Anda di halaman 1dari 26

PROSEDUR OPERASI STANDAR

LAYANAN INKUBASI TENANT


INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI

BALAI INKUBATOR TEKNOLOGI


DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
TAHUN 2014
PROSEDUR OPERASI STANDAR
LAYANAN INKUBASI TENANT
INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI

Edisi Pertama

Disusun Oleh:

Drs. I Ketut Astawa, M.M.; Raden Agus Sampurna, SE., MT.; Drs. Rahmat Karyanda, Sy., M.Eng.;
Panjianto, A.Md.; Rosy Pradigta, S.E.; Eka Novah Yuanto, S.Si.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi


2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, dapat disusun Prosedur Operasi Standar (POS) Layanan
Inkubasi Tenant pada Balai Inkubator Teknologi, BPPT.
Penyusunan POS ini dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa tantangan yang dihadapi Balai
Inkubator Teknologi untuk memberikan layanan prima dalam pelaksanaan inkubasi
teknologi masih sangat diperlukan.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Balai
Inkubator Teknologi, sangat diperlukan penerapan sedini mungkin Prosedur Operasi
Standar (POS) Layanan Inkubasi Tenant.
Untuk itu perlu disiapkan analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja, dan
Prosedur Operasi Standar (POS) Layanan Inkiubasi Tenant guna mewujudkan peningkatan
layanan inkubasi teknologi kepada tenant dan mitra lainnya.
Diharapkan POS Layanan Inkubasi Tenant ini menjadi pedoman atau acuan kerja
bagi pegawai pada unit kerja Balai Inkubator Teknologi-BPPT, sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar, efektif, dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar
dari kesalahan dalam pelaksanaannya.
Semoga POS Layanan Inkubasi Tenant ini bermanfaat bagi Balai Inkubator
Teknologi dalam rangka memberikan layanan inkubasi tenant dan dalam percepatan
reformasi birokrasi guna mewujudkan akuntabilitas kinerja di lingkungan Balai Inkubator
Teknologi, BPPT.

Jakarta, 5 Januari 2015


Kepala Balai Inkubator Teknologi,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Dr. Ir. Anugerah Widiyanto, M.Eng.


DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi, (2003), Balai Inkubator Teknologi.


2. Endang Damayanti Soeseno, (2005), Modul Bisnis Plan “Penuntun Usaha Anda”, Balai
Inkubator Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Serpong.
3. Astawa, I Ketut dkk., (2009), Modul Pendirian Inkubator, Balai Inkubator Teknologi,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Serpong.
4. Bambang S. Pujantiyo, (2011), Panduan Pendirian Inkubator Teknologi, Balai Inkubator
Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Serpong.
5. David Sutrisno, S.Si., MM., (2012), Standard Operating Procedure (Materi Pelatihan), PT.
SIEN Corpora, Jakarta.
6. Benyamin Yuan, 2000. Current Situation and Development of Incubator in Chinese Taipei
(dipresentasikan pada “2000 APEC SME and New Business Support Workshop” Taiwan,
September 11, 2000).
7. Dean, John. 1997, Business Networks and Strategic Alliances in Australia, Department of
Industry, Sciene and Tourism, Australia.
8. Hisrich, R.D., & Smilor, R.W.W. (2003). The University and Business Incubation :
Technology Transfer.
9. Laikaka, R. (2002). Technology Business Incubators to Help Build an Innovation-based
Economy. Jounal of Change Management, 3 (2), 167-176.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada tahun anggaran 2014 Balai Inkubator Teknologi, Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi dalam Kegiatan Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi
yang disingkat PPIT telah melaksanakan penyusunan Standard Operating Procedure
(SOP) Layanan Inkubasi Tenant atau dalam bahasa Indonesia disebut Prosedur
Operasi Standar (POS) Layanan Inkubasi Tenant, dan untuk selanjutnya digunakan
singkatan POS Layanan Inkubasi Tenant.
Layanan inkubasi tenant dapat mencapai sasaran dengan optimal apabila didukung
oleh layanan prima kepada tenant dan mitra pendukung inkubasi tenant.
Namun untuk mencapai hal tersebut, masih terdapat kendala antara lain berupa,
belum optimalnya layanan yang diberikan kepada tenant dan mitra pendukung
inkubasi tenant, serta masih adanya ketidak puasan yang disampaikan oleh tenant
dan mitra pendukung inkubasi tenant.
Dalam rangka mencapai pelayanan prima, yang ditandai oleh terciptanya kepuasan
tenant dan mitra pendukung inkubasi tenant, adanya akuntabilitas publik dan lain-
lain, maka perlu dilakukan evaluasi, sejauh mana prosedur kerja telah dirancang dan
dilaksanakan, apakah POS perlu disusun dan diimplementasikan dengan optimal?.
Salah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang profesional, efektif dan
efisien adalah dengan menerapkan POS pada seluruh proses penyelenggaraan
administrasi pelayanan inkubasi tenant. Hal ini dinilai penting karena POS adalah
pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi
dan POS juga merupakan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja,
prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Dengan adanya POS, penyelenggaraan administrasi pelayanan inkubasi tenant
dapat berjalan dengan pasti. Berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari atau
sekalipun terjadi penyimpangan, hal tersebut dapat ditemukan penyebabnya dan
bisa diselesaikan dengan cara yang tepat.

