lingkup pengendalian antara lain meliputi :


 Aspek mutu hasil pekerjaan
 Aspek volume pekerjaan
 Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
 Aspek biaya keseluruhan pekerjaan

Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
kontrak pemborongan.
Rentang Kendali Pre-Audit
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “Pre-Audit” adalah
seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari :

 Pengumpulan dan analisa terhadap data


 Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi lapangan
 Pemeriksaan terhadap kesiapan kontraktor, yang meliputi material, peralatan, tenaga dan
jadwal pelaksanaan.

Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan menghasilkan
catatan mengenai seluruh pekerjaan, antara lain :
 Jenis pekerjaan
 Kuantitas pekerjaan
 Kualitas yang dipersyaratkan
 Schedule pelaksanaan
 Schedule pembayaran.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 10 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan ke lokasi
untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila dari pengecekan hasil design tidak sesuai dengan kondisi lapangan, konsultan team
supervisi akan membuat alternatif lain yang sesuai untuk diajukan kepada pemberi tugas.

Materi dan peralatan yang didatangkan kontraktor akan diperiksa dan dikalibrasi terlebih
dahulu oleh konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah diterapkan.

Jadwal waktu yang dibuat oleh kontraktor akan diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai
terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja/ tukang
yang akan mengerjakannya. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan
tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka konsultan akan menyarankan
kepada kontraktor untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang secukupnya agar bisa
selesai tepat pada waktunya.

Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya pekerjaan tambahan


sebagai akibat dari perubahan design dan penambahan volume pekerjaan.

Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan menggantikan nilai pekerjaan
tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak
memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan
dari KPA (Kuasa Pengguna Anggaran).

Rentang Kendali Monitoring


Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan
selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun konsultan pengawas telah melakukan “pre-
audit” namun setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus memonitor agar kalau terjadi
penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk yang benar.
Selama periode ini konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap progres dan kualitas
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.

Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan dijaga sebaik-baiknya
sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga kerugian yang
menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 11 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas
juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan
berikut tukang-tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.

Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-
peraturan yang berlaku.

Rentang Kendali Post-Audit


Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi kontraktor.
Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil kerjanya, namun
kontraktor tidak akan bisa menyajikan permintaaan pembayaran sebelum mendapat
rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi
persyaratan teknis atau tidak.

Koordinasi, Evaluasi dan Verifikasi

Pengendalian atas Koordinasi Terkait


Konsultan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut diatas
berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain
(khususnya pemberi tugas).

Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini konsultan pengawas berkewajiban merancang, memperlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya, yaitu
mencakup antara lain surat, memorandum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara,
gambar, sketsa, brosur, kontrak & addendum dan lain-lain yang dianggap perlu. Langkah-
langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk maksud diatas adalah :
 Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud dari
surat masuk maupun keluar.
 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas
konsultan.
 Mempersiapkan dan memeriksa contoh barang agar memenuhi persyaratan yang
ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
 Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 12 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

 Mempelajari dan memeriksa gambar-gambar/ sketsa pelaksanaan agar sebelum maupun


sesudah pekerjaan selesai, tidak terjadi penyimpangan.
 Membantu/ menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

Evaluasi Rencana Proyek


Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil
pekerjaan kontraktor telah memenuhi persyaratan untuk disetujui atau disahkan oleh
Pemberi Tugas.

Verifikasi Pekerjaan Kontraktor


Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan serta
menyarankan perubahan/penyempurnaan/ penyesuaian rencana yang perlu dilakukan (bila
ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan : Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan

Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol manajemen
proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan
kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk
menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistematik. Pengawasan lapangan
perlu menerapkan sistem kontrol yang baik di lapangan.

Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki tiga tujuan yaitu :
1) Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan
pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran
jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya.
2) Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan
secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
3) Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila tidak
terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan
yaitu:
 Pencapaian target kemajuan fisik;

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 13 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

 Pencapaian target keuangan;


 Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan;
 Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja
lapangan;
 Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian/ divisi;
 Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.

Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang
diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

Kunjungan Lapangan/ Site Visit

Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan, sifatnya dapat
secara harian, mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat bergantung pada tahapan dari
manajer proyek yang mengelolanya beserta para teamnya.

Pengontrolan Proyek
Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor. Karena itu network/s-curve chart yang telah disetujui sebagai
pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik dicek kembali :

 Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.


 Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera.
 Nantinya akan ditepati (jangka panjang).

Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang
dikehendaki.
1) Jarak Waktu Kontrol
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam rentang waktu yaitu :
 Minggu untuk aktivitas yang kritis atau yang mendekati kritis.
 Minggu untuk aktivitas yang tidak kritis.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 14 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

2) Cara Mengontrol
Dibedakan 3 (tiga) cara mengontrol, sebagi berikut :
a. Untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai :
Disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti bagan alir
b. Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai :
Disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti bagan alir
c. Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai :
Disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti bagan alir

Sistem Infomasi Manajemen dan Pengendalian Mutu

Sistem Informasi dan Pengendalian Mutu

Kegiatan : Sistem Informasi Manajemen Proyek


Sistem informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu sistem untuk mendukung
pihak Pimpinan Proyek dalam memantau dan mengendalikan proyek.

Tujuan sistem ini untuk digunakan Pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi proyek secara
berkala, cepat dan akurat. Sistem ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi dan evaluasi
situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan serta mengintegrasikan keinginan-keinginan dari
pihak Pemimpin Proyek yang mewakili Pihak Pemilik proyek tentang apa-apa yang mau
dimonitor dan dikendalikan.

Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistem informasi manajemen proyek
hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan dilakukan oleh petugas
khusus dan harus dilaksanakan di lapangan, tidak dapat dilaksanakan di kantor. Tolok ukur
pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).

Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan data atau dimonitor
dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh perkembangan data proyek. Volume
data kian hari kian membengkak sesuai dengan perkembangan pekerjaan secara fisik.

Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pemberi Tugas,
karena masih belum diolah (masih mentah). Data proyek yang telah dikumpulkan secara

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 15 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

periodik kemudian diolah/ diproses untuk dijadikan informasi proyek (laporan proyek).
Artinya dari laporan proyek dapat diketahui perkembangan pekerjaan yang nyata terjadi
(prestasi aktual).

Dari laporan proyek ini Pemimpin Proyek baru dapat mengevaluasi tentang perkembangan
proyeknya, pertumbuhan dari tiap-tiap pekerjaan di lapangan dengan diperbandingkan
terhadap rencana.

Pemimpin Proyek mengendalikan proyeknya dengan keputusan-keputusan yang dibuat dan


diimplementasikan ke project site. Hasil dari implementasinya menciptakan data proyek baru
dan dengan demikian siklus project management control system berulang kembali. Siklus ini baru
berhenti apabila proyek telah selesai.

Wewenang
 Konsultan diberi wewenang penuh terhadap tugas pengawasan teknis dari pelaksanaan fisik
proyek yang dilakukan oleh kontraktor.
 Pemberi Tugas (KPA/PPTK) maupun kontraktor akan melakukan komunikasi pelaksanaan
proyek dengan konsultan pengawas.

Tanggung Jawab Konsultan Pengawas


 Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada Pemimpin Proyek bahwa hasil
perencanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor adalah benar-benar
sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan.
 Konsultan harus memberikan jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis/
langkah pelaksanaan dan persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.
 Untuk memperjelas uraian tersebut diatas, berikut ini dilengkapi Bagan Alir Supervisi
Konstruksi dari pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai.

