Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKTIKUM RISET MSDM

Manajemen karir PT.MAJU BERSAMA

Disusun oleh :
Jason Fikrie (1916120165)
Dosen Pengajar:
Andrean Eko,S.E.,M.M

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana Indonesia


Jl.Citra Raya Utama Barat No.29 Griya Harsa ll
Blok l 10 Citra Raya, Cikupa,Tangerang 15710
2019/2020

MANAJEMEN KARIR PADA PT. Maju bersama


Abstrak
PT.Maju bersama merupakan perusahaan retail yang bergerak dibidang fashion, yang saat ini
memiliki 8 cabang di beberapa tempat di Indonesia. Dari survei kepuasan kerja karyawan diketahui
bahwa terdapat ketidakpuasan kerja dari karyawan dan sebagaian besar ketidakpuasan tersebut
karena manajemen karir yang dirasakan belum memadai. Untuk itu maka didesain manajemen
karir yang lebih baik dengan mendesain ulang pula sistem penilaian kinerja, program
pengembangan karyawan serta kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Dengan manajemen
karir yang lebih baik, diharapkan kepuasan kerja karyawan akan meningkat yang berdampak pula
pada kinerja perusahaan.

Kata Kunci: Manajemen Karir, Perusahaan Retail, Kepuasan Kerja


memadai, dan program pengembangan
Pendahuluan karyawan yang terencana sehingga
Meningkatnya persaingan menyulitkan perusahaan untuk
memaksa perusahaan untuk terus
berbenah diri menjadi perusahaan yang
berkualitas dan unggul dibanding membuat replacement chart sebagai
pesaingnya untuk dapat merebut pangsa dasar pengambilan keputusan tentang
pasar yang dituju. Salah satu faktor karir dan kompensasi karyawan .
penting berkaitan dengan strategi Berdasarkan uraian diatas maka
bersaing tersebut adalah pemenuhan dan dapat diidentifikasi beberapa
pengelolaan sumber daya manusia yang permasalahan, yaitu:
handal dan berkualitas sehingga 1. Bagaimana penilaian kinerja, program
perusahaan dapt bertahan di tengah pengembangan, kompensasi dan
ketatnya persaingan. Sumber daya manajemen karir yang selama ini
manusia merupakan faktor penentu diterapkan di PT. Inti Pratama ?
keberhasilan perusahaan mengingat 2. Bagaimana penilain kinerja, program
sumber daya manusia berperan sebagai pengembangan, dan kompensasi yang
tenaga pelaksana, pengatur, dan tepat bagi PT. Inti pratama?
pengambil keputusan dalam perusahaan. 3. Bagaimana desain manajemen karir
PT. Maju bersama merupakan yang tepat bagi PT Inti Pratama ?
salah satu perusahaan retail yang bergerak
dalam bidang fashion, yang telah memiliki Manajemen Sumber Daya Manusia
8 cabang di beberapa tempat di Indonesia. Menurut Dessler (2004a,p2),
PT. Maju bersama pertama kali medirikan manajemen sumber daya manusia adalah
department store di Fashion Park, kebijakan dan praktek menentukan aspek
Pannakukang Mas pada tahun 1998. Toko “manusia” atau sumber daya manusia
pertama terkesan kurang perencanaan dalam posisi manajemen, termasuk
dalam menjual produk yang ditawarkan merekrut, menyaring, melatih,
dan kurang tepat dalam menentukan target member penghargaan, dan penilaian.
pasarnya. Namun, seiring berjalannya Sedangkan menurut Rivai dan
waktu, perusahaan terus melakukan Sagala (2009,p1) manajemen sumber daya
pembenahan di segala bidang sehingga manusia merupakan salah satu bidang dari
department store ini mulai melakukan manajemen umum yang meliputi segi-segi
ekspansi dan berhasil memiliki 8 cabang di perencanaan, pengorganisasian,
beberapa tempat. pelaksanaan, dan pengendalian.
Dari hasil wawancara dengan Sutrisno (2009,p5) mengatakan
bagian personalia diketahui bahwa bahwa manajemen sumber daya manusia
pengelolaan sumber daya manusia di PT. merupakan bagian dari manajemen
Maju bersama belum dapat dilakukan keorganisasian yang memfokuskan diri
dengan efektif karena perusahaan belum pada unsur sumber daya manusia.
memiliki suatu manajemen karir yang Dari definisi-definisi diatas dapat
terpadu yang dapat memotivasi para disimpulkan bahwa manajemen sumber
karyawan. Saat ini perusahaan belum daya manusia adalah semua kebijakan dan
memiliki sistem penilaian kinerja yang
praktek di dalam perusahaan yang terkait maka jalur karir inovatif yang patut
dengan sumber daya manusia. diterapkan.