1
Apabila semua kegiatan sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam POS, maka
secara bertahap kualitas pelayanan inkubasi tenant akan lebih profesional, cepat
dan mudah.
Untuk itu dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kerja yang baik, akan mendorong
terbentuknya manajemen inkubasi tenant yang lebih efisien, dan terbentuknya
profesionalisme.
Untuk mencapai kondisi tersebut, maka perlu disusun dan diimplementasikan POS
Layanan Inkubasi Tenant.
Kata kunci utama dalam penyusunan POS Layanan Inkubasi Tenant adalah disusun
berdasarkan kebutuhan standar pelayanan minimal inkubasi tenant di Lembaga
Inkubator Bisnis Teknologi.

1.2. Tujuan
1. Menyusun satu paket POS Layanan Inkubasi Tenant, Inkubator Bisnis
Teknologi yang terdiri dari empat modul layanan yaitu, Modul Layanan Seleksi
Produk Teknologi dan Calon Tenant, Modul Layanan Uji Produksi Produk
Tenant, Modul Layanan Mentoring Teknologi dan Bisnis, serta Modul Layanan
Evaluasi Tenant.
2. Menjadikan POS Layanan Inkubasi Tenant, Inkubator Bisnis Teknologi sebagai
pedoman standar untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
3. Menciptakan komitmen bagi para SDM Inkubator Bisnis Teknologi untuk
menerapkan POS Layanan Inkubasi Tenant dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.

1.3. Keluaran
Tersusun POS Layanan Inkubasi Tenant, Inkubator Bisnis Teknologi dengan empat
modul layanan yaitu :
1. Modul Layanan Seleksi Produk Teknologi dan Calon Tenant.
2. Modul Layanan Uji Produksi Produk Tenant.
3. Modul Layanan Mentoring Teknologi dan Bisnis.
4. Modul Layanan Evaluasi Tenant.

2
1.4. Manfaat
1. Digunakan sebagai referensi penyusunan POS lembaga inkubator lainnya.
2. Digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pelaksanaan layanan
inkubasi tenant.
3. Digunakan sebagai acuan dalam melakukan penilaian terhadap proses layanan
inkubasi tenant.
4. Digunakan untuk mengendalikan dan mengantisipasi apabila terjadi
perubahan system.
5. Digunakan sebagai alat audit sistem informasi manajemen.

1.5. Ruang Linkup


1. Bab I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang, Tujuan, Keluaran, Manfaat, dan
Ruang Lingkup.
2. Bab II Organisasi dan Mekanisme Inkubasi Tenant, meliputi :
 Organisasi terdiri dari : Visi, Misi, Tugas Pokok, Fungsi, Struktur
Organisasi, Jenis Jabatan dan Uraian Jabatan.
 Proses Bisnis Inkubasi terdiri dari tiga tahapan yaitu, Pra-Inkubasi,
Inkubasi, dan Paska Inkubasi.
3. Bab III POS Layanan Inkubasi Tenant, meliputi :
 Modul Layanan Seleksi Produk Teknologi dan Calon Tenant.
 Modul Layanan Uji Produksi Produk Tenant.
 Modul Layanan Mentoring Teknologi dan Bisnis.
 Modul Layanan Evaluasi Tenant.
4. Bab IV Penutup