Kegiatan : Deskripsi Wewenang dan Tanggung Jawab Konsultan Pengawas

Pengendalian Mutu
Selama periode konstruksi, konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan, arahan,
bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas. Aspek-aspek pengendalian mutu yang

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 16 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut di bawah ini
namun tidak terbatas pada :
 Peralatan laboratorium
 Penyimpanan bahan/ material
 Cara pangangkutan material/ campuran ke lokasi kerja
 Pengujian material yang akan digunakan
 Penyiapan job mix formula campuran
 Pengujian laboratorium selama pelaksanaan
 Tes lapangan
 Administrasi dan formulir-formulir.
Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti diuraikan berikut :

Pengujian & Peralatan Laboratorium


 Personil/ tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan
mengenal dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.
 Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk menjamin
perlindungan kualitas.
 Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah diperiksa oleh
konsultan.
 Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan puing, harus mempunyai
drainase yang lancar.
 Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak boleh digunakan dalam pekerjaan
kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan suatu
lapisan pasir atau kerikil setebal 10 (sepuluh) cm.
 Bahan-bahan harus disimpan sedemikian rupa untuk mencegah segregasi dan untuk
menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5
(lima) m.
 Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat yang
mengakibatkan penurunan kualitas.
 Konsultan dapat menggunakan pembatasan bobot pengangkutan untuk perlindungan
terhadap setiap jalan atau struktur yang ada di sekitar proyek. Pengangkutan perlu ditutup
dengan bahan tebal guna mempertahankan suhu campuran. Bilamana terjadi gangguan
diantara berbagai operasi berbagai pekerjaan, konsultan akan mempunyai wewenang untuk

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 17 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

memerintahkan kontraktor dan untuk menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna
mempercepat penyelesaian seluruh proyek.
 Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksikan oleh konsultan. Staf
anggota team konsultan setiap saat akan membuat rencana untuk menginspeksi material
yang akan digunakan berdasarkan atas jadwal kerja kontraktor. Walaupun bahan-bahan
yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang dan dites
kembali oleh konsultan.
 Material yang akan digunakan harus dites di laboratorium untuk mendapat persetujuan
dari konsultan, jenis dan jumlah tes seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.
 Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau campuran-
campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan berlangsung guna
menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.
 Jenis dan frekuensi / jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

Test Lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan pengujian/ test
lapangan seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan pengujian.

Administrasi Proyek Dan Formulir - Formulir


Sebelum kontraktor memulai aktivitas konstruksi, kontraktor akan membuat suatu
permohonan secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan
pekerjaan dalam tahap yang logis. Untuk maksud tersebut, konsultan akan :
1. Menginspeksikan dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan
2. Menginspeksikan dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik
3. Menginspeksikan dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi
4. Melaksanakan tes-tes lapangan
5. Melaksanakan tes laboratorium terhadap sampel yang diambil dari lokasi kerja
6. Melaksanakan tes-tes yang lain sesuai dengan spesifikasi.

Contoh form-form yang diperlukan proyek antara lain sebagai berikut :


 Buku direksi
 Time schedule
 MC% (Mutual Check Awal)
 Request & shop drawing

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 18 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

 Laporan mingguan
 Record cuaca
 Photo dokumentasi
 Change order
 Addendum
 MC 100% (Monthly Certificate)
 PHO (Provisional Hand Over).

Pengendalian Kuantitas
Pengawasan kuantitas (Quantity Control), akan mengecek bahan-bahan/ campuran yang
ditempatkan atau dipindahkan oleh kontraktor. Konsultan akan memproses bahan-bahan/
campuran berdasarkan atas :
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
 Metoda perhitungan
 Lokasi kerja
 Jenis pekerjaan
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan
dengan teliti/ akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah
benar diukur dan dibayar oleh konsultan dan mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

Pengendalian Waktu
Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak
terjadi perpanjangan, yang akan memboroskan waktu, tenaga dan biaya.

 Schedule Kontraktor
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang dibuat
kontraktor. Apakah rencana kerja progres pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan
realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan dengan
musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya untuk kondisi kerja yang sama.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 19 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Kemudian juga construction method, urutan kerja kontraktor apakah sudah sistematis,
konsepsional dan benar.

