Tugas Kelompok 1 Angkatan 6 - Wog
Tugas Kelompok 1 Angkatan 6 - Wog
TAHUN 2021
1. Pola pelayanan teknis fungsional
Pola pelayanan fungsional yaitu pola pelayanan umum yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya. Contoh pola pelayanan teknis
fungsional yang dapat kita lihat saat ini adalah pemungutan pajak yang dilakukan oleh Kantor
Pelayanan Pajak atau pengurusan izin berlayar oleh kantor syahbandar. Kedua pelayanan
tersebut masing-masing dilakukan oleh lembaga yang memang sesuai dengan kewenangannya.
Contoh lainnya adalah pengurusan sertfikat tanah oleh kantor perwakilan BPN di tiap wilayah.
Pola pelayanan terpadu satu atap merupakan pola pelayanan yang dilakukan secara
terpadu pada satu instansi pemerintah yang masih terkait sesuai kewenangan masing-masing.
Pola pelayanan jenis ini tidak meleburkan kewenangan beberapa instansi yang ada di dalamnya.
Pegawai yang memberikan pelayanan masing-masing mewakili instansi yang menugaskannya.
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) adalah sistem administrasi yang
dibentuk berdasarkan kerjasama secara terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan
Provinsi/Daerah, dan PT. Jasa Raharja (Persero) untuk kepentingan pelayanan masyarakat.
Kemudian diproses secara terintegrasi dan terkoordinasi secara cepat, tepat, transparan,
akuntabel, dan informatif.
a. Dirlantas Polda
b. Pelayanan Dispenda
Hasil penerimaan PKB ini paling sedikit 10 persen. Termasuk bagi hasil
kepada kabupaten atau kota. Hasil itu nantinya untuk dialokasikan di
pembangunan dan pemeliharaan jalan, serta peningkatan moda-sarana
transportasi umum.
Fungsi Samsat selanjutnya dari kerja sama dengan PT. Jasa Raharja.
Mereka bertugas menerima dan mengelola pembayaran sumbangan wajib dana
kecelakaan lalu lintas, serta angkutan jalan yang terdiri dari:
Merupakan pola pelayanan publik yang diberikan secara tunggal oleh suatu unit kerja
pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang
bersangkutan. Pola pelayanan jenis ini merupakan salah satu bentuk kelembagaan Whole of
Government (WoG) yang lebih utuh, di mana pelayanan publik disatukan dalam satu unit
pelayanan saja, dan rantai izin sudah dipangkas menjadi 1 (satu) saja. WoG merupakan sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Contoh pola pelayanan jenis ini adalah pengurusan perizinan di Kantor Badan Koordinasi dan
Penanaman Modal (BKPM).
Pola Pelayanan Terpusat, yaitu pola pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu
instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah
lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan. Pola ini mirip
dengan pelayanan satu atap dan pelayanan satu pintu. Perbedaannya tergantung pada
sejauhmana kewenangan koordinasi yang diberikan kepada koordinator
Contohnya adalah di pemerintahan untuk kita mengurus masalah listri, semua terpusat
di PLN, untuk pengurusan jaminan sosial untuk pegawai negeri dan keluarga nya semua
terpusat di BPJS, untuk pengurusan pelayanan pajak penghasilan dan harta kekayaan semua
terpusat di Kantor Pelayanan Pajak, untuk pengurusan pelayanan KTP, Akta Lahir dan akta nikah
semua terpusat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL),untuk
kepengurusan sertifikat hak milik tanah terpusat di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN),
untuk kepengurusan pembuatan Surat Izin Mengemudi terpusat di SATPAS tiap daerah, untuk
kepengurusan izin usaha, izin praktik dokter, izin operasional RS semua terpusat di Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PPTSP), untuk pengurusan
kepegawaian ASN di daerah terpusat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan masih banyak
lagi pelayanan yang diberikat terpusat oleh pemerintah, agar tidak ada tumpang tindih.
Pola pelayanan yang paling maju dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi yang merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan yang bersifat
elekronik atau on-line sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas
masyarakat pengguna. Pola pelayanan elektronik lebih efisien jika dibandingkan dengan
pelayanan lainnya. Masyarakat sebagai pengguna tidak perlu mendatangi kantor untuk
mengurus keperluannya. Masyarakat cukup mengakses portal yang disediakan oleh instansi
sehingga dapat mengurusnya dimana saja asalkan terdapat jaringan internet. Dengan demikian
lebih menghemat waktu dan biaya. Contoh pelayanan elektronik yang disediakan pemerintah
adalah E-Samsat, E-Paspor, dan lain-lain.