Anda di halaman 1dari 24

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS BESERTA PSU DI PROVINSI PAPUA BARAT


BATALYON KABUPATEN MANOKWARI

Pekerjaan Persiapan
1. K3
Penyiapan RK3K terdiri atas
a. Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja Sosialisasi dan Promosi K3 terdiri atas
b. Pengarahan K3 (safety briefing) Pertemuan Keselamatan (Safety Talk dan/atau Tool Box
Meeting) setiap hari
c. Spanduk (banner)
d. Papan Informasi K3.
Alat Pelindung Diri terdiri atas
a. Topi Pelindung (Safety Helmet)
b. Sarung Tangan (Safety Gloves)
c. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) untuk Staf
b. Rompi Keselamatan (Safety Vest)

2. Direksi Keet
Sedangkan Pembuatan Direksikeet dibuat di sekitar lokasi kerja, dimana konstruksi yang
digunakan adalah konstruksi dari kayu kls II dan penutup atap seng Bjls 0,30. Kantor kerja
dibuat sebagai tempat membuat laporan dan kelengkapan administrasi proyek selama
pekerjaan berjalan. Ataupun dialihkan dengan menyewa rumah penduduk untuk dijadikan
sebagai kantor sementara pelaksanaan pekerjaan.

3. Gudang Barang
Pembuatan Gudang, dan lain-lain dibuat di sekitar lokasi kerja, dimana konstruksi yang
digunakan adalah konstruksi dari kayu kls II dan penutup atas seng Bjls 0,30. Gudang dan
lain-lain dibuat sebagai tempat penyimpanan material dan peralatan kerja dan juga sebagai
fasilitas penunjang pekerjaan selama pekerjaan dikerjakan.

4. Air Kerja
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.

5. Listrik Kerja
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi,
pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya.
Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau
dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.

6. Mobilisasi & Demobilisasi


Pekerjaan Mobilisasi akan segera dilakukan, setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan.
Pada Pekerjaan Mobilisasi ini, akan dilakukan Mobilisasi Peralatan, Tenaga Kerja,
Pembuatan/pembangunan DireksiKeet, dan barak tempat kerja serta kebutuhan lainnya
yang diperlukan guna menunjang kelancaran pekerjaan. Juga dilakukan Penyelidikan atau
Investigasi terhadap kondisi lapangan (FieldInvestigation), kondisi material yang akan
dipergunakan.
7. Papan Nama
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan
Nama Proyek ini dibuat dari Papan tebal 2,5 cm dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu
kaso (5/7) kelas 2 (matoa) dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar
warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan
kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
- Nama Kegiatan
- Pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
- Sumber dana
- Jangka waktu
- Nama penyedia jasa

8. Dokumentasi
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai bukti yang meyakinkan
di kemudian hari, maka penyedia jasa harus menyediakan foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan dengan menggunakan camera digital.
Cara Pelaksanaan
a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada posisi 0%,
mencapai bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi pengambilan foto yang sama.
- Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui kondisi
sebenarnya dari lokasi yang akan dikerjakan oleh penyedia jasa.
- Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk melihat kondisi
lapangan pada kondisi 50%.
- Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas untuk melihat
kondisi akhir pekerjaan.
b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi,
posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang ditempel pada album
foto dan diberi catatan sebagai berikut : Nama Kontrak, Nama Proyek, Tahap/Progress
Pekerjaan 0%, 50% atau 100%, Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut
sebanyak 3 (tiga) rangkap bersama 1 (satu) negatifnya kepada direksi, Pada setiap tahap
pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus dari arah yang sama yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, maka penyedia jasa harus
menyediakan laporan harian, mingguan dan bulanan.Cara Pelaksanaan Laporan dibuat
setiap hari dengan mencatat pekerjaan yang dilaksanakan dalam hari berjalan terhitung pada
saat adanya SPMK.
a. Laporan harian berisi tentang jenis pekerjaan, volume pekerjaan yang dicapai setiap hari
lengkap dengan perhitungan dan gambar typicalnya, cuaca, jumlah tenaga, alat yang
digunakan serta jumlah dan jenis bahan yang digunakan.
b. Laporan mingguan berisi tentang rekapan laporan harian 1 (satu) mingguan, selain itu
juga berisi volume pekerjaan minggu lalu.
c. Laporan bulanan berisi tentang rekapan laporan harian dan laporan mingguan, selain itu
juga berisi volume pekerjaan bulan lalu

Pekerjaan Pembersihan & Pengukuran


1. Pek. Pemasangan Bouwplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan.
Pemasangan Bowplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek,
Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7
cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bowplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.

Pekerjaan Struktur
A. Pekerjaan Tanah, Pondasi
1. Pek. Galian Pondasi
a. Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal
yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah
pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.
b. Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak
yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan
pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan
gambar rencana.
c. Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena
tanah tersebut akan dipakai kembali.

2. Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi T= 5cm


Peda pekerjaan ini timbunan tanah yang sebagai peninggi peil lantaipada sisi atas
permukaan timbunan diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan
menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan
Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu
sekitar 5 cm.

3. Pas. Batu Kosong Tebal 15 cm


Pasangan pondasi batu kosong ini merupakan pasangan pondasi di bawah pondasi yang
tidak menggunakan ikatan campuran beton.

