Anda di halaman 1dari 40

Republik Indonesia

Dokumen Pemilihan
Pemilihan Penyedia
Katalog Elektronik Sektoral Obat Tahun 2019 -2021

-Metode Tender Itemized


dengan Pascakualifikasi-

Kementerian Kesehatan
DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor: …….

Tanggal: Juni 2019

Untuk

Pemilihan Penyedia
Katalog Elektronik Sektoral Obat Tahun 2019 - 2021

Kelompok Kerja Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik Sektoral Obat


Tahun 2019

Kementerian Kesehatan
1

BAB I. UMUM

A. Dokumen Pemilihan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 16


Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta aturan
turunannya.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai


berikut:

- Obat Generik : Obat yang tercantum dalam formularium


nasional, dengan nama resmi INN
(International Non-propietary Name) yang
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau
buku standar lainnya, untuk zat berkhasiat
yang dikandungnya
- Obat Generik : Obat generik dengan nama dagang yang
Bermerek/Bernama menggunakan nama milik produsen obat yang
Dagang yang bersangkutan.
selanjutnya disebut
Obat Nama Dagang
- Rencana : Rencana Kebutuhan Obat (RKO) secara
Kebutuhan Obat Nasional yang diusulkan oleh seluruh
(RKO) Nasional stakeholder melalui Kementerian Kesehatan
RI
- Rencana : Rencana Kebutuhan Obat (RKO) yang
Kebutuhan Obat diusulkan stakeholder masing-masing provi
(RKO) Provinsi nsi
- Komitmen Nasional : Komitmen penyediaan obat yang dibuat oleh
calon penyedia
- HPS : Harga Perkiraan Sendiri
- Tender : Tender untuk beberapa item obat dimana
Itemized peserta dapat menawarkan satu item obat atau
lebih atau seluruhnya dan pemenang dipilih
setiap item obat.
- LDP : Lembar Data Pemilihan
- LDK : Lembar Data Kualifikasi
- Kelompok Kerja : Kelompok Kerja Katalog yang berfungsi
Pemilihan Penyedia untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia Obat
Katalog Elektronik
Sektoral Obat
Tahun 2019 yang
selanjutnya disebut
Pokja
- LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah
2

unit kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk


menyelenggarakan sistem pelayanan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik

- Aplikasi LPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan


Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang
terpasang di server LPSE yang dapat diakses
melalui website LPSE.
- Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis
Elektronik berisi komponen isian yang dapat diinput oleh
pengguna aplikasi.
- Data Kualifikasi : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE
yang digunakan penyedia barang/jasa untuk
menginputkan dan mengirimkan data
kualifikasi.
- E-Tender : Proses Tender dengan tahapan sesuai Perpres
16/2018 beserta aturan turunannya. Semua
istilah “tender” pada dokumen ini merujuk
pada pengertian “e-tender”
- Kontrak Katalog : Perjanjian antara Sekretaris Jenderal
Sektoral Kementerian Kesehatan dengan penyedia
untuk pencantuman barang/jasa dalam katalog
elektronik sebagai dasar melakukan E-
Purchasing.

C. Tender itemized ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha.

D. Proses Tender menggunakan aplikasi SPSE versi terbaru dengan Apendo


versi 5.1.2 dilaksanakan melalui aplikasi sampai dengan tahap pembukaan
dokumen penawaran.

E. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:


HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang kewajiban menggunakan obat generik
di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Sehingga apabila penyedia
memiliki obat generik, maka penyedia diwajibkan hanya menawarkan paket
obat generiknya.

F. Paket obat generik diikuti oleh penyedia yang memiliki izin menyediakan
obat generik dengan nama INN sesuai dengan izin yang dimiliki.

G. Paket obat nama dagang diikuti oleh penyedia yang memiliki izin
menyediakan obat generik dengan nama dagang sesuai dengan izin yang
dimiliki.
3

H. Pokja Pemilihan mengumumkan pelaksanaan Tender itemized melalui Portal


LPSE Kementerian Kesehatan dan/atau website Kementerian Kesehatan.
4

BAB II. PENGUMUMAN TENDER ITEMIZED

Nomor : DD-M-YYYY

Kepada Yth.
Pimpinan Penyedia Obat
di
Tempat

Perihal : Pemilihan penyedia untuk katalog Elektronik Sektoral obat tender tahun 2019
-2021

Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu Penyedia Obat untuk dapat berpartisipasi
dalam rangka Pemilihan Penyedia katalog elektronik sektoral obat tahun 2019-2021
dengan metode tender. Sebagai kelanjutan proses pemilihan, Bapak/Ibu dapat mengambil
Dokumen Pemilihan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Dokumen pemilihan dapat di unduh sesuai dengan jadwal pada laman LPSE
Kementerian Kesehatan (http://lpse.kemkes.go.id) dengan nama paket: Pemilihan
Penyedia Katalog Elektronik Sektoral Obat Tahun 2019-2021 dengan Metode
Tender;

2. Untuk meningkatkan pemahaman bersama terkait dengan isi/ketentuan yang


diatur dalam Dokumen Pemilihan, maka akan dilakukan pemberian penjelasan
melalui aplikasi SPSE Kementerian Kesehatan sesuai jadwal proses pemilihan;

3. Paket Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik Sektoral Obat Tahun 2019-2021


dengan metode tender terdiri dari:
a. Obat generik; dan
b.Obat nama dagang.

4. Tempat dan : Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9, Jakarta Selatan, DKI
alamat Jakarta 12950
Tender dilakukan melalui SPSE Kementerian Kesehatan pada
alamat http://lpse.kemkes.go.id

5. Jadwal Pelaksanaan Pemilihan: Sesuai jadwal yang tercantum dalam LPSE


Kementerian Kesehatan.

Demikian disampaikan untuk diketahui.

Jakarta, Juni 2019


5

TTD
Kelompok Kerja Katalog Elektronik Sektoral Obat Tahun 2019
6

BAB III INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Lingkup Pekerjaan 1.1 Pokja Pemilihan mengumumkan kepada para


peserta untuk menyampaikan penawaran atas
paket Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik
Sektoral Obat Tahun 2019-2021 dengan
Metode Tender sebagaimana tercantum dalam
LDP.