3
BAB II
ORGANISASI DAN PROSES BISNIS INKUBASI

2.1. Organisasi
Inkubator Bisnis Teknologi adalah wahana yang dibentuk untuk menjalankan peran
sebagai pusat rekayasa bisnis untuk menghasilkan perusahaan pemula berbasis
teknologi yang memiliki daya saing, tangguh dan mandiri.
Organisasi dan Tata Kerja Inkubator Bisnis Teknologi, disusun dengan menetapkan
Visi, Misi, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi sebagai berikut :
Visi :
Menciptakan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi yang berkarakter.
Misi :
 Menumbuh-kembangkan PPBT yang berdaya saing, tangguh, dan mandiri.
 Menginkubasi produk teknologi pada tingkatan proven dan memiliki potensi
komersial.
 Mengembangkan fasilitas inkubasi teknologi yang tepat guna dan tepat
sasaran.
 Mengembangkan SDM yang berkarakter dan profesional dalam membangun
sinergi kemitraan, melaksanakan kerjasama, memberikan layanan kepada
mitra, dan melaksanakan administrasi umum inkubasi bisnis teknologi.
 Mengembangkan fasilitator-fasilitator yang handal dan memiliki kompetensi
di bidang inkubasi bisnis teknologi.

Tugas Pokok :
Melaksanakan inkubasi bisnis teknologi untuk menciptakan Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi (PPBT) melalui tahapan proses membangun sinergi
kemitraan, melaksanakan kerjasama teknik dan kelembagaan, melaksanakan
layanan pendampingan inkubasi teknologi dan bisnis, melaksanakan layanan
pendampingan aksesibilitas usaha, mengelola Sistem Informasi Manajemen, dan
melaksanakan administrasi umum inkubasi teknologi.

4
Fungsi :

 Penyeleksian (talent scouting) produk teknologi dan calon tenant.


 Penyediaan fasilitas pengembangan sinergi kemitraan, kerjasama teknis dan
kelembagaan
 Penyediaan fasilitas layanan inkubasi bisnis teknologi dan monitoring
perkembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi.
 Penyediaan fasilitas layanan pendampingan aksesibiltas usaha.
 Penyelenggaraan layanan administrasi umum, dan Sistem Informasi Manajemen.
 Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia dan penerapan Prosedur Operasi
Standar Layanan inkubasi bisnis teknologi.

5
2.2. Struktur Organisasi

Pimpinan
Inkubator Bisnis
Teknologi Urusan Skim
Pembiayaan Usaha

Asisten Urusan SIM


Pimpinan
Bidang Internal Urursan Kepegawian
dan Rumah Tangga

Bendaharawan

Sekretaris

Asisten Pimpinan Bidang


Asisten Pimpinan Bidang
Kemitraan dan Kerjasama
Fasilitasi Inkubasi Teknologi

Urusan Urusan Urusan Sinergi Urusan Kerjasama


Fasilitasi Monitoring Kemitraan Teknik dan
Inkubasi Tenant dan Evaluasi Kelembagaan
Tenant

Kelompok
Fungsional

Gambar 1. Struktur Organisasi Inkubator Bisnis Teknologi

6
2.3. Jenis Jabatan dan Uraian Jabatan

No Jenis Jabatan Uraian Jabatan (Job Description)


1 Pimpinan Lembaga Memimpin dan mengelola program inkubasi teknologi
Inkubator Bisnis yaitu : pra-inkubasi, inkubasi, dan paska-inkubasi,
Teknologi pengelolaan Sistem Informasi Manajemen,
pengelolaan adminstrasi dan tata usaha perkantoran
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia
untuk mewujudkan Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi.

2 Asisten Pimpinan Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan paska-inkubasi


Bidang Internal tenant, administrasi dan ketatausahaan kantor, dan
sistim informasi manajemen, dengan melakukan
kajian skim-skim pembiayaan, pendampingan akses
pembiayaan, inisiasi penerimaan PNBP, menyediakan
sarana dan prasarana SIM, mengupdate database
SIM, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan adminitratif dan ketatausahaan balai dengan
pembagian tugas-tugas secara jelas dan proporsional
untuk mewujudkan graduate tenant, serta
terselenggaranya tertib administrasi, dan sistim
manajemen informasi yang efektif, efisien, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

3 Asisten Pimpinan Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pra-inkubasi


Bidang Kemitraan tenant dan kerjasama teknis maupun kelembagaan
dan Kerjasama dengan melakukan kegiatan sinergi kemitraan melalui
acara-acara technopreneur, temu bisnis, roadshow,
publikasi dan pameran, customer relation office,
seleksi produk teknologi dan calon tenant, serta
menyiapkan Perjanjian Kerjasama Inkubasi Tenant
dan kerjasama kelembagaan untuk mendapatkan
produk teknologi dan calon tenant yang sesuai kriteria
yang telah ditetapkan dan proses inkubasi tenant
untuk menghasilkan graduate tenant.