Pengembangan Karir Pengembangan Karyawan


Menurut Rivai dan Sagala Menurut Sutrisno (2009,p65)
(2009,p274), pengembangan karir adalah pengembangan sumber daya manusia
proses peningkatan kemampuan kerja merupakan starting point dimana
individu yang dicapai dalam rangka organisasi ingin meningkatkan dan
mencapai karir yang dinginkan. Tujuan mengembangkan skill, knowledge, dan
dari seluruh program pengembangan karir ability (SKA) individu sesuai dengan
adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
kebutuhan dan tujuan karyawan dengan Sedangkan menurut Singodimedjo
kesempatan karir yang tersedia di (Sutrisno, 2009,p66) pengembangan SDM
perusahaan saat ini dan masa mendatang. adalah proses persiapan individu-individu
Menurut Sulistiyani dan Rosidah untuk memikul tanggungjawab yang
(2009, p229) pengembangan karir dalam berbeda dan lebih tinggi di dalam
suatu organisasi dibutuhkan 2 proses organisasi dan biasanya berkaitan dengan
utama : peningkatan kemampuan intelektual untuk
1. Career planning, bagaimana orang melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
merencanakan dan mewujudkan Jadi dapat disimpulkan
karirnya sendiri. bahwa pengembangan adalah proses
2. Career management, bagaimana pendidikan yang diberikan kepada
organisasi mendesian program karir karyawan untuk mengembangkan skill,
karyawannya. Proses ini merupakan knowledge, dan ability (SKA) sebagai
usaha formal, terorganisir, dan persiapan untuk menduduki jabatan yang
terencana untuk mencapai lebih tinggi.
keseimbangan antara keinginan karir
individu dengan persyaratan tenaga
kerja organisasi.
Untuk mempermudah
penyusunannya, manajemen sumber
daya manusia dapat Faktor-faktor yang Harus
menggunakan dua macam jalur karir Dipertimbangkan dalam
(Sutrisno, 2009,p26) yaitu : Pengembangan
1. Jalur karir tradisional dimana Terdapat beberapa faktor yang
urutannya merupakan kombinasi dari harus dipertimbangkan dalam
pergerakan vertikal keatas (promosi pengembangan karyawan (Rivai & Sagala,
atau perpindahan ke jabatan yang 2009,p226) :
memiliki tingkatan yang lebih tinggi)
1. Efektivitas biaya
dan horizontal (transfer atau
2. Materi program pengembangan
perpindahan ke jabatan yang
memiliki tingkatan yang sama). 3. Prinsip-prinsip pembelajaran
2. Jalur karir inovatif karena urut- 4. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas
urutannya merupakan kombinasi 5. Kemampuan dan preferensi peserta
pergerakan vertikal keatas, vertikal 6. Kemampuan dan preferensi instruktur
ke bawah (demosi atau penurunan
jabatan ke tingkat yang lebih rendah) Evaluasi Program Pengembangan
dan horizontal. Untuk mengevaluasi keberhasilan
Jika tujuannya sebagai program pengembangan digunakan 4
penghargaan atas kinerja SDM, maka kriteria dasar (Snell & Bohlander,
jalur karir tradisional merupakan pilihan 2010,p333), yaitu:
yang tepat. Sedangkan apabila kebijakan 1. Reaction, peserta yang senang
pengembangan karir bertujuan untuk cenderung ingin lebih fokus terhadap
memberikan pengalaman dan prinsip-prinsip pelatihan dan