1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus
kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis
dan harga sesuai kontrak.

2. Sumber Dana -

3. Peserta Tender Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik


Sektoral Obat Tahun 2019-2021 dengan
Metode Tender ini terbuka dan dapat diikuti
oleh semua peserta pengadaan yang berbentuk
badan usaha.

4. Larangan Korupsi, 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan


Kolusi, dan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
Nepotisme (KKN), etika pengadaan dengan tidak melakukan
Persekongkolan tindakan sebagai berikut:
serta Penipuan a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja
Pemilihan dalam bentuk dan cara apapun,
untuk memenuhi keinginan peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Pemilihan,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil tender sehingga
mengurangi/menghambat/
memperkecil/meniadakan persaingan yang
sehat dan/atau merugikan pihak lain;
dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan
7

dokumen dan/atau keterangan lain yang


tidak benar untuk memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Pemilihan ini.

4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan


sebagaimana dimaksud pada angka 4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan
dari proses tender atau pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata;dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.

4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja


Pemilihan kepada Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi,


Pertentangan dan perannya, menghindari dan mencegah
Kepentingan pertentangan kepentingan para pihak terkait,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana


dimaksud pada angka 5.1. antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota Direksi
atau Dewan Komisaris suatu Badan Usaha
dilarang merangkap sebagai anggota
Direksi atau Dewan Komisaris pada
Badan Usaha lainnya yang menjadi
peserta pada Tender dengan item yang
sama.
b. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti
Pengadaan dan bersaing dengan
perusahaan lainnya, merangkap sebagai
anggota Pokja Pemilihan atau pejabat
yang berwenang menetapkan pemenang
Tender.
c. Anggota Pokja Pemilihan dan/atau pejabat
lain yang berwenang, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan
atau menjalankan perusahaan peserta;
8

d. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang


dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham.

5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta


kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagunaan Tidak diberlakukan


Produksi Dalam
Negeri

7. Satu Harga 7.1 Untuk satu item obat, setiap peserta hanya
Penawaran Tiap boleh memasukkan 1 (satu) penawaran di
Item Obat seluruh provinsi.

7.2 Peserta dapat menyampaikan penawaran lebih


dari satu item obat.

7.3 Terhadap item obat yang ditawar, Peserta


harus menyampaikan harga penawaran untuk
seluruh provinsi yang memiliki RKO.

B. DOKUMEN PEMILIHAN

8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pemilihan terdiri atas Dokumen


Pemilihan Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi.

8.2 Dokumen Pemilihan terdiri dari:


a. Umum;
b. Pengumuman;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Surat Perjanjian Kontrak Katalog;
f. Tata Cara Evaluasi Penawaran; dan
g. Dokumen Penawaran.

8.3 Dokumen Kualifikasi meliputi:


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
9

c. Isian Data Kualifikasi;


d. Petunjuk Pengisian Data Kualifikasi; dan
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.

8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan


isi Dokumen Pemilihan ini. Kelalaian
menyampaikan Dokumen Penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan ini sepenuhnya
merupakan risiko peserta.

9. Bahasa Dokumen Dokumen Pemilihan beserta seluruh korespondensi


Pemilihan tertulis dalam proses pemilihan menggunakan
Bahasa Indonesia.

10. Pemberian 10.1 Pokja Pemilihan dapat memberikan informasi


Penjelasan yang dianggap penting secara tatap muka
terkait dengan dokumen Pemilihan sebelum
dilakukan proses Pemilihan di waktu dan
tempat yang di tentukan dan hasilnya akan di
unggah pada laman http://lpse.kemkes.go.id

10.2 Pemberian penjelasan dilakukan secara


online melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal
dalam aplikasi SPSE.

10.3 Ketidakikutsertaan peserta pada saat


pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan
dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.

10.4 Pokja Pemilihan menjawab setiap pertanyaan


yang masuk, kecuali untuk substansi
pertanyaan yang telah dijawab.

10.5 Pokja Pemilihan dapat menambah waktu


batas akhir tahapan pemberian penjelasan
sesuai dengan kebutuhan apabila diperlukan.

10.6 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah


berakhir, Penyedia tidak dapat mengajukan
pertanyaan namun Pokja Pemilihan dapat
menambah waktu penjelasan untuk menjawab
pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.
10

10.7 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian


penjelasan dalam aplikasi SPSE merupakan
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP)
dan diunggah melalui aplikasi SPSE.

11. Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan


Dokumen terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
Pemilihan perubahan penting yang perlu ditampung,
maka Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.

11.2 Apabila ketentuan baru atau perubahan


penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pemilihan, maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut
dianggap tidak ada dan ketentuan yang
berlaku adalah Dokumen Pemilihan yang
awal.

11.3 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum


batas akhir waktu pemasukan penawaran,
Pokja Pemilihan dapat menetapkan Adendum
Dokumen Pemilihan berdasarkan informasi
baru yang mempengaruhi substansi Dokumen
Pemilihan.

11.4 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.

11.5 Pokja Pemilihan mengumumkan Adendum


Dokumen Pemilihan dengan cara
mengunggah (upload) file adendum
Dokumen Pemilihan melalui aplikasi SPSE
paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum
batas akhir pemasukan penawaran. Apabila
Pokja Pemilihan akan mengunggah (upload)
file Adendum Dokumen Pemilihan kurang
dari 5 (lima) hari kerja sebelum batas akhir
pemasukan penawaran, maka Pokja
Pemilihan wajib mengundurkan batas akhir
pemasukan penawaran.

11.6 Peserta dapat mengunduh (download)


11

Adendum Dokumen Pemilihan (apabila ada)


yang diunggah (upload) Pokja Pemilihan
pada aplikasi SPSE.