4 Asisten Pimpinan Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan inkubasi tenant


Bidang Fasilitasi dengan melakukan pendampingan alih teknologi dan
Inkubasi Teknologi bisnis, uji produksi produk tenant, mentoring
teknologi dan bisnis, uji konsumen dan uji pasar,
pendampingan sertifikasi produk tenant, monitoring
dan evaluasi perkembangan tenant untuk
mewujudkan proses inkubasi yang dapat
menghasilkan graduate tenant.

7
Staf Bidang Urusan Internal
5 Sekretaris Melaksanakan Urusan Kesekretariatan Lembaga
Inkubator Bisnis Teknologi sesuai dengan
sarana/fasilitas yang tersedia, untuk mewujudkan
ketatausahaan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi
berjalan dengan tertib dan lancar.
6 Bendaharawan Melaksanakan administrasi penerimaan dan
pengeluaran keuangan yang bersumber dari
Penerimaan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi,
sesuai mekanisme pengelolaan keuangan yang
berlaku, untuk mendukung terselenggaranya program
kerja Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi dengan
administrasi keuangan yang tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan.
7 Urusan Kepegawaian Melaksanakan tata usaha kepegawaian dan urusan
dan Rumah Tangga rumah tangga Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi
dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan
bekerjasama dengan pihak terkait untuk terpenuhinya
kewajiban dan hak pegawai Lembaga Inkubator Bisnis
Teknologi, serta terciptanya suasana harmonis, aman,
tentram dan sejahtra.

8 Urusan Sistim Menyiapkan sarana dan prasarana SIM,


Informasi mengoperasikan, dan merawat perangkat keras,
Manajemen perangkat lunak, dan data manajemen dengan
sumber daya yang tersedia, untuk tersedianya,
teroperasikannya, dan terawatnya perangkat
hardware, software dan data manajemen Lembaga
Inkubator Bisnis Teknologi.
9 Urusan Skema Insentif Melaksanakan kajian skema insentif untuk
Pengembangan Usaha pengembangan usaha, dan melaksanakan
pendampingan akses pembiayaan ke lembaga-
lembaga penyedia pembiayaan (investor) atau
donatur yang menerima karakteristik usaha yang
diajukan. serta menyiapkan acara-acara akses
pembiayaan untuk mewujudkan aksesibilitas
pebiayaan usaha.

Staf Bidang Urusan


Kemitraan dan Kerjasama
10 Urusan Kerjasama Menyiapkan kerjasama teknik dan kelembagaan
Teknik dan untuk mendukung pelaksanaan inkubasi tenant
Kelembagaan dengan dokumen perjanjian kerjasama (PKS) /
kesepahaman bersama (MoU) / dokumen lainnya
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
demi terlaksananya proses inkubasi tenant secara
legal.
8
11 Urusan Sinergi Membangun sinergi kemitraan untuk mendukung
Kemitraan proses inkubasi tenant melalui kegiatan-kegiatan
pengembangan teknoprener, temu bisnis, roadshow,
pubilikasi dan pameran, seleksi produk teknologi dan
calon tenant, serta kegiatan lainnya yang sejenis
untuk mewujudkan tenant dan produk teknologi yang
berkualitas.
Staf Bidang Urusan Inkubasi
Teknologi
12 Urusan Fasilitasi Melaksanakan layanan pendampingan inkubasi tenant
Inkubasi Tenant sesuai dengan paket fasilitas yang tersedia dan
indikasi kebutuhan tenant, melalui kegiatan-kegiatan
uji produksi produk tenant, mentoring teknologi dan
bisnis, uji konsumen, dan uji pasar, serta
pendampingan sertifikasi produk tenant untuk
mencapai target-target proses inkubasi tenant yang
telah ditetapkan dan meningkatkan kompetensi bisnis
yang sedang dikembangkan tenant dalam rangka
mewujudkan tenant graduate.
13 Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kegiatan
Urusan inkubasi tenant sesuai jangka waktu yang telah
Monitoring dan ditetapkan, dan atau atas instruksi langsung Pimpinan
Evaluasi Tenant Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi, secara cermat
melalui kajian yang sistematis dengan tim yang telah
ditentukan, untuk mewujudkan hasil pengendalian
dan evaluasi tenant dapat berguna untuk
memutuskan tindak lanjut proses kegiatan inkubasi
tenant.
Jabatan Fungsional Tertentu
14 Perencana Malakukan kegiatan perencanaan pada kegiatan-
kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah
pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan
dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan
yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas
perkembangan hasil pelaksanaan yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, khususnya
dalam bidang penumbuh kembangan perusahaan
pemula berbasis teknologi yang inovatif, mandiri,
tangguh, dan berdaya saing.
15 Perekayasa Melakukan kegiatan teknologi dalam satu kelompok
kerja fungsional dengan ruang lingkup : penelitian
terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian khususnya dalam bidang inkubasi
teknologi untuk menciptakan perusahaan pemula
berbasis teknologi yang inovatif, mandiri, tangguh,
dan berdaya saing.