kesempatan yang sebaik-baiknya kepada memanfaatkan informasi yang
SDM sebelum mencapai posisi puncak,
diperoleh untuk diterapkan pada dengan mengenali nilai yang paling baik
pekerjaannya. menjelaskan tingkatan prestasi karyawan.
2. Learning, dilakukan dengan menguji 2. Metode Peringkat Alternasi Memberikan
pengetahuan dan katrampilan peserta peringkat kepada karyawan dari yang
sebelum dan sesudah pelatihan. terbaik hingga yang terburuk.
Tingkat pengetahuan dan ketrampilan 3. Metode Perbandingan Berpasangan
karyawan juga dapat dibandingkan Memberikan peringkat kepada
dengan karyawan yang belum atau karyawan dengan membuat bagan dari
tidak mengikuti pelatihan. semua kemungkinan pasangan
3. Behavior, digunakan untuk mengetahui karyawan untuk setiap sifat dan
perubahan perilaku karyawan setelah menunjukkan mana karyawan yang
kembali bekerja dan untuk mengetahui lebih baik dari pasangan itu.
seberapa baik karyawan menerapkan 4. Metode Distribusi Buatan
apa yang telah mereka pelajari untuk Memberikan peringkat pada kurva;
pekerjaan mereka. persentase yang telah ditentukan
4. Result, biasanya diukur dengan sebelumnya atas orang yang akan
menghitung tingkat pengembalian diberikan peringkat ditempatkan
investasi pelatihan yang dikeluarkan dalam beragam kategori prestasi.
perusahaan. 5. Metode Kejadian Kritis
Menyimpan catatan tentang contoh
Penilaian Kinerja Karyawan bagus yang tidak umum atau contoh
Menurut Dessler (2004b) penilaian yang tidak disukai atas perilaku
prestasi berarti mengevaluasi prestasi karyawan yang berhubungan dengan
karyawan yang sekarang dan lalu untuk pekerjaan.
dibandingkan dengan standar prestasi. 6. Metode Behaviorally Anchored Rating
Penilaian tersebut meliputi : (1) Scales
menetapkan standar kerja, (2) (BARS)
membandingkan prestasi karyawan dengan Bertujuan mengkombinasikan
standar, dan (3) memberikan umpan balik keuntungan naratif, kejadian kritis, dan
kepada karyawan dengan tujuan skala terukur yang berdasarkan pada
memotivasi karyawan untuk memperbaiki contoh naratif khusus mengenai prestasi
kekurangan dan meningkatkatkan prestasi yang baik dan buruk. 7. Management by
kerja. Objective
Tujuan Penilaian Kinerja Melibatkan penetapan sasaran
1. Mengetahui prestasi karyawan khusus yang bisa diukur dengan
2. Pemberian imbalan yang serasi setiap karyawan dan kemudian
3. Membedakan karyawan yang satu secara periodik meninjau kemajuan
dengan yang lain yang dihasilkan.
4. Pengembangan SDM
5. Meningkatkan motivasi karyawan Kompensasi
6. mengetahui efektivitas kebijakan SDM Menurut Rivai dan Sagala
(2009,p741) kompensasi merupakan
7. dasar kebijakan PHK
sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada
perusahaan. Sedangkan Mondy
(2010,p268) mengatakan bahwa
kompensasi adalah seluruh imbalan yang
Metode Penilaian Kinerja disediakan bagi karyawan sebagai balasan
Metode penilaian kinerja menurut atas jasa yang telah diberikan. Jadi dapat
Dessler (2004b,p5) adalah : dikatakan bahwa kompensasi merubakan
1. Metode Skala Peringkat Grafis balas jasa yang diberikan perusahaan atas