4. Pek. Pondasi Menerus Batu Kali, Spesi 1 Pc 4 Ps


Apabila proses persiapan dan pengukuran telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya
adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan
sebagai berikut :
- Gali tanah untuk lubang pasangan batu kali.
- Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah
sesuai rencana.
- Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
- Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
- Hamparkan pasir urug dan ratakan.
- Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang.
- Pasang batu aanstamping terlebih dahulu.
- Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan
yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
- Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
- Setiap rongga pada pasangan batu kali diberi isian campuran beton untuk mengikat
batu kali satu dengan yang lain.
- Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.

5. Pek. Pasang Sloof Beton 15 x 20 cm


a. Pekerjaan Persiapan
- Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan
- Bersihkan area kerja dari hal-hal yang berkemungkinan mengganggu proses
pekerjaan
b. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi tapak, sloof, kolom, balok,
plat lantai, ringbalk dan tangga beton serta beton bertulang yang lainnya, pemotongan
dan pembentukan dilakukan berdasarkan table bar-bending, pembengkokan
dilakukan sesuai dengan syarat-syarat PBI 71. Contoh besi yang digunakan
sebelumnya akan disampaikan kepada pemberi tugas untuk dimintakan
persetujuannya.
Material yang digunakan :
 Untuk besi beton dengan diameter < 10 mm, U-24
 Untuk besi beton dengan diameter < s/d 12 mm, U-32
 Untuk besi beton dengan diameter > 13 mm (Ulir), U-39
Tulangan pokok dan sengkang diikat kokoh dengan menggunakan kawat beton, dan
posisinya berada sesuai dengan jarak dan ketebalan selimut beton, posisi besi harus
dijaga agar tidak miring atau tidak stabil pada saat pengecoran beton dilakukan
Untuk penyambungan dan pertemuan pembesian dilakukan overlap sebesar 40 d, d =
diameter besi, bagian bengkokan sepanjang 6d dan membentuk sudut 45ᴼ.
Pembesian dirakit dengan mengikat tulangan pokok dengan sengkang, menggunakan
kawat beton. Pemasangan dilakukan sesuai dengan penempatan pada gambar kerja.
Semua pembesian yang terpasang diberi tahu-tahu beton dengan kualitas yang
setara beton yang akan digunakan, untuk menentukan tebal selimut beton.
Alat yang digunakan :
- Mesin potong besi untuk diameter 16 mm keatas (barcutter)
- Gunting besi s/d diameter 14 mm
- Alat pembengkok besi.
c. Pekerjaan Bekisting
 Tahap awal dalam pekerjaan bekisting adalah mempersiapkan kayu bekisting
yang berguna sebagai selimut beton untuk sloof
 Potong kayu bekisting (multiplek) dengan menggunakan gergaji, ukur dengan
menggunakan meteran.
 Bekisting sloof dipasangkan pada 2 sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri dengan
menggunakan multiplek sebagai bahan bekisting
 Bekisting diberi kayu skoor agar tidak terjadi kemiringan saat proses pengecoran,
gunakan paku sebagai pengkakuan antara kayu bekisting dengan kayu skoor
d. Pekerjaan Pengecoran
 Setelah bekisting terpasang dengan baik, letakkan pembesian tepat pada
posisinya didalam bekisting
 Pastikan kembali posisi pembesian
 Pengecoran dilakukan dengan mencampurkan pasir, semen dan kerikil, serta
campuran air
 Kemudian semua campuran tersebut dimasukkan kedalam molen yang nantinya
akan menjadi beton cair
 Selanjutnya masukan beton cair tadi kedalam ember atau kotak spesi
menggunakan sendok spesi
 Kemudian beton cair dituangkan kedalam bekisting sloof untuk membetuk selimut
beton sloof secara merata ke seluruh bagian
 Agar coran lebih merata lagi, spasi pada bekisting bisa diratakan dengan
menggunakan vibrator
 Selanjutnya tunggu coran hingga kering sempurna biasanya 21 hari tanpa zat
adiktif
 Setelah mencapai umurnya, bekisting dapat dilepas dan melanjutkan pekerjaan
selanjutnya

6. Pek. Urugan Tanah Pondasi (Bekas Galian)


a. Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah
tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat
stamper.
b. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang
perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal
dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian
dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai
dengan spesifikasi teknis.