9
2.4. Proses Utama Bisnis Inkubasi
Inkubator Bisnis Teknologi, menjalankan proses utama bisnis inkubasi melalui 3 (tiga)
tahapan sub proses bisnis inkubasi yang berurutan dan saling terkait yaitu : Sub Proses
Bisnis Pra-inkubasi, Sub Proses Bisnis Inkubasi, dan Sub Proses Bisnis Pasca Inkubasi.
Ketiga sub proses bisnis inkubasi ini merupakan proses bisnis utama Inkubator Bisnis
Teknologi untuk mencapai sasaran strategis yaitu menciptakan Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi (PPBT).
Kegagalan pada salah satu sub proses bisnis inkubasi akan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses bisnis utama inkubasi dalam menciptakan Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi.
Oleh karena itu setiap sub proses bisnis inkubasi memiliki kaitan dan pengaruh penting
dengan keberhasilan proses bisnis utama inkubasi sehingga perlu direncanakan,
dilaksanakan, dan dimonitor secara intensif dengan menerapkan Prosedur Operasi
Standar Layanan Inkubasi Tenant.
Setiap sub proses bisnis inkubasi akan diuraikan secara rinci mulai dari in-put yang
digunakan dan out-put yang dihasilkan, serta kegiatan-kegiatan penting yang
dijalankan di dalam setiap sub proses bisnis inkubasi.
Secara umum proses bisnis utama inkubasi mulai dari gambaran in-put dan out-put
proses inkubasi, sarana dan prasarana yang digunakan, beserta kegiatan dan periode
waktu setiap sub proses bisnis inkubasi yang dijalankan, disajikan seperti Gambar 2
berikut ini :

10
Gambar 2 : Proses Utama Bisnis Inkubasi

2.4.1 Sub Proses Bisnis Pra-inkubasi

Sub Proses Bisnis Pra-Inkubasi adalah kegiatan yang dijalankan untuk membangun
sinergi kemitraan (matching) antara penghasil teknologi (A : Academician) dan
pengguna teknologi (B : Businessman), serta unsur pendukungnya (G : Government
etc). Hasil sinergi kemitraan yang dicapai merupakan kesepakatan menjadi tenant
untuk menjalani proses inkubasi. Proses sinergi kemitraan ini dapat dilaksanakan
mulai proses pemanduan bakat (talent scouting) melalui inventarisasi dan penggalian
hasil-hasil inovasi teknologi yang memiliki kematangan teknologi (TRL ≥ 7), dan ide
bisnis yang prospektif dengan kegiatan-kegiatan seperti : technopreneur camp,
roadshow, publikasi, customer relation office dll, kemudian hasilnya dihimpun dalam
database kemitraan inventor dan calon tenant. Selanjutnya dilaksanakan sinergi
antara hasil inovasi teknologi yang memenuhi syarat dan ide bisnis yang prospektif

11
melalui proses seleksi hasil inovasi teknologi dan calon tenant yang berminat
mengadopsi hasil inovasi teknologi yang ditawarkan melalui temu bisnis yang
diselengarakan oleh Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi. Selanjutnya ditetapkan
tenant sebagai out-put dari sub proses bisnis ini dengan menandatangani Perjanjian
Kerjasama Inkubasi Tenant antara pihak tenant dan pimpinan Lembaga Inkubator
Bisnis Teknologi. Tenant lebih lanjut diberikan beberapa pelatihan dalam bentuk
pelatihan business plan, pengembangan bisnis, dan pendampingan teknologi dan
bisnis.
Secara ringkas sub proses bisnis pra-inkubasi ini disajikan seperti pada Gambar 3
berikut ini.