12. Tambahan Waktu Apabila adendum dokumen Pemilihan


Pemasukan mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
Dokumen penyiapan dokumen penawaran maka Pokja
Penawaran Pemilihan mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam


Penyiapan penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggungjawab atas
kerugian apapun yang ditanggung oleh
peserta.
14. Bahasa Penawaran 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus
menggunakan Bahasa Indonesia.

14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan


Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing


perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Dokumen penunjang yang
berbahasa asing.

15. Dokumen 15.1 Dokumen Penawaran meliputi:


Penawaran a. Penawaran yang dilakukan menggunakan
aplikasi SPSE. Penyedia yang melakukan
penawaran melalui aplikasi SPSE sudah
dianggap melakukan penawaran sesuai
dengan Undang Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik beserta perubahannya;
b. Tabel Penawaran Obat sesuai dengan format
(terlampir), terdiri dari 2 tabel yakni:
1) Tabel Penawaran Obat Generik; dan
12

2) Tabel Penawaran Obat Nama Dagang.

15.2 Peserta menyampaikan komitmen nasional


untuk masing-masing item obat yang ditawar.

15.3 Peserta menawarkan harga obat pada seluruh


provinsi untuk item obat tertentu yang memiliki
RKO sesuai dengan izin edar yang dimiliki dan
yang masih berlaku (atau sedang dalam
perpanjangan).

16. Harga Penawaran 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam
angka sesuai format Tabel Penawaran Obat
dalam excel yang sudah disediakan, sesuai
dengan jenis obat dan provinsinya, dan disimpan
dalam format Excel yang di unduh di laman
SPSE.
16.2 Biaya overhead dan keuntungan serta semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah
serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan pengadaan barang
ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.

16.3 Harga penawaran yang diajukan, disampaikan


dalam mata uang rupiah dengan nilai satuan
tanpa desimal. Apabila dalam menyampaikan
penawaran masih mencantumkan angka
desimal, maka akan dibulatkan ke bawah.

16.4 Harga yang ditawarkan adalah harga per


provinsi dengan titik distribusi sampai ke
ibukota kabupaten/kota/provinsi.

16.5 Untuk Provinsi Papua dan Vaksin, harga yang


ditawarkan adalah harga per provinsi dengan
titik distribusi hanya sampai ke ibukota provinsi.

17. Mata Uang Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran mata uang Rupiah sebagaimana tercantum dalam
LDP.

18. Masa Berlaku Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan


Penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP. Penyedia yang
melakukan penawaran, dianggap sepakat/setuju
dengan masa berlaku penawaran sebagaimana
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
13

19. Pengisian Data 19.1 Peserta berkewajiban mengisi form isian


Kualifikasi elektronik data kualifikasi dalam aplikasi
SPSE.

19.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap


telah disetujui dan ditandatangani oleh peserta
pemilihan.

20. Pakta Integritas 20.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah
dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan
nepotisme (KKN) serta akan mengikuti proses
pemilihan secara bersih, transparan, dan
profesional.

20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan


suatu paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE,
maka peserta telah menandatangani Pakta
Integritas.
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

21. File 21.1 File penawaran yang disampaikan oleh peserta


Penawaran terdiri dari 1 (satu) file penawaran yang telah
disandikan/dienkripsi yang terdiri dari:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis; dan
c. Penawaran harga.

21.2 File penawaran disandikan/dienkripsi dengan


Aplikasi Pengaman Dokumen versi terbaru.

21.3 Peserta mengirimkan file penawaran yang telah


disandikan/dienkripsi sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.

21.4 Data kualifikasi diinput dan dikirimkan melalui


form isian elektronik data kualifikasi pada SPSE.

22. Pemasukan/ 22.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran


Penyampaian kepada Pokja Pemilihan dengan ketentuan:
Dokumen a. Data kualifikasi disampaikan melalui form
Penawaran isian elektronik kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE.
b. Jika form isian elektronik kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE belum
14

mengakomodir data kualifikasi yang


disyaratkan Pokja Pemilihan, maka data
kualifikasi tersebut diunggah (upload) pada
fasilitas pengunggahan lain yang tersedia pada
aplikasi SPSE.
c. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara
elektronik, peserta menyetujui pernyataan
sebagai berikut:
1) yang bersangkutan dan manajemennya
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
2) badan usaha tidak masuk dalam daftar
hitam;
3) data kualifikasi yang diisikan benar, dan
jika dikemudian hari ditemukan bahwa
data/dokumen yang disampaikan tidak
benar dan ada pemalsuan, maka direktur
utama/pimpinan perusahaan, atau kepala
cabang, atau pejabat yang menurut
perjanjian kerja sama berhak mewakili
badan usaha yang bekerja sama dan badan
usaha yang diwakili bersedia dikenakan
sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada
pihak berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan
sebagai pegawai K/L/D/I atau pimpinan
dan pengurus badan usaha sebagai pegawai
K/L/D/I yang sedang mengambil cuti diluar
tanggungan K/L/D/I.
5) pernyataan lain yang menjadi syarat
kualifikasi yang tercantum dalam dokumen
Pemilihan.
d. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirimkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya.
e. Selain data kualifikasi tersebut peserta harus
menyampaikan daftar Perusahaan yang
tergabung dalam Group yang sama.
15

22.2 Dokumen penawaran disampaikan melalui fitur


penyampaian penawaran pada aplikasi SPSE versi
terbaru.

22.3 Setelah file penawaran administrasi, teknis dan


harga dienkripsi menggunakan versi terbaru,
peserta mengunggah (upload) file penawaran
administrasi, teknis dan harga yang telah
terenkripsi (*.rhs) sesuai jadwal yang ditetapkan.

22.4 Peserta dapat mengunggah file penawaran secara


berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. File penawaran terakhir akan
menggantikan file penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.

22.5 Surat/Form penawaran dan/atau surat/form lain


sebagai bagian dari dokumen penawaran yang
diunggah (upload) ke dalam aplikasi SPSE
dianggap sah sebagai dokumen elektronik dan telah
ditandatangani secara elektronik oleh
pemimpin/direktur perusahaan atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik.