Selanjutnya berdasarkan schedule kontraktor yang sudah disetujui, konsultan pengawas


akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut. Dari time schedule tersebut bisa
dijabarkan kedalam target harian, sehingga setiap hari apakah target volume tersebut bisa
tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus
diprogramkan/ dikejar untuk hari berikutnya. Dengan time schedule yang dibuat dan
disetujui itu bila dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik
maka diharapkan proyek bisa diselesaikan “on schedule”.

 Alat Berat (Heavy Equipment)


Pertama harus diketahui/ dihitung kapasitas alat, kalau alat tersebut adalah suatu
kombinasi, maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang terkecil. Dari alat tersebut
dihitung produksi nyata per jam, kemudian produksi terkecil yang digunakan untuk evaluasi
pengendalian waktu. Sedemikian sehingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa
diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

 Tenaga Kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan cukup atau jumlah
tenaga kerja, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai dengan
jadwal/ waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan,
maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur/ overtime.

Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang cukup/ efektif maka diharapkan
pelaksanaan pekerjaan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.

 Jumlah Jam Kerja


Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah jam
kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil daripada bila per hari jam
kerjanya lebih banyak.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 20 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian hingga volume
pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan
dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja malam/ overtime.

Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara optimal
maka konsultan harus memahami secara sungguh-sungguh “Network Planning” yang
umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan metode lintas kritis (Critical Path Method/
CPM).

Mengingat sangat pentingnya “Network Planning” ini dalam suatu pekerjaan pengawasan,
maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network Planning” dari kontraktor dan akan
membantu kontraktor dalam mereview dan menyusun kembali “Network Planning”
tersebut bila memang diperlukan.
Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart/S-curve” yang biasa
dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik/cocok untuk pekerjaan jalan karena
dapat mengetahui/ menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini, pada arah “Basis”
menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah kordinat menggambarkan waktu.

Pengendalian Biaya Pelaksanaan Proyek


Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
 Biaya Proyek
 Estimated Quantity/ Volume Pekerjaan
 Harga Satuan Pekerjaan.

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut :
 Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-benar sehingga
kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian volume dalam
kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan
yang dianggarkan.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran/
kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan
yang sudah memenuhi spesifikasi.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 21 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga
satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya proyek
dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

Pemeriksaan Sertifikat Bulanan (MC)


Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada
Construction Supervisor pada setiap akhir bulan yang berjalan, yang selanjutnya disebut sebagai
“Sertifikat Bulanan (MC)”. Format sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau
diusulkan oleh konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

Construction Supervisor akan memeriksa kemajuan pekerjaan yang diajukan pada sertifikat
bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah terjadi di lapangan,
selanjutnya dapat disetujui untuk menanda-tangani bersama oleh wakil kontraktor,
konsultan, Pemimpin Proyek dan PMU.
Pemeriksaan Pembayaran Akhir
Tim Pengawas Teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya. Bersama proyek fisik semua catatan yang berhubungan dengan
tugas pengawasan, risalah rapat, catatan harian, laporan pengawasan, catatan pengujian,
tembusan surat dan sebagainya, di dokumentasikan.

Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Engineer atau kontraktor dan harus
disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika
dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan
suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam jumlah Kontrak, maka Perintah Perubahan harus dirundingkan dan
dirumuskan dalam suatu Addendum.

Bila kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam
Perioda Jaminan, maka ia harus membuat permohonan untuk serah terima pertama. Setelah
penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima, dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka konsultan
membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 22 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir, bersama-


sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh engineer. Setelah
peninjauan kembali oleh engineer dan jika diperlukan, amandemen oleh kontraktor, engineer
akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran
oleh Pemberi Tugas.

