Nurhidayah Nurhidayah
NIM. 1713140004 NIM. 1713140004
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Biru
1. Alat
a. Gelas kimia 250 mL 1 buah
b. Gelas kimia 100 mL 1 buah
c. Gelas kimia 50 mL 1 buah
d. Kaca arloji 2 buah
e. Hot plate 1 buah
f. Gelas ukur 10 mL 2 buah
g. Gelas ukur 25 mL 1 buah
h. Neraca analitik 1 buah
i. Gunting 1 buah
j. Pipet tetes 1 buah
k. Corong buchner 1 buah
l. Erlenmeyer hisap 1 buah
m. Pompa vakum 1 buah
n. Botol semprot 1 buah
o. Batang pengaduk 2 buah
p. Spatula 1 buah
q. Lap kasar 1 buah
r. Lap halus 1 buah
2. Bahan
a. Serbuk logam tembaga (Cu)
b. Lempeng tembaga (Cu)
c. Larutan asam sulfat pekat (H2SO4)
d. Larutan asam nitrat pekat (HNO3)
e. Etanol 96% (C2H5OH)
f. Aquades (H2O)
g. Kertas saring whattman
h. Es batu (H2O)(s)
i. Tissu
E. PROSEDUR KERJA
1. Lempeng tembaga (Cu) dipotong-potong kecil.
2. Sebanyak 1,5 gram serbuk tembaga (Cu) ditimbang dan 3 gram lempeng
tembaga (Cu).
3. Masing-masing lempeng tembaga dan serbuk tembaga dimasukkan ke dalam
gelas kimia.
4. Sebanyak 50 mL HNO3 pekat ditambahkan ke dalam gelas kimia yang berisi
lempeng tembaga (Cu).
5. Kemudian ditambahkan 50 mL H2SO4 encer ke dalam gelas kimia sambil
diaduk.
6. Selanjutnya campuran larutan dipanaskan hingga volume larutan setengah
dari volume campuran awal.
7. Campuran larutan didingankan pada suhu ruang dan didinginkan dengan es
batu.
8. Masing-masing campuran larutan disaring menggunakan corong buchner.
9. Kemudian dicuci dengan C2H5OH 96% sebanyak 10 mL.
10. Kristal yang diperoleh ditimbang dan warna pada kristal diamati
F. HASIL PENGAMATAN
No Aktivitas Hasil
.
1. Ditimbang serbuk Cu dan lempeng Cu 1,5 gram serbuk Cu
3 gram lempeng Cu
2. Serbuk Cu (merah bata) + 50 mL H2SO4 encer Larutan berwarna
(bening) merah bata.
3. Lempeng Cu + 25 mL HNO3 pekat Larutan berwarna biru.
4. Kedua larutan campuran dipanaskan diatas Larutan berwarna
hotplate hingga setengahnya hitam dan biru
5. Larutan didiamkan pada suhu kamar Larutan hangat
6. Larutan didinginkan menggunakan es batu Larutan berwarna
hitam dan biru
7. Larutan disaring menggunakan corong Tidak terbentuk Kristal
Buchner.
8. Larutan dicuci dengan menggunakan etanol Tidak terbentuk Kristal
96% lalu disaring
G. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara mensintesis kristal
pentaakuosulfato tembaga(II), mengetahui bentuk kristal pada pentaakuosulfato
tembaga(II), dan menguji titik leleh pada kristal pentaakuosulfato tembaga(II).
Pada percobaan ini digunakan serbuk Cu dan lempeng Cu sebagai bahan baku
pembuatan pentaakuosulfato tembaga(II), dan berfungsi sebagai penyedia atom
pusat.
Gambar 5. Pemanasan.
Setelah itu dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk menghilangkan gas
SO2 dan NO yang terbentuk karena reaksi antara CuSO 4. H2SO4, HNO3
menghasilkan gas SO2 dan NO yang beracun. Maka dilakukan pemanasan
hingga gas SO2 dan NO hilang yang ditandai dengan hilangnya asap coklat
pada larutan dan volume larutan tinggal setengah dari volume awalnya.
Gambar 6. Didinginkan pada suhu kamar. Gambar 7. Didinginkan dengan es batu.
Kemudian larutan didinginkan pada suhu kamar untuk menurunkan suhu
campuran secara perlahan-lahan sehingga kristal dapat terbentuk dan
menghindari agar wadah yang digunakan tidak pecah (retak). Setelah itu
didinginkan pada es batu bertujuan untuk mempercepat terbentuknya kristal
pentaakuosulfato tembaga(II).
