Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan iklim usaha yang
semakin baik mengakibatkan meningkatnya konsumsi energi listrik,
baik oleh konsumen rumah tangga maupun industri. Hal tersebut akan
menimbulkan peningkatan kebutuhan pasokan listrik terhadap sistem.
Oleh karena itu, penambahan kapasitas pembangkit sangat penting
dilakukan untuk menunjang pemenuhan kebutuhan beban listrik yang
terus meningkat [1].
Penambahan kapasitas pembangkit harus dilakukan dengan cermat,
tepat, dan efisien. Banyak aspek yang perlu ditinjau dalam upaya
penambahan kapasitas pembangkit pada suatu sistem tenaga listrik.
Faktor fleksibilitas, nilai ekonomis, diversifikasi energi, dan pengaruh
bagi lingkungan merupakan hal-hal yang perlu dikaji secara mendalam.
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka sistem
pembangkit yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam upaya
mengatasi permasalahan pasokan listrik adalah pembangkit tersebar atau
dikenal dengan DG (Distributed Generation).
Distributed Generation merupakan pembangkit listrik kecil (pada
umumnya mulai dari beberapa kW hingga puluhan MW) yang bukan
merupakan suatu bagian dari sistem pembangkit utama dan diletakkan di
dekat beban. Penggunaan DG mengalami peningkatan karena peran
pentingnya dalam suplai sistem tenaga listrik. Hal ini disebabkan oleh
efisiensi tinggi, ukuran yang kecil, biaya investasi yang rendah,
kemampuan moduler, serta kedekatan dengan sumber energi terbarukan
yang dimiliki oleh DG [2].
DG merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan. Turbin
generator DG dengan bahan bakar gas alam melepaskan kurang dari
seperempat dari emisi sulfur dioksida (SO 2), kurang dari 1/100 emisi
oksida nitrogen (NOx), serta kurang dari 40% emisi karbon dioksida
(CO2) bila dibanding boiler pembangkit listrik batu bara baru. Oleh
karena itu, turbin generator DG bahan bakar gas alam masih tergolong
bersih untuk dapat diletakkan dalam suatu komunitas penduduk dalam
perumahan ataupun bangunan komersial [3].
Namun, penambahan DG yang pada umumnya diletakkan di dekat
beban pada jaringan distribusi akan sangat mempengaruhi aliran daya

1
sistem secara keseluruhan. Pengaruh yang cukup signifikan dan perlu
dipertimbangkan lebih jauh adalah loadability sistem. Loadability
memberikan nilai pembebanan maksimal yang masih mungkin diberikan
tanpa mengganggu kestabilan kerja sistem. Parameter loadability
maksimal dalam sistem distribusi yang harus diperhatikan adalah batas
tegangan bus (voltage limit). Batas tegangan ini akan menjadi pembatas
optimasi yang akan dilakukan dalam menentukan ukuran serta lokasi
penempatan DG yang akan dipasang pada sistem [4].
Untuk mengoptimalkan fungsi DG sebagai permbangkit tambahan
dalam memenuhi peningkatan kebutuhan listrik, maka perencanan
terhadap pemilihan lokasi dan penentuan daya keluaran DG harus
dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu, permasalahan optimisasi ini
akan diselesaikan dengan mengunakan metode Non-Dominated Sorting
Genetic Algorithm-II (NSGA-II). Metede ini mampu menyelesaikan
permasalahan optimasi multiobjective pada penempatan dan penentuan
daya keluaran DG sehingga dapat diketahui formasi jumlah, lokasi, serta
daya keluaran DG dengan keandalan serta penggunaan bahan bakar
yang paling optimal pada keadaan loadability maksimum sistem yang
masih dapat dicapai.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah:
1. Dimanakah lokasi DG yang paling optimal sehingga dapat dicapai
loadability maksimum sistem, keandalan unit DG yang memadai,
serta penghematan penggunaan bahan bakar unit DG?
2. Berapakah daya keluaran DG yang paling optimal sehingga dapat
dicapai loadability maksimum sistem, keandalan unit DG yang
tinggi, serta penghematan penggunaan bahan bakar unit DG?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan metode perencanaan DG dalam penempatan dan
penentuan daya keluaran agar dapat menyediakan energi listrik
secara optimal dan efisien.
2. Mensimulasikan lokasi penempatan dan daya keluaran DG yang
telah dioptimalkan pada sistem yang diujikan.

