1910 9504 1 PB
1910 9504 1 PB
1 Tahun 2020 | 54 – 65
yang didalamnya terkandung nilai-nilai langsung dan tidak langsung di setiap mata
Pancasila yang merupakan dasar dari nilai pelajaran. Penerapan langsung itu ada pada
karakter Pancasila. jadi paling banyak mata pelajaran agama dan ppkn, dan selain
penerapan nilai-nilai pancasila secara tidak mata pelajaran itu adalah tidak langsung
langsung itu berupa pembiasaan. yaitu dalam bentuk pembiasaannya saja,
Pengembangan moral peserta didik di dalam kegiatan ekstrakulikuler seperti
lingkungan sekolah merupakan suatu hal kegiatan pramuka, bermusyawarah dan lain-
yang sangat wajib dilakukan agar peserta lain itu harus lebih di latih lagi.
didik menjadi output yang sesuai dengan Peran pancasila dalam
nilai-nilai atau karakter Pancasila. mengembangkan moral guru sangatlah
Pendidikan kewarganegaraan yang penting, dimana guru disini sebagai panutan
mengembang nilai-nilai Pancasila dan cerminan bagi peserta didik, untuk itu
merupakan ujung tombak bagi keberhasilan guru diharuskan untuk berjiwa pancasila dan
dalam penerapan nilai-nilai Pancasila atau UUD 1945 dalam menjalankan proses
membentuk moral peserta didik agar belajar mengajar dan membimbing peserta
menjadi manusia yang kuat akan mental didik seutuhnya untuk menjadi manusia
Pancasila meskipun globalisasi masuk yang berpancasila seperti;
dalam bangsa Indonesia. Pendidikan adalah 1. Guru menghormati hak individu, agama,
hal yang paling mendasar dalam penerapan dan kepercayaan kepada tuhan YME.
nilai-nilai Pancasila dan membentuk moral 2. Guru menghormati dan membimbing
peserta didik, dari dunia pendidikan akan peserta didik.
terlihat output yang nyata yang bisa 3. Guru melatih peserta didik memecahkan
dijadikan patokan atau sebuah contoh yang masalah.
positif dalam kehidupan masyarakat bangsa 4. Guru memiliki kejujuran profesional
Indonesia.
moral dalam menerapkan kurikulum.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam
masyarakat sekitar.
Membangun Moral Staf/Pegawai di
Lingkungan Lembaga Pendidikan Nilai-nilai Pancasila tidak hanya
Guru sebagai pendidik mempunyai mengandung nilai-nilai budaya, tetapi juga
peranan penting d a l a m membentuk sebagai sumber dari segala sumber hukum
karakter peserta didik. Sehingga yang ada di Indonesia. Dalam perwujudan
diharapkan peserta didik dapat cita-cita mulia dalam sebuah kehidupan
menerapkan perilaku yang positif nasional. Nilai-nilai Pancasila yaitu sebuah
dilingkungan sekolah dan khususnya di nilai yang harus diimplementasikan ke
masyarakat. dalam norma, pengembangan moral, aturan
Proses belajar mengajar khususnya di hukum, dan kehidupan bangsa. Sehingga
bidang study PPKn guru di haruskan untuk dapat disimpulkan, Bangsa Indonesia telah
memiliki 5 karakter yang harus dikuasai, memiliki dasar falsafah yang sangat kuat
yang awalnya ada 36 karakter nilai P4 dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
sekarang di rubah menjadi 5 karakter pada dan bernegara.
penguatan pendidikan karakter (PPK) Lembaga pendidikan merupakan
sebagai poros perbaikan pendidikan nasional sebuah hal yang mendasar dan utama dalam
yaitu: 1). Religius 2). Nasionalisme 3). penerapan nilai-nilai Pancasila untuk
Mandiri 4). Integritas 5). Gotong royong membangun moral staff/karyawan yang
Dimana ke 5 karakter tersebut harus di berkerja dalam sebuah lebaga dan
aplikasikan dalam pembelajaran secara memberikan contoh yang besar terhadap
Indonesia itu sendiri yang telah tumbuh dan baru, sepeda motor baru dan lain sebagainya.
berkembang semenjak lahirnya bangsa Dari kejadian tersebut dapat kita simpulkan
Indonesia. Agar nilai-nilai dari Pancasila bahwa teori yang di pelajari di sekolah masih
tersebut bisa di jaga dan di amalkan maka di belum di praktekkan sepenuhnya.
perlukan pendidikan. Dengan demikian ke-3 Pengoptimalan nilai-nilai Pancasila
fungsi tersebut mengarah terhadap generasi dapat di laksanakan apabila di dalam diri
penerus khususnya peserta didik peserta didik telah terdapat kesadaran diri
Penerapan nilai-nilai Pancasila oleh bahwasannya Pancasila adalah cerminan
lembaga pendidikan terhadap peserta didik bangsa Indonesia yang baik dan sesuai
sangat penting, dan yang pertama adalah dengan harapan nenek moyang kita dulu.
