TINJAUAN PUSTAKA
A. PEMBELAJARAN TEMATIK
Kompetensi Dasar (KD), hasil belajar dan indikator dari suatu mata
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses dan waktu, aspek
1
Abdul Munir, dkk, Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005), p. 3.
2
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011), p. 254.
3
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), p. 80.
10
11
dari satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek
atau ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan
di sekolah.4
pelajaran (content).
5
Kemendikbud, Panduan Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar, (Jakarta: Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, 2016), p. 9.
13
sebelumnya.
mengorganisir.6
6
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2009), p. 49.
7
Abdul Munir, dkk., Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2014), pp. 15-17.
14
berbeda.
profesionalismenya.
dan berkesan.
8
Kemdikbud, Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV, Diterbitkan
Oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu
Pendidikan, 2012), p 198.
16
dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini
pelajaran.
9
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2014),
89.
17
yang tidak memuat dalam standar isi. Namun perlu diingat, penyajian
tujuan pembelajaran.
Pada dasarnya prinsip adalah patokan atau acuan yang harus ada
10
Abd. kadir dkk, Pembelajaran Tematik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2014), pp.
22-24.
19
bilamana anak didik dihadapkan pada situasi yang nyata yang tidak
Mata pelajaran disajikan dalam satu unit atau tema, dalam arti bahwa
satu unit atau tema ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran.
d. Fleksibel (luwes)
pengalaman yang sudah dimilki oleh anak didik. Untuk keperluan guru
materi pelajaran dan sangat leluasa dalam memilih strategi dan metode
pembelajaran.
dan Menyenangkan)
anak didik.
g. Holistik
gejala/fenomena dari segala sisi. Hal ini sebagai modal yang sangat
baik untuk menjadi lebih bijak menyikapi setiap kejadian yang dia
hadapi/ alami.
21
disebutkan di atas.
a. Holistik
b. Bermakna
c. Outentik
11
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2014),
p. 90.
22
d. Aktif
evaluasi.
e. Hasil belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Artinya
dipelajari.
24
perkembangannya.
lama.
terpadu.
antaranya:13
kompetensi dasar antara isi mata pelajaran dalam tema yang sama.
12
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009), p 88.
13
Abd. kadir dkk, Pembelajaran Tematik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2014), p. 7.
25
saja.14
14
Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2009), pp 90.
26
lain:15
dengan baik.
b. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru harus
berlangsung dalam atu atau beberapa session. Pada tiap session dibahas
agar anak didik mendapatkan hasil belajar yang optimal dan maksimal dan
15
Abd. kadir dkk, Pembelajaran Tematik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2014), pp.
26-27.
27
kegiatan pembelajaran.
C. MODUL
1. Pengertian modul
Modul sebagai salah satu kategori bahan ajar cetak yang memiliki
16
Tian Belawati, Pengembangan Bahan Ajar Edisi Kesatu, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2003), p. 1.15.
28
pembelajaran tertentu.18
ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
adalah suatu kesatuan yang bulat dan lengkap yang terdiri dari serangkaian
17
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: DIVA
Press, 2013), p. 106.
18
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani,
2012), p. 131.
19
Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, Kompetensi Penelitian Pengembangan
Pengawas Sekolah Dasar Dan Menengah, (Jakarta: Depdiknas, 2008), p. 3.
20
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2013), p. 9.
29
kegiatan belajar yang secara empiris telah terbukti memberi hasil belajar
yang efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan secara jelas dan
spesifik.21
modul adalah bahan ajar cetak yang disusun secara sistematis dengan
kesatuan bahan ajar yang terkecil yang telah dirumuskan secara khusus dan
jelas yang berisi tujuan belajar, materi, metode, batasan sumber, dan
21
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2011), p. 66.
22
Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007), p. 132.
23
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Yogjakarta: Diva Press, 2013), p.
297.
30
bahan ajar cetak yang disusun dan dirancang secara sistematis dengan
berbagai bidang studi secara tematik dan terintegrasi antara mata pelajaran
satu dengan mata pelajaran lain melalui penggunaan tema yang kontekstual
agar dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan mencapai
Modul memiliki arti bahan ajar yang bisa digunakan secara mandiri,
artinya orang bisa mempelajari modul kapan saja dimana saja secara
mandiri. Maka kegiatan belajar pun tidak terbatas pada tempat, dan bahkan
orang yang jauh dari tempat kegiatan pembelajaran pun bisa mengikuti pola
salah satu bentuk bahan ajar cetak memiliki beberapa fungsi utama, di
antaranya :24
dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, penggunaan modul bisa berfungsi
4. Sebagai bahan rujukan bagi siswa. Modul sebagai bahan belajar bagi
Oleh karena itu, modul dapat dijadikan bahan rujukan dalam kegiatan
pembelajaran.
Terkait dengan fungsi modul sebagai bahan ajar cetak, modul juga dapat
masing.
25
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2011), p. 205.
32
c. Memberikan pilihan topik dari suatu mata pelajaran. Dengan maksud modul
sebagai sumber belajar mandiri, siswa bisa memilih materi mana yang akan
dipelajari terlebih dahulu. Satu siswa dengan siswa lain dapat berbeda
dimengerti siswa.
pembelajaran adalah:26
bersifat verbal.
belajarnya.
26
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, .(Jakarta, 2008), p. 5-6.
33
manfaat di antaranya :
pembelajaran.
b. Modul dapat membantu siswa siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
pembelajaran.
dipenuhi oleh modul adalah adanya kelengkapan isi; artinya materi yang
dari hasil belajar melalui modul tersebut. Kecuali apabila pembaca pembaca
sering juga ditampilkan pada bagian terakhir setiap modul. Isi suatu modul
3. Karakteristik Modul
harus;
tingkat penguasaannya;
karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus
Jika masih menggunakan dan bergantung pada media lain selain modul
“up to date”. Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran
individu.