Merupakan teknik paling sederhana dan kontribusi yang telah diberikan karyawan.
popular untuk menilai prestasi. Skala Tujuan manajemen kompensasi
peringkat grafis menyebutkan sifat dan yang efektif meliputi (Rivai dan Sagala,
kisaran nilai prestasi untuk setiap sifat. 2009,p743) : •
Kemudian karyawan diberikan peringkat Memperoleh SDM yang berkualitas
• Mempetahankan karyawan yang ada Prosedur Promosi
• Menjamin keadilan a. Perusahaan memberikan kesempatan
• Penghargaan terhadap perilaku yang kepada karyawan untuk dipromosikan
diinginkan ke jabatan yang lebih tinggi untuk
• Mengendalikan biaya mengisi lowongan jabatan yang ada
• Mengikuti aturan hokum dengan mempertimbangkan
kemampuan dan prestasi kerja, masa
• Meningkatkan efisiensi administrasi
kerja dan masa menjabat pada jabatan
Secara garis besar, kompensasi
sekarang, pengalaman keja, diketahui
dapat dibagi sebagai berikut
dan disetuji oleh manajemen.
(Mondy,2010,p269) :
b. Bilamana seorang karyawan akan
1. Kompensasi Finansial
dipromosikan unutk suatu jabatan
a. Langsung : upah, gaji, komisi, bonus tertentu, maka diperlukan satu masa
b. Tidak langsung : tunjangan tertentu untuk penilaian atas
2. Kompensaasi Non-Finansial kemampuan pada jabatan baru
a. Pekerjaan itu sendiri tersebut dan untuk itu kepada
b. Lingkungan kerja karyawan yang bersangkutan akan
c. Fleksibilitas kerja diberikan pengangkatan sementara.
c. Pengangkatan sementara berlaku
Hasil dan Pembahasan Penerapan maksimum untuk jangka waktu selama
Manajemen Karir di PT Maju enam bulan.
bersama d. Setelah melalui pengangkatan
sementara tersebut dengan hasil yang
Berikut ini manajemen karir yang baik, maka perusahaan memberikan
surat keputusan yang dikeluarkan dan
diterapkan di PT. Maju bersama : Prosedur
penilaian kinerja ditandatangani oleh pejabat
berwenang.
Proses penilaian kinerja karyawan
dilakukan sekali dalam setahun, dimana e. Promosi jabatan berpengaruh terhadap
manjer tiap divisi akan menilai massing- gaji kar-
masing stafnya, dimana prosedur yawa
penilaiannya adalah sebagai berikut : n
a. Setiap bulan November-Desember, Prosedur
manajer HRD pusat melakukan Mutasi
persiapan penilaian kinerja karyawan a. Demi kelancaran kegiatan perusahaan
b. Setelah form penilaian kinerja telah serta pendayagunaan tenaga kerja,
diisi dan disetujui oleh manajer perusahaan berhak dan dapat
departemen dan manajer took, maka menempatkan dan memutasi karyawan
akan dikirimkan kembali ke manajer untuk suatu jabatan atau pekerjaan ke
HRD seluruh divisi yang ada. Mutasi dapat
dilakukan dengan alasan-alasan:
c. Manajer HRD akan mengolah data
prestasi karyawan cabang dan pusat • Bertambahnya pekerjaan di suatu
dan membuat laporan kinerja untuk tempat dengan memperhatikan
masing-masing kepala departemen ketrampilan dan kemampuan
mengenai kinerja karyawan dan akan karyawan dan mempertimbangkan
dibuat catatan administrasi personalia. juga karirnya di perusahaan.
Manajer HRD akan membuat laporan Memberikan pekerjaan kepada
untuk direktur HRD pekerja yang mempunyai potensi
Prosedur Kompensasi Karyawan untuk maju, agar dapat