22.6 Peserta tidak perlu mengunggah (upload) hasil


pemindaian dokumen asli yang bertanda tangan
basah dan berstempel, kecuali surat lain yang
memerlukan tanda tangan basah dari pihak lain.

22.7 Peserta dapat mengunggah (upload) ulang file


penawaran untuk mengganti atau menimpa file
penawaran sebelumnya, sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.

22.8 Pengguna SPSE wajib mengetahui dan


melaksanakan ketentuan penggunaan Apendo versi
terbaru

23. Batas Akhir 23.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik


Waktu melalui aplikasi SPSE kepada Pokja Pemilihan
Pemasukan paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh
Penawaran Pokja Pemilihan.

23.2 Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah


16

waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali:


a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen Pemilihan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan dokumen; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
sampai dengan batas akhir pemasukan
penawaran.

23.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas


akhir pemasukan penawaran maka harus
menginputkan alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan pada aplikasi SPSE.

23.4 Dalam hal setelah batas akhir pemasukan


penawaran tidak ada peserta yang memasukkan
penawaran, Pokja Pemilihan dapat mengundurkan
batas akhir jadwal pemasukan penawaran.

23.5 Pengunduran batas akhir jadwal pemasukan


penawaran sebagaimana dimaksud pada angka 23.4
dilakukan pada hari yang sama dengan batas akhir
pemasukan penawaran semula.

24. Dokumen Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang


Penawaran dikirimkan setelah batas akhir waktu pemasukan
Terlambat penawaran.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

25. Pembukaan 25.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja


Penawaran Pemilihan mengunduh (download) dan melakukan
dekripsi file penawaran dengan menggunakan
Apendo versi terbaru sesuai waktu yang telah
ditetapkan.

25.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka


(didekripsi), Pokja Pemilihan dapat menyampaikan
file penawaran tersebut kepada LPSE untuk
mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan
tidak dapat dibuka.

25.3 Apabila file sebagaimana dimaksud point 25.2


tidak dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan meminta
17

kepada Penyedia untuk mengirimkan file


penawaran secara manual yang sama dengan file
yang diunggah dengan dilampiri Struk Pengiriman
Penawaran yang di terima oleh penyedia dari e-
mail: lpse@kemkes.go.id.

25.4 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3


(tiga) peserta pada item obat tertentu maka Pokja
Pemilihan tetap melanjutkan proses pemilihan.

26. Evaluasi 26.1 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi


Penawaran sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah
kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan ini;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Penawaran;
c. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan
penawaran dengan alasan:
1) Ketidakikutsertaan dalam pemberian
penjelasan; dan/atau
2) Kesalahan pengetikan,penyebutan sebagian
nama atau keterangan, kecuali penulisan
harga, komitmen dan format tabel
penawaran.
d. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja selama
proses evaluasi;
e. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, dan/atau
Pokja Pemilihan, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat; dan
3) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 2), maka Tender
dinyatakan gagal.
18

26.2 Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran


yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi kualifikasi;
c. evaluasi teknis; dan
d. evaluasi harga.

26.3 Evaluasi Administrasi:


a. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1) Penyedia melakukan penawaran melalui
aplikasi SPSE pada LPSE Kementerian
Kesehatan;
2) Masa berlaku penawaran penyedia mengacu
pada masa berlaku sebagaimana ditetapkan
pada LDP.
b. Peserta yang tidak mengunggah (upload) surat
penawaran namun sudah memasukan formulir
penawaran maka dianggap telah memasukan
penawaran.
c. Formulir Penawaran menggunakan Tabel
Penawaran Obat yang sudah diisi sesuai dengan
format yang disediakan sebagaimana terlampir
yang menjadi satu kesatuan dari dokumen
pengadaan.
d. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
teknis; dan
e. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi pada item obat tertentu,
maka Pemilihan dinyatakan gagal pada item
obat tersebut.

26.4 Evaluasi Kualifikasi:


a. Evaluasi kualifikasi administrasi/legalitas;
b. Evaluasi kualifikasi teknis;

c. Evaluasi Data Kualifikasi dilakukan dengan


menggunakan metode sistem gugur;
d. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi dilakukan sesuai
dengan Bab VIII Dokumen Pengadaan ini;
e. Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan
kualifikasi apabila:
1) Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yakni Surat Izin
19

Industri Farmasi dari Kementerian


Kesehatan;
2) Perusahaan yang bersangkutan dan
manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;
3) Badan usahanya tidak masuk dalam Daftar
Hitam;
4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun terakhir yang dibuktikan
dengan Bukti Penerimaan Surat SPT Tahun
Pajak 2018;
5) Mengisi dan menyetujui Pakta Integritas
serta mengisi formulir isian kualifikasi
sebagaimana telah tertera pada aplikasi
SPSE; dan
6) Terhadap penyedia yang sedang berkontrak
Katalog, evaluasi kualifikasi dilakukan
terhadap SPT Tahun Pajak 2018 dan wajib
melaporkan perubahan data kualifikasi
(apabila ada).
f. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang
kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi
data isian kualifikasi;
g. Evaluasi kualifikasi dalam proses
pascakualifikasi sudah merupakan ajang
kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat
dilengkapi;
h. Apabila tidak ada yang lulus evaluasi
kualifikasi pada item obat tertentu maka Tender
dinyatakan gagal untuk item obat dimaksud;
dan
i. Apabila tidak ada yang lulus evaluasi
kualifikasi untuk seluruh item obat, maka
Tender dinyatakan gagal untuk seluruh item
obat.