Quality Assurance
Jaminan mutu memerlukan perubahan struktur; terhadap metode supervisi. Juga diperlukan
supervisi yang permanen (tentunya untuk pekerjaan yang lebih besar), standarisasi tes dan
pengetesan (termasuk kekerapan pengetesan) serta kriteria untuk penaksiran (termasuk
toleransi yang diijinkan). Diperlukan pula guideline yang spesifik untuk supervisor dan client
atau pihak ketiga (seperti konsultan dan team audit teknis).
Tetapi untuk mengikat kontraktor dengan semua jaminan, jaminan ini perlu dimasukkan
kedalam tender dan dokumen kontrak, spesifikasi teknis, surat pernyataan kuantitas dan
gambar. Saat ini semuanya tidak mewakili persyaratan-persyaratan tersebut. Pemeriksaan
dokumen-dokumen itu memerlukan usaha bersama. Pendekatan seperti ini belum umum
dipraktekkan. Lembaga-lembaga ini memerlukan waktu untuk menyesuaikan prosedur kerja
mereka terhadap metode jaminan mutu.

Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil ialah kecermatan rancangan.
Rancangan yang dibuat berdasarkan dana yang tersedia dan/ atau berdasarkan survei yang
tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak masalah mutu dibandingkan dengan
rancangan yang secara akurat mewakili kebutuhan-kebutuhan di lapangan. Karena sebagian
besar kontrak berdasarkan kwantitas, maka fokus pengawasan juga berdasarkan kwantitas.
Hal ini dikuatkan pula dengan banyaknya perbaikan yang diperlukan sebagai akibat tidak
akuratnya rancangan. Perbaikan administratif ini juga memakan banyak waktu dan usaha
kontraktor dan supervisor sehingga mereka hampir-hampir tak mempunyai waktu untuk
pemeriksaan mutu.

Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan kontraktor
mengikuti standar. Ini berarti bahwa semua pengetesan harus dibayarkan oleh Pemberi Tugas
(kecuali kontrak tersebut secara spesifik menetapkan yang sebaiknya), dengan kata lain :
cadangan anggaran untuk pengetesan merupakan persyaratan untuk lebih memperkuat mutu.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 23 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Jaminan mutu mengarah pada kontrak lump sum (dengan harga borongan) dan bentuk-bentuk
kontrak lainnya yang tidak berdasarkan unit price, pada paket yang lebih besar yang lebih
mudah dilaksanakan dan pada pencantuman persyaratan testing serta kekerapan testing (yang
harus dikeluarkan dari kontrak) didalam surat kontrak.

Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasarnya berarti pergeseran tanggung jawab yaitu :
kontraktor harus membuktikan bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut spesifikasinya,
bukannya supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan ada di bawah standar.

Memulai dan membentuk perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang mudah dan
cepat. Pola kerja dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang; praktek dan prosedur
baru harus diambil tetapi input-input seperti peng-auditan teknis, evaluasi yang dilakukan
kontraktor dan lain-lain cenderung mempunyai dampak pada pendekatan masalah ini.
Pertama-tama perlu untuk memberi jalan pada publik luas dalam pemerintah untuk melihat
hasil perhitungan teknis. Kedua, alternatif untuk format kontrak dan prosedur supervisi saat
ini perlu ditentukan, dites dan dibentuk. Tetapi perhitungan teknis yang dilaksanakan untuk
proyek ini menunjukkan bahwa sistem ini jauh dari sempurna.

Konsultan akan mendukung dan mencoba memulai perubahan-perubahan tersebut melalui


saran-saran yang sehubungan dengan perhitungan teknis, saran yang berhubungan dengan
evaluasi yang dilakukan kontraktor, saran pengawasan konstruksi serta pelatihan. Aspek
kedua ialah meninjau kembali dokumen kontrak. Tetapi tampaknya masih terlalu dini untuk
memulai hal ini sebelum pembahasan mengenai masalah ini muncul. Hanya berdasarkan
petunjuk bahasan ini dapat dilakukan peninjauan ulang. Jika tidak, semuanya akan sia-sia saja.

