Pekerjaan Persiapan
1. K3
Penyiapan RK3K terdiri atas
a. Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja Sosialisasi dan Promosi K3 terdiri atas
b. Pengarahan K3 (safety briefing) Pertemuan Keselamatan (Safety Talk dan/atau Tool Box
Meeting) setiap hari
c. Spanduk (banner)
d. Papan Informasi K3.
Alat Pelindung Diri terdiri atas
a. Topi Pelindung (Safety Helmet)
b. Sarung Tangan (Safety Gloves)
c. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) untuk Staf
b. Rompi Keselamatan (Safety Vest)
2. Direksi Keet
Sedangkan Pembuatan Direksikeet dibuat di sekitar lokasi kerja, dimana konstruksi yang
digunakan adalah konstruksi dari kayu kls II dan penutup atap seng Bjls 0,30. Kantor kerja
dibuat sebagai tempat membuat laporan dan kelengkapan administrasi proyek selama
pekerjaan berjalan. Ataupun dialihkan dengan menyewa rumah penduduk untuk dijadikan
sebagai kantor sementara pelaksanaan pekerjaan.
3. Gudang Barang
Pembuatan Gudang, dan lain-lain dibuat di sekitar lokasi kerja, dimana konstruksi yang
digunakan adalah konstruksi dari kayu kls II dan penutup atas seng Bjls 0,30. Gudang dan
lain-lain dibuat sebagai tempat penyimpanan material dan peralatan kerja dan juga sebagai
fasilitas penunjang pekerjaan selama pekerjaan dikerjakan.
4. Air Kerja
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.
5. Listrik Kerja
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi,
pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya.
Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau
dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.
8. Dokumentasi
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai bukti yang meyakinkan
di kemudian hari, maka penyedia jasa harus menyediakan foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan dengan menggunakan camera digital.
Cara Pelaksanaan
a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada posisi 0%,
mencapai bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi pengambilan foto yang sama.
- Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui kondisi
sebenarnya dari lokasi yang akan dikerjakan oleh penyedia jasa.
- Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk melihat kondisi
lapangan pada kondisi 50%.
- Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas untuk melihat
kondisi akhir pekerjaan.
b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi,
posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang ditempel pada album
foto dan diberi catatan sebagai berikut : Nama Kontrak, Nama Proyek, Tahap/Progress
Pekerjaan 0%, 50% atau 100%, Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut
sebanyak 3 (tiga) rangkap bersama 1 (satu) negatifnya kepada direksi, Pada setiap tahap
pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus dari arah yang sama yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, maka penyedia jasa harus
menyediakan laporan harian, mingguan dan bulanan.Cara Pelaksanaan Laporan dibuat
setiap hari dengan mencatat pekerjaan yang dilaksanakan dalam hari berjalan terhitung pada
saat adanya SPMK.
a. Laporan harian berisi tentang jenis pekerjaan, volume pekerjaan yang dicapai setiap hari
lengkap dengan perhitungan dan gambar typicalnya, cuaca, jumlah tenaga, alat yang
digunakan serta jumlah dan jenis bahan yang digunakan.
b. Laporan mingguan berisi tentang rekapan laporan harian 1 (satu) mingguan, selain itu
juga berisi volume pekerjaan minggu lalu.
c. Laporan bulanan berisi tentang rekapan laporan harian dan laporan mingguan, selain itu
juga berisi volume pekerjaan bulan lalu
Pekerjaan Struktur
A. Pekerjaan Tanah, Pondasi
1. Pek. Galian Pondasi
a. Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal
yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah
pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.
b. Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak
yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan
pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan
gambar rencana.
c. Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena
tanah tersebut akan dipakai kembali.
Pekerjaan Arsitektur
A. Pekerjaan Lantai
1. Pek. Urugan Tanah di bawah lantai
a. Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah
tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat
stamper.
b. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang
perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal
dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian
dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai
dengan spesifikasi teknis.