26.5 Evaluasi Teknis:


a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi;
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
20

c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur


dengan ketentuan:
1) Pokja Pemilihan menilai persyaratan teknis
yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam LDP;
2) Spesifikasi teknis item obat yang
ditawarkan berdasarkan hasil pemindaian
(scan) Sertifikat Nomor Izin Edar (NIE)
yang masih berlaku dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan untuk setiap obat yang
akan ditawarkan dalam Pemilihan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala
BPOM Nomor: 24 Tahun 2017 tentang
Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat.
Apabila NIE sedang dalam proses
perpanjangan maka melampirkan:
a. Sertifikat NIE; dan
b. Tanda terima perpanjangan NIE dari
BPOM dengan atau tanpa variasi
perubahan yang terdiri dari:
1. Surat Pengantar perpanjangan NIE
yang sudah dibubuhkan paraf, nama
petugas, stempel dan tanggal oleh
petugas loket BPOM; dan
2. Tanda/bukti bayar perpanjangan NIE.
3) Untuk NIE baru Tanggal penerbitan paling
lama 1 (satu) bulan sebelum tanggal
pengumuman tender.
4) Memiliki jaringan distribusi di seluruh
provinsi pada masing-masing wilayah
sesuai dengan format yang disediakan.
5) Untuk obat yang akan mengalami
perubahan NIE tetapi masih memiliki
spesifikasi yang sama, penyedia harus
menginformasikan pada saat proses
pemilihan penyedia dan dituangkan dalam
berita acara.
6) Apabila perubahan NIE tersebut disebabkan
karena perubahan kepemilikan, maka
21

penyedia pemilik NIE baru harus


merupakan salah satu penyedia katalog
periode tersebut.
7) Apabila penyedia tidak menginformasikan
perubahan sebagaimana pada point nomor 5
atau Penyedia pemilik NIE baru tersebut
sebagaimana point nomor 6 bukan salah
satu penyedia di dalam katalog sektoral obat
periode tersebut maka akan dilakukan turun
tayang dari katalog elektronik atas item obat
tersebut.

d. Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal


yang kurang jelas atau meragukan, Pokja
Pemilihan melakukan klarifikasi. Dalam
klarifikasi peserta tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e. Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
pada masing-masing item obat dilanjutkan ke
tahap evaluasi harga;
f. Apabila dari penawaran terendah yang
memenuhi RKO Nasional pada masing-masing
item obat ada yang tidak memenuhi persyaratan
teknis maka Pokja Pemilihan melakukan
evaluasi terhadap penawaran terendah
berikutnya pada item obat dimaksud (apabila
ada);
g. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis pada item obat tertentu maka tender
dinyatakan gagal untuk item obat dimaksud; dan
h. Apabila terdapat item obat pada Tabel
Penawaran Harga dalam dokumen pemilihan
yang seharusnya tidak ditawarkan dalam tender
obat ini, maka item obat tersebut dinyatakan
tender gagal.

26.6 Evaluasi Harga


a. unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah
sebagai berikut:
1) harga penawaran tiap item obat
22

dibandingkan terhadap harga satuan HPS


tiap item obat.
2) penyedia harus menyampaikan penawaran
dalam bilangan bulat, apabila penyedia
menawarkan harga menggunakan angka
desimal, maka akan dilakukan pembulatan
ke bawah.
b. Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran
harga tiap item obat terhadap semua penawaran.
Tata cara evaluasi penawaran harga terkait
komitmen nasional sesuai lampiran Tata Cara
Evaluasi Penawaran Harga Obat Tahun 2019
-2021.
c. penawaran harga untuk item obat tertentu
dinyatakan gugur apabila:
1) penyedia tidak menyampaikan penawaran
harga untuk semua provinsi (34 Provinsi)
atau tidak diberi harga satuan/ditulis
nol/tidak diisi, kecuali untuk provinsi yang
tidak tercantum Rencana Kebutuhan
Obatnya (RKO).
2) terdapat harga penawaran di atas HPS
walaupun hanya pada satu provinsi.
d. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga pada item obat tertentu, maka tender
dinyatakan gagal untuk item obat dimaksud;
e. Apabila total penawaran komitmen peserta
belum memenuhi RKO Nasional, maka pokja
Pemilihan akan melakukan evaluasi sesuai
dengan Tata Cara Evaluasi Penawaran Harga
Obat Tahun 2019 -2021;
f. Apabila harga penawaran lebih rendah dari 80%
nilai HPS, maka Pokja Pemilihan melakukan
klarifikasi terhadap harga penawaran penyedia
dan dituangkan dalam berita acara klarifikasi;
g. Peserta yang ditetapkan sebagai pemenang,
apabila mengundurkan diri maka peserta
dinyatakan gugur dan dikenakan sanksi daftar
hitam;
h. Apabila dalam evaluasi ditemukan indikasi
persaingan usaha tidak sehat dan/atau indikasi
adanya pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antar peserta, maka
peserta yang terindikasi bersekongkol
digugurkan dan dikenakan sanksi daftar hitam;
dan
23

i. Apabila dalam evaluasi tender ditemukan bukti


terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) maka tender dinyatakan
gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan
dalam daftar hitam.

26.7 Harga penawaran harus disampaikan dalam Tabel


Penawaran Obat melalui format excel yang sudah
disediakan. Apabila penawaran disampaikan tidak
menggunakan format yang sudah disediakan, maka
dinyatakan tidak memenuhi syarat dan gugur.

26.8 Untuk satu item obat, setiap peserta (termasuk yang


tergabung dalam grup yang sama)hanya boleh
memasukkan 1 (satu) penawaran di seluruh
provinsi.

26.9 Apabila peserta menjadi calon pemenang namun


komitmen tidak mencukupi RKO Nasional,
dimenangkan pada provinsi tertentu dengan tetap
memperhitungkan harga yang lebih
menguntungkan Negara, dengan contoh
perhitungan sebagaimana terlampir.

26.10 Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh Pokja


Pemilihan untuk mendapatkan penawar terendah
hingga terpenuhi RKO Nasional.

26.11 Apabila hanya 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi


teknis pada item tertentu maka peserta diminta
menyampaikan penawaran harga secara berulang
(Reverse Auction) dengan cara menyampaikan
penawaran harga lebih dari 1 (satu) kali dan lebih
rendah dari harga penawaran sebelumnya pada item
tersebut.

26.12 Apabila hanya 1 (satu) peserta yang lulus evaluasi


teknis, pemilihan Penyedia dilanjutkan dengan
dilakukan negosiasi teknis dan harga/biaya.