membangun moral peserta didik dengan Mendalami sejarah perjuangan para
bertujuan sesuai dengan karakter bangsa pahlawan yang mati-matian merebut
yang tertuang di dalam Pancasila. Oleh kembali kemerdekaan Indonesia yang
karena itu generasi penerus khususnya pernah di renggut secara paksa oleh para
peserta didik harus mempunyai ilmu penjajah dan merumuskan sebuah dasar
pengetahuan yang luas untuk bisa yang amat penting seabagai cerminan
mempertahankan nilai Pancasila dan karakteristik bangsa Indonesia yang mampu
mempunyai filter terhadap budaya luar. mempersatukan seluruh rakyat Indonesia
berhubungan dengan hal tersebut maka dalam satu kesatuan yaitu Pancasila, dengan
pendidikan di butuhkan sebagai sarana mendalami sejarah proses tersebut peserta
pembangunan karakter dan intelektual agar didik mengetahui keras dan beratnya
peserta didik mampu menjadi masyarakat perjuangan para pahlawan untuk
Indonesia yang baik, dan sesuai dengan mendapatkan kemerdekaan sehiangga ia
tujuan sisdiknas sebagai masyarakat Indonesia yang sekarang
Di era sekarang yang semakin bisa hidup tenang dan aman dari penjajah.
canggih dengan segala macam teknologi, dengan usaha tersebut di harapkan peserta
banyak masyrakat Indonesia yang didik mampu memperbesar rasa
terpengaruh oleh budaya barat, khususnya nasionalismenya terhadap tanah air sehingga
generasi muda atau peserta didik. Ini di mampu mempengaruhi karakteristik
sebabkan karena kurangnya rasa moralnya agar sesuai dengan apa yang
nasionalisme cinta terhadap tanah air. Hal terkandung dalam pancasila.
tersebut menunjukkan bahawa pendidikan
yang mereka tempuh di sekolah hanya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam
tertata dan terlihat di dalam teori saja, bukan Membangun Moral Staf/Pegawai di
termasuk penerapannya. Kendala itu Lingkungan Lembaga Pendidikan
menjadi pintu gerbang masuknya globalisasi Nilai-nilai Panasila yang terkandung
yang lebih di terapkan oleh peserta didik dan dalam sila I sampai dengan sila V
mengesampingkan teori yang mereka merupakan cita-cita harapan, dambaan
pelajari di sekolah. Sebagaimana yang dapat bangsa indonesia yang akan diwujudkan
kita lihat sekarang, banyaknya generasi dalam berbagai bidang dikehidupan bangsa
muda yang berperilaku menyimpang dari Indonesia. Seharusnya nilai-nilai Pancasila
Pancasila. contoh: banyaknya kasus tersebut dapat diimplementasikan dalam
pembegalan yang dilakukan oleh pemuda berbagai aspek kehidupan bermasyarakat,
yang masih menyandang status pelajar, saat berbangsa dan bernegara. Tanpa terkecuali,
di tanyakan oleh aparat penyebab pemuda siapapun asalakan menjadi warga negara
tersebut nekat melakukan pembegalan Indonesia, pejabat negara, aparatur
adalah karena ia ingin membeli smartphone pemerintahan keseluruhannya harus
1. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan|61
Ani Sulianti, Yusuf Efendi & Halimatus Sa’diyah | Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Lembaga
Pendidikan
orang lain dalam menghadapi persaingan yang terjadi pada perubahan bangsa
global dan masalah yang akan timbul dalam Indonesia. Staf atau karyawan dalam
kehidupan bermasyarakat. Selain itu, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
penerapan nilai sila ketiga ini terwujud membangun moral harus diupayakan dengan
dengan adanya Persatuan Guru Republik berbagai cara apalagi dilingkungan lembaga
Indonesia yang disingkat PGRI. Disini bisa pendidikan yang mendasar perkembangan
dilihat bahwa tidak adanya perlakuan yang moral yang nantinya akan dijadikan sebuah
membedakan antar satu dengan lainnya patokan atau contoh perilaku moral oleh
dalam sebuah lembaga pendidikan, seluruh masyarakat. Karena dimulai dari
melainkan untuk terwujudnya sebuah tujuan pendidikan perkembangan moral setiap
dari pendidikan nasional. individu akan terlihat perubahan yang
4. Implementasi Sila Kerakyatan dalam menunjukkan sikap atau perilaku yang
Pendidikan. sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Penerapan dari sila ke empat yaitu Staf atau karyawan yang ada dalam
dengan adanya usaha-usaha dari lembaga lembaga pendidikan berarti mereka harus
pendidikan terhadap sekolah demi kamujan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila
dunia pendidikan. Sehingga, aturan dari dan mengembangan moral sesuai dengan
pemerintahan terhadap sekolah dalam nilai-nilai Pancasila. Perilaku yang
mengimplementasikan sila ke empat dari mengembangkan moral sesuai dengan nilai-
Pancasila bisa berjalan sesuai dengan nilai yang mencerminkan masyarakat
harapan. bangsa Indonesia.