Gambar 3 : Sub Proses Bisnis Pra-Inkubasi

2.4.2 Sub Proses Bisnis Inkubasi

Sub Proses Bisnis inkubasi adalah tahapan kegiatan alih teknologi dan bisnis untuk
merealisasikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan tenant sesuai proposal kelayakan
12
pengembangan bisnis yang sudah disepakati dan dituangkan dalam Perjanjian
Kerjasama Inkubasi Tenant. Sub proses bisnis inkubasi tenant dilaksanakan dalam
jangka waktu maksimum 3 tahun, disesuaikan dengan jenis dan kesulitan bisnis yang
akan dikembangkan. Sepanjang kurun waktu tersebut, evaluasi dan monitoring
terhadap perkembangan usaha tenant terus menerus dilakukan secara intensif. In-put
proses adalah tenant dan out-put proses yang dihasilkan adalah tenant graduate
(PPBT).
Realisasi fasilitas pada sub proses bisnis inkubasi tenant dari awal perjanjian kerjasama
sampai dengan tenant lulus (graduate), adalah sebagai berikut :

 Persiapan Inkubasi : adalah menyiapkan business development roadmap, program


kerja, aspek legalitas, mempersiapkan kesepakatan-kesepakatan yang diperlukan
seperti kesepakatan pembiayaan, status produk yang dihasilkan. royalty, bagi hasil,
dll, dan menyiapkan infrastruktur inkubasi yang diperlukan.

 Uji Produksi : adalah realisasi fasilitas pengembangan produk berupa


pendampingan tenant untuk mempersiapkan peralatan, proses produksi dalam
rangka mewujudkan produk tahap 1 (produk contoh).

 Training dan Mentoring : Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi selama proses


inkubusi tenant memberikan pelatihan pengembangan bisnis, dan bimbingan
berupa mentoring teknologi, pemasaran, keuangan, dan penyusunan rencana
bisnis.

 Pendampingan Sertifikasi : adalah pendampingan pelaksanaan pengujian produk


yang diperlukan sesuai ketentuan yang ditetapkan lembaga yang berwenang untuk
tujuan proses komersialisasi produk.

 Uji Konsumen (Alpha Test) : dalam proses pembentukan produk inovatif akhir,
tenant wajib melakukan survei & analisa prefensi konsumen terhadap produk tahap
1(pertama) yang telah dihasilkan. Dari survei ini akan dihasilkan analisa kebutuhan
konsumen, yang akan dijadikan dasar dalam membentuk produk tahap selanjutnya
yang merupakan produk inovatif akhir. Pada tahap ini, Lembaga incubator Bisnis
Teknologi berperan membimbing dan mendampingi tenant sampai terlaksananya
seluruh kegiatan uji konsumen.

 Uji Jual (Beta Test) : dalam tahap uji jual, tenant wajib melakukan uji jual terhadap
produk inovatif akhir yang dihasilkan, di bawah bimbingan Lembaga Inkubator
Bisnis Teknologi. Produk inovatif akhir ini sebelumnya sudah memperoleh
sertifikasi (paten, dll). Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi juga melakukan promosi
dalam bentuk diantaranya keikutsertaan tenant pada pameran-pameran.

13
Pada tahap ini, produk terjual harus disesuaikan dengan target pada rencana bisnis
yang telah disusun sebelumnya.
 Monitoring dan Evaluasi : dilaksanakan monitoring dan evaluasi per tahapan
inkubasi pada akhir tahapan inkubasi, dan evaluasi perkembangan bisnis tenant
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan, dan jadwal dapat berubah sesuai kondisi yang
ada dengan didukung oleh kebijaksanaan pimpinan Lembaga Inkubator Bisnis
Teknologi.
Pada tahap sub proses bisnis inkubasi ini, status bisnis sudah mulai berkembang dan
status produk adalah certified product dan sudah diterima pasar.
Secara rinci sub proses bisnis inkubasi ini disajikan seperti Gambar 4 di bawah ini :

Gambar 4 : Sub Proses Bisnis Inkubasi

2.4.3 Sub Proses Bisnis Paska Inkubasi.

Sub Proses Bisnis Paska Inkubasi adalah tahapan proses bisnis berupa aksesibilitas
produksi massal. Setelah tenant dinyatakan lulus (graduate), maka tenant dapat
mempersiapkan proses produksi massal, dan meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan jaringan bisnis dan jaringan produksi massal.

14
Pada tahap ini, in-put proses adalah tenant graduate (PPBT) dan out-put proses yang
dihasilkan adalah Perusahaan Berbasis Teknologi (PBT).
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah monitoring paska inkubasi,
pengendalian kontrak paska inkubasi, pelatihan lanjutan pengembangan bisnis seperti
manajemen keuangan, pemasaran, peningkatan kapasitas SDM, pendampingan
teknologi dan bisnis, aksesibilitas teknologi, aksesibilitas permodalan dan pasar.
Dukungan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi lainnya adalah berupa promosi seperti
keikutsertaan dalam pameran, temu bisnis, dan seminar yang terkait dengan
pengembangan teknologi yang digunakan. Status bisnis pada tahap ini adalah
akselerasi bisnis, dan status produk adalah sudah siap produksi massa.
Walaupun tenant telah dinyatakan graduate dan menjadi PBT, namun PBT tetap
terdaftar sebagai mitra Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi, dan dapat melakukan
konsultasi yang terkait dengan usahanya. Sebagai tenant yang telah lulus menjadi PBT,
juga dapat diberikan fasilitas pendukung seperti kantor maya dan lain-lain.
Secara rinci kegiatan sub proses bisnis paska inkubasi seperti disajikan pada Gambar 5
berikut ini :

