K 3
K 3
1.1 Sebelumnya kita harus mendapatkan SUMBER INFORMASI yang akurat. Dari
sumber informasi tersebut baru kita lakukan identifikasi, kemuadian dikelompokan dan
diarsipkan dengan baik.
1.2 Dapat, dengan memperoleh sumber informasi dan data yang sesuai dengan tempat
kerja kita, misalnya :
a. Peraturan K3 dari pihak yang berwenang
b. Asosiasi industri
c. Serikat Pekerja
d. Konsultasi, spesialisasi / Ahli K 3
e. Peraturan Perundang-undangan dan Standar
f. Basic data Kecelakaan Kerja Nasioanal
g. Situs Internet dan Jurnal
h. Spesifikasi dan Panduan dari pabrik
i. Persyaratan dari pelanggan
1.3 Ya, bahwa setiap kejadian dengan K 3 harus kita catat dengan baik, ada tim Khusus
yang menangani K3 dan ruang secretariat/arsip yang memadai.
2.1 - melakukan prioritas dengan logika HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment
and Determining Control)
- Identifikasi bahaya yang ada
- Lakukan penilaian resiko
- Temukan pengendaliaanya, lakukan sesuai komitmen/prioritas :
* nilai resiko paling tinggi
* paling menguntungkan dari segi biasa
* paling disenangi pemangku kepentingan
* ketaatan terhadap peraturan
* tingkat kedaruratan
Tingkat Keparahan
Penilaian Risiko
Ringan (1) Sedang (2) Berat (3)
Sering (3) 3 6 5
Kemungkinan
Kadang-kadang (2) 2 4 6
terjadi
Jarang (1) 1 2 3
4.1 Akses sumber informasi guna menjamin sistem Manajemen K3 maka perusahaan
perlu menyusun system komunikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem
Manajeman K3.
Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesame bagian
dalamstruktur organisasi perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain
seperti kontrktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak
ketiga yang bekerja sama dengan perusahaan berkaitan dengan K3.
4.2 untuk menindaklanjuti Masukan dari eksternal, kita memerlukan komunikasi dengan
eksternal anatara lain :
1. Sistem manajemen K3 dari eksternal, termasuk persyaratan-persyaratanK3 untuk
tamu
2. Kinerja K3 dari pihak luar yang memeberi masukan
3. hasil pemeriksaan dan pemantauan K3
4. Prosedur evakuasi darurat
5. hasil investigasi kecelakaan, ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan dan
tindakan pencegahan
6.APD yang digunakan di tempat kerja
4.3 Masukan dari internal bahan evaluasi bagi pemangku kepentingan , beberapa
informasi yang diperlukan antara lain :
1. Komitmen Perusahaan thd penerapan K3 di tempat kerja
2. Program-program yang berkaitan penerapan K3 di tempat kerja
3. Identifikasi bahaya, penilaian, pengendalian risiko K3 di tempat kerja
4. Prosedur kerja, instrksi kerja, diagram alaur proses kerja sert
material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja
4.4 Identifikasi, mendokumentasikan dan menindaklanjuti bagian yang perlu ditingkatkan
antara lain :
1. tujuan K3 dan aktivitas peningkatan berkelanjutan lainnya
2. Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja
3. perkembangan aktivitas pengendalian bahaya di tempat kerja
4. perubahan-perubahan manajemen perusahaan yang mempengaruhi penerapan K3
di tempat kerja.