Anda di halaman 1dari 3

ASMA BRONKIAL

 Mengi saat ekspirasi;


 Riwayat: batuk lebih berat saat malam, mengi
 berulang, sulit bernapas, dada seperti diikat (chest tightness);
 Timbul atau makin berat saat malam hari;
 Gejala semakin berat pada musim tertentu;
 Riwayat eksim, keluarga ada riwayat asma atau atopi;
 Semakin berat saat terpapar faktor risiko (aler gen): debu, tungau, hewan, jamur, bahan kimia,
aerosol, asap rokok, biomass fuel, perubahan tungau, obat (aspirin, penyekat B). olah raga,
polen,infeksi pernapasan, stress emosional
 Perbaikan setelah pemberian antiasma

Pemeriksaan fungsi paru (severity, repairability,variability) untuk mengkonfirmasi diagnosis:

l. Spirometri
peningkatan FEV1 > 12% dan > 200cc setelah pemberian bronkodilator, hasilnya reversibel.

2. PEF (peak expiratory flow)


 Peningkatan 60 cc/menit setelah inhalasi bronkodilator atau <'.20% dibandingkan PEF sebelum
pemberian bronkodilator
 Atau variasi diurnal. PEF ~ 20% (dengan 2x pembacaan setiap harinya).
3. Pemeriksaan tambahan lainnya
 Skin test dengan mengukur IgE spesifik di serum
 untuk menentukan ada alergi

BRONKIEKTASIS
 Pada umumnya batuk berdahak. beberapa batuk kering lama. Sputum mukoid, mukopurulen (7 l
-97%), kental atau campuran ketiganya yang dikenal dengan sputum tiga lapis.
 Hemoptisis (50-70% kasus);
 Lemas, penurunan BB, mialgia:
 Dipsneu, mengi;
 Demam, nyeri dada pleuritik;
 Kor pulmonat
 Tidak ada atau riwayat merokok;
 Riwayat keluhan yang kronik;

Dari pemeriksaan fisis,


 dapat ditemukan takipneu,
 ronki basah {hingga 70% kasus) .
 mengi danjari tabuh.
 Jika disertai penyakit sistemik berat lainnya, dapat terjadi hipoksemia kronik, kor pulmonal, atau
gagal ventrikel kanan.

Pemeriksaan Penunjang
1. Foto toraks dada
 Dari foto polos, dapat terlihat gambaran seperti jalur tram. cincin, garis paralel dan struktur
tubular.
 Pada bronkiektasis sakular, terdapat gambaran ruang kistik, air-fluid level atau gambaran
honeycomb.
2. CT scan
 Menggambarkan dilatasi saluran napas pada kedua lobus dan lingula. Karakteristik: bronchial
tapering menurun, bronkus terlihat 1 cm pada tepi paru,rasio ukuran bronkoarteri meningkat
(tanda signet-ring) .
3. Bronkoskopi fiberoptik - mengetahui penyebab penyumbatan endobronkial.
4. Pemeriksaan sputum, kultur sputum, pewarnaan
 dapat ditemukan neutrofilia dan kolonisasi.
 Selain itu dapat dilakukan tes resistensi antibiotic (terutama pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa).
EFUSI PLEURA

Diagnosis
1. pemeriksaan fisis. akan didapatkan:
 Pergerakan dada tidak simetris
 Cairan >300 cc, bagian yang ada cairan: Perkusi red up, fremitus menghilang, suara napas
melemah-hilang, trakea terdorong ke kontralateral
 pemeriksaan cairan pleura (untuk mengetahui tipe transudat atau eksudat).
- Efusi pleura tipe eksudat, minimal 1 kriteria terpenuhi.
- Efusi pleura tipe transudat.
a. Protein cairan pleura/serum protein >0.5
b. LDH cairan pleura/LDH serum >0.6
c. LDH cairan pleura: lebih dari 200 JU atau 2/3 batas atas nilai normal di dalam serum
Jika efusi transudat, perlu dilakukan pengukuran perbandingan protein di dalam serum
dengan cairan pleura. Jika hasilnya :> 31 g/L (3.1 g/ dl). berarti efusi tipe transudat.

