Anda di halaman 1dari 3

Siapapun Capresnya, Cawapresnya Puan Maharani

Masih ingat dengan kalimat tersebut ?

Sedikit menilik kebelakang, sebelumnya diberitakan di media bahwa ada rekaman berdurasi 3 menit 46
detik yang diduga Bambang Pacul yang diduga merupakan Ketua DPD PDIP Jateng dimana sebelumnya
beliau juga bersuara keras dalam komentarnya menanggapi Ganjar yang tidak di undang dalam acara
yang di hadiri kepala daerah dari PDIP di Jateng dan elit-elit politik PDIP di Jateng.

Saya sebelumnya merasa sedih sebagai seorang loyalis PDIP sejak dulu, dimana Partai pemenang dan
pengusung utama Presiden terpilih hanya memiliki keinginan mengusung kadernya sebagai Wakil
Presiden yang kemungkinan didasari oleh sifat tau diri tetapi memaksakan kehendak pada sosok
tertentu.

Walaupun Belanda masih jauh dan kita masih menghadapi pandemi Covid (garis bawahi masih
menghadapi) tetapi kacamata saya melihat bahwa pemaksaan itu bisa terjadi hanya untuk memenuhi
ego politik pribadi padahal yang dipertaruhkan adalah nasib semua bangsa karena saya percaya bahwa
sebuah bangsa akan mampu berkembang lebih baik ditangan pemimpin yang juga lebih baik seperti yang
saya yakini sebelumnya terhadap sosok seorang Joko Widodo sejak ia memimpin Solo dan kemudian
Ibukota Jakarta.

Desas-desus berkata bahwa kader-kader PDIP mendapat instruksi untuk memasanga Baliho Puan
Maharani di seluruh Indonesia hal yang kemungkinan benar melihat banyak dan masifnya baliho-baliho
Puan Maharani di seluruh Indonesia saat ini.

Dan Jika ini benar terjadi ada instruksi sebagai loyalis yang bukan kader yang sejak dulu memilih PDIP
sebagai pilihan politik, saya merasa kecewa.

Puan Maharani berhak melakukan hal tersebut sebagai salah satu cara menaikkan elektabilitasnya yang
masih rendah dan kalah jauh, jaaaaauhhhhhhhh banget dari Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP dan
berasal dari daerah bukan dari pusat.
Dimasa saat ini rasanya hal demikian tidaklah tepat karena kita sebagai bangsa sedang bergulat dengan
pandemi Covid dimana saat ini banyak rakyat jelata yang menjadi susah dikarenakan ekonomi yang sulit
sementara disisi lain seorang elit politik yang juga ketua DPR malah mencoba mencari panggung
mengeluarkan biaya besar terlepas pesan dalam tersebut adalah hal baik tentang Covid maupun
kebhinekaan serta dapat membantu pengusaha yang bergerak di bidang baliho tau pengiklanan.

Kita baru saja di sajikan beritakan mengenai kedermawanan seorang Akidi Tio di Palembang yang
meskipun sudah almarhum mampu memberikan hal yang sangat luar biasa yaitu memberi sumbangan
sebesar 2 triliun rupiah kepada Kapolda Sumsel untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan .

Banyak rakyat kecil sedang harap-harap cemas mengenai kehidupan yang semakin sulit akibat efek
pandemi Corona kalau tidak bisa membantu setidaknya tidak mencari panggung, tunjukkan sedikit
empati sebagai seorang manusia apalagi seorang pejabat penting di negeri ini.

Sudah pasti membuat baliho seperti itu membutuhkan biaya yang besar, akan lebih bermanfaat jika
diberikan langsung kemasyarakat kecil dan saya rasa sebagai tokoh publik, seorang pemimpin dan
pejabat publik pastinya akan mendapat sorotan ketikan melakukan hal-hal tersebut.

Pertanyaannya.

Setidak terkenal itukah seorang Puan Maharani, Ketua DPR, pemilik suara pemilih terbanyak dalam
pemilihan legislatif tahun 2019, mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Kemanusiaan dan
Kebudayaan yang membawahi Kementrian Agama, Kementrian Kebudayaan Riset dan
Teknologi,Kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial dan Kementrian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang merupakan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP, putri dari
Presiden ke-5 Indonesia, cucu dari Pahlawan Indonesia serta Presiden pertama Indonesia Soekarno ?

(Saran saya segera ganti pembisik anda.)

Hal yang berbeda ketika saya melihat sosok Ganjar Pranowo yang dalam beberapa kesempatan menyapa
anak-anak atau pelajar dalam berbagai media dan tidak lupa memberikan pemahaman terhadap kondisi
saat ini serta memberi semangat kepada mereka.
“Rambutnya bagus, telinganya halus, hidungnya Pak Ganjar mancung. Lho ternyata tidak berkumis,”
kalimat yang terucap dari Polah Carissa saat berjumpa Ganjar dan diperbolehkan menyentuh wajah
Ganjar Pranowo.

Carissa merupakan seorang bocah penyandang tunanetra yang dengan riang mengunggah keinginannya
bertemu dengan Ganjar Pranowo.

Dikesempatan yang lain sebuah video viral di tiktok perihal percakapan Ganjar Pranowo dengan seorang
bocah bernama Christoper saat iya menyambangi fasilitas isolasi di Jawa Tengah.

Christhoper dengan lucunya menjawab semua pertanyaan Ganjar dengan santai tanpa merasa kikuk
seolah berbicara kepada teman sendiri.

Rakyat saat ini tidak butuh pemimpin yang menonjolkan ego identitas dalam pertarungan politiknya, hal-
hal sederhana terkadang lebih menggetarkan jiwa.

Dengan ini saya pribadi mendukung Ganjar Pranowo, Pak Ganjar Gassss POLLL!!!

Anda mungkin juga menyukai