- Pek. Pembuatan & Pasang Daun Jendela Kayu Kelas I Uk. 62x117 (2 Bh) dan
Pek. Pasang Kaca 3 mm Daun Jendela
Semua jendela harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan daftar yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya jendela panil dibuat dari kayu
papan klas I/besi harus datar dengan inti yang kaku kecuali jika dijelaskan lain. Kaca
yang digunakan harus mempunyai ketebalan minimim 5 mm dan harus dari kualitas
yang baik. Kaca yang digunakan ada 1 jenis yaitu kaca riben, contoh-contoh kaca
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
- Pek. Finishing Cat Duco Kusen, daun Pintu, & Jendela (PJ1)
Teknis pelaksanaan pekerjaan
Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.
Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Untuk daun pintu double harus dipasang slot tanam besar, panjang 20 cm pada
bagian atas dan bawah, sedangkan untuk daun jendela ukuran kecil (5) cm tiap daun
jendela dipasang 2 buah.
c. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6” kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.
d. Hak angin kait panjang 20 cm Type kait, dipasang 2 buah tiap daun jendela pada
bagian samping
e. Hardware kunci dan alat penggantung engsel harus diberi pelumas agar berfungsi
baik, semua contoh barang tersebut harus mendapat persetujuan dari pengawas, bila
kunci dan alat penggantung terpasang ternyata tidak berfungsi harus
dibongkar/diganti atas biaya rekanan.
2. Pek. Pasang Pintu (P1) kusen kayu Kelas I dan Daun Pintu Solid Kayu Kelas I (incl.
accessories) (3 bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Pintu
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker 3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung dibengkokkan, untuk bagian bawah kusen pintu dipasang besi ditanam
dalam beton.
Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6” kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.
3. Pek. Pasang Pintu (P2) kusen kayu Kelas I + Daun Pintu Kayu Kelas I Lapis Plat
Alumunium (incl. accessories) (1Bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Pintu
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker 3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung dibengkokkan, untuk bagian bawah kusen pintu dipasang besi ditanam
dalam beton.
Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6” kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.
4. Pek. Pasang Jendela(J1) kusen kayu Kelas I dan daun Jendela Kaca 3 mm (2 Bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Jendela (J1)
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker 3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung
- Pek. Pembuatan & Pasang Roster Kayu dan Pek. Pasang Roster Kayu Uk. 20x30
cm
Pembuatan Roster kayu disini terbuat dari kayu besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak
cacat atau melengkung dan sebelum dipasang terlebih dahulu dimeni seluruh
permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker 3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung
D. Pekerjaan Plesteran
1. Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC 4 Ps, tebal 20 mm
a. Pasang dinding batu bata/atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah
dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan
menghemat pekerjaan plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah
dan rata dalam kondisi jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan.
d. Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan
plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
e. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang
dikemudian hari.
f. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar.
g. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.
E. Pekerjaan Pengecatan
1. Pek. Cat Tembok Luar dan Dalam (Cat Dasar, Car Penutup dan Plamur) ex ICI
- Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
- Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
- Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
- Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
- Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
- Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
- Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
- Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding emultion.
- Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
3. Pek. Cat Kayu (Lisplank) (Cat Dasar, Car Penutup, Cat Meni dan Plamur)
- Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, gunakan kapek kayu,
dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
- Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball politur
(kain limbah kaos)
- Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner. Cat
dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan
baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat finishing tidak retak dan
mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang
kurang kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu tertentu akan
retak-retak dan keriput.
- Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu dengan
teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu.
Mengerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
- Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas ukuran
sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2
hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur
ulang.
- Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada yang
terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang diencerkan
dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).
- Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar benar-
benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat
tidak mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan
pengenceran ulang
-
Pekerjaan MEP
A. Pekerjaan Instalasi Listrik
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa/cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-
sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan
sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem/isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
- Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
- Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. Tidak
boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam sampai
minimal mencapai air tanah
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat/balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem
atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
- Box/kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
B. Pekerjaan Plumbing
- Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah
pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari timpaan
benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding
bata. Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC Ø 3”
yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC Ø 1/2”.
- Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan
lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem pipa. Pipa
dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air. Pada lobang pembuangan air
lantai pada kamar mandi dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau
binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan penyumbatan. Pemasangan kran air
pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran. Septick
tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi dari
pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton, lantai septik
tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM
dan pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran
dalam septik tank tidak mudah penuh.
- Sedangkan untuk pemasangan tendon air. Posisi tendon air harus lebih tinggi daripada
lantai dua.
- Sambungkan pipa dari tendon air ke bak penampungan atau langsung ke kran air.