Pemeriksaan Penunjang
1. Foto toraks dada
- Posisi PA: sudut kostofrenikus tumpul (>500 cc).foto diambil dalam posisi duduk atau berdiri
- Lateral: sudut kostofrenikus tumpul jika carian >200 cc
- PA/ lateral: terdapat perselubungan homogen. radio-opak (putih), permukaan atas cekung
2. USG toraks
3. Pungsi pleura (torakosentesis) dan analisis cairan pleura
- Makroskopik: transudat Jernih, agak kuning).eksudat (warna lebih gelap, keruh), empyema (opak.
kental), efusi kaya kolesterol (berkilau), chylous (susu).
- Mikroskopik: leukosit <1000/mm3; leukosit meningkat, limfosit matur, (neoplasma, limfoma,
TBC): leukosit PMN yang mendominasi (pneumonia,pankreatitis).

HEMOPTYSIS

Anamnesis
- Tidak disertai mual dan muntah, berbusa. berwarna merah cerah atau merah muda dan
menggumpal
- Durasi batuk darah :
 Hemoptisis kronik, tapi sedikit-sedikit, kemungkinan karsinoma.
 Hemoptosis berulang selama berbulan-bulan hinga tahunan, kemungkinan bronkiektasis.
 Hemoptosis berhubungan dengan menstruasi,kemungkinan endometriosis paru.
- Warna dahak (merah segar, hitam), berbusa, ada campuran makanan
- Keluhan lain. seperti demam, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan dan nafsu makan,
keringat malam
- Riwayat penyakit dan konsumsi obat-obatan, seperti penyakit paru, jantung, gangguan kelainan
darah. pemakaian obat antikoagulasi. Pemasangan trakeostomi.

Pemeriksaan Fisis
- Tidak didapatkan darah pada orofaring dan nasofaring
- Terdapat ronki basah/ kering, pleural friction rub
- Pada jantung terdapat tanda gagal jantung, hipertensi pulmonal, stenosis mitral

Pemeriksaan Penunjang
- Foto toraks. DPL. ureum. kreatinin, urin lengkap.
- hemostatis; sputum BTA. Gram, kultur.
- resistensi obat; bronkoskopi bertujuan untuk menentukan lokasi dan memastikan diagnosis;
- bronkografi; angiografi pulmonal;
- dan CT scan toraks untuk menentukan terdapat bronkiektasis atau tidak.
-
PPOK

Anamnesis

 gejala sesak napas. Batuk kronis, produksi sputum kronis, dan terdapat paparan faktor risiko,
 Sesak napas pada pasien PPOK bersifat progresif, menetap, dan memburuk dengan olah raga/
aktivitas. Sedangkan batuk kronis bersifat intermiten dan mungkin unproductive.

Pemeriksaan fisis

 Dapat ditemukan barrel chest,


 penggunaan otot bantu napas,
 pelebaran sela iga,
 fremitus melemah,
 hipersonor, vesikuler normal/melemah,
 ekspirasimemanjang, wheezing.

Foto toraks

 Terdapat gambaran hiperinflasi, hiperlusen, diafragma mendatar, corakan bronkovaskular


meningkat, jantung pendulum.

Spirometri

dibutuhkan untuk memastikan diagnosis klinis dari PPOK.


Jika tidak memiliki fasilitas spirometri di tempat praktik, diagnosis PPOK dapat ditegakkan secara klinis.

- Pada pasien usia >40 tahun dengan gejala yang mengarah ke PPOK, sangat dianjurkan untuk
dilakukan tes spirometri.
- Setelah penggunaan bronkodilator, hasil VEP1IKVP < 70% (0.70) menjelaskan bahwa pasien
mengalami PPOK. Jika hasil >:0.70, berarti bukan PPOK.

Anda mungkin juga menyukai