Gambar 5 : Sub Proses Bisnis Paska Inkubasi

15
BAB III
PEDOMAN-PEDOMAN

3.1 Ketentuan Pokok


Ketentuan pokok yang terkait dengan POS Layanan Inkubasi Tenant digunakan
sebagai pedoman dalam penyusunan dan pengimplementasian POS ini.
Ketentuan pokok ini dapat berupa peraturan-peraturan terkait yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan lembaga terkait lainnya.
Adapun ketentuan pokok yang digunakan sebagai pedoman, adalah antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan
Intelektual Serta Hasil Penelitian Dan Pengembangan Oleh Perguruan Tinggi Dan
Lembaga Penelitian Dan Pengembangan.
2. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor : 008/2011,
tertanggal 28 Pebruari 2011, tentang Panduan Pendirian Inkubator Teknologi.
3. Pimpinan lembaga yang mengesahkan Prosedur Operasi Standar (POS) Layanan
Inkubasi Tenant.
4. Bisnis Plan Penuntun Usaha Anda, Business Development Strategy SERI1,
Penerbit Balai Inkubator Teknologi-BPPT, Tahun 2005.
5. Form-Form yang sudah ditetapkan dan digunakan dalam POS Layanan Inkubasi
Tenant.

3.2 Azas-Azas
1 Objektif, artinya POS terhadap seluruh kegiatan yang ada di Lembaga Inkubator
Bisnis Teknologi harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan.
2 Transparan, artinya POS bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh pihak-pihak
yang terkait dengan lembaga Inkubator Bisnis Teknologi, untuk menghindarkan
penyimpangan yang mungkin terjadi.
3 Akuntabel, artinya POS dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang
terkait dengan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi baik prosedur maupun
hasilnya.

16
4 Tidak diskriminatif, artinya POS tidak membedakan dan berlaku bagi semua
kegiatan yang ada di Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi baik kegiatan-kegiatan
manajerial maupun kegiatan-kegiatan fungsional.
5 Kompetitif, artinya hasil-hasil tahapan POS dilakukan melalui seleksi berdasarkan
nilai hasil perhitungan menggunakan formula yang telah ditentukan.

3.3 Ketentuan Pelaksanaan


Pelaksanaan POS Layanan Inkubasi Tenant diatur dengan beberapa ketentuan
pelaksanaan, yaitu mengacu kepada kriteria yang telah ditetapkan seperti : Kriteria
Produk Teknologi, Kriteria Calon Tenant, Kriteria Setiap Tahapan Inkubasi, Kiteria
Evaluasi tenant, dan Kriteria Tenant Graduate.
Uraian dari masing-masing kriteria tersebut di atas, disajikan sebagai berikut :
1. Kriteria Calon Tenant
 Mempunyai teamwork dan jaringan yang potensial.
 Memahami produk, peluang pasar dan pesaing.
 Memiliki kemampuan keuangan untuk start up.
 Memiliki komitmen untuk menjalankan usaha.
2. Kriteria Produk Teknologi/Inovasi
 Produk teknologi memiliki level kesiapan teknologi ≥ 7
 Ide bisnis memiliki potensi komersial
 Intensitas litbang besar dan produknya berbasis teknologi/inovasi
 Produk memiliki kelayakan secara bisnis

17
3. Kriteria Setiap Tahapan Inkubasi
No. Tahapan Inkubasi Kriteria
1 Persiapan Inkubasi Telah melengkapi semua persyaratan
inkubasi yang ditetapkan
2 Training & Mentoring  Peningkatan kompetensi SDM
 Memiliki dukungan pendanaan yang
memadai
 Telah memiliki segmen pasar
 Business plan
3 Uji Produksi Proposal Kelayakan Uji Produksi
4 Pendampingan Produk telah lulus pengujian sesuai yang
Sertifikasi disyaratkan Lembaga Pengujian
5 Akses Pasar Produk telah memiliki daya akses pasar

4. Kriteria Evaluasi Tenant


Kriteria evaluasi tenant adalah sebagai berikut :
 Evaluasi tenant dilaksanakan pada akhir tahun anggaran dan tenant telah
menjalani inkubasi sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan terhitung sejak
penandatanganan Perjanjian Kerjasama Inkubasi Tenant, atau evaluasi
dilaksanakan sesuai kebijakan dan arahan Pimpinan Lembaga Inkubator Bisnis
Teknologi.
 Acuan yang digunakan dalam melaksanakan evaluasi adalah Rencana Bisnis
(business plan), Program kerja (road map), dan laporan perkembangan usaha
tenant yang telah disampaikan kepada Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi.

5. Kriteria Tenant Graduate


Tenant dapat disahkan lulus dalam proses inkubasi (graduate tenant ) apabila :
 Tenant telah difasilitasi sesuai dengan paket fasilitas yang dibutuhkan selama
masa inkubasi sesuai tercantum dalam Perjanjian Kerjasama Inkubasi Tenant.
 Hasil evaluasi perkembangan tenant yang dilaksanakan oleh Tim Evaluasi
Tenant, merekomendasikan bahwa target inkubasi tenant telah tercapai
sesuai dengan rencana bisnis, program kerja (road map), dan milestone yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama Inkubasi Tenant.

18
6. Untuk menjadi catatan selama pelaksanaan POS, baik pada saat pra-inkubasi,
inkubasi, dan paska-inkubasi, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Jangka waktu yang dibutuhkan pada setiap tahapan pengusulan, pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan memakai satuan hari kerja (HK).
 Dukumen yang akan diperiksa dan dinilai pada setiap tahap selalu disertai
dengan form check list yang berisi data mengenai Tanggal Diperiksa, Pejabat
Penilai, Hasil/status Penilaian dan Keterangan. Setelah selesai melakukan
pengesahan/penilaian, form check list akan diisi dan ditandatangani oleh
Pejabat Penilai.
 Pimpinan, staf, dan Mitra Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi diwajibkan
menggunakan instrumen/form-form yang telah ditentukan.

3.4 TAHAP PELAKSANAAN


Tahap pelaksanaan meliputi tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan sesuai tata
cara pelaksanaan kegiatan, pihak-pihak yang terlibat dan tanggungjawabnya dalam
pelaksanaan kegiatan, durasi waktu pelaksanaan kegiatan, dan form-form yang
digunakan untuk menghasilkan dokumen kegiatan.
Secara rinci POS Layanan Inkubasi Tenant yang terdiri dari empat modul layanan
disajikan pada Bab IV berikut ini.

19
BAB IV
PROSEDUR OPERASI STANDAR LAYANAN
INKUBASI TENANT

Prosedur Operasi Standar Layanan Inkubasi Tenant Inkubator Bisnis Teknologi terdiri dari
empat modul layanan dengan judul masing-masing sebagai berikut :
1. Modul Layanan Seleksi Produk Teknologi dan Calon Tenant.
2. Modul Layanan Uji Produksi Produk Tenant.
3. Modul Layanan Mentoring Teknologi dan Bisnis.
4. Modul Layanan Evaluasi Tenant.

Uraian rinci masing-masing modul layanan seperti tersebut di atas disajikan pada Modul I
sampai dengan Modul IV, Lampiran Buku POS Layanan Inkubasi Tenant seperti terlampir.

20
BAB V
PENUTUP

Prosedur Operasi Standar (POS) Layanan Inkubasi Tenant merupakan alat untuk
pengelolaan layanan inkubasi Tenant, dan POS ini berguna sebagai pedoman yang
menggambarkan tentang langkah-langkah atau proses pekerjaan yang harus dilakukan, dan
memiliki peran penting dalam menciptakan layanan yang efisien, efektif dan konsisten
kepada tenant dan mitra inkubasi tenant lainnya.
Peran penting POS Layanan Inkubasi Tenant dalam setiap jenis kegiatan adalah
untuk menghindari kemungkinan terjadi penyimpangan dalam prosedur dan tumpang tindih
aktivitas antara bagian yang satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, POS Layanan Inkubasi Tenant menjadi instrumen yang penting
untuk mendorong setiap pimpinan maupun staf di Inkubator Bisnis Teknologi dalam
melaksanakan pekerjaan dengan efisien, memudahkan mereka dalam memantau hasil
pekerjaan, bekerja makin terarah untuk memberikan layanan prima bagi tenant dan mitra
inkubasi tenant lainnya.

21
Penerbit: Balai Inkubator Teknologi – BPPT
Gd. Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi BPPT Lt.2
Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan
Telp. 021-75791384 Fax.021-75791394
www.i-tech.or.id

Anda mungkin juga menyukai