2
1.4 Metodologi
Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini sebagai
berikut :
1. Studi literatur
Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan literatur yang dibutuhkan
untuk pengerjaan dan penelitian Tugas Akhir (TA). Studi literatur
meliputi pembelajaran mengenai DG, loadability, studi aliran daya,
multiobjective optimization, dan Non-Dominated Shorting Genetic
Algorithm-II. Literatur yang digunakan meliputi buku, jurnal
ilmiah, prosiding dan artikel-artikel dari internet.
2. Pengumpulan data
Setelah mempelajari literatur-literatur yang ada, maka dilakukan
pengumpulan data-data tentang DG, nilai loadability sistem, studi
aliran daya, multiobjective optimization, dan Non-Dominated
Shorting Genetic Algorithm-II (NSGA-II).
3. Pemodelan dan Simulasi
Setelah mendapatkan dan mengolah data-data tersebut, penulis
akan memodelkannya dalam bentuk simulasi menggunakan
software MATLAB 2010a. Pemodelan yang dilakukan meliputi
DG, IEEE 14 dan 30 test bus, fungsi obyektif, NSGA-II, dan
Integrasi unit DG pada sistem distribusi yang diujikan dengan
optimasi menggunakan NSGA-II berdasarkan dua fungsi obyektif
yang telah ditentukan, yaitu keandalan DG dan penghematan bahan
bakar pembangkit.
4. Analisis data
Dari simulasi yang dilakukan akan didapatkan hasil studi aliran
daya yang akan dianalisa lebih lanjut. Parameter-parameter yang
dianalisis meliputi loadability maksimum sistem, keandalan DG,
efisiensi bahan bakar unit DG, serta penurunan rugi-rugi jaringan.
5. Penulisan laporan tugas akhir
Sebagai hasil akhir dari penelitian ini, dilakukan penulisan laporan
untuk menuangkan hasil penelitian tugas akhir ini secara lebih
komprehensif.

3
1.5 Sistematika
Dalam penulisan buku tugas akhir ini sistematika penulisan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang,
permasalahan, tujuan, metodologi, sistematika, serta
relevansi dari penelitian yang akan dilakukan dalam tugas
akhir ini.
BAB 2 Teori Penunjang
Bab ini berisi tentang dasar teori mengenai DG,
loadability, studi aliran daya, genetic algorithm (GA), dan
NSGA-II.
BAB 3 Pemodelan Sistem
Bab ini berisi tentang pemodelan sistem menggunakan
software MATLAB 2010a. Pemodelan yang dilakukan
meliputi DG, IEEE 14 dan 30 test bus, fungsi obyektif,
NSGA-II, dan Integrasi DG pada sistem distribusi yang
diujikan dengan optimasi menggunakan NSGA-II
berdasarkan dua fungsi obyektif yang telah ditentukan,
yaitu keandalan DG dan penghematan bahan bakar.
BAB 4 Analisis Data dan Pengujian Sistem
Bab ini berisi tentang analisis dan pengujian terhadap
sistem dari simulasi yang telah dilakukan.
BAB 5 Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai
hasil penelitian pada tugas akhir yang telah diselesaikan.

4
1.6 Relevansi
Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang hendak
mengambil masalah yang serupa untuk tugas akhir.
2. Dapat menjadi referensi penelitian untuk mengembangkan sistem
pembangkit listrik dengan menggunakan Distributed Generation.

Anda mungkin juga menyukai