MIKROKONTROLLER
DISUSUN OLEH:
AINUN NAJIB
3.31.19.0.01
LT2A
Tabel diatas menunjukkan konfigurasi pin pada portport mikrokontroler. Bit 2 – PUD =
Pull-up Disable, bila bit diset bernilai 1 maka pull-up pada port I/O akan dimatikan walaupun
register DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk menyalakan pull-up (DDxn=0, PORTxn=1).
Fungsi Delay
Menghasilkan delay dalam program-C. Berada pada header delay.h yang harus
diIncludekan sebelum digunakan. Sebelum memanggil fungsi, interrupsi harus dimatikan
terlebihdahulu, bila tidak maka delay akan lebih lama dari yang diharapkan. Juga sangat penting
untuk menyebutkan frekuensi clock chip IC AVR yang digunakan pada menu Project-Configure-C
Compiler-Code Generation.
Fungsi delay yang disediakan adalah:
• void delay_us(unsigned int n)
menghasilkan delay selama n µ-detik, n adalah nilai konstan
• void delay_ms(unsigned int n)
menghasilkan delay selama n mili-detik, n adalah nilai konstan
JALUR 3 JALAN
JALUR 4 JALAN
V. PEMBAHASAN
Flowchart
START 200ms delay
MERAH = JALUR
1,2,3
MERAH = JALUR HIJAU= 4
2,3,4
KUNING= 1
200ms delay
200ms delay
MERAH = JALUR
1,2,4
KUNING= 3
MERAH = JALUR
1,3,4
HIJAU= 2
1000ms delay
MERAH = JALUR
1,3,4
KUNING= 2
1000ms delay
200ms delay
MERAH = JALUR
1,2,4
HIJAU= 3
VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa langkah pertama yang harus
dilakukan dalam pemberian program pada mikrokontroller adalah mengatur PORT, hal ini
bertujuan untuk menentukan pengaturan fungsi PORT sebagai input atau output. Pada
praktikum ini PORTC diatur sebagai output yaitu dengan cara DDRC=0xFF. Dalam pemberian
nilai input, dapat menggunakan kode digital yaitu kode heksadesimal dan biner. Perbedaan
apabila menggunakan kode heksimal maka harus diawali dengan 0x, sedangkan kode biner
menggunakan awalan 0b.
Perintah selanjutnya yang digunakan dalam praktikum ini yaitu perintah delay, perintah
ini digunakan sebagai pemberian waktu tundaan, dimana memberikan waktu tundaan sesuai
dengan perintah tunda yang diatur dari satu program ke program selanjutnya.