Kompensasi diberikan kepada mengembangkan karirnya.
karyawan berdasarkan jabatan masing- • Karyawan yang karena
masing. Manajer HRD akan memberikan kesehatannya menurut nasehat
resume penilaian kepada manajer dokter tidak memungkinkan bekerja
keuangan dan manajer keuangan akan dalam jabatan/pekerjaan yang
membuat laporan kepada direktur dan didudukinya.
apabila disetujui maka karyawan akan • Karena kebutuhan operasional di
menerima kenaikan gaji. tempat lain.
b. Pelaksanaan mutasi terlebih dahulu Survei Kepuasan Kerja Karyawan
wajib disampaikan kepada karyawan Untuk mengetahui kepuasan kerja
yang bersangkutan selambat- karyawan dan apa saja penyebab
lambatnya 2 minggu sebelum tanggal ketidakpuasan kerja dari para karyawan,
pelaksanaan, kecuali dalam keadaan maka disebar kuesioner kepada seluruh
mendesak sesuai ddengan kebutuhan karyawan yang berjumlah sebanyak 60
operasional. orang. Dari jumlah tersebut, 1 orang tidak
c. Setiap mutasi ditetapkan dengan surat mengembalikan atau mengisi kuesioner.
keputusan yang ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang. Prosedur
Demosi
a. Perusahaan dapat melakukan demosi 1.70 %
kepada karyawan dengan
10%
mempertimbangkan kemampuan dan
prestasi kerja, loyalitas, etos kerja, karyawan yg
kejujuran, disiplin, dan diketahui dan puas
disetujui oleh manajemen. karyawan yg
b. Demosi berpengaruh terhadap gaji tdk puas
karyawan Prosedur PHK
tidak kumpul
Jenis PHK yang terjadi di PT.Inti
pratamak dibagi menjadi 3, yaitu PHK
88.30 %
dengan alasan mendesak (termination),
pengunduran diri karyawan (resign), dan
berakhirnya masa kontrak. PHK dengan Jumlah karyawan yang puas
alasan mendesak terjadi karena kinerja dan tidak puas
karyawan tidak sesuai dengan yang Dari hasil kuesioner diketahui
diharapkan dan adanya pelanggaran yang bahwa mayoritas karyawan (88.30%)
dilakukan oleh karyawan terhadap per menyatakan puas bekerja di PT.Maju
aturan-peraturan perusahaan. Karyawan bersama dan hanya 10% dari karyawan
yang telah mendapat surat peringatan yang tidak merasakan ketidakpuasan kerja.
sebanyak tiga kali akan dikenakan prosedur Meskipun hanya 10%, namun perusahaan
PHK. tidak bisa mengabaikan hal tersebut karena
ketidakpuasan kerja dapat menimbulkan
Permasalahan dalam PT.Maju kerugian bagi perusahaan itu sendiri jika
bersama tidak dicari apa penyebabnya dan dicari
Berdasarkan informasi diatas dan solusinya.
hasil wawancara, diperoleh beberapa
masalah yang dihadapi pada manajemen
karir yang ditrapkan PT.Maju bersama,
antara lain :
1. Tidak adanya program pengembangan
karyawan di perusahaan karena belum
adanya manajemen karir yang terpadu
dan efektif.
2. Sulitnya memantau kinerja karyawan
karena jumlah karyawan yang cukup
banyak sehingga manajer departemen
harus mencari data kinerja karyawan
yang bersangkutan dan hal tersebut
sangat menyita waktu. Selain itu
penilaian kinerja selama ini hampir
tidak pernah dilaksanakan.
3. Tidak adanya kompensasi yang tepat
yang diberikan kepada karyawan agar
lebih termotivasi.
Penyebab Ketidakpuasan Karyawan