26.13 Dalam hal terdapat lebih dari satu peserta mampu


memenuhi RKO Nasional dan memiliki harga
penawaran yang sama, maka Pokja Pemilihan akan
menetapkan calon pemenang dengan urutan:
a. Peserta dengan komitmen nasional yang lebih
24

tinggi;
b. Peserta yang memiliki NIE yang lebih lama;
c. Pokja Pemilihan dengan kewenangannya
menentukan salah satu peserta sebagai calon
pemenang.
d. Hal tersebut dicatat dalam Berita Acara.

27. Penawaran 27.1 Apabila hanya 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
Harga Secara teknis maka peserta diminta menyampaikan
Berulang penawaran harga secara berulang (Reverse
(Reverse Auction) dengan cara menyampaikan penawaran
Auction) harga lebih dari 1 (satu) kali dan lebih rendah dari
harga penawaran sebelumnya secara manual
kepada Pokja Pemilihan.

27.2 Pokja Pemilihan mengundang peserta melakukan


Reverse Auction sesuai jadwal dan tata cara serta
kurun waktu yang akan ditetapkan.

27.3 Peserta menyampaikan harga penawaran secara


manual kepada kelompok kerja berdasarkan tata
cara dan alokasi waktu yang ditentukan.

27.4 Setelah batas akhir penyampaian penawaran maka


Pokja Pemilihan akan menginformasikan peringkat
berdasarkan urutan posisi penawaran.

27.5 Dalam hal peserta tidak menyampaikan penawaran


harga secara berulang maka Pokja Pemilihan akan
memasukkan harga penawaran awal dan ditetapkan
sebagai harga penawaran secara berulang.
28. Klarifikasi
dan Negosiasi 28.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
Teknis dan dilakukan apabila:
Harga a. terdapat lebih dari satu peserta mampu
memenuhi RKO Nasional dan memiliki harga
penawaran yang sama untuk 1 (satu) item obat
tertentu; atau
b. terdapat 1 (satu) peserta yang lulus evaluasi
teknis untuk 1 (satu) item obat tertentu.

28.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga


dilakukan setelah evaluasi dan dilakukan sesuai
dengan waktu serta tempat yang telah ditentukan
oleh Pokja Pemilihan.
25

28.3 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga untuk


tiap item obat dilakukan terhadap peserta yang telah
memenuhi persyaratan Kualifikasi, adminstrasi,
teknis, dan harga serta pembuktian kualifikasi.

28.4 Hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga


dimuat dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Pokja Pemilihan dan peserta.

28.5 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga


dilakukan oleh Pokja Pemilihan dengan
mengundang peserta sebagai berikut:
1) direktur utama/pimpinan perusahaan;
2) penerima kuasa dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahan/ anggaran dasar; atau
3) pihak lain yang bukan direktur utama/
pimpinan perusahaan yang namanya tidak
tercantum dalam akta pendirian/anggaran
dasar, sepanjang pihak lain tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa
atau pendelegasian wewenang yang sah dari
direktur utama/ pimpinan perusahaan
berdasarkan akta pendirian/ anggaran dasar;

28.6 Klarifikasi dan negosiasi harga dilakukan dengan


ketentuan:
a. klarifikasi dilakukan terhadap hal-hal yang
dianggap kurang jelas.
b. Pokja Pemilihan menetapkan batasan waktu
negosiasi.
c. negosiasi harga sebagaimana dimaksud angka
28.1 huruf a dilakukan dengan ketentuan:
1) sebelum negosiasi harga dilaksanakan Pokja
Pemilihan dapat membandingkan harga tiap
item obat dari peserta. Selanjutnya Pokja
Pemilihan mengelompokkan harga terendah
dari tiap item obat.
2) Pokja Pemilihan menegosiasikan harga
secara bersama-sama terhadap seluruh
peserta pada waktu yang sama.
3) negosiasi harga dilakukan oleh Pokja
Pemilihan dengan meminta penyedia untuk
menawarkan harga terbaik paling banyak
26

dalam 3 (tiga) kali kesempatan. Peserta


dengan harga satuan terendah dinyatakan
sebagai pemenang.
4) apabila sampai batas waktu yang telah
ditentukan ternyata harga satuan hasil
negosiasi yang ditawarkan peserta masih
sama, maka Pokja Pemilihan menetapkan
salah satu peserta sebagai pemenang dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud angka
26.13.
d. negosiasi harga sebagaimana dimaksud angka
28.1 huruf b dilakukan terhadap harga/nilai
penawaran item obat dimaksud.
e. dalam negosiasi harga peserta dilarang
menaikkan harga satuan item obat yang
ditawarkan.
f. dalam hal peserta tidak menyepakati negosiasi
harga untuk item obat tertentu maka tender
dapat dinyatakan gagal untuk item obat
dimaksud.

29. Pembuktian 29.1 Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap calon


Kualifikasi pemenang untuk tiap item obat.

29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi


SPSE.

29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara


membandingkan dokumen asli atau dokumen yang
sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang
dengan rekaman yang di upload.

29.4 Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi dan/atau


verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila
diperlukan.

29.5 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan


pemalsuan data, peserta digugurkan, badan usaha
dimasukkan dalam Daftar Hitam, dan serta
dilaporkan kepada Kepolisian atas perbuatan
pemalsuan tersebut.

29.6 Apabila tidak ada penawaran yang lulus


pembuktian kualifikasi, pada item obat tertentu
maka tender dinyatakan gagal untuk item obat
27

dimaksud.

29.7 Apabila calon pemenang tidak hadir atau


mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan, maka:
a. dibatalkan sebagai calon pemenang; dan
b. dapat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

29.8 Apabila calon pemenang mengundurkan diri pada


item obat tertentu dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan maka:
a. dibatalkan sebagai calon pemenang untuk item
obat dimaksud; dan
b. dapat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

30. Berita Acara Pokja Pemilihan membuat Berita Acara Hasil Tender
Hasil Tender yang paling sedikit memuat:
a. nama seluruh peserta;
b. harga penawaran dari masing-masing peserta;
c. metode evaluasi yang digunakan;
d. unsur-unsur yang dievaluasi;
e. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
mengenai hal ikhwal pelaksanaan Tender;
f. jumlah peserta yang lulus;
g. Jumlah peserta yang tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi beserta penjelasannya;
h. tanggal dibuatnya berita acara; dan
i. Tanda tangan ketua dan anggota Pokja Pemilihan.