Satu cara yang mungkin dilakukan ialah mulai bereksperimen dengan beberapa proyek yang
dijalankan dengan cara yang berbeda dan yang diatur dengan jenis kontrak yang berbeda pula.
Suatu pendekatan yang berbeda, tetapi saling melengkapi, terhadap jaminan kualitas, yang
difokus secara interen, dilakukan dengan cara ketat memberlakukan prosedur review baik
terhadap desain maupun hal-hal berikutnya serta ketaatan terhadap jadwal waktu untuk
pembuatan desain. Ini menimbulkan dua efek : 1). desain sudah siap sebelum rapat teknis
(anggaran mungkin disusun menurut kebutuhan dan bisa jauh lebih akurat) dan 2). terdapat
banyak sekali waktu untuk melakukan review, adaptasi, konsultasi dan koordinasi.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 24 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Pendekatan ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan dalam waktu singkat (dalam setahun)
dan diantisipasi untuk meningkatkan kontrol proses persiapan. Konsultan akan menerapkan
pendekatan ini pada tugas desain masing-masing dan menstimulir Pemerintah Daerah untuk
menerapkan pendekatan secara in-house pula. Dengan pemberitahuan singkat, diantisipasi
dapat meningkatkan kualitas dibanding pendekatan-pendekatan lain yang disebutkan di atas,
karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan dan melaksanakannya.

B.3 PROGRAM KERJA


Aktivitas rencana kerja Konsultan disusun berdasarkan kombinasi dari tugas Konsultan,
seleksi staf dan waktu penugasan staf yang saling berkaitan.

Berdasarkan pengelompokan aktivitas tugas di bawah ini, Konsultan mengusulkan


pembentukan aspek berikut ini :
 Konsultan akan bertindak secara pro-aktif, produk nyata dan semuanya berjalan lancar;
 Semua kegiatan yang dilakukan akan dikonfirmasikan secara tertulis;
 Risalah rapat dan laporan-laporan akan membuktikan keterlibatan Konsultan;
 Suatu Perpustakaan akan segera disediakan, guna menyiapkan sumber informasi bagi
semua pihak yang memerlukan.

Jadwal aktivitas kegiatan Konsultan ditunjukkan pada lampiran, menyajikan derajat


kesungguhan Konsultan untuk melaksanakan 2 (dua) komponen tugas berikut ini :

SUPERVISI KONSTRUKSI

Tugas 1 : Pengendalian Teknis


1.1 Rentang kendali pre-audit
1.2 Rentang kendali monitoring
1.3 Rentang kendali post-audit

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 25 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

Tugas 2 : Koordinasi, Evaluasi, dan Verifikasi


2.1 Pengendalian administrasi proyek
2.2 Evaluasi rencana
2.3 Verifikasi pekerjaan kontraktor
2.4 Kontrol sistematik terhadap kegiatan lapangan
2.5 Kunjungan lapangan/ site visit
2.6 Pengontrol proyek

Tugas 3 : Sistem Informasi Manajemen dan Pengendalian Mutu


3.1 Sistem informasi manajemen proyek
3.2 Deskripsi wewenang dan tanggung jawab konsultan
pengawas
3.3 Pengendalian mutu
3.4 Pengendalian kuantitas
3.5 Pengendalian waktu
3.5 Pengendalian biaya pelaksanaan proyek

Kegiatan yang akan dilaksanakan di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:


1. Memberikan Nasehat, Asistensi dan Dukungan;
2. Koordinasi Kegiatan, Tugas dan Tanggung jawab;
3. Penyiapan dan Pelaksanaan Tugas-tugas substansi; dan
4. Transfer Pengetahuan.