A. Pekerjaan Dinding dan Rangka bangunan


1. Pek. Pasang Kolom 15 x 15 cm
a. Pekerjaan Persiapan
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses pekerjaan
- Bersihkan kemudian singkirkan hal-hal yang mengganggu proses pekerjaan
b. Pekerjaan Pembesian
 Pembesian dilakukan secara terpisah dan jauh dari lokasi plat lantai (Pembesian
dilakukan di muka tanah)
 Untuk balok tumpuan, disiapkan 3 buah besi (bikin lambang diameter) 12 untuk
bagian atas dan disiapkan 2 buah besi (bikin lambang diameter) 12 juga untuk
bagian bawah. Tulangan dirakit dengan dimensi 20cm x 30 cm
 Begel untuk balok tumpuan menggunakan besi (bikin lambang diameter) 10
dengan jarak antar begel 10 cm
 Kemudian begel diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan sloof,
pengikatan dibantu dengan tang
 Untuk balok lapangan, disiapkan 2 buah besi (bikin lambang diameter) 12 untuk
bagian atas dan disiapkan 3 buah besi (bikin lambang diameter) 12 juga untuk
bagian bawah. Seperti balok tumpuan, balok lapangan juga dirakit dengan
dimensi 20cm x 30cm
 Begel untuk balok lapangan menggunakan besi (bikin lambang diameter) 10
dengan jarak antar begel 15cm
 Sama seperti begel balok tumpuan, begel balok lapangan juga diikatkan dengan
kawat bendrat sebagai pengkakuan balok, pengikatan juga dibantu dengan tang
 Pembesian balok dan plat lantai dilakukan secara bersamaan, maka pembesian
balok baik tumpuan maupun lapangan harus dikaitkan dengan rakitan besi plat
lantai
 Semua pembesian diikat dengan kawat bendrat dibantu dengan menggunakan
tang
c. Pekerjaan Bekisting
 Setelah pembesian dipastikan dalam keadaan sempurna, kemudian juga
dilakukan pengecekan pada kawat bendrat, apakah telah sempurna atau belum
 Selanjutnya bekisting dipasang pada sisi sisi yang membutuhkan spesi untuk
pengecoran
 Pada bagian balok cukup pada sisi luar saja diberikan bekisting, sementara untuk
bagian dalam diberikan sedikit bekisting yang menyatu dengan bekisting bawah
bagian penampang coran untuk plat lantai
 Setelah bekisting terpasang dengan baik, beri skor untuk sisi sisi luar bekisting
balok sebagai penahan tekanan dari coran, dan untuk bekisting bawah
penyangga plat lantai diberi balok balok kayu untuk menopang papan bekisting
pada plat lantai
 Pastikan semua bagian telah terpaku dengan baik dan dilanjutkan dengan proses
pengecoran
 Pengecoran dilakukan dengan mencampurkan pasir, semen dan kerikil, serta
campuran air
 Kemudian semua campuran tersebut dimasukkan kedalam molen yang nantinya
akan menjadi beton cair
 Selanjutnya masukan beton cair tadi kedalam ember atau kotak spesi
menggunakan sendok spesi
 Kemudian beton cair dituangkan kedalam bekisting secara merata
 Ratakan spasi coran dengan menusuk-nusuk stek besi pada spasi coran
d. Pekerjaan Finishing
- Setelah proses pengecoran selesai, tunggu hingga coran mengering dengan
sempurna kira kira 21 hari tanpa zat adiktif
- Setelah coran mengering dengan sempurna, pekerjaan dapat dilakukan pada
proses selanjutnya

2. Pek. Pasang Dinding Batu Tela Tebal 8 cm


Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam
air sebentar.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul,
dan cetok.
Proses Pengerjaan dinding bata ringan yaitu :
- Sebelum di lakukan pemasang pekerjaan dinding dilakukan pengukuran bangunan
(uit-zet) serta letak-letak dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai
dengan gambar.
- Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter
danpengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi,untuk
menghindari retak dinding dikemudian hari.
- Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan
benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasanganbenang terhadap
pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.
- Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan
yang sempurna.

3. Pek. Pasang Dinding Ampig Batu Tela tebal 8 cm


Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam
air sebentar.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul,
dan cetok.
Proses Pengerjaan dinding bata ringan yaitu :
- Sebelum di lakukan pemasang pekerjaan dinding dilakukan pengukuran bangunan
(uit-zet) serta letak-letak dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai
dengan gambar.
- Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter
danpengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi,untuk
menghindari retak dinding dikemudian hari.
- Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan
benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasanganbenang terhadap
pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.
- Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan
yang sempurna.

4. Pek. Pasang Ringbalk 15 x 15 cm


a. Pekerjaan Persiapan
- Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan
- Singkirkan hal-hal yang dirasa mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan
b. Pekerjaan Pembesian
- Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area
kerja ring balok
- Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja ring balok,
selanjutnya pekerjaan pembesian siap dimulai
- Untuk balok tumpuan, disiapkan 3 buah besi (bikin lambang diameter) 12 untuk
bagian atas dan disiapkan 2 buah besi (bikin lambang diameter) 12 juga untuk
bagian bawah. Tulangan dirakit dengan dimensi 20cm x 30 cm
- Begel untuk balok tumpuan menggunakan besi (bikin lambang diameter) 10
dengan jarak antar begel 10 cm
- Kemudian begel diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan ringbalok,
pengikatan dibantu dengan tang
- Untuk ring balok lapangan, disiapkan 2 buah besi (bikin lambang diameter) 12
untuk bagian atas dan disiapkan 3 buah besi (bikin lambang diameter) 12 juga
untuk bagian bawah. Seperti ring balok tumpuan, ring balok lapangan juga dirakit
dengan dimensi 20cm x 30cm
- Begel untuk ring balok lapangan menggunakan besi (bikin lambang diameter) 10
dengan jarak antar begel 15cm
- Sama seperti begel ring balok tumpuan, begel ring balok lapangan juga diikatkan
dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan ring balok, pengikatan juga dibantu
dengan tang
- Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap
komponen pembesian sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat bendrat telah
terikat dengan sempurna
c. Pekerjaan Bekisting
- Selanjutnya siapkan cetakan atau bekisting untuk ring balok sebagai cetakan
selimut beton
- Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang
dengan multiplek sebagai bahan bekisting
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai,
setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan
- Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran
dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian
paku dipakukan dengan menggunakan palu
d. Pekerjaan Pengecoran
- Setelah bekisting terpasang dengan baik, kemudian lektakkan pembesian ring
balik pada posisinya tepat didalam bekisting
- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam
bekisting
- Selanjutnya lakukan pegecoran dengan menuangkan spasi coran yangdiadok
dalam molen yang terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil dan air.
- Setelah campuran tersebut teraduk rata dan telah benjadi beton cair, kemudian
coran atau beton cair dapat dituangkan kedalam bekisting secara merata
- Ratakan spasi coran dalam bekisting mengunakan stek besi yang ditusuk
tusukkan
e. Pekerjaan Finishing
- Setelah pengecoran selesai, tunggu coran hingga mengering dengan sempurna,
biasanya sekitar 21 hari tanpa zat adiktif
- Setelah coran kering dengan sempurna, kemudian lakukanlah pembongkaran
pada papan bekisting
- Selanjutnya bersihkan area kerja dari sisa sisa bahan dan peralatan pasca
pekerjaan yang mengganggu proses pekerjaan berikutnya
- Proses pekerjaan berikutnya dapat dilanjutkan