F. PENETAPAN PEMENANG TENDER


31. Penetapan Penetapan pemenang terdiri dari pemenang, pemenang
Pemenang cadangan 1 (satu), dan pemenang cadangan 2 (dua) untuk
setiap item obat setiap Provinsi. Pemenang cadangan
ditetapkan apabila ada.

32. Pengumuman Pokja Pemilihan mengumumkan pemenang untuk setiap


Pemenang item obat setiap Provinsi melalui running text di portal
http://lpse.kemkes.go.id.

33. Sanggahan 33.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat


menyampaikan sanggahan atas penetapan pemenang
kepada Pokja Pemilihan dalam waktu selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman
pemenang, dengan disertai bukti terjadinya
28

penyimpangan melalui email:


katalogsektoral@kemkes.go.id.

33.2 Sanggahan diajukan oleh peserta meliputi:


a. kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur
yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan aturan turunannya serta ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;
c. rekayasa/persekongkolan tertentu sehingga
menghalangi terjadinya persaingan usaha yang
sehat; dan/atau
d. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja Pemilihan
dan/atau pimpinan UKPBJ.

33.3 Pokja Pemilihan wajib memberikan jawaban


dengan cara membalas email atas semua sanggahan
paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah menerima
sanggahan.

33.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja


Pemilihan menyatakan tender gagal pada item obat
yang disanggah.

33.5 Apabila sanggah dinyatakan benar/diterima maka


Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran
ulang, penyampaian penawaran ulang, atau Tender
ulang.

33.6 Sanggahan dianggap sebagai pengaduan, dalam


hal:
a) sanggahan disampaikan tidak melalui email
katalogsektoral@kemkes.go.id, kecuali
keadaan kahar atau gangguan teknis;
b) sanggahan ditujukan kepada bukan kepada
Pokja Pemilihan;
c) sanggahan disampaikan bukan oleh peserta
Tender; atau
d) sanggahan disampaikan diluar masa sanggah.

33.7 Sanggahan yang dianggap sebagai pengaduan tetap


harus ditindaklanjuti.
29

G. TENDER GAGAL DAN TINDAK LANJUT TENDER GAGAL

34. Tender Gagal 34.1 Tender dinyatakan gagal, dalam hal:


dan Tindak a. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi pada
Lanjut Tender item obat tertentu;
Gagal b. tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada pemberian waktu
perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran
pada item obat tertentu;
d. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan
atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta petunjuk teknisnya pada item
obat tertentu;
e. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN);
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak
sehat;
g. seluruh penawaran harga terkoreksi pada
masing-masing item, di atas HPS; dan/atau
h. KKN melibatkan Pokja Pemilihan.

34.2 Setelah tender dinyatakan gagal, maka Pokja


Pemilihan memberitahukan kepada seluruh peserta.

34.3 Setelah pemberitahuan adanya tender gagal pada


item obat tertentu, maka Pokja Pemilihan atau Pokja
Pemilihan Pengganti (apabila ada) meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya tender gagal,
untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu
melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. tender ulang; atau
d. penghentian proses tender.
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. LINGKUP 1. Kelompok Kerja Pemilihan Penyedia Katalog


PEKERJAAN Elektronik Sektoral Obat di Lingkungan
Kementerian Kesehatan

2. Kode RUP: __________

3. Alamat Sekretariat Pokja Pemilihan: Gedung Utilitas


Lantai 2, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4 – 9
Jakarta Selatan, DKI Jakarta

4. Website Kementerian Kesehatan:


http://kemkes.go.id/

5. Website LPSE: http://lpse.kemkes.go.id

6. Nama paket: Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik


Sektoral Obat Tahun 2019-2021 dengan Metode
Tender

7. Uraian singkat paket: pekerjaan Pemilihan Penyedia


Obat untuk Katalog Tahun 2019 -2021

B. SUMBER DANA -

C. JENIS KONTRAK Kontrak Katalog

D. JADWAL TAHAPAN Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE


PEMILIHAN

E. MATA UANG Mata uang yang digunakan dalam penawaran adalah


PENAWARAN Rupiah

F. MASA Masa berlaku penawaran sampai dengan tanggal 31


BERLAKUNYA Desember 2019
PENAWARAN
G. JADWAL Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN
H. BATAS AKHIR Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN
I. PEMBUKAAN Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
PENAWARAN

J. DOKUMEN Dokumen penawaran meliputi:


PENAWARAN 1. Tabel Penawaran Obat sesuai dengan format
(terlampir). Penyedia yang melakukan penawaran
melalui aplikasi SPSE sudah dianggap melakukan
penawaran sesuai dengan Undang Undang Nomor
11 Tahun 2008;
2. Dokumen penawaran teknis:
1. Melampirkan hasil pemindaian (scan)
Sertifikat Nomor Izin Edar yang masih
berlaku dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan untuk setiap obat yang akan
ditawarkan dalam Tender sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Kepala BPOM
Nomor: 24 Tahun 2017 tentang Kriteria dan
Tata Laksana Registrasi Obat. Apabila NIE
sedang dalam proses perpanjangan maka
melampirkan:
1) Sertifikat NIE;
2) Tanda terima perpanjangan NIE dari
BPOM dengan atau tanpa variasi
perubahan yang terdiri dari:
1. Surat Pengantar perpanjangan NIE
yang sudah dibubuhkan paraf, nama
petugas, stempel dan tanggal oleh
petugas loket BPOM
2. Tanda/bukti bayar perpanjangan NIE
2. Untuk NIE baru Tanggal penerbitan paling
lama 1 (satu) bulan sebelum tanggal
pengumuman tender.
3. Memiliki jaringan distribusi di seluruh
provinsi pada masing-masing wilayah sesuai
dengan format yang disediakan
4. Untuk obat yang akan mengalami perubahan
NIE tetapi masih memiliki spesifikasi yang
sama, penyedia harus menginformasikan
pada saat proses pemilihan penyedia dan
dituangkan dalam berita acara.
5. Apabila perubahan NIE tersebut disebabkan
karena perubahan kepemilikan, maka
penyedia pemilik NIE baru harus merupakan
salah satu penyedia katalog periode tersebut.
6. Apabila penyedia tidak menginformasikan
perubahan sebagaimana pada point nomor 4
atau Penyedia pemilik NIE baru tersebut
sebagaimana point nomor 5 bukan salah satu
penyedia di dalam katalog sektoral obat
periode tersebut maka akan dilakukan turun
tayang dari katalog elektronik atas item obat
tersebut.