28
Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007), p. 133.
37
a. Modul merupakan bahan ajar cetak dengan unit terkecil dan terlengkap.
secara sistematis.
perbedaan individu.
Konsistensi.
modul. Sebagai bahan ajar cetak, tentunya modul memuat komponen dan
dan penilaian sikap. Selain itu, komponen lainnya yaitu halaman sampul,
kata pengantar, daftar isi, glosarium, kunci jawaban dan daftar pustaka.
29
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2013), pp. 25-26.
30
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Yogjakarta: Diva Press, 2013), p.
366.
31
Tian Belawati, Pengembangan Bahan Ajar Edisi Kesatu, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2003), p. 3.6.
32
Wina Sanjaya, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), pp.
36-37.
39
mandiri.
modul berikutnya, daftar kata penting, daftar pustaka, kunci tes mandiri.
c. Uraian materi
d. Penugasan
e. Rangkuman
33
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Referensi,
2001), pp. 165-169.
40
dari beberapa sumber di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa modul
mempunyai tiga komponen inti yakni pendahuluan, isi dan penutup. Ketiga
1. Kecermatan Isi
isi bahan ajar secara keilmuan, berdasarkan sistem nilai, serta falsafah
2. Ketepatan Cakupan
34
Tian Belawati, Pengembangan Bahan Ajar Edisi Kesatu, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2003), pp. 2.3-2.13.
41
yang akan disajikan dalam bahan ajar, seberapa dalam topik tersebut
Kedalaman dan keluasan isi bahan ajar saling terkait satu sama dan
dengan siswa.
Artinya isi bahan ajar dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa
4. Penggunaan Bahasa
5. Pengemasan
yang terdiri dari tiga kategori yaitu alat bantu belajar pada bagian
pendahuluan, alat bantu belajar pada uraian informasi per topik dan
alat bantu pada bagian akhir. Namun, tidak semua alat bantu harus ada
6. Kelengkapan Komponen
komponen evaluasi terdiri dari alat evaluasi belajar baik formatif atau
35
Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2007), p. 133.
43
khusus.
tujuan khusus.
tujuan.
4. Lembar jawaban
5. Lembaran tes
dipersyaratkan;
36
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2013), p. 16.
37
Tian Belawati, Pengembangan Bahan Ajar Edisi Kesatu, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2003), p. 2.17.
38
Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, Kompetensi Penelitian Pengembangan
Pengawas Sekolah Dasar Dan Menengah, (Jakarta, Depdiknas, 2008), pp. 13-16.
45
2. Penyusunan Draft
berikut:
tujuan akhir.
dalam modul;
46
c. Tujuan terdiri atas tujuan akhir dan tujuan antara yang akan dicapai
3. Uji Coba
dan
47
d. Informasikan kepada peserta uji coba tentang tujuan uji coba dan
Terdapat dua macam uji coba yaitu uji coba dalam kelompok kecil dan
uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil adalah uji coba yang
lapangan adalah uji coba yang dilakukan kepada peserta dengan jumlah
20 – 30 peserta didik.
48
4. Validasi
dalam modul.
validator.
5. Revisi
dengan cara :
1. Melakukan analisis
a. Analisis permasalahan
atau permasalahan yang terjadi dan dialami oleh guru dan siswa
langkah selanjutnya.
1. Kelayakan isi; isi atau materi bahan ajar minimal mengacu pada
39
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2008), p. 92.
40
Badan Standar Nasional Pendidikan, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Menengah, Buletin BSNP, (Januari :2007). p. 21.
52
dsb).
acuan yaitu: 1. Kelayakan isi; isi materi minimal mengacu pada sasaran
yang akan dicapai oleh peserta didik (KD). Selain itu juga isi materi
kemampuan berfikir siswa dan dapat merangsang rasa ingin tahu siswa
kegrafikan, artinya secara fisik modul tersaji dalam bentuk yang menarik
dalam penggunaan, desain visual, serta kualitas fisik atau tampilan bahan
41
Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, Kompetensi Penelitian Pengembangan
Pengawas Sekolah Dasar Dan Menengah, (Jakarta, Depdiknas, 2008), p. 8.
54
dipelajari peserta didik dalam waktu tertentu sesuai dengan potensi dan
kondisinya.
kepada inisiatif peserta didik untuk belajar tanpa bantuan orang lain dan
yang mandiri.
didik diberikan waktu dan kondisi belajar yang memadai maka peserta
didik akan dapat menguasai kompetensi secara utuh dan tuntas. Bila peserta
didik tidak diberi waktu dan kondisi belajar yang memadai maka ketuntas
pengetahuan ke penerapan.
pembelajaran, sumber belajar, gaya belajar, minat bakat peserta didik dan
lain sebagainya. Oleh karena itu implikasi penting prinsip belajar terhadap
relevan.
setelah pembelajaran.
menerapkan yang dipelajari ke dalam situai yang nyata. Peserta didik akan
nyata yang dihadapi. Modul juga harus dapat memfasilitasi peserta didik
pengetahuan saja.
1. Kelebihan Modul
yakni:
2. Kelemahan Modul
modul memiliki kelemahan yang sama dengan bahan ajar cetak lainnya.
siswa tidak bosan dengan latihan dan tugas yang itu-itu saja. Selain
itu, latihan dan tugas disajikan dalam bentuk permainan yang dapat
kemampuannya sendiri.
Tematik.
f. Dari segi fisik, karena Modul Tematik disajikan dalam bentuk kertas,
D. KERANGKA BERPIKIR
Gambar 2.1