Implementasi yang demikian dapat 5. Implementasi Sila Keadilan dalam
terwujud melalui permusyawaratan yang Pendidikan.
dilakukan oleh guru-guru di sekolah. Perlakuan yang adil di segala bidang
Sedangkan implementasi kerakyatan bagi kehidupan terutama di segala bidang yang
staf dan karyawan di dalam lembaga ada di lingkungan lembaga pendidikan.
pendidikan adalah terjadinya komunikasi Implementasi dari sila ke lima dalam
lebih dari dua pihak yang terjadi di lembaga lembaga pendidikan yaitu memberikan suatu
pendidikan, contohnya staf atau karyawan di keadilan yang berbentuk aturan secara
perbolehkan bertanya mengenai merata yang dapat diterapkan keseluruh
perkembangan pendidikan dilingkungan lembaga pendidikan sehingga tidak ada
lembaga pendidikan tanpa ada rasa paksaan terjadinya suatu hal yang merasa bahwa
atau ancaman dari pihak lain. Dari contoh keadilan hanya untuk yang mempunyai
yang sederhana saja bisa dijadikan bahwa kedudukan. keadilan disini merupakan
implementasi tidak sulit apabila ada sebuah langkah awal dalam
kemauan untuk merubah perilaku dan mengimplementasikan sila ke lima agar bisa
tingkah laku apabali ada keiingin yang dijadikan sebuah contoh dalam lingkungan
mendorong dari dalam diri di setiap individu pendidikan terutama di dalam lingkungan
untuk menjadi contoh dalam kehidupan sekolah dasar, menengah pertama, dan
masyarakat. menengah atas.
Pendidikan sekarang ini bukan lagi Lembaga pendidikan saat ini tidak
pendidikan yang terjadi dengan cara dua membeda-bedakan dari kalangan mampu
komunikasi melainkan bisa lebih dari dua ataupun yang kaya dalam menjalankan
komunikasi sesuai dengan perkembangan moral sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
untuk tetap ditegakkan meskipun perubahan Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20.
yang sangat pesat terjadi di bangsa Tentang sistem pendidikan nasional.
Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
Indonesia. Melainkan pembangunan moral Jakarta: Rajawali Press.
pada staf atau karyawan harus menjadi Jazim Hamidi & Mustafa lutfi. 2010. Civic
patokan dan contoh yang nyata di Education Jakarta: Gramedia Pustaka
lingkungan lembaga pendidikan. Utara.
Lexy J. Moleong. 2000. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
SIMPULAN Karya.
1. Pancasila dalam membangun moral Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan.
peserta didik sangatlah berpengaruh, Yogyakarta: Paradigma.
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila
peserta didik dapat menjadi warga
Yogyakarta: Paradigma.
negara yang baik yaitu dengan Pusat Perbukuan. 2010. Pedoman Penelitian
menerapkan nilai nilai yang terkandung Buku Pengayaan Kepribadian. Jakarta:
pada Pancasila, mulai dari penerapan Depdiknas.
Republik Indonesia. (1989). Undang-Undang
sila pertama hingga sila terakhir, dengan
Republik Indonesia No 2 tentang Sistem
demikian peserta didik tidak hanya Pendidikan Nasional dan Penjelasannya.
mengembangkan daya intelektualnya Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang
namun juga sikap dan perilakunya. Republik Indonesia No 20 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peran pancasila dalam mengembangkan
Sulianti, Ani. 2018. Revitalisasi Pendidikan
moral guru sangatlah membantu, hal ini Pancasila Dalam Pembentukan Life
bertujuan untuk menunjang Skill. Citizenship jurnal Pancasila dan
keberhasilan peserta didik dalam proses Kewarganegaraan, 6 (2), PP. 110-117.
DOI: http://e-
belajar mengajar, untuk itu guru di journal.unipma.ac.id/index.php/Citizens
haruskan memiliki 5 karakter untuk hip.
memfasilitasi belajar mengajar terhadap Syahrial Syarbani. 2011. Pendidikan Pancasila.
peserta didik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Umar Tirtarahardja dan La Sula. 2005.
Pengantar Pendidikan. Jakarta: Remaja
DAFTAR PUSTAKA
Cipta.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar. 2008. Evaluasi
Program Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.