17 % Penilaian
% kinerja Penilaian kinerja karyawan
Kompensasi akan dilakukan oleh atasan langsung
dari karyawan yang bersangkutan.
22.60 %
Setelah seluruh proses penilaian
Pengemban selesai maka akan diadakan appraisal
gan interview, dimana atasan sebagai
3.80 % karyawan
Manajemen penilai akan mendiskusikan hasil
Ka rir penilaian kinerja tersebut dan
3 .43 memberikan umpan balik bagi
karyawan. yang bersangkutan. Agar
penilaian kinerja yang dilakukan dapat lebih
akurat, maka periode penilaian dilakukan
setiap enam bulan atau dua kali penilaian
Dari gambar diatas terlihat bahwa dalam satu tahun. Dengan periode
masalah utama penyebab ketidakpuasan penilaian yang relatif lebih pendek
kerja karyawan adalah manajemen karir. disbandingkan dengan yang selama ini
Untuk itu departemen SDM perlu dilakukan perusahaan, diharapkan penilaian
mendesain ulang manajemen karir yang kinerja ini dapt benar-benar menilai kinerja
baik. Dengan memiliki manajemen karir karyawan yang sebenarnya sehingga dapat
yang baik, berarti perusahaan juga akan memotivasi mereka.
memiliki sistem penilaian kinerja,
manajemen kompensasi, dan program Desain Program Pengembangan Karyawan
pengembangan karir yang baik pula. Pada dasarnya pengembangan
adalah proses peningkatan kemampuan
Desain Sistem Penilaian Kinerja kinerja individu yang dicapai dalam rangka
Sistem penilaian kinerja yang baik mencapai karir yang diinginkan.
sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk Bagi perusahaan, pengembangan karyawan
menilai kinerja karyawannya sehingga merupakan investasi perusahaan dalam
perusahaan dapat membuat kebijakan SDM bidang sumber daya manusia. Untuk itulah
yang tepat. Mengingat besarnya perusahaan harus melakukan analisa
kemungkinan terjadi bias dalam proses kebutuhan sebelum memutuskan untuk
penilaian, maka perlu dipikirkan metode mengadakan progam pengembangan
penilaian kinerja yang paling tepat untuk karyawan.
kondisi perusahaan dan bagaimana Salah satu perbedaan antara
imlementasinya, sehingga tujuan dari pelatihan dan pengembangan karyawan
penilaian kinerja tersebut dapat terpenuhi. adalah peserta pengembangan adalah
karyawan yang direkomendasikan
Metode BARS atau dipersiapkan untuk menduduki
Dalam desain sistem penilaian posisi yang lebih tinggi.
kinerja yang diusulkan, metode yang dipilih Metode yang diusulkan adalah
adalah metode BARS dengan maksud agar kombinasi antara on-the-job training
bias yang mungkin terjadi dapat dengan off-the-job trai-
diminimalisir. ning. Mengingat durasi pelatihan untuk
Dalam metode ini, perusahaan pengembangan karyawan relatif lama,
akan menyusun key performance indicator maka tidak cukup hanya dilakukan dengan
(KPI) untuk setiap departemen dan level metode off-the-job training seperti
jabatan yang diturunkan dari job classroom, namun para trainee juga harus
description. Setiap indikator kinerja akan belajar langsung di tempat kerja yang
diberi nilai antara 1 sampai 5, dimana sebenarnya.
angka 1 menunjukkan kinerja yang sangat Dalam mendesain program
buruk dan angka 5 menunjukkan kinerja pengembangan karyawan, perusahaan
yang sangat baik. Untuk meminimalisir membutuhkan informasi dari hasil penilaian
bias, maka untuk setiap indikator dan kinerja untuk menentukan materi pelatihan
setiap nilai dibuat uraian atau anchored dan karyawan yang harus mengikuti
sehingga penilai harus berpatokan pada pelatihan. Untuk memastikan bahwa
anchored dari indikator-indikator tersebut program pengembangan yang dilakukan
sehingga subyektivitas dapat diminimalisir.
berjalan efektif, maka dilakukan evaluasi dipromosikan, dimutasi, di demosi atau
empat tahap yaitu reaction, learning, bahkan di PHK. Agar memotivasi karyawan,
behavior, dan result. Tidak cukup hanya maka karyawan yang memiliki kinerja yang
melihat reaksi dari peserta, apakah mereka sangat baik selam 4 periode penilaian
menikmati pelatihannya, materi, dan berturut-turut akan mendapat kesempatan
trainernya, tp juga harus dipastikan bahwa untuk ikut pengembangan karyawan