5. Pek. Pasang Sopi-sopi 15 x 15 cm


a. Pekerjaan Persiapan
- Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan
- Singkirkan hal hal yang dirasa mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan
b. Pekerjaan Pembesian
- Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area
kerja ring balok
- Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja ring balok,
selanjutnya pekerjaan pembesian siap dimulai
- Untuk balok tumpuan, disiapkan 3 buah besi (bikin lambang diameter) 12 untuk
bagian atas dan disiapkan 2 buah besi (bikin lambang diameter) 12 juga untuk
bagian bawah. Tulangan dirakit dengan dimensi 20cm x 30 cm
- Begel untuk balok tumpuan menggunakan besi (bikin lambang diameter) 10
dengan jarak antar begel 10 cm
- Kemudian begel diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan ringbalok,
pengikatan dibantu dengan tang
- Untuk ring balok lapangan, disiapkan 2 buah besi (bikin lambang diameter) 12
untuk bagian atas dan disiapkan 3 buah besi (bikin lambang diameter) 12 juga
untuk bagian bawah. Seperti ring balok tumpuan, ring balok lapangan juga dirakit
dengan dimensi 20cm x 30cm
- Begel untuk ring balok lapangan menggunakan besi (bikin lambang diameter) 10
dengan jarak antar begel 15cm
- Sama seperti begel ring balok tumpuan, begel ring balok lapangan juga diikatkan
dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan ring balok, pengikatan juga dibantu
dengan tang
- Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap
komponen pembesian sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat bendrat telah
terikat dengan sempurna
c. Pekerjaan Bekisting
- Selanjutnya siapkan cetakan atau bekisting untuk ring balok sebagai cetakan
selimut beton
- Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang
dengan multiplek sebagai bahan bekisting
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai,
setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan
- Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran
dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian
paku dipakukan dengan menggunakan palu
d. Pekerjaan Pengecoran
- Setelah bekisting terpasang dengan baik, kemudian lektakkan pembesian ring
balik pada posisinya tepat didalam bekisting
- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam
bekisting
- Selanjutnya lakukan pegecoran dengan menuangkan spasi coran yangdiadok
dalam molen yang terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil dan air.
- Setelah campuran tersebut teraduk rata dan telah benjadi beton cair, kemudian
coran atau beton cair dapat dituangkan kedalam bekisting secara merata
- Ratakan spasi coran dalam bekisting mengunakan stek besi yang ditusuk
tusukkan
e. Pekerjaan Finishing
- Setelah pengecoran selesai, tunggu coran hingga mengering dengan sempurna,
biasanya sekitar 21 hari tanpa zat adiktif
- Setelah coran kering dengan sempurna, kemudian lakukanlah pembongkaran
pada papan bekisting
- Selanjutnya bersihkan area kerja dari sisa sisa bahan dan peralatan pasca
pekerjaan yang mengganggu proses pekerjaan berikutnya
- Proses pekerjaan berikutnya dapat dilanjutkan

Pekerjaan Arsitektur
A. Pekerjaan Lantai
1. Pek. Urugan Tanah di bawah lantai
a. Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah
tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat
stamper.
b. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang
perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal
dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian
dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai
dengan spesifikasi teknis.

2. Pek. Urugan pasir di bawah lantai


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan
permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga
mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.

3. Pek. Rabat Beton Lantai Kerja tebal 5cm


Pada dasarnya pelaksanaan cor lantai beton sama dengan cor lantai biasa. Campuran
beton yang digunakan sama dengan campuran beton yaitu mutu beton K-175. Campuran
beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya
sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya
persetujuan dari pengawas

4. Pek. Keramik Lantai Uk. 40 x 40 cm


- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam.
- Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan /tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
- Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan
- Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop
drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah
dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada
pada dinding.
- Pasang keramik sebagai pasangan kepalan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang
- Cek kesukuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.
- Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/spesi.
- Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan
supaya tidak ada las – lasan
- Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet
untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat.
- Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
- Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
sampai bersih.
- Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi
- Kemudian siapkan isian/bahan cornad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata
- Setelah adukan rata ,isi sela-sela nad dengan bahan cornad dengan menggunakan
sendok spes i(sekop). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat
atau spesi telah kering

