Anda di halaman 1dari 13

WASPADAI

HIPERTENSI
KENDALIKAN
TEKANAN DARAH
APA ITU HIPERTENSI?

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan


darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit
jantung, stroke, gagal ginjal
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik
diatas 90mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal (Smeltzer, 2002).
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darat arteri secara terus- menerus lebih dari suatu
periode. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah
(Udjianti, 2010).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluhdarah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah,terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sudoyo, 2015).
Jadi hipertensi adalah sesuatu peningkatan tekanan dara di dalam arteri dan menyebabkan meningkatnya risiko tekanan stroke,gagal
jantung,dan kerusakan ginjal.
APA PENYEBAB HIPERTENSI?

KETURUNAN JENIS KELAMIN

USIA
DIET
Penyebab

a. Hipertensi primer atau essensial


Hipertensi ini 90% masih belum diketahui penyebabnya,beberapa faktor yang berkaitan dengan berkembangnya hipertensi essensial
seperti berikut ini :
- Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, berisiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
- Jenis Kelamin dan Usia
Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
- Diet
Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan dengan berkembangnya hipertensi.
b. Hipertensi Sekunder
Penggunaan pil kontrasepsi,penyakit ginjal akut,stress, radang ginjal, glomerulonefritis akut, sindroma nefrotik, dan hipertensi
renovaskuler (Ismudiati dkk, 2014).
JENIS HIPERTENSI

Hipertensi Hipertensi
Primer Sekunder

Normal Pre-Hipertensi Hipertensi (I) Hipertensi (II)


<120 120-139 140-159
/90-99 ≥160
/<80 mmHg /80-89 mmHg /≥100 mmHg
mmHg
Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat dibagi menjadi dua, diantaranya:
1. Hipertensi Primer
Hipertensi primer yaitu hipertensi yang belum pasti penyebabnya. Biasanya, hipertensi primer disebabkan oleh faktor keturunan,
lingkungan/stress, dan gangguan fungsi saraf. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi primer yaitu kegemukan, minum
minuman beralkohol, dan merokok.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebab pastinya sudah diketahui. Penyebab hipertensi sekunder yaitu penggunaan hormon
estrogen, penyakit hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, sindrom cushing, feokromositoma, koartasio aorta, dan hipertensi
yang berhubungan dengan kehamilan.

Berdasarkan tinggi tekanan darahnya, hipertensi dapat dibagi sebagai berikut:


Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal <120 <80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi Derajat I 140-159 90-99

Hipertensi Dearajat II 160 atau >160 100 atau > 100


TANDA GEJALA HIPERTENSI
a. Sakit kepala

b. Rasa berat di tengkuk

c. Mudah marah

d. Mumet (vertigo)

e. Jantung berdebar-debar

f. Mudah lelah

g. Penglihatan kabur

h. Telinga berdengung

i. Mimisan.
Adapun tanda gejala dari hipertensi menurut Kemenkes RI 2014 yaitu:
a. Sakit kepala
b. Rasa berat di tengkuk
c. Mudah marah
d. Mumet (vertigo)
e. Jantung berdebar-debar
f. Mudah lelah
g. Penglihatan kabur
h. Telinga berdengung (tinnitus)
i. Mimisan.
KOMPLIKASI
KERUSAKAN
PADA
Komplikasi

a. Kerusakan pada otak akibat pecahnya pembuluh darah otak (stroke). Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah otak. Akibatnya darah tercecer di bagian tertentu dari otak, sementara pada bagian lain dari otak tidak teraliri darah
secara mencukupi sehingga sebagian otak rusak.
b. Kerusakan pada jantung akibat pembesaran otot jantung kiri sehingga mengalami gagal jantung. Pembesaran otot jantung kiri karena
kerja keras jantung untuk memompa darah.
c. Kerusakan pada ginjal akibat rusaknya pembuluh darah ginjal sehingga fungsi ginjal menurun sampai dengan gagal ginjal. Rusaknya
pembuluh darah ginjal karena tekanan darah yang tinggi menekan dinding pembuluh darah.
d. Kerusakan pada mata. Kerusakan pada mata karena tekanan darah yang tinggi menekan pembuluh darah dan syaraf sehingga penglihatan
terganggu. (Iskandar, 2017)
PENANGANAN HIPERTENSI

GAYA HIDUP
MINUM OBAT garam
SEHAT
Penanganan Hipertensi
Terdapat 2 cara penanganan hipertensi yang dapat dilakukan secara bersama-sama, diantaranya:
1. Menggunakan Obat
Penggunaan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah perlu diresepkan terlebih dahulu oleh dokter. Obat-obatan yang biasanya digunakan
yaitu captopril, enalapril, lisisnopril, losartan, valsartan, eprosartan, irbesartan, candesartan, atenolol, metoprolol, alodipine, dan nitrendipine.
2. Tidak Menggunakan Obat
Penanganan hipertensi tanpa menggunakan obat yang dianjurkan oleh Dinas Kesehatan Republik Indonesia yaitu dengan mengubah gaya
hidup. Gaya hidup tersebut diantaranya:
a. Aktivitas fisik atau olahraga berupa jalan kaki, jogging, dan bersepeda selama 20-25 menit. Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali per minggu,
mngendalikan stress, dan istirahat yang cukup, 6-8 jam per hari
b. Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam untuk usia dewasa <50 tahun maksimal 1,5 g/hari; usia 51-70 tahun maksimal 1,3 g/hari; dan usia diatas 70 tahun
maksimal 1,2 g/hari. Diet rendah garam sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terutama pada pasien dengan anoreksia,
malnutrisi, sarkopenia dan hipotensi ortostatik.
c. Perencanan menu makanan yang baik
Makanan yang dikurangi/dihindari yaitu yang mengandung biji-bijian, ikan, daging unggas, dan kacang – kacangan karena kaya akan
kalium, magnesium, kalsium, protein dan serat, daging merah, makanan dan minuman yang manis/gula tambahan
d. Penggunaan jus
Jus yang digunakan dimanfaatkan melalui tanaman obat keluarga, diantaranya mentimun, belimbing wuluh, seledri, alpukat, labu siam,
pisang ambon, dan mengkudu

Anda mungkin juga menyukai