aka nada perubahan knowledge dan skill sebagai persiapan promosi jabatan jika ada
dari peserta sehingga siap untuk posisi yang kosong.
menduduki posisi yang lebih tinggi dengan Usulan tentang promosi, mutasi,
tanggungjawab yang lebih berat. atau demosi akan ditindaklanjuti oleh
Diharapkan dengan mengevaluasi learn- departemen SDM dengan memberikan
ing dan behavior peserta pengembangan, pengembangan knowledge dan skill bagi
maka perusahaan akan mendapat return karyawan yang bersangkutan dan
dari investasi yang telah dilakukan. kemudian dievaluasi. Jika hasil evaluasi
pengembangan karyawan sangat baik,
Replacement Chart maka promosi jabatan akan dilanjutkan.
Namun jika karyawan yang bersangkutan
Replacement chart adalah
gagal dalam evaluasi pengembangan, maka
gambaran singkat mengenai siapa yang
karyawan tersebut akan dikembalikan ke
mengganti siapa apabila suatu jabatan atau
posisi semula.
posisi kosong. Replacement chart
Kenaikan jabatan ke posisi yang
disajikan dalam bentuk seperti struktur
lebih tinggi tentu akan berdampak pada
organisasi dengan menyebutkan kandidat-
kompensasi yang diterima. Karena pada
kandidat yang akan dipromosikan beserta
dasarnya karyawan yang mendapat
kualifikasinya, seperti pengalaman, hasil
kesempatan promosi adalah karyawan
evaluasi kinerja, hasil evaluasi
yang memiliki kinerja yang baik, maka
pengembangan karyawan, keahlian, dll.
karyawan tersebut akan mendapat
kenaikan gaji. Selain itu, jika karyawan
Kebijakan Kompensasi
tersebut naik ke level manajerial maka
Kompensasi yang selama ini
akan mendapat tunjangan jabatan dan
diberikan oleh perusahaan berupa gaji
tunjangan telepon. Hanya direktur dan
pokok, upah lembur, tunjangan kesehatan
manajer yang mendapat penempatan di
dan tunjangan hari raya.
luar kota yang memperoleh tunjangan
Seiring dengan adanya desain
rumah.
manajemen karir yang lebih baik dari yang
selama ini diterapkan, maka kompensasi
Kesimpulan
yang diberikan kepada karyawanpun juga
mengalami penyesuaian. Dari hasil Dari survey kepuasan kerja
wawancara dengan bagian HRD, selain karyawan diperoleh data bahwa hanya
kompensasi di atas perusahaan juga akan 10% karyawan yang merasakan
memberikan tunjangan makan, tunjangan ketidakpuasan. Dan sebagian besar
transport, tunjangan jabatan, tunjangan responden menyatakan bahwa sumber
telepon, tunjangan rumah, dan juga ketidakpuasan tersebut karena manajemen
kenaikan gaji sebesar 5% bagi karyawan karir. Manajemen karir yang ada selama ini
yang memberikan kinerja yang baik. belum berjalan maksimal karena
implementasi penilaian kinerja yang belum
maksimal yang berdampak pada karir dan
Desain Manajemen Karir
kompensasi karyawan. Penilaian kinerja
Manajemen karir yang baik akan
yang diusulkan adalah meng-gunakan
membantu perusahaan mengurangi tingkat
metode BARS yang dilengkapi dengan
perputaran karyawan karena karyawan
appraisal interview dan dilakukan setiap
akan merasa dihargai prestasinya, dapat
enam bulan. Informasi yang diperoleh dari
lebih termotivasi dan dapat membangun
penilaian kinerja akan digunakan untuk
loyalitas karyawan.
membuat program pe-ngembangan dan
Penilaian kinerja yang dilakukan
menentukan kompensasi bagi karyawan.
secara berkala setiap enam bulan sekali
Pengembangan karyawan menggunakan
akan memberikan informasi yang
baik metode on-the-job maupun off-the-
digunakan untuk menentukan karyawan
job.
yang mana yang diusulkan untuk
Daftar Pustaka
Dessler, Gary, “Manajemen Sumber Daya
Manusia”, Gramedia , edisi ke-9
(2004a), Jilid I, Jakarta, 2004.

Dessler, Gary, “Manajemen Sumber Daya


Manusia”, Gramedia , edisi ke-9
(2004b), Jilid I, Jakarta, 2004.

Mondy, R. Wayne, “Human Resource


Management”, Prentice hall, 11th
edition, 2010.

Rivai, Veithzal, Sagala, Ella J., “Manajemen


Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan”, Raja
Grafindo Perkasa, edisi ke-2, 2009.

Sutrisno, Edi, “Manajemen Sumber Daya


Manusia”, Kencana Prenada Media
Grup, edisi ke-1, Jakarta, 2009.

Anda mungkin juga menyukai