5. Pek. Keramik Lantai Uk. 40 x 40 cm Teras (Anti Slip)


- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam.
- Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan /tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
- Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan
- Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop
drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah
dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada
pada dinding.
- Pasang keramik sebagai pasangan kepalan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang
- Cek kesukuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.
- Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/spesi.
- Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan
supaya tidak ada las – lasan
- Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet
untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat.
- Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
- Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
sampai bersih.
- Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi
- Kemudian siapkan isian/bahan cornad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata
- Setelah adukan rata ,isi sela-sela nad dengan bahan cornad dengan menggunakan
sendok spes i(sekop). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat
atau spesi telah kering

6. Pek. Keramik Lantai Km/Wc Ukuran 20 x 20 cm (Anti Slip)


- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam.
- Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan /tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
- Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan
- Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop
drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah
dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada
pada dinding.
- Pasang keramik sebagai pasangan kepalan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang
- Cek kesukuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.
- Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/spesi.
- Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan
supaya tidak ada las – lasan
- Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet
untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat.
- Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
- Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
sampai bersih.
- Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi
- Kemudian siapkan isian/bahan cornad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata
- Setelah adukan rata ,isi sela-sela nad dengan bahan cornad dengan menggunakan
sendok spes i(sekop). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat
atau spesi telah kering

7. Pek. Keramik Dinding Km/Wc Uk. 20 x 25 cm


- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam.
- Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan /tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
- Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari dinding. Penentuan peil ini untuk
seluruh kesatuan
- Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada dinding sesuai elevasi pada shop
drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah
dinding keramik, maka kedudukan nad dinding harus disesuaikan dengan yang ada
pada dinding.
- Pasang keramik sebagai pasangan kepalan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang
- Cek kesukuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.
- Isi bagian/daerah permukaan dinding yang lainnya dengan adukan/spesi.
- Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan
supaya tidak ada las – lasan
- Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet
untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat.
- Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
- Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
sampai bersih.
- Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata
- Setelah adukan rata ,isi sela-sela nad dengan bahan cornad dengan menggunakan
sendok spes i(sekop). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat
atau spesi telah kering

B. Pekerjaan Plafon dan Atap


1. Pek. Plafond Gypsumboard 9 mm dan aksesoris + Rangka Hollow 40x40x0,3 mm
a. Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang dianjurkan.
b. Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan di
pasangkan diatas plafon.
c. Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai/balok yang pertama dilakukan pasang
penggantung rangka (tie rod) dengan menggunakan paku tembak.
d. Bila pemasangan pada bagian top/tanpa plat lantai maka gantungan dibuat pada
rangka atap.
e. Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak
gelombang.
f. Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga pengecekan kedataran
posisi rangka dengan waterpass. Rangka hollow tulangan utama menggunakan
ukuran 4x4 sedangkan untuk tumpuan plafon rangka hollow ukuran 4x2. Setiap
rangka diikat dengan menggunakan screw # 1/8 dengan menggunakan bor/obeng.
g. Jarak pemasangan tulangan utama (hollow 4x4) dan tulangan tumpuan (hollow 2x4)
harus sesuai spesifikasi.
h. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan screew #
1/8 dan bor sekrup.
i. Selanjutnya adalah pekerjaan menutupi  sambungan antar gypsum dengan paper
tape/kasa plafond untuk menghindari keretakan.
j. Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound pada sambungan gypsum dan titik-
titik sekrup.
k. Lalu dilanjutkan dengan pengecatan plafon

2. Pas. List Plafond Gypsum Lebar 5 cm


a. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika
meleset beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang
lain (terutama bagian sambungan pojok).
b. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
c. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada dinding
yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk
compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau
potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras
(kurang lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur
sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan.
d. “Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan “perekat” tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel
pada dinding dan plafond secara merata.
e. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan plafond
yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan
diberi tanda tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang terakhir
f. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan
bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas “perekat”
yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape (alat untuk
membersihkan sisa – sisa kerak perekat yang menempel pada list plafond.). Apabila
Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan agar tidak sampai kelihatan.
Caranya dengan menambah

3. Rangka Baja Ringan Profil C 75 x 0,75mm


a. Pola Pengukuran
Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk
menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan di pada saat Pabrikasi. Semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui.
Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap
ukuran pada 25°C.
b. Pemotongan
Pekerjaan rangka dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau
dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku
terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
c. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gurinda
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada
pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
d. Pekerjaan Las
- Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung
pelaksana struktur dengan pekerjaan Las.
- Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara
pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik
- Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat
baja jenis RD.
- Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak,
cat, karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu Las.
e. Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama
untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. 
f. Memberi code pada jenis-jenis potongan
- Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-
sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila
menggunakan baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan
kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya. 
- Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan
menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan
dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.
- Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm lebih besar dari
pada diameter yang tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk
baut pas harus dalam toleransi yang diberikan.
- Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus
seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang
lebih kecil dahulu dan kemudian pada saat montase percobaan
g. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.
- Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari
dart Warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang
sama. 

4. Pas. Atap Metal Spandek Berwarna 0,3 mm


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pemasangan penutup atap seperti tampak pada gambar
rencana.
b. Penutup atap dari bahan atap seng.
c. Sebelum mendatangkan bahan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan
contoh bahan kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
d. Atap tidak cacat, lecet, karatan atau penyot atau yang diaggap cacat oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Atap yang dianggap cacat ini harus disingkirkan dari
lokasi pekerjaan.
e. Pemasangan atap disusun sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik pembuatnya.
Dudukan gelombang pada sambungan atap harus tepat dan tidak ada celah, bila hal
tersebut terjadi, atap harus diganti sampai diperoleh sambungan gelombang atap
yang tepat tanpa celah. Pemasangan atap menggunakan paku seng, kokoh dan tidak
karatan.