Gambar 8. Disaring.
Kristal yang terbentuk disaring bertujuan untuk memisahkan kristal dengan
filtratnya. Dari hasil penyaringan diperoleh kristal berwarna biru prusi dan
dicuci dengan etanol 96% bertujuan untuk menghilangkan molekul air yang
tidak terikat membentuk kristal dan etanol memiliki sifat dapat mengikat air
kemudian kristal dikeringkan dan ditimbang. Apabila air yang digunakan
untuk mencuci maka kristal akan larut bersama air, karena air yang ada pada
kristal.
Gambar 9. Serbuk Cu. Gambar 10. Lempeng Cu.
Percobaan kali ini kedua larutan yang sudah disaring tidak terdapat
kristal sedikitpun pada kertas saring, Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang
diperoleh belum sempurna atau reaksi belum terjadi secara sempurna. Kristal
yang seharusnya diperoleh pada percobaan ini yaitu pentaakuosulfato
tembaga(II) [Cu(H2O)5SO4] yang bertindak sebagai ligan yaitu H2O dan SO4,
sedangkan yang bertindak sebagai atom pusat adalah Cu. Adapun hibridisasi
dan bentuk geometri dari Cu yaitu:
29Cu
2+
= [Ar] 3d7 4s0 4p0 4d0
(H2O)5
SO4-
sp3d2
SO4
H2O OH2
Cu
H2O OH2
H2O
Oktahedral
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Warna larutan serbuk Cu adalah merah bata dan setelah dipanaskan
menjadi hitam, sedangkan lempeng Cu berwarna biru maupun setelah
dipanaskan.
b. Kristal [Cu(H2O)5SO4] dapat disintesis dengan melarutkan serbuk Cu dan
lempeng Cu dengan HNO3 dan H2SO4.
2. Saran
Diharapkan untuk bisa lebih memperbaiki prosedur kerjanya agar pada
saat praktikan selanjutnya bisa mendapatkan hasil Kristal yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy Ph.D. 2011. Kimia Koordinasi Jilid 1 Edisi 2. Malang: Indonesian Academic
Publishing.
Fajri, Luluk. 2017. Analisis Kemampuan Memori Mahasiswa Prodi Pendidikan Sains
Pada Materi Tata Nama Senyawa Kompleks. Jurnal Edukasi
Matematika dan Sains. ISSN 2337-9049.
Raharjo SB, T E Saraswati, A Masykur, Finanterena dan Syaima. 2018. Synthesis and
Characterization of Tetrakis (2-amino-3-methylpyridine) Copper (II) Sulfate
Tetrahydrate. IOP Publishing: DOI. 1088/1757-899.
Tim dosen Kimia Anorganik. 2021. Penuntun Praktikum Sintesis Kimia Anorganik.
Makassar: FMIPA UNM.
JURNAL PERCOBAAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan mampu:
1. Untuk mengetahui cara sintesis kristal Pentaaquo Sulfato Tembaga (II).
2. Untuk mengetahui bentuk dan warna kristal Pentaaquo Sulfato Tembaga (II).
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Gelas kimia 250 mL 1 buah
b. Gelas kimia 100 mL 1 buah
c. Gelas kimia 50 mL 1 buah
d. Kaca arloji 2 buah
e. Hot plate 1 buah
f. Gelas ukur 10 mL 2 buah
g. Gelas ukur 25 mL 1 buah
h. Neraca analitik 1 buah
i. Gunting 1 buah
j. Pipet tetes 1 buah
k. Corong buchner 1 buah
l. Erlenmeyer hisap 1 buah
m. Pompa vakum 1 buah
n. Botol semprot 1 buah
o. Batang pengaduk 2 buah
p. Spatula 1 buah
q. Lap kasar 1 buah
r. Lap halus 1 buah
2. Bahan
a. Serbuk logam tembaga (Cu)
b. Lempeng tembaga (Cu)
c. Larutan asam sulfat pekat (H2SO4)
d. Larutan asam nitrat pekat (HNO3)
e. Etanol 96% (C2H5OH)
f. Aquades (H2O)
g. Kertas saring whattman
h. Es batu (H2O)(s)
i. Tissu
C. PROSEDUR KERJA
dinginkan pada suhu kamar lalu lakukan dekantasi lalu cuci kristal
dinginkan dengan menggunakan dengan 10 mL etanol 95%
potongan es