K. SANGGAHAN DAN 1. Sanggahan dan pengaduan disampaikan


PENGADUAN melalui email: katalogsektoral@kemkes.go.id.
2. Tembusan sanggahan dan pengaduan dapat
disampaikan di luar email kepada:
a. Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan
b. Inspektur Jenderal Kementerian
Kesehatan

L. JAMINAN Tidak diberlakukan


PELAKSANAAN
M. JAMINAN UANG Tidak diberlakukan
MUKA

BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI(LDK)

LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Nama Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja Pemilihan


Kualifikasi Penyedia Katalog Elektronik
Sektoral Obat Tahun 2019-2021
dengan Metode Tender

Alamat Sekretariat : Gedung Utilitas Lantai 2, Jl. H.R.


Pokja pemilihan Rasuna Said Blok X5 Kav. 4 – 9
Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Website Kementerian : http://kemkes.go.id


Kesehatan
Website LPSE : http://lpse.kemkes.go.id
Nama paket : Pemilihan Penyedia Katalog
Elektronik Sektoral Obat Tahun
2019-2021 dengan Metode Tender

B. Persyaratan 1) Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan


Kualifikasi perundang-undangan yakni Surat Izin Industri Farmasi
dari Kementerian Kesehatan;
2) Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan
tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;
3) Badan usahanya tidak masuk dalam Daftar Hitam;
4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah
memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir yang
dibuktikan dengan Bukti Penerimaan Surat SPT Tahun
Pajak 2018;
5) Mengisi dan menyetujui Pakta Integritas serta mengisi
formulir isian kualifikasi sebagaimana telah tertera pada
aplikasi SPSE; dan
6) Terhadap penyedia yang sedang berkontrak Katalog,
evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap SPT Tahun Pajak
2018 dan wajib melaporkan perubahan data kualifikasi
(apabila ada).
34

BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

1. Spesifikasi teknis item obat yang ditawarkan berdasarkan hasil pemindaian


(scan) Sertifikat Nomor Izin Edar (NIE) yang masih berlaku dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan untuk setiap obat yang akan ditawarkan dalam
Pemilihan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala BPOM Nomor:
24 Tahun 2017 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. Apabila
NIE sedang dalam proses perpanjangan maka melampirkan:
a. Sertifikat NIE;
b. Tanda terima perpanjangan NIE dari BPOM dengan atau tanpa variasi
perubahan yang terdiri dari;
1) Surat Pengantar perpanjangan NIE yang sudah dibubuhkan paraf,
nama petugas, stempel dan tanggal oleh petugas loket BPOM; dan
2) Tanda/bukti bayar perpanjangan NIE.
2. Untuk NIE baru Tanggal penerbitan paling lama 1 (satu) bulan sebelum
tanggal pengumuman tender.
3. Memiliki jaringan distribusi di seluruh provinsi pada masing-masing wilayah
sesuai dengan format yang disediakan.
4. Untuk obat yang akan mengalami perubahan NIE tetapi masih memiliki
spesifikasi yang sama, penyedia harus menginformasikan pada saat proses
pemilihan penyedia dan dituangkan dalam berita acara.
5. Apabila perubahan NIE tersebut disebabkan karena perubahan kepemilikan,
maka penyedia pemilik NIE baru harus merupakan salah satu penyedia
katalog periode tersebut.
6. Apabila penyedia tidak menginformasikan perubahan sebagaimana pada point
nomor 4 atau Penyedia pemilik NIE baru tersebut sebagaimana point nomor 5
bukan salah satu penyedia di dalam katalog sektoral obat periode tersebut
maka akan dilakukan turun tayang dari katalog elektronik atas item obat
tersebut.

B. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka


peserta telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas.

C. DATA ISIAN KUALIFIKASI


35

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta berbentuk Form Isian Elektronik Data
Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE dan/atau formulir isian
kualifikasi yang diisi secara manual dan diunggah pada aplikasi SPSE.
36

BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

Petunjuk Pengisian Untuk Peserta mengikuti petunjuk dan penggunaan


aplikasi SPSE
(User Guide SPSE)
37

BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut :
1) Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan yakni
Surat Izin Industri Farmasi dari Kementerian Kesehatan;
2) Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan
kegiatan usahanya;
3) Badan usahanya tidak masuk dalam Daftar Hitam;
4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi
kewajiban perpajakan tahun terakhir yang dibuktikan dengan Bukti
Penerimaan Surat SPT Tahun Pajak 2018;
5) Mengisi dan menyetujui Pakta Integritas serta mengisi formulir isian
kualifikasi sebagaimana telah tertera pada aplikasi SPSE; dan
6) Terhadap penyedia yang sedang berkontrak Katalog, evaluasi kualifikasi
dilakukan terhadap SPT Tahun Pajak 2018 dan wajib melaporkan
perubahan data kualifikasi (apabila ada).
B. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
Pemilihan dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah
dikirimkan melalui aplikasi SPSE.
38

BAB X. TABEL PENAWARAN OBAT

A. Tabel Penawaran Obat Generik (terlampir)


B. Tabel Penawaran Obat Nama Dagang (terlampir)

Anda mungkin juga menyukai