5. Pas. Bubungan metal 0,3 mm


Sebelum di lakukan pekerjaan pasangan bumbungan menggunakan seng plat. Terlebih
dahulu dipasangan papan bumbugan dengan menggunakan kayu besi 2/20. Dan jika
pasangan bumbungan menggunakan papan selesai maka dilanjutkan dengan pasangan
seng plat bumbungan.
6. Pas.Listplank GRC 9 x 200 x 2440 mm
a. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika
meleset beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang
lain (terutama bagian sambungan pojok).
b. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
c. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada dinding
yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk
compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau
potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras
(kurang lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur
sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan.
d. “Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan “perekat” tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel
pada dinding dan plafond secara merata.
e. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan plafond
yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan
diberi tanda tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang terakhir
f. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan
bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas “perekat”
yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape (alat untuk
membersihkan sisa – sisa kerak perekat yang menempel pada list plafond.). Apabila
Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan agar tidak sampai kelihatan.
Caranya dengan menambah

C. Pekerjaan Kusen, Pintu , Jendela, Bouvenlicht & Rooster


1. Pek. Pasang Pintu (PJ1) kusen Kayu Kelas I dan daun pintu Kayu Solid Kelas I (Incl.
accessories) (1bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Pintu & Jendela
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker  3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung dibengkokkan, untuk bagian bawah kusen pintu dipasang besi ditanam
dalam beton.

- Daun Pintu Solid Kayu kelas I


Semua pintu harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan daftar yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya pintu panil dibuat dari kayu
papan klas I/besi harus datar dengan inti yang kaku kecuali jika dijelaskan lain.
Semua pintu pada rumah menggunakan pintu panil, sedangkan pintu kamar
mandi/WC memakai pintu panel bagian dalam dilapisi dengan seng aluminium, pintu
yang dibuat harus memenuhi persyaratan yang berlaku dan harus mendapat
persetujuan Direksi.

- Pek. Pembuatan & Pasang Daun Jendela Kayu Kelas I Uk. 62x117 (2 Bh) dan
Pek. Pasang Kaca 3 mm Daun Jendela
Semua jendela harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan daftar yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya jendela panil dibuat dari kayu
papan klas I/besi harus datar dengan inti yang kaku kecuali jika dijelaskan lain. Kaca
yang digunakan harus mempunyai ketebalan minimim 5 mm dan harus dari kualitas
yang baik. Kaca yang digunakan ada 1 jenis yaitu kaca riben, contoh-contoh kaca
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

- Pek. Finishing Cat Duco Kusen, daun Pintu, & Jendela (PJ1)
Teknis pelaksanaan pekerjaan
 Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
 Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
 Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
 Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
 Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
 Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.

Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Untuk daun pintu double harus dipasang slot tanam besar, panjang 20 cm pada
bagian atas dan bawah, sedangkan untuk daun jendela ukuran kecil (5) cm tiap daun
jendela dipasang 2 buah.
c. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6”  kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.
d. Hak angin kait panjang 20 cm Type kait, dipasang 2 buah tiap daun jendela pada
bagian samping
e. Hardware kunci dan alat penggantung engsel harus diberi pelumas agar berfungsi
baik, semua contoh barang tersebut harus mendapat persetujuan dari pengawas, bila
kunci dan alat penggantung terpasang ternyata tidak berfungsi harus
dibongkar/diganti atas biaya rekanan.

2. Pek. Pasang Pintu (P1) kusen kayu Kelas I dan Daun Pintu Solid Kayu Kelas I (incl.
accessories) (3 bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Pintu
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker  3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung dibengkokkan, untuk bagian bawah kusen pintu dipasang besi ditanam
dalam beton.

- Daun Pintu Solid Kayu kelas I


Semua pintu harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan daftar yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya pintu panil dibuat dari kayu
papan klas I/besi harus datar dengan inti yang kaku kecuali jika dijelaskan lain.
Semua pintu pada rumah menggunakan pintu panil, sedangkan pintu kamar
mandi/WC memakai pintu panel bagian dalam dilapisi dengan seng aluminium, pintu
yang dibuat harus memenuhi persyaratan yang berlaku dan harus mendapat
persetujuan Direksi.

- Pek. Finishing Cat Duco Kusen & daun Pintu


Teknis pelaksanaan pekerjaan
 Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
 Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
 Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
 Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
 Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
 Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.

Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6”  kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.

3. Pek. Pasang Pintu (P2) kusen kayu Kelas I + Daun Pintu Kayu Kelas I Lapis Plat
Alumunium (incl. accessories) (1Bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Pintu
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker  3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung dibengkokkan, untuk bagian bawah kusen pintu dipasang besi ditanam
dalam beton.

- Daun Pintu Solid Kayu kelas I + Lapis Plat Alumunium


Semua pintu harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan daftar yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya pintu panil dibuat dari kayu
papan klas I/besi harus datar dengan inti yang kaku kecuali jika dijelaskan lain.
Semua pintu pada rumah menggunakan pintu panil, sedangkan pintu kamar
mandi/WC memakai pintu panel bagian dalam dilapisi dengan seng aluminium, pintu
yang dibuat harus memenuhi persyaratan yang berlaku dan harus mendapat
persetujuan Direksi.

- Pek. Finishing Cat Duco Kusen & daun Pintu


Teknis pelaksanaan pekerjaan
 Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
 Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
 Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
 Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
 Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
 Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.

Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6”  kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.
4. Pek. Pasang Jendela(J1) kusen kayu Kelas I dan daun Jendela Kaca 3 mm (2 Bh)
- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Jendela (J1)
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker  3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung

- Pek. Pembuatan & Pasang Daun Jendela (J1)


Semua jendela harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan daftar yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya jendela panil dibuat dari kayu
papan klas I/besi harus datar dengan inti yang kaku kecuali jika dijelaskan lain. Kaca
yang digunakan harus mempunyai ketebalan minimim 5 mm dan harus dari kualitas
yang baik. Kaca yang digunakan ada 1 jenis yaitu kaca riben, contoh-contoh kaca
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

- Pek. Pasang Kaca 3 mm Daun Jendela (J1)


Semua pekerjaan kaca harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana. Kaca
yang digunakan harus mempunyai ketebalan minimim 5 mm dan harus dari kualitas
yang baik. Kaca yang digunakan ada 1 jenis yaitu kaca riben, contoh-contoh kaca
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Semua kaca harus dipasang dengan list kayu yang dipakukan pada kusen. List ini
kemudian didempul untuk selanjutnya dilakukan penyelesaian akhir.

- Pek. Finishing Cat Duco Kusen & daun Jendela


Teknis pelaksanaan pekerjaan
 Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
 Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
 Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
 Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
 Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
 Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.
Accessories
a. Semua kunci yang digunakan adalah dua slag ukuran sedang tiap kunci mempunyai 3
anak kunci.
b. Untuk daun pintu double harus dipasang slot tanam besar, panjang 20 cm pada
bagian atas dan bawah, sedangkan untuk daun jendela ukuran kecil (5) cm tiap daun
jendela dipasang 2 buah.
c. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut/
patform panjang 6”  kualitas baik pasang 3 buah tiap daun pintu, dan untuk engsel
jendela dipakai engsel jenis kupu – kupu kualitas baik ukuran 2,5 x 3 “ tiap daun
jendela dipasang dua buah engsel.
d. Hak angin kait panjang 20 cm Type kait, dipasang 2 buah tiap daun jendela pada
bagian samping

5. Pek. Pasang Bovenlight kusen kayu Kelas I dan Kaca 3 mm


- Pek. Pembuatan & Pasang Kusen Bovenlight
Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuat dari kayu
besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat atau melengkung dan sebelum dipasang
terlebih dahulu dimeni seluruh permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker  3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung

- Pek. Pasang Kaca 3 mm Bovenlight


Semua pekerjaan kaca harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana. Kaca
yang digunakan harus mempunyai ketebalan minimim 5 mm dan harus dari kualitas
yang baik. Kaca yang digunakan ada 1 jenis yaitu kaca riben, contoh-contoh kaca
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Semua kaca harus dipasang dengan list kayu yang dipakukan pada kusen. List ini
kemudian didempul untuk selanjutnya dilakukan penyelesaian akhir.

- Pek. Finishing Cat Duco Kusen Bovenlight


Teknis pelaksanaan pekerjaan
 Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
 Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
 Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
 Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
 Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
 Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.

- Pek. Pembuatan & Pasang Roster Kayu dan Pek. Pasang Roster Kayu Uk. 20x30
cm
Pembuatan Roster kayu disini terbuat dari kayu besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak
cacat atau melengkung dan sebelum dipasang terlebih dahulu dimeni seluruh
permukaannya.
Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) dengan spenning dibuat
langsung bukan ditempel kayu list sedang permukaan yang menghadap dinding/beton
dibuat skur/ditarik diperkuat dengan besi angker  3/8”, panjang minimal 10 cm
dengan ujung

- Pek. Finishing Cat Duco Rooster Kayu


Teknis pelaksanaan pekerjaan
 Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut
bisa solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas
plastic.
 Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan
kertas amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali
kayu sudah kering benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan
jamur di kemudian hari.
 Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan
campuran politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan
plitur dan bahan pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng.
Anda bisa menggunakan sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran
bahan dan air. Aduk hingga benar-benar merata.
 Aplikasikan plitur dengan kuas berukuran 3 inci untuk bidang yang luas, untuk
bidang yang sempit Anda bisa menggunakan kuas berukuran 2 inci. Aplikasikan
searah serat kayu jangan berlawanan. Pengecatan yang berlawanan serat akan
menutup serat kayu sehingga tidak terlihat atau terlihat pengecatan yang tidak
rata nantinya.
 Tunggu plitur hingga kering benar, jika menggunakan plitur solvent sebaiknya
jemur di bawah panas matahari, sedangkan jika menggunakan plitur water
based Anda tidak perlu menjemurnya cukup didiamkan dalam suhu ruangan saja.
 Jika permukaan sudah kering benar gunakan amplas dan di amplas ambang saja
agar tidak semua plitur hilang, amplas hingga serat kayu terlihat. Kemudian
aplikasikan kembali plitur kembali. Proses aplikasi plitur bisa dilakukan
berulangkali hingga mendapatkan warna cat plitur yang diinginkan.

D. Pekerjaan Plesteran
1. Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC 4 Ps, tebal 20 mm
a. Pasang dinding batu bata/atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah
dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan
menghemat pekerjaan plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah
dan rata dalam kondisi  jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan.
d. Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan
plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
e. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang
dikemudian hari.
f. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar.
g. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.

2. Pekerjaan Acian Dinding


Setelah pekerjaan plesteran dinding selesai dikerjakan maka selanjutnya dilanjutkan
dengan pekerjaan acian. Adapun langkah-langkahnya yaitu :
- Basahi plesteran yang sudah kering menggunakan air sampai benar-benar jenuh.
Maksud dari pembasahan ini adalah agar plesteran yang kering tidak menyerap
banyak air pada saat acian basah ditempel. Apabila plesteran menyerap air yang
berlebih maka acian menjadi tidak menempel sempurna yang akan menyebabkan
retak-retak.
- Buat adukan menggunakan semen mortar dengan perbandingan sesuai dengan merk
semennya.
- Tempelkan adukan basah ke dinding, kemudian ratakan dengan jidar agar
permukaan lebih rata.
- Gosok dan ratakan sampai permukaan benar-benar rata.
- Setelah kering bisa dicek dengan menggunakan jidar apakah hasilnya sudah rata.
Pengecekan bisa dilakukan menggunakan sinar. Karena permukaan yang
bergelombang akan kelihatan apabila diberi cahaya.

3. Pek. Plesteran Ciprat


a. Pasang dinding batu bata/atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah
dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan
menghemat pekerjaan plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah
dan rata dalam kondisi  jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan.
d. Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan
plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
e. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang
dikemudian hari.
f. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.

E. Pekerjaan Pengecatan
1. Pek. Cat Tembok Luar dan Dalam (Cat Dasar, Car Penutup dan Plamur) ex ICI
- Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
- Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
- Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
- Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas,  sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
- Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
- Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
- Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
- Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding emultion.
- Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

2. Pek. Cat Plafond (Cat Dasar, Car Penutup dan Plamur)


- Pastikan permukaan plafond gypsum dan GRC sudah dalam keadaan rata.
- Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan pintu/jendela
untuk menghindari tumpahan cat.
- Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan diampelas.
- Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
- Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan plafond
minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan jenis cat emultion.
- Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

3. Pek. Cat Kayu (Lisplank) (Cat Dasar, Car Penutup, Cat Meni dan Plamur)
- Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, gunakan kapek kayu,
dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
- Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball politur
(kain limbah kaos)
- Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner. Cat
dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan
baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat finishing tidak retak dan
mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang
kurang kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu tertentu akan
retak-retak dan keriput.
- Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu dengan
teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu.
Mengerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
- Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas ukuran
sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2
hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur
ulang.
- Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada yang
terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang diencerkan
dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).
- Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar benar-
benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat
tidak mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan
pengenceran ulang
-
Pekerjaan MEP
A. Pekerjaan Instalasi Listrik
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa/cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-
sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan
sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem/isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
- Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
- Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. Tidak
boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam sampai
minimal mencapai air tanah
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat/balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem
atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
- Box/kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

B. Pekerjaan Plumbing
- Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah
pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari timpaan
benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding
bata. Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC Ø 3”
yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC Ø 1/2”.
- Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan
lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem pipa. Pipa
dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air. Pada lobang pembuangan air
lantai pada kamar mandi dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau
binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan penyumbatan. Pemasangan kran air
pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran. Septick
tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi dari
pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton, lantai septik
tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM
dan pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran
dalam septik tank tidak mudah penuh.
- Sedangkan untuk pemasangan tendon air. Posisi tendon air harus lebih tinggi daripada
lantai dua.
- Sambungkan pipa dari tendon air ke bak penampungan atau langsung ke kran air.

Pek. Pasang Dinding Batu Tela Tebal 8 cm


Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai.
Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam air
sebentar.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul, dan
cetok.
Proses Pengerjaan dinding bata ringan yaitu :
- Sebelum di lakukan pemasang pekerjaan dinding dilakukan pengukuran bangunan (uit-zet)
serta letak-letak dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan
gambar.
- Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter danpengakhirannya
harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi,untuk menghindari retak dinding
dikemudian hari.
- Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan benang dan
tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasanganbenang terhadap pasangan dibawahnya
tidak boleh lebih dari 30 cm.
- Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan yang
sempurna.

Pek. Lantai Beton Tumbuk


Pada dasarnya pelaksanaan cor lantai beton sama dengan cor lantai biasa. Campuran beton
yang digunakan sama dengan campuran beton yaitu mutu beton K-175. Campuran beton
tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan
spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas

Pek. Plester Dinding Septictank


a. Pasang dinding batu bata/atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat
sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat
pekerjaan plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah dan
rata dalam kondisi  jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.
d. Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan kerataanya,
ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar
1.5 cm s/d 3 cm.
e. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran, pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang dikemudian hari.
f. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan, selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar.
g. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.

Pek. Beton Penutup Septictank


Pada dasarnya pelaksanaan cor lantai beton sama dengan cor lantai biasa. Campuran beton
yang digunakan sama dengan campuran beton yaitu mutu beton K-175. Campuran beton
tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan
spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas

Pekerjaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU)


1. Penyambungan Daya Listrik Kapasitas 1300 Watt
Penyambungan dilakukan oleh petugas PLN

2. Tanki Air Atas kapasitas 1200 Liter


Tangki air yang digunakan merupana profil tank yang mempunyai kapasitas 1200 Liter.

Anda mungkin juga menyukai