Selama periode pendahuluan, program kerja ini akan dikaji kembali melalui diskusi
dengan seluruh instansi terkait. Kegiatan prioritas perlu ditetapkan sehubungan
dengan penugasan staf Konsultan secara efektif dan efisien.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 26 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

B.3.1. Jadwal Pelaksaan Pekerjaan

Jadwal rencana kerja pekerjaan Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran
Irigasi Di Muang Datu ini dapat dilihat di tabel 2.1

Bulan Ke

UR A IA N I II III IV V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Tugas 1 Pekerjaan Persiapan


1,1 Persiapan & Mobilisasi/Demobilisasi
1,2 Studi Pustaka
1,3 Analisa Data Sekunder

Tugas 2 Penyiapan Pelaksanaan Survey ke Daerah Studi


2,1 Menyiapkan Surat Tugas
2,2 Menyiapkan konsep Survey

Tugas 3 Kunjungan Lapangan


3,1 Pengumpulan Data Primer
3,2 Pengumpulan Data Sekunder
3,3 Validasi Data

Tugas 4 Pengawasan Lapangan / Pengendalian Teknis


4,1 Rentang Kendali Pra-audit
4,2 Rentang Kendali monitoring
4,3 Rentang Kendali Post-audit

Tugas 5 Pemeriksaan Kemajuan Lapangan


5,1 Evaluasi Rencana
5,2 Verifikasi Pekerjaan Kontraktor
5,3 Kontrol Sistematik terhadap Kegiatan Lapangan
5,4 Kunjungan Lapangan/Site Visit
5,5 Pengontrolan Akhir Proyek

Tugas 6 Pengendalaian Administrasi


6,1 Pengendalian Administrasi Proyek

Tugas 7 Pemeriksaan Kemajuan Lapangan


7,2 Laporan Bulanan
7,3 Laporan Akhir

B.3.1. Komposisi Tim dan Penugasan

Pembentukan organisasi pelaksanaan kegiatan ini, dimaksudkan untuk memperjelas posisi Tim
Konsultan Supervisi, sekaligus hubungan-hubungan konsultasi dan koordinasi yang harus
dilakukan selama proses pengelolaan/ pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan. Organisasi
dalam pelaksanaan kegiatan ini, mempunyai tujuan-tujuan informasi dan gagasan perencanaan
(konsultasi/ pembahasan), koordinasi tim konsultan, sekaligus pengendalian pelaksanaan
kegiatan. Adapun kedudukan tim konsultan dalam konstelasi proses kegiatan dapat dilihat
pada Diagram Struktur Organisasi Pelaksanaan Kerja.

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA


2 - 27 Pengawasan Teknis Penguatan Tebing dan Saluran Irigasi Di Muang Datu

B.3.2. Jadwal Penugasan Tim


Tenaga ahli Konsultan yang akan ditugaskan telah diseleksi dan direncanakan dengan seksama,
agar memenuhi kebutuhan program dan kegiatan secara akurat. Jadwal penugasan staf
diringkas pada lampiran menunjukkan matriks tanggung jawab untuk setiap staf yang
diusulkan.
Konsultan mengusulkan staf professional yang telah dipilih berdasarkan kualifikasi, pengalaman
pada proyek sejenis dan kesesuaiannya dengan persyaratan khusus pekerjaan. Sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK), kriteria pemilihan untuk masing-masing anggota tim yang
diusulkan mencakup :

 Pendidikan dan pelatihan;


 Pengalaman umum;
 Pengalaman yang terkait dengan proyek
 Pengalaman lain di Indonesia atau yang sejenisnya; dan
 Kefasihan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat di tabel 2.2

PER MINGGU
No. Posisi MM I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I Tenaga Ahli
I-1 Site Enggineer 5
3
II Tenaga Sub Ahli
II-1 Inspector 5
5

III Tenaga Pendukung


III-1 Administrasi/ OP Komputer 5
5

PT AGRO TEKNIK KONSULTAMA

Anda mungkin juga menyukai