RISIKO AUDIT
Oleh:
Kelompok 9
Ni Kadek Yuli Anggrayani (10) (1902622010368)
Luh De Setia Kusumandari (15) (1902622010373)
1
Total aktiva dalam neraca.
Total aktiva lancar dalam neraca.
Total equitas pemegang saham dalam neraca.
2) Faktor kualitatif, seperti:
Kemungkinan terjadinya pembayaran yang melanggar hukum.
Kemungkinan terjadinya kecurangan.
Syarat yang tercantum dalam perjanjian penarikan kredit dari bank yang
mengharuskan klien untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan pada
tingkat minimum tertentu.
Adanya gangguan dalam tren laba.
Sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan
Tingkatan Materialitas dalam audit yaitu sebagai berikut.
a) Tingkat laporan keuangan karena pendapat auditor mengenai kewajaran meluas
sampai laporan keuangan secara keseluruhan.
Materialitas laporan keuangan adalah besarnya keseluruhan salah saji
minimum dalam suatu laporan keuangan yg cukup penting sehingga membuat
laporan keuangan menjadi tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yg berlaku umum.
Dalam mempertimbangkan materialitas pada tingkat saldo akun, auditor harus
mempertimbangkan hubungan antara materialitas tersebut dengan materialitas
laporan keuangan. Pertimbangan ini mengarahkan auditor untuk merencanakan
audit guna mendeteksi salah saji yang kemungkinan tidak materialsecara
individual, namun jika digabungkan dengan salah saji dalam saldo akun yang
lain, dapat material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
b) Tingkat saldo akun karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh
kesimpulan keseluruhan kewajaran laporan keuangan.
Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin
terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep
materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampur adukan dengan
istilah saldo akun material. Saldo akun material adalah besarnya saldo akun
2
yang tercatat, sedangkan konsep materialitas berkaita dengan jumlah salah saji
yang dapat mempengaruhi keputusan pemakai informasi keuangan.
4
Langkah terakhir setelah dilakukan langkah ketiga dan keempat yaitu
gabungan salah saji yang mungkin dibandingkan dengan materialitas.
6
berkesimpulan bahwa akan banyak kemungkinan terjadi kekeliruan tanpa
pengendalian intern, berarti risiko bawaannya tinggi.
Faktor pengendalian intern tidak diperhitungkan dalam menetapkan inherent
risk (risiko bawaan) karena dalam model risiko audit hal itu akan
diperhitungkan tersendiri sebagai risiko pengendalian. Hubungan antara risiko
bawaan (inherent risk) dengan risiko penemuan (planned detection risk) serta
rencana pengumpulan bukti adalah bahwa inherent risk sifatnya berbanding
terbalik dengan planned detection risk rendah, maka planned detection risk
tinggi dan bukti yang harus dikumpulkan pun sedikit.
4. Control Risk (Risiko Pengendalian)
Yaitu ukuran penetapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah
saji) dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi yang tidak terdeteksi
atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien. Risiko pengendalian
(control risk) mengandung unsur sebagai berikut.
Apakah struktur pengendalian intern klien cukup efektif untuk mendeteksi
atau mencegah kekeliruan.
Keinginan auditor untuk membuat penetapan tersebut di bawah nilai
maksimum (100%) dalam rencana audit. Misalnya: auditor menyimpulkan
bahwa struktur pengendalian intern yang ada sama sekali tidak efektif dalam
mencegah atau mendeteksi kekeliruan.
7
penting dalam menentukan tingkat risiko deteksi direncanakan yang dapat
diterima. Model Risko Audit menyatakan hubungan antara komponen-komponen
risiko audit sebagai berikut.
RA = RB x RP X RD
Dalam model di atas simbol-simbol berarti sebagai berikut;
RA : Risiko Audit.
RB : Risiko Bawaan
RP : Risiko Pengendalian
RD : Risiko Deteksi
Untuk menggambarkan penggunakan model diatas, misalkan auditor telah
membuat perhitungan risiko berikut untuk suatu asersi tertentu, Misalnya Asersi
penilaian atau pengalokasian atas persediaan:
RB = 50%
RP = 50%
Misalkan auditor telah menetapkan risiko audit (RA) keseluruhan sebesar
5% risiko deteksi dapat ditentukan dengan menggunakan model untuk RD sebgai
berikut:
RD = RA/ (RBX RP). = 0,05/(0,5X0,5). = 20%
8
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/kelompok-5-materialitas-dan-salah-saji-pdf-free.html
https://www.academia.edu/38499413/Makalah_Materialitas_Dan_Risiko_Audit_d
ocx
https://www.e-akuntansi.com/penetapan-materialitas/
https://ccaccounting.wordpress.com/2013/11/04/jenis